You are on page 1of 15

PEMERIKSAAN FISIK

ANTENATAL CARE

Disusun oleh:

Ribut Agung Nugroho


1502115003

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM B


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015 / 2016
A. LAPORAN PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN
Antenatal care adalah pelayanan yang diberikan anggota profesi kesehatan sebelum
kelahiran digunakan sehubungan dengan janin. (Dorland, 2002).
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi
dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan
dan persalinan yang aman dan memuaskan.
ANC atau pemeriksaan pengawasan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil sehingga mampu menghadapi
persalinan, nifas, pesiapan memberikan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi
secara wajar.
2. TUJUAN ANTENATAL CARE
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan
bayi.
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal
(Syaifuddin, Abdul Bari, 2006:90)
3. KUNJUNGAN ANTENATAL CARE
Untuk menghindari komplikasi wanita hamil memerlukan paling sedikitnya 4 kali
kunjungan pada periode antenatal :
a. 1 kali kunjungan pada trimester I (sebelum 14 minggu)
b. 1 kali kunjungan pada trimester II (14 - 28minggu)
c. 2 kali kunjungan pada trimester III ( 28 - 36 minggu dan sesudah minggu 36)

Kunjungan Waktu Infomasi penting

1
Trimester I sebelum 14 Membangun hubungan saling percaya
minggu antara petugas kesehatan dengan ibu
hamil
Mendeteksi masalah dan menanganinya
Melakukan tindakan pencegahan seperti
tetanus neonatus, anemia kekurangan zat
besi, penggunaan praktek tradisional
yang merugikan
Memulai persiapan kelahiran bayi dan
kesiapan untuk menghadapi komplikasi
Mendorong perilaku yang sehat (gizi,
latihan dan kebersihan, istirahat, dsb.)
Trimester II 14 - 28minggu Sama seperti di atas, ditambah
kewaspadaan khusus mengenai pre-
eklamsia (tanya ibu tentang gejala-gejala
pre-eklamsia, pantau tekanan darah,
evaluasi edema, periksa untuk
mengetahui proteinuria)
Perawatan payudara
Selama kehamilan payudara harus
dipersiapkan untuk menghasilkan ASI
bagi bayi neonates segera setelah lahir.
Bahaya ibu hamil, seperti:
- setiap perdarahan yang keluar dari
vagina atau keluarnya cairan
- sakit kepala berat atau terus-menerus
- gangguan penglihatan
- menggigil dan demam
- pembengkakan pada wajah, tangan,
kaki, atau lutut
- nyeri pada dada atau abdomen
- urin mengandung darah atau keruh
- muntah terus-menerus
Trimester III 28 - 36 Sama seperti di atas, ditambah palpasi
minggu abdominal untuk mengetahui apakah
kehamilan ganda

2
Latihan otot dasar panggul
Otot-otot dasar panggul melingkari outlet
tempat lewatnya bayi saat lahir.
Merupakan hal yang penting bagi ibu
untuk meregangkan otot ini sehingga
mereka dapat merelaksasi atau kontraksi
sesuai kemauan
Tanda-tanda persalinan
Keluaran vagina keluarnya operculum
atau lendir yang menyumbat dan show
berupa gumpalan darah, pecahnya
membrane amnion
Psikologis Ibu

4. INFORMASI PERIODE ANTENATAL


a. Gizi
Peningkatan konsumsi sampai 300 kal/hari dengan makanan yang mengandung
protein, zat besi, minum cukup cairan.
b. Kegiatan harian
Dapat seperti biasa (tingkat aktifitas ringan sampai sedang), istirahat minimal 15
menit tiap 2 jam. Jika duduk/berbaring dianjurkan kaki agak ditinggikan. Jika
tingkat aktifitas berat, dianjurkan untuk dikurangi. Istirahat harus cukup. Olahraga
dapat ringan sampai sedang, dipertahankan jangan sampai denyut nadi melebihi
140 kali per menit. Jika ada gangguan / keluhan yang mencurigakan dapat
membahayakan (misalnya, perdarahan per vaginam), aktifitas fisik harus
dihentikan.
c. Perubahan fisiologi (normal ) yang akan terjadi
Peningkatan berat badan
Breast change
Penurunan tenaga
Mual dan muntah serta punggung kiri di trimester I
Rasa panas
Varises
Oedema

3
d. Segera mencari pertolongan medis jika mendapati tanda-tanda bahaya, seperti :
Perdarahan pervaginam
Sakit kepala luar biasa
Gangguan penglihatan
Pembengkakan pada wajah ataupun tangan
Nyeri abdomen
Janin tidak bergerak (tidak seperti biasa)
e. Merencanakan kebutuhan persiapan kelahiran
f. Menjaga kebersihan diri
Mandi cukup seperti biasa. Pemakaian sabun khusus / antiseptik vagina tidak
dianjurkan karena justru dapat mengganggu flora normal vagina. Selain itu
aplikasi sabun vaginal dengan alat semprot dapat menyebabkan emboli udara atau
emboli cairan yang dapat berbahaya. Berpakaian sebaiknya yang memungkinkan
pergerakan, pernapasan dan perspirasi yang leluasa.
g. Perawatan payudara
Jika terjadi papila retraksi, dibiasakan papillla ditarik manual dengan pelan.
Striae / hiperpigmentasi dapat terjadi, tidak perlu dikuatirkan berlebihan.
h. Memberikan zat besi untuk maturasi sel eritrosit
i. Pemberian Tetanus Toksoid (I, II atau Ulang) 0,5 ml.
Imunisasi tetanus toksoin adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai
upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Imunisasi TT untuk ibu hamil
diberikan minimal 2 kali dengan dosis 0,5 cc diinjeksikan secara IM. Jarak
pemberian atau interval imunisasi TT 1 dengan TT 2 adalah minimal 4 minggu.
j. Sanggama / coitus
Dapat seperti biasa, kecuali jika terjadi perdarahan atau keluar cairan dari
kemaluan, harus dihentikan (abstinentia). Jika ada riwayat abortus sebelumnya,
coitus ditunda sampai usia kehamilan di atas 16 minggu, di mana diharapkan
plasenta sudah terbentuk, dengan implantasi dan fungsi yang baik. Beberapa
kepustakaan menganjurkan agar coitus mulai dihentikan pada 3-4 minggu terakhir
menjelang perkiraan tanggal persalinan. Hindari trauma berlebihan pada daerah
serviks/uterus.
Pada beberapa keadaan seperti kontraksi / tanda-tanda persalinan awal, keluar
cairan pervaginam, keputihan, ketuban pecah, perdarahan pervaginam, abortus
iminens atau abortus habitualis, kehamilan kembar, penyakit menular seksual,
sebaiknya coitus jangan dilakukan.

4
B. PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL DAN KONSELING
1. PENGKAJIAN
a. Trimester I
Identitas
Anamnesa
Alasan kunjungan
Keluhan-keluhan
Riwayat obstetri, meliputi:
Gravida, para, abortus, dan anak hidup (GPAH)
Berat badan bayi baru lahir dan usia gestasi
Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan dan
penolong persalinan
Jenis anestesi dan kesulitan persalinan
Komplikasi maternal seperti: diabetes, hipertensi, infeksi, dan
perdarahan
Komplikasi pada bayi
Riwayat menstruasi
Riwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk menentukan tafsiran
persalinan (TP). TP ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir
(HPHT). Untuk menentukan TP berdasarkan HPTP dapat digunakan

5
rumus Naegle, yaitu: hari pertama ditambah 7, bulan dikurangi 3, tahun
disesuaikan.
Riwayat kontrasepsi
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau
keduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didapatkan pada saat
kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan
berlanjut saat kehamilan yang tidak diketahui dapat berakibat buruk pada
pembentukan organ seksual janin.
Riwayat penyakit dan operasi
Kondisi kronis (menahun/terus-menerus) seperti diabetes melitus,
hipertensi, dan penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan. Oleh
karena itu, adanya riwayat infeksi, prosedur operasi, dan trauma pada
persalinan sebelumnya harus didokumentasikan.
Riwayat kesehatan, meliputi:
Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok
risiko tinggi untuk masalah genetis seperti anemia sickle sel,
talasemia)
Penyakit pada masa kanak-kanak dan imunisasi
Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung
Penyakit sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan
tuberculosis
Riwayat dan perawatan anemia
Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan)
Jumlah konsumsi kafein setiap hari seperti kopi, teh, coklat dan
minuman ringan lainnya
Merokok, jumlah batang per hari
Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan
risiko terinfeksi toxoplasma
Alergi dan sensitifitas obat
Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit
Riwayat keluarga (penyakit keturunan)
Riwayat kesehatan pasangan
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang
berhubungan dengan masalah genetik, penyakit kronis dan infeksi.
Penggunaan obat-obatan seperti kokain dan alkohol akan berpengaruh
pada kemampuan keluarga menghadapi kehamilan dan persalinan.

6
Rokok yang digunakan oleh ayah akan berpengaruh pada ibu dan
janin, terutama risiko mengalami komplikasi pernapasan akibat
perokok pasif. Golongan darah dan tipe Rhesus ayah penting jika ibu
dengan Rh negatif dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat
terjadi. (Mitayani, 2009 : 3)
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah: sebaiknya di ambil pada posisi duduk dengan lengan
sejajar posisi jantung
b) Nadi : frekuensi normalnya 60-100 kali permenit. Takikardi dapat
terjadi pada keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa
dengan satu menit penuh. Nadi diperiksa untuk mengetahui masalah
pada sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.
c) Pernapasan : frekuensi napas selama hamil berkisar antara 16-24 kali
permenit.takipnea terjadi karena infeksi pernapasan atau penyakit
jantung. Suara napas harus sama bilateral, ekspansi paru simetris, dan
lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
d) Suhu normal wanita hamil adalah 36,2-37,6 oC. Peningkatan suhu
menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
Muka
Konjungtiva pucat, keadaan lidah dan gigi, keadaan mukosa bibir
Leher (kelenjar tiroid : membesar / tidak )
Apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar limfe membengkak.
Payudara
Payudara tampak membesar, aerola mammae berwarna coklat kehitaman ,
papilla mammae menonjol
Ekstremitas (kaji adanya varises dan reflek patella)
Abdomen
Inspeksi : perut belum tampak membesar, belum tampak linea alba/nigra,
strie albikans/lividae
palpasi : sudah dapat dilakukan pemeriksaan Leopold untuk menentukan
TFU dan umur kehamilan
auskultasi : bising usus berkurang karena kontraksi otot polos menurun,
sehingga pengosongan lambung semakin lama yang dapat meningkatkan
asam lambung.
Genetalia ( vulva, vagina, perineum)

7
Kulit dan membran mukosa perineum, vulva, dan anus perlu diperiksa dari
eksoriasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan parut perineum, tanda
Chadwick (berwarna merah kebiruan pada ibu hamil)
.
b. Trimester II
Identitas
Anamnesa
Alasan kunjungan
Keluhan-keluhan
Riwayat obstetri, meliputi :
Gravida, para, abortus, dan anak hidup (GPAH)
Berat badan bayi baru lahir dan usia gestasi
Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan dan
penolong persalinan
Jenis anestesi dan kesulitan persalinan
Komplikasi maternal seperti : diabetes, hipertensi, infeksi, dan
perdarahan
Komplikasi pada bayi
Riwayat menstruasi
Riwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk menentukan tafsiran
persalinan (TP). TP ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir
(HPHT). Untuk menentukan TP berdasarkan HPTP dapat digunakan
rumus Naegle, yaitu : hari pertama ditambah 7, bulan dikurangi 3, tahun
disesuaikan.
Riwayat kontrasepsi
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau
keduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didapatkan pada saat
kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan
berlanjut saat kehamilan yang tidak diketahui dapat berakibat buruk pada
pembentukan organ seksual janin.
Riwayat penyakit dan operasi
Kondisi kronis (menahun/terus-menerus) seperti diabetes melitus,
hipertensi, dan penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan. Oleh
karena itu, adanya riwayat infeksi, prosedur operasi, dan trauma pada
persalinan sebelumnya harus didokumentasikan.
Riwayat kesehatan, meliputi :

8
Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok
risiko tinggi untuk masalah genetis seperti anemia sickle sel,
talasemia)
Penyakit pada masa kanak-kanak dan imunisasi
Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung
Penyakit sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan
tuberculosis
Riwayat dan perawatan anemia
Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan)
Jumlah konsumsi kafein setiap hari seperti kopi,teh, coklat dan
minuman ringan lainnya
Merokok, jumlah batang per hari
Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan
risiko terinfeksi toxoplasma
Alergi dan sensitifitas obat
Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit
Riwayat keluarga (penyakit keturunan)
Riwayat kesehatan pasangan
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang
berhubungan dengan masalah genetik, penyakit kronis dan infeksi.
Penggunaan obat-obatan seperti kokain dan alkohol akan berpengaruh
pada kemampuan keluarga menghadapi kehamilan dan persalinan.
Rokok yang digunakan oleh ayah akan berpengaruh pada ibu dan
janin, terutama risiko mengalami komplikasi pernapasan akibat
perokok pasif. Golongan darah dan tipe Rhesus ayah penting jika ibu
dengan Rh negatif dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat
terjadi. (Mitayani, 2009 : 3)

Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Tanda-tanda vital
e) Tekanan darah : sistolik 140 mmhg dan diastolik 90 mmhg yang
memberi kesan hipertensi
f) Nadi : frekuensi normalnya 60-90 kali permenit. Takikardi dapat
terjadi pada keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa

9
dengan satu menit penuh. Nadi diperiksa untuk mengetahui masalah
pada sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.
g) Pernapasan : frekuensi napas selama hamil berkisar antara 16-24 kali
permenit.takipnea terjadi karena infeksi pernapasan atau penyakit
jantung. Suara napas harus sama bilateral, ekspansi paru simetris, dan
lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
h) Suhu normal wanita hamil adalah 36,2-37,6 oC. Peningkatan suhu
menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
Muka
Adanya edema, chloasma gravidarum (bintik-bintik hitam pada wajah),
selaput mata pucat dan merah, keadaan lidah dan gigi.
Leher (kelenjar tiroid : membesar / tidak )
Apakah terdapat hiperpigmentasi, vena terbendung di leher (misalnya
pada penyakit jantung), apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar
limfe membengkak.
Dada (palpitasi)
Payudara
Payudara tampak membesar, aerola mammae berwarna coklat kehitaman ,
papilla mammae menonjol, adakah keluar coloctrum.
Ekstremitas (oedema, varises, reflek patella, distres neuromuskular dan
skelet)
Abdomen
Inspeksi : perut tampak membesar, perut ke arah depan atau samping,
tampak linea alba/nigra, strie albikans/lividae, perubahan kulit pada perut.
palpasi : pemeriksaan Leopold untuk menentukan umur kehamilan, posisi
janin, TFU
auskultasi : hitung DJJ, bising usus berkurang karena efek progesteron
pada otot polos, sehingga menyebabkan konstipasi. Peningkatan bising
usus terjadi apabila menderita diare.
Genetalia ( vulva, vagina, perineum)
Kulit dan membran mukosa perineum, vulva, dan anus perlu diperiksa dari
eksoriasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan parut perineum, tanda
Chadwick (berwarna merah kebiruan pada ibu hamil), bendungan vena
biasanya terjadi pada vulva, meningkatnya frekuensi berkemih
Pemeriksaan penunjang

10
Pemeriksaan urine untuk mendeteksi glukosa, aseton, dan albumin/protein.
Pemeriksaan kultur dan sensitivitas urine dan sample darah hanya dilakukan
bila ada gejala dan ada tanda yang menunjang.

c. Trimester III
Identitas
Anamnesa
Alasan kunjungan
Keluhan-keluhan
Riwayat obstetri, meliputi:
Gravida, para, abortus, dan anak hidup (GPAH)
Berat badan bayi baru lahir dan usia gestasi
Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan dan
penolong persalinan
Jenis anestesi dan kesulitan persalinan
Komplikasi maternal seperti: diabetes, hipertensi, infeksi, dan
perdarahan
Komplikasi pada bayi
Riwayat menstruasi
Riwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk menentukan tafsiran
persalinan (TP). TP ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir
(HPHT). Untuk menentukan TP berdasarkan HPTP dapat digunakan
rumus Naegle, yaitu: hari pertama ditambah 7, bulan dikurangi 3, tahun
disesuaikan.
Riwayat kontrasepsi
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau
keduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didapatkan pada saat
kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan
berlanjut saat kehamilan yang tidak diketahui dapat berakibat buruk pada
pembentukan organ seksual janin.
Riwayat penyakit dan operasi
Kondisi kronis (menahun/terus-menerus) seperti diabetes melitus,
hipertensi, dan penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan. Oleh
karena itu, adanya riwayat infeksi, prosedur operasi, dan trauma pada
persalinan sebelumnya harus didokumentasikan.
Riwayat kesehatan, meliputi:

11
Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok
risiko tinggi untuk masalah genetis seperti anemia sickle sel,
talasemia)
Penyakit pada masa kanak-kanak dan imunisasi
Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung
Penyakit sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan
tuberculosis
Riwayat dan perawatan anemia
Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan)
Jumlah konsumsi kafein setiap hari seperti kopi, teh, coklat dan
minuman ringan lainnya
Merokok, jumlah batang per hari
Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan
risiko terinfeksi toxoplasma
Alergi dan sensitifitas obat
Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit
Riwayat keluarga (penyakit keturunan)
Riwayat kesehatan pasangan
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang
berhubungan dengan masalah genetik, penyakit kronis dan infeksi.
Penggunaan obat-obatan seperti kokain dan alkohol akan berpengaruh
pada kemampuan keluarga menghadapi kehamilan dan persalinan.
Rokok yang digunakan oleh ayah akan berpengaruh pada ibu dan
janin, terutama risiko mengalami komplikasi pernapasan akibat
perokok pasif. Golongan darah dan tipe Rhesus ayah penting jika ibu
dengan Rh negatif dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat
terjadi. (Mitayani, 2009 : 3)
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah: sebaiknya di ambil pada posisi duduk dengan lengan
sejajar posisi jantung
b) Nadi : frekuensi normalnya 60-100 kali permenit. Takikardi dapat
terjadi pada keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa
dengan satu menit penuh. Nadi diperiksa untuk mengetahui masalah
pada sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.

12
c) Pernapasan : terjadi dispnea, peningkatan frekuensi napas (frekuensi
napas normal 16-24 kali permenit).
d) Suhu normal wanita hamil adalah 36,2-37,6 oC. Peningkatan suhu
menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
Muka
Adanya edema, chloasma gravidarum (bintik-bintik hitam pada wajah),
selaput mata pucat dan merah, keadaan lidah dan gigi.
Leher (kelenjar tiroid: membesar / tidak)
Apakah terdapat hiperpigmentasi, vena terbendung di leher (misalnya
pada penyakit jantung), apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar
limfe membengkak.
Payudara
Payudara tampak membesar, aerola mammae berwarna coklat kehitaman,
papilla mammae menonjol, adakah keluar coloctrum.
Ekstremitas (oedema, varises, reflek patella, kram di kaki)
Abdomen
Inspeksi: perut tampak semakin membesar, perut ke arah depan atau
samping, tampak linea alba/nigra, strie albikans/lividae,
Palpasi: pemeriksaan Leopold (dilakukan pada umur kehamilan), tentukan
TBJ, Ukur TFU, adanya kontraksi Braxton hicks
Auskultasi: hitung DJJ, bising usus berkurang karena efek progesteron
pada otot polos, sehingga menyebabkan konstipasi. Peningkatan bising
usus terjadi apabila menderita diare.
Genetalia (vulva, vagina, perineum)
Kulit dan membran mukosa perineum, vulva, dan anus perlu diperiksa dari
eksoriasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan parut perineum, tanda
Chadwick (berwarna merah kebiruan pada ibu hamil), bendungan vena
biasanya terjadi pada vulva, meningkatnya frekuensi berkemih
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan urine untuk mendeteksi glukosa, aseton, dan albumin/protein.
Pemeriksaan kultur dan sensitivitas urine dan sample darah hanya dilakukan
bila ada gejala dan ada tanda yang menunjang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, I.M. dkk., 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC.
Mansjoer, A. 2001, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1, Ed.3, Media Aesculapius FKUI, Jakarta.
Mochtar, R., 1998, Sinopsis Obstetri Jilid 1 Edisi 2. Jakarta : EGC.
Mitayani. 2009, Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika.
Hamilton, Persis Mary. 1995, Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. Jakarta : EGC.
Doenges, Marilynn E., 2001. Rencana Perawatan Maternal Atau Bayi. Edisi 2. Jakarta : EGC.

14

You might also like