You are on page 1of 6

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN

BALITA KE POSYANDU DI DESA SUMBEREJO


KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

Siti Nur Lailia Sakbaniyah*), Susi Herawati**), Dian Nintyasari Mustika*)


*) Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Semarang
**) Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Email : b1d4n_unimus06@yahoo.co.id

Abstrak
Posyandu adalah salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia dengan tujuan utamanya
yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Kunjungan balita di Desa Sumberejo
Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak semakin rendah, hal ini kemungkinan disebabkan beberapa faktor antara lain
pengetahuan, umur, pendidikan, pekerjaan , jarak dan keterjangkauan Posyandu. Untuk mengetahui hubungan
pengetahuan ibu balita terhadap kepatuhan kunjungan balita ke Posyandu di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen
Kabupaten Demak.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik korelasi dengan metode pendekatan cross sectional. Total
populasi 459 balita dan 83 sampel yang dipilih dengan cara Stratified Random Sampling. Instrument yang digunakan
adalah kuesioner . Analisis data dengan menggunakan uji statistik Korelasi Rank Sperman didapatkan nilai = 0,00
yang artinya < 0,05 H0 diterima, ada hubungan antara pengetahuan ibu balita terhadap kepatuhan kunjungan balita ke
Posyandu. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu terhadap kepatuhan kunjungan balita ke posyandu di
Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak diharapkan tenega kesehatan terutama bidan dapat
memberikan penyuluhan tentang pentingnya posyandu yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia.

Kata kunci : pengetahuan, kepatuhan kunjungan balita

Abstract
Posyandu (an integrated service post in healtcare) is an effort to increase health level in Indonesia with the main
purpose is to decrease MMR (Maternal Mortality Rate) and IMR (Infant Mortality Rate). Child under five visits in
Sumberejo, Mranggen, Demak are getting lower. This may be causeed some factors; those are knowledge, age,
education, occupation, Posyandu distance and affordability. The aim of this research is to find out the correlation of
child under five mothers kowledge toward their child under five visit obedience to Posyandu in Sumberejo, Mranggen,
Demak. This is an analytical correlation research with cross sectional approach method. Total population is 459 child
under five and 83 of them are chosen as sample by using Stratified Random Sampling technique. Instrument that the
researcher used is questionnaire.
The data analyzed with Rank Spearman Correlation statistical test. It is stated that = 0,00, which means < 0,05
H0 rejected. Therefore, there is correlation between child under five mothers knowledge and their child under five visit
obedience to Posyandu. Their is significant correlation between child under five mothers knowledge and their child
under five visit obedience to Posyandu in Sumberejo, Mranggen, Demak. Healthcare provider, especially midwife, is
expected to give counseling on the important of Posyandu to increase health level in Indonesia.

Keyword : Knowledge, Child under five visit obedience

39
http:jurnal.unimus.ac.id
Pendahuluan pengalaman serta bermusyawarah untuk
memecahkan berbagai masalah yang
Kegiatan Posyandu diasumsikan sebagai dihadapi baik masalah keluarga atau
salah satu pendekatan yang tepat untuk masalah masyarakat itu sendiri. (Dinas
menurunkan angka kematian dan kesakitan balita Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,2011).
serta dapat meningkatkan status gizi balita Angka Kematian Balita (AKABA)
(Depkes RI,2011). Posyandu merupakan salah adalah jumlah kematian balita (0 59
satu pelayanan kesehatan di desa memudahkan bulan) per 1000 kelahiran hidup dalam
masyarakat untuk mengetahui atau memeriksakan kurun waktu satu tahun. AKABA dapat
kesehatan terutama ibu hamil dan anak balita. menggambarkan tingkat permasalahan
Keaktifan keluarga pada setiap kegiatan posyandu kesehatan anak balita, tingkat pelayanan
tentu akan berpengaruh pada keadaan status gizi KIA/Posyandu, tingkat keberhasilan
anak balitanya, karena salah satu tujuan posyandu program KIA/Posyandu, dan kondisi
adalah memantau peningkatan status gizi sanitasi lingkungan.
masyarakat terutama anak balita dan ibu hamil Angka Kematian Balita di provinsi
(Meilani,2009). Posyandu menjadi pelayanan Jawa Tengah pada tahun 2008 sebesar
kesehatan penting untuk bayi dan balita yang 10,25 per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun
paling awal. Namun pada kenyataannya di 2009 terjadi peningkatan Angka Kematian
posyandu warga masyarakat sendiri banyak yang Balita bila dibandingkan dengan tahun
tidak memanfaatkan posyandu untuk memantau 2008 yaitu sebesar 11,74 per 1000
tumbuh kembang anaknya dengan alasan sibuk kelahiran hidup. Pada tahun 2010 Angka
kerja atau tidak sempat membawa anak balitanya Kematian Balita juga terjadi peningkatan
ke posyandu dan kurangnya pengetahuan tentang dibandingkan dengan tahun 2009 yaitu
pentingnya pemantauan tumbuh dan kembang sebesar 12,02 per 1000 kelahiran hidup.
pada anak balita (Yulifah & Johan,2009). Sedangkan pada tahun 2011 menurun
Dalam pelaksanaannya, pelayanan posyandu sebesar 11,50 per 1000 kelahiran hidup
memiliki lima program prioritas yaitu Kesehatan dibandingkan dengan tahun 2010.
Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Menurut data yang ada dari Dinas
imunisasi, Gizi dan Penanggulangan diare Kesehatan Kabupaten (DKK) Demak,
(Ambarwati,2009). Kegiatan posyandu penting jumlah balita (S) tahun 2011 adalah 91.878
untuk bayi dan balita, karena tidak terbatas hanya balita, jumlah balita yang mempuyai KMS
pemberian imunisasi saja, tetapi juga memonitor (K) 91.427 balita, jumlah balita yang
tumbuh kembang bayi dan balita melalui kegiatan datang ditimbang (D) pada bulan
penimbangan dan pemberian makanan tambahan. penimbangan 76.744, jumlah balita yang
Pencegahan dan penanganan gizi buruk juga naik berat badannya (N) pada bulan
dapat segera ditangani sedini mungkin, karena penimbangan 66.157. Adapun partisipasi
pada dasaranya anak balita bergizi buruk tidak masyarakat (D/S) 83,53%, keberhasilan
semua lahir dalam keadaan berat badan tidak program (N/D) 86,20%, kelestarian
normal (Suhardjo,2003). program (K/S) 99,51%.
Pentingnya keberadaan Posyandu di tengah- Pada wilayah Puskesmas Mranggen I,
tengah masyarakat yang merupakan pusat tercatat selama tahun 2011 jumlah
kegiatan masyarakat dimana masyarakat sebagai Posyandu yang ada sebanyak 45 dengan
pelaksana sekaligus memperoleh pelayanan jumlah kader posyandu yang terdaftar 173
kesehatan serta keluarga berencana, selain itu orang, yang aktif sebanyak 129 orang atau
wahana ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana 74,57%, kader posyandu yang tidak aktif
untuk tukar menukar informasi, pendapat dan sebanyak 44 atau 25,43%. Jumlah balita(S)

40
http:jurnal.unimus.ac.id
yang ada di wilayah desa 4.352 balita, jumlah sectional yaitu dengan cara pendekatan,
balita yang mempuyai KMS (K) 4352 balita, observasi, penggumpulan data, tiap subjek
umlah balita yang datang ditimbang (D) pada penelitian hanya sekali saja dan
bulan penimbangan 2.113 balita, jumlah balita pengukuran dilakukan terhadap status
yang naik berat badannya (N) pada bulan karakter atau variabel subjek pada saat
penimbangan 1.599 balita, Adapun partisipasi pemeriksaan (point time approach)
masyarakat (D/S) 48,55%, keberhasilan program (Nursalam, 2008).
(N/D) 75,67%, kelestarian program (K/S) 100%. Populasi dari penelitian ini adalah ibu
Keaktifan kader posyandu dan partisipasi yang memiliki balita 0 59 bulan di Desa
masyarakat terhadap program posyandu di Sumberjo yaitu sejumlah 459 ibu. Sampel
Kabupaten Demak pada tahun 2011 secara ini adalah Proportionale Stratified
keseluruhan masih dibawah cakupan rata-rata. Random Sampling yaitu teknik untuk
(Dinas Kesehatan kabupaten Demak, 2011). dimana peneliti mengambil wakil-wakil
Data di Desa Sumberejo, ada 5 Posyandu dari tiap kelompok yang ada dalam
dan 22 kader. Pada desa tersebut, tercatat jumlah populasi yang jumlahnya disesuaikan
semua bayi dan balita 527 anak. Dari jumlah dengan jumlah anggota yang ada di dalam
tersebut, tercatat semua anak telah memiliki masing- masing kelompok tersebut dengan
KMS. Yang tidak mengikuti Posyandu ada 255 pengambilan secara acak proposional
anak, yang datang dan ditimbang 272 anak, 230 sejumlah 83 ibu yang memiliki bayi usia 0-
anak berat badannya naik dan 42 anak tetap. 59 bulan. Variabel dalam penelitian ini
Dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan adalah pengetahuan ibu balita terhadap
kunjungan balita di Desa Sumberejo Kecamatan Posyandu dan kepatuhan kunjungan balita
Mranggen Kabupaten Demak semakin rendah hal di Posyandu. Analisis yang digunakan
ini disebabkan beberapa kemungkinan yang dapat dalam penelitian ini adalah Uji Korelasi
mempengaruhi kepatuhan ibu balita dalam Rank Spearman.
melakukan kunjungan ke Posyandu tersebut
diantaranya pengetahuan, umur, pendidikan, Hasil dan Pembahasan
kesibukan ibu karena alasan pekerjaan, jarak dan
keterjangkauan Posyandu. Kurangnya Tabel 4.4 Pengetahuan (WUS) Pranikah Sebelum
pengetahuan masyarakat tentang pelayanan Penyuluhan
kesehatan di Posyandu sangat berpengaruh Kategori Pengetahuan n %
terhadap intensitas kunjungannya ke Posyandu
karena pengetahuan merupakan salah satu faktor
Kurang 19 22,9
predisposisi dari perilaku seseorang, sehingga Cukup 44 53,0
jika pengetahuan masyarakat terhadap Posyandu Baik 20 24,1
kurang maka perilaku orang tersebut juga sama
dengan tingkat pengetahuannya. Kesadaran dan Jumlah 83 100,0
kemauan ibu berpartisipasi untuk membawa
balitanya di Posyandu secara teratur juga Dari hasil pengukuran tingkat
sangatlah penting. pengetahuan dan disajikan pada tabel 4.1
dapat diketahui bahwa tingkat
Metode Penelitian pengetahuan responden dengan kategori
kurang 19 responden (22,9%), responden
Jenis penelitian ini adalah analitik korelasi. dengan kategori pengetahuan cukup
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sebanyak 44 responden (53,0%) dan
kuesioner. Rancangan penelitian ini sisanya sebanyak 20 responden (24,1%)
menggunakan rancangan penelitian cross memiliki pengetahuan baik.
41
http:jurnal.unimus.ac.id
variasi tingkat pengetahuan yang dimiliki
oleh ibu yang memiliki balita dimana
diketahui sebagian besar responden
berpengetahuan cukup baik (53%).
Hasil tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar pengetahuan yang dimiliki
Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Kunjungan Ibu responden dalam kategori cukup baik dan
Balita dalam Posyandu dimana pengetahuan yang dimiki ibu dapat
Kategori Kepatuhan N %
mempengaruhi perilaku kesehatannya.
Pengetahuan ibu yang baik maka akan
Tidak patuh 28 33,7 mempermudah dan lebih memahami akan
Patuh 55 66,3 pentingnya kegiatan posyandu pada
Jumlah 83 100,0 balitanya. Sesorang yang berpengetahuan
baik dapat lebih memelihara tingkat
Berdasarkan tabel distribusi 4.3 responden kesehatannya daripada seseorang yang
menurut kunjungan balita dari 83 responden yang berpengetahuan kurang.
diwawancarai terdapat 28 responden (33,7%) Menurut Notoatmodjo dikatakan
tidak patuh dalam mengikuti kegiatan posyandu bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu
dan 55 responden (66,3%) patuh dalam dan ini terjadi setelah orang melakukan
mengikuti kegiatan posyandu. penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera
Tabel 4.4 Analisis Hubungan Pengetahuan Ibu Balita manusia, yakni : indra penglihatan,
terhadap Kepatuhan Kunjungan Balita ke Posyandu di Desa pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sumberejo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk
Variabel n R
terbentuknya tindakan seseorang, karena
Pengetahuan * 83 0,645 0,000 dari pengalaman dan penelitian ternyata
Kepatuhan Kunjungan perilaku yang didasari oleh pengetahuan
Balita ke Posyandu akan lebih langgeng dari pada yang tidak
didasari oleh pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian ada hubungan (Notoatmodjo,2007). Pengetahuan
yang signifikan antara pengetahuan ibu balita seseorang dipengaruhi oleh faktor internal
dengan kepatuhan kunjungan balita ke Posyandu dan eksternal yaitu diantaranya tingkat
di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen kecerdasan, tingkat emosional, pendidikan,
Kabupaten Demak (p=0.000) karena p value < lingkungan, sosial budaya atau tingkat
0.05 maka artinya ada hubungan antara ekonomi masing- masing. Dari
pengetahuan ibu balita tantang posyandu dengan pengetahuan tersebut dapat diambil,
kepatuhan kunjungan balita ke posyandu di Desa dipahami, diaplikasi dan kemudian dapat
Sumberejo Kecamatan Mranggen Kabupaten dievaluasi dengan cara dan pemahaman
Demak dengan nilai r sebesar 0,645 yang masing- masing.
mempunyai arti hubungan yang kuat kearah Penelitian Sihol P Hutagalung (2002)
positif yang artinya semakin banyak pengetahuan menerangkan bahwa pengetahuan ibu dapat
ibu balita makin tinggi pula tingkat kepatuhan mempengaruhi perilaku menimbangkan
kunjungan balita ke posyandu. balitanya ke Posyandu, dari penelitian
Pengetahuan dalam penelitian ini adalah tersebut menunjukkan bahwa ada
pengetahuan yang dimiliki oleh responden, hubungan pengetahuan, sikap dengan
dimana hasil penelitian menunjukkan adanya

42
http:jurnal.unimus.ac.id
praktik kehadiran ke posyandu oleh ibu balita di responden. Sebanyak 20 responden
Kotamadya Ujung Pandang. (24,1%) ibu penegetahuan baik, 44
Menurut Sacket (dalam Niven,2002) responden (53,0%) berpengetahuan
kepatuhan merupakan kepatuhan pasien cukup, 19 responden (22,9%)
sejauhmana perilaku pasien tersebut sesuai berpengetahuan kurang.
dengan ketentuan yang diberikan oleh petugas b. Sebagian besar ibu balita yang patuh
kesehatan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ibu dalam melakukan kunjungan balita ke
telah mengetahui pentingnya melakukan posyandu sebanyak 55 responden
posyandu secara rutin pada balita setiap bulannya. (66,3%) , 28 responden (33,7%) tidak
Ada beberapa faktor yang yang dapat mendukung patuh dalam melakukan kunjungan ke
sikap patuh pasien diantaranya yaitu pendidikan, posyandu
akomodasi, faktor lingkungan dan social, c. Ada hubungan antara pengetahuan ibu
perubahan model terapi, dan peningkatan dengan kepatuhan kunjungan balita ke
interaksi professional kesehatan dengan pasien. Posyandu di Desa Sumberejo
Sikap patuh yang berarti disiplin dan taat Kecamatan Mranggen Kabupaten
tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain Demak (nilai p-value = 0,000 dan nilai
pemahaman tentang instruksi yang diberikan oleh r = 0,645).
petugas, kualitas interaksi antara petugas
kesehatan dan pasien, isolasi sosial dan keluarga Daftar Pustaka
yang dapat menjadi faktor pengaruh dalam Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian
menentukan nilai kesehatan setiap individu, Suatu Pendekatan Praktik. Rineka
keyakinan, sikap dan kepribadian. Orang-orang Cipta. Jakarta.
yang tidak patuh adalah orang yang mengalami .2010. Prosedur
depresi, memiliki ego yang lebih lemah dan Penelitian Suatu Pendekatan
kehidupan sosialnya lebih memusatkan perhatian Praktik (Edisi Revisian 14).
pada diri sendiri. Jakarta : Rineka Cipta.
Banyaknya ibu yang patuh dalam melakukan Budiarto, Eko. Biostatistika untuk
kunjungan ke posyandu dalam penelitian ini, Kedokteran dan Kesehatan
dapat dipengaruhi oleh baiknya pengetahuan yang Masyarakat. Jakarta : EGC.
dimilki, dimana pengetahuan dapat Depkes RI. 2009. Profil Kesehatan
mempengaruhi pola pikir dan pemahaman dari Indonesia. Jakarta : Kementrian
informasi yang diterimanya. Kesehatan.
Dari analisis data yang dilakukan dapat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
disimpulkan bahwa sebagian besar responden 2009. Profil Kesehatan Jawa
yang berpengetahuan cukup baik cenderung lebih Tengah. Semarang : Dinkes Jateng.
aktif dalam melakukan kunjungan ke posyandu. Departemen Kesehatan RI. 2011. Pedoman
Sedangkan ibu yang berpengetahuan kurang Umum Pengelolaan Posyandu.
cenderung tidak aktif dalam melakukan Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
kunjungan ke posyandu. Jadi, pengetahuan ibu Fatmawati, E. 2010. Hubungan Tingkat
mempengaruhi kepatuhan kunjungan balita ke Pengetahuan dan Pendidikan Ibu
posyandu. dengan Kunjungan Balita di
Posyandu pada Bulan Vitamin A di
Kesimpulan Desa Katonsari Kecamatan Demak
Kabupaten Demak. Jawa Tengah.
Semarang, Universitas
a. Ibu balita yang melakukan kunjungan
Muhammadiyah Semarang. Karya
posyandu di Desa Sumberejo Kecamatan
Tulis Ilmiah.
Mranggen Kabupaten Demak sebanyak 83
43
http:jurnal.unimus.ac.id
Hidayat, A. A. A. 2007. Metodologi Kebidanan Supartini, Y. 2004. Buku Ajar Konsep
Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Dasar Keperawatan Anak. Jakarta
Medika. : EGC.
Hidayat,W. 2011. Hubungan antara Tingkat Supriasa, I. D. N., Bakri, B., dan Fajar, I.
Pendidikan Ibu Balita dengan Kepatuhan 2002. Penilaian status gizi. Jakarta
Jadwal Pemberian Imunisasi DPT di : EGC.
Wilayah Kerja Puskesmas Ngesrep, Jawa Triyani,E. 2008. Analisis Motivasi dan
Tengah. Semarang, Universitas Sikap Ibu Balita dengan
Muhammadiyah Semarang. Karya Tulis Keikutsertaan dalam
Ilmiah. Penimbangan Balita di Posyandu
Indriyani, W.N. 2008. Panduan Praktis Mendidik Desa Berhan Wetan Kecamatan
Anak Cerdas Intelektual dan Emosional. Wedung Kabupaten Demak, Jawa
Yogyakarta : Logung Pustaka. Tengah. Semarang, Universitas
Ismawati, C. S., Proverawati, A., dan Pebriyanti, Muhammadiyah Semarang. Karya
S. 2010. Posyandu dan Desa Tulis Ilmiah.
Siaga.Yogyakarta : Nuha Medika. Yulifah, R. dan Johan, T. A. Y. 2009.
Meilani, N dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Asuhan Kebidanan Komunitas.
Yogyakarta : Fitramaya. Jakarta : Salemba Medika.
Machfoedz, Ircham. 2008. Metodologi Penelitian
Bidang Kesehatan, Keperawatan,
Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta :
Fitramaya.
Notoatmodjo,2003.Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
,2005.Metode Penelitian
Kesehatan. J akarta: Rineka Cipta.
,2007.Promosi Kesehatan dan
Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
,2010.Metode Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Pamungkas,L. 2009. Hubungan Antara Faktor
Pengetahuan, Sikap dan Kepercayaan
dengan Perilaku Ibu Berkunjung ke
Posyandu III Kelurahan Grabag
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Semarang, Universitas Diponegoro
Semarang. Tesis.
Riyanto, A. 2009. Pengolahan Data dan Analisis
Data Kesehatan. Nuha Medika: Jakarta.
Ronald, H. S. 2011. Pedoman dan Perawatan
Balita agar Tumbuh Sehat dan Cerdas.
Bandung : CV Nuansa Aulia.
Siswanto, H. 2010. Pendidikan Kesehatan Anak
Usia Dini. Yogyakarta : Pustaka Rihama.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

44
http:jurnal.unimus.ac.id

You might also like