Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk salah satu tugas kelompok pada mata kuliah akuntansi perbankan.
Makalah ini berjudul makalah akuntansi dana pembayaran titipan(payment point)
dan modal bank.Adapun pembuatan makalah ini sebagai tugas makalah pertama
dengan tujuan pembelajaran untuk mengetahui tentang produk-produk simpanan
bank seperti simpana giro, simpanan tabungan dan simpanan deposito.
1
DAFTAR ISI
BAB 1 ..................................................................................................... 3
PENDAHULUAN..................................................................................... 3-4
BAB 2 ..................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ....................................................................................... 4
PENUTUP .............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 17
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Dana dalam bank adalah hutang bank kepada masyarakat atau pihak
lainnya yang akan dibutuhkan disisi pasiva atau sebelah kanan neraca. Karena
sifatnya sebagai hutang, maka rekening dana ini akan bertambah disebelah
kredit dan berkurang disebelah debet. Rekening dana bank merupakan rekening
permanen atau real yang selalu akan disajikan pada neraca secara kumulatif.
Bank akan dibebankan dengan sejumlah bunga yang akan dicatat sebagai
biaya bunga pada ikhtisar laba-rugi bank. Suku bunga yang dibebankan akan
beragam-ragam sesuai dengan jenis dana yang dimiliki oleh bank yang
bersangkutan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penulisan ini, penulis
memfokuskan masalah pokok yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
3
3. Bagaimana sisitem payment point online sebenarnya?
4. Seperti apa payment point bank ?
5. Bagaimna system payment point bank?
6. Pengertian dan penghitungan Modal Bank dalam akuntansi sumber
dana
C. TUJUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN
5
Selama rekening administratif masih outstanding, maka masih ada warkat
pembayaran titipan yang belum diterima pembayarannya oleh bank. Dengan
perkataan lain, melalui pencatatan dalam rekening administratif ini merupakan
sarana kontrol bagi besarnya pembayaran yang telah diterima oleh bank yang
berasal dari pelunasan warkat tersebut.
Misalnya pada akhir hari, jumlah pembayaran pelanggan PLN yang diterima
mencapai jumlah sebesar Rp 5.750.000,00 semuanya diterima tunai oleh Bank
6
Omega-Jakarta. Oleh Bank Omega-Jakarta akan dibukukan seluruh penerimaan
uang dari pembayaran rekening tersebut dengan ayat jurnal sebagai berikut :
D : Kas Rp 5.750.000,00
Untuk mencatat posisi warkat yang masih outstanding atau belum dibayar
oleh para pelanggan, harus dibukukan dengan jumlah nilai yang sama dengan
diatas dan langsung mengurangi rekening administratif yang masih outstanding.
Dengan dibukukannya ayat jurnal di atas, maka sisa warkat yang belum
dibayar oleh pelanggan listrik menjadi Rp 26.250.000,00 (selisih antara Rp
32.000.000,00 warkat yang telah diterima dari PLN dengan jumlah pembayaran
pelanggan Rp 5.750.000
7
2. Pengelolaan data secara online, yaitu pengelolaan cecara langsung saat
data dimasukkan ke dalam suatu system informasi. Pengelolaan data secara
online ini dikembangkan untuk memperoleh informasi yang selalu mutakhir.
Adapun fungsi fungsi dari penerapan aplikasi SOPP ini adalah sebagai berikut:
Sistem ini juga sering disebut dengan System Online Payment Point (SOPP).
System ini secara online menghubungkan perangkat computer dengan host
computer yang ada di pusat atau perusahaan. Dewasa ini, prosedur pembayaran
dengan mendatangi loket-loket pembayaran tagihan listrik dan tagihan lainnya
yang telah bekerja sama dengan PLN dinilai tidak efisien lagi karena semakin
banyaknya jumblah pelanggan yang tersebar dimana-mana.
8
1. PLN bekerjasama langsung dengan KUD sebagai tempat pembayaran
tagihan rekening listrik, sehingga timbul resiko atas cash in transit
(misalnya dirampok, disalhgunakan, dan lain-lain).
2. Data dan dana yang ada sulit untuk direkonsiliasi karena dengan
terbatasnya jumlah pejabat/petugas yang bertanggung jawab.
3. Pelayanan PLN melalui KUD kurang menarik karena minimnya dana
atau konpensasi yang diterima KUD.
4. Adanya kelemahan-kelemahan dalam penerapan payment point
konvensional, maka PLN menerapkan payment point online bank
(PPOB).
PPOB adalah Payment Point Online Bank, salah satu system mekanisme
pembayaran tagihan yang lebih aman, mudah dan murah. PPOB merupakan
layanan pembayaran tagihan secara online real time sehingga proses rekonsiliasi
data dan dana bisa lebih cepat dan akurat.
PPOB tidak hanya lebih memudahkan layanan bagi pelanggan, namun juga
memiliki multiflier effect yang luar biasa bagi masyarakat luas, dengan membuka
peluang usaha baru dan pemberdayaan ekonomi kecil. Kedepan PPOB
berlomba-lomba menjadi yang terlengkap fitur pelayanannya dan termudah
dalam pengoperasiannya
PPOB ini merupakan system yang digunakan oleh PLN dalam pelaksanaan
penerimaan pembayaran, dimana setiap loket pembayaran memiliki deposit pada
bank. Dalam system PPOB proses penerimaan tagihan listrik tidak dilakukan
oleh petugas PLN namun langsung diterima oleh coolecting agent dan secara
9
otomatis ditransfer ke account receipt PLN. Dengan berjalannya system PPOB,
maka beberapa proses bisnis yang selama ini sudah berjalan dapat lebih
disederhanakan.
1. Data piutang PLN (DPP PLN) dapat diakses oleh perusahaan yang
bekerja sama dengan PLN sebagai switching company atau
perusahaan yang menyediakan jasa layanan online, perusahaan-
perusahaan tersebut diantaranya : Artajasa (AJ), Flash Mobile (FM),
Sarana Sarana Yukti Bandana (SYB) .
2. Selain bekerja sama dengan switching company , PLN juga bekerja
sama dengan beberapa Bank / Pos dengan memanfaatkan
network/jaringan yang telah mereka miliki, misalnya : ATM, EDC
(Electric Data Capture), kantor POS, Mobile Pos dan lain-lain.
1. PLN akan semakin focus pada pengadaan dan perawatan listrik, tidak
terganggu dengan maslah aliran dana dari pelanggan ke PLN karena
pengelolaannya langsung ditangani oleh bank.
2. PLN tidak terlalu melakukan Rekonsiliasi kesetiap loket karena
langsung dilakukan oleh penyedia jasa network/jaringan.
10
3. Maslah akibat ketidak cocokan data lebih mudah diselesaikan karena
data tersebut mengacu kepada satu database.
4. System pengelolaan data lebih lanjut maupun system monitoring,
pengawasan dan pelaporan akan lebih mudah dan lebih akurat.
5. Mutu pelayanan akan semakin baik, dimana pelanggan akan merasa
lebih nyaman.
1. Pihak Bank atau pihak selain Bank yang berperan sebagai Collecting
Agent (CA)
2. Switching Provider, berperan sebagai penyedia jaringan penghubung
(network) dan telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh
pihak PLN Pusat.
3. PLN Pusat, sebagai pengelola dana.
11
2. Penetrasi payment point sampai ke pelosok
3. Efisiensi Biaya transportasi
F.MODAL BANK
Modal bank merupakan hak pemilik bank kepada bank yang bersangkutan.
Modal bank ini juga merupakan hutang bank kepada para pemiliknya, oleh
karena itu disajikan sebagai salah satu komponen passive disebelah kanan
neraca. Modal bank merupakan modal awal pada saat pendirian yang jumlahnya
telah ditetapkan dalam suatu ketentuan atau pendirian bank.
Ada beberapa komponen modal bank dalam neraca antara lain : modal
saham yang ditempatkan dan disetor, modal sumbangan, laba ditahan dengan
tujuan, laba ditahan tanpa tujuan, penilaian kembali aktiva tetap, dan modal
sumbangan (modal donasi)
Penyetoran modal dari para pemilik perusahaan tidak harus melalui tunai.
Setoran modal dapat juga berupa penyerahan barang-barang modal, dan jenis
penyetoran lainnya.
12
Akuntansi untuk transaksi modal meliputi penyetoran modal, penyisihan
laba usaha setelah pajak untuk tujuan tertentu atau cadangan, penambahan
modal dari pihak lainnya.
A. Saat penyetoran dana modal
Sebagai contoh apabila pada saat mendirikan bank omega, dilakukan
setoran sebagai modal saham dari pemiliknya dalam bentuk :
Uang tunai langsung pada rekening giro Bank Indonesia sebesar Rp.
40.000.000.000
Gedung kantor di Jakarta senilai Rp. 18.000.000.000.
Inventaris kantor senilai Rp. 300.000.000.
Kendaraan Rp. 100.000.000.
Oleh Bank Omega Jakarta akan dibukukan seluruhnya sebagai penyetoran
modal bank sebesar Rp. 58,4 milyar dengan ayat jurnal sebagai berikut :
D : Bank Indonesia Giro Rp 40.000.000.000.
D : Aktiva Tetap Gedung Rp. 18.000.000.000
D : Aktiva Tetap Inventaris Kantor Rp. 300.000.000
D : Aktiva Tetap Kendaraan Rp. 100.000.000
K : Modal Saham Rp. 58.400.000.000
B. Penyisihan Laba Usaha Bank
Setiap akhir periode, setelah mengetahui hasil bersih hasil usaha laba atau
laba bersih bank, Bank Omega akan menyisihkan sejumlah labanya untuk
keperluan tujuan khusus. Penyisihan ini bukan berarti menyisihkan sebagian
uang tunai untuk membayar atau memenuhi kewajiaban tertentu dikemudian
hari. Penyisihan ini hanyalah cara untuk mengalokasikan laba untuk tidak
dibagikan kepada para pemegang saham atau karyawan saham atau karyawan
dalam bentuk dividen maupun bonus.
Sebagai contoh, apabila pada akhir tahun bank omega mendapatkan laba
sebesar Rp24.000.000.000 dan diputuskan oleh direksi untuk mencadangkan
sebagai berikut.
Pembagian Laba = Rp. 5.000.000.000
Pembayaran hutang jangka panjang = Rp. 2000.0000.000
Oleh Bank Omega dibukukan :
D : Ikhtisar Laba Rugi Laba Tahun Berjalan Rp. 24.000.000.000
13
K : Laba Ditahan PenyisihanPembagian Laba Rp. 5.000.000.000
K : Laba Ditahan pembayaran Hutang Jangka Panjang Rp.
2.000.000.000
K : Laba Ditahan Tanpa Tujuan Rp. 17.000.000.000
Rekening Laba Ditahan untuk tujuan, pembagian laba dan pembayaran
hutang jangka panjang, dalam istilah akuntansinya dikenal dengan appropriated
retained earnings, sedangkan laba ditahan tanpa tujuan dikenal dengan
unappropriated retained earnings.
14
K : Modal Sumbangan Rp 400.000.000
Dengan diterimanya modal sumbangan, komponen modal akan semakin
bertambah dan dengan demikian akan memperbesar rasio kecukupan modal.
15
PENUTUP
KESIMPULAN
Payment point adalah salah satu jasa perbankan untuk melayani masyarakat
yang akan melakukan pembayara-pembayaran yang relatif rutin dan nilainya
relatif kecil seperti pembayaran rekening listrik, telepon, dan air, & pembayaran
kartu prabayar. Payment point disebut juga rekening titipan dan diartikan sebagai
rekening bersyarat. Sifatnya tidak mengikat bank untuk melakukan kewajiban
kepada individu atau lembaga tertentu yang memberi amanat
16
DAFTAR PUSTAKA
file:///G:/2011-tugas-makalah-mata-kuliah-konsep.html
Http:/blogspot.com/2012/05/akuntansisumberdanaperbankan
17
TUGAS MAKALAH
DISUSUN OLEH :
NASRAH
WAHYU SAPUTRA
UMMI QALZUM
18