You are on page 1of 6

No Dampak Arahan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Penting
A. TAHAP PRA KONSTRSI
1 Keresahan Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan
Masyarakat Instansi terkait dan Kelurahan Pluit untuk
perencanaan sosialisasi (cara dan teknis
penyelenggaraan serta materi yang akan
disampaikan ke masyarakat).
Sedini mungkin melakukan sosialisasi rencana
kegiatan proyek pada masyarakat dengan cara
praktis dan sederhana agar mudah diterima oleh
masyarakat melalui media elektronik, poster dan
tatap muka.
Sosialisasi rencana kegiatan dilakukan dengan
melibatkan formal leader, informal leader, pemuka
agama serta masyarakat sekitar lokasi kegiatan
untuk membangun komunikasi dua arah tentang
rencana reklamasi Pulau G.
Pemrakarsa melakukan komunikasi intensif dengan
stakeholder terkait, seperti perwakilan kelurahan
(Penjaringan dan Pluit), kecamatan, tokoh
masyarakat nelayan (ketua HKNSI Muara Angke),
tokoh pemuda, LSM lokal untuk saling bertukar
informasi dan berembug berbagai masalah sosial.
Komunikasi ini bisa dijalankan dengan membentuk
suatu FORUM.
Membuat Standar Operation Procedure (SOP)
khusus untuk menangani potensi timbulnya
pengaduan dari masyarakat.
Menunjuk seorang karyawan sebagai Person
InCharge (PIC) dalam menagani pengaduan dari
masyarakat.
2 Perubahan Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan
Persepsi Instansi terkait dan Kelurahan Pluit untuk
Masyarakat perencanaan sosialisasi (cara dan teknis
penyelenggaraan serta materi yang akan
disampaikan ke masyarakat).
Sedini mungkin melakukan sosialisasi rencana
kegiatan proyek pada masyarakat dengan cara
praktis dan sederhana agar mudah diterima oleh
masyarakat melalui media elektronik, poster dan
tatap muka; Materi yang disosialisasikan misalnya:
Tahapan reklamasi yang akan dilakukan, rambu-
rambu yang perlu diketahui masyarakat terkait
kegiatan reklamasi, kemungkinan dampak positif
maupun negatif yang akan dirasakan masyarakat.
Sosialisasi rencana kegiatan dilakukan dengan
melibatkan formal leader, informal leader, pemuka
agama serta masyarakat sekitar lokasi kegiatan
untuk membangun komunikasi dua arah tentang
rencana reklamasi Pulau G.
Pemrakarsa melakukan komunikasi intensif dengan
stakeholder terkait, seperti kelurahan, kecamatan,
tokoh masyarakat nelayan, tokoh pemuda, LSM
lokal untuk saling bertukar informasi dan berembug
berbagai masalah sosial. Komunikasi ini bisa
dijalankan dengan membentuk suatu FORUM.
B. TAHAP KONTRUKSI
1 Penurunan Pemasangan silt screen yang berfungsi sebagai
Kualitas tabir penahan material halus untuk mencegah
Air Laut penyebaran material halus tersebut ke perairan
sekitar.
Pengisian material reklamasi dilakukan dengan
kecepatan sedang/rendah menggunakan spraying
pontoon (yang dihubungkan dengan pipa terapung)
secara berlapis dengan ketebalan maksimal 0,5
meter.
Pengisian material reklamasi secara simultan dikuti
dengan membangun tanggul (revertment) hingga
mencapai permukaan laut.
Memasang Geotextile pada revetment untuk
mencegah tergerusnya pasir ke laut lepas.
Menggunakan kapal khusus untuk mengangkut
material melalui jasa perusahaan yang mempunyai
kemampuan dan kompetensi dan dibuktikan
dengan sertifikat yang diterbitkan oleh instansi
yang berwenang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pemasangan silt screen sebagai penghalang agar
padatan tersuspensi tidak menyebar di lokasi
dumping site.
Menyediakan MCK portabel untuk para pekerja di
lokasi reklamasi pulau G. Bekerjasama dengan
dinas kebersihan untuk mengangkut secara berkala
limbah cair domestik yang dihasilkan para pekerja.
2 Penyebaran Pengisian material reklamasi dimulai dari sisi
Sedimen Selatan area reklamasi pulau G dan secara
bertahap dilanjutkan ke bagian Utara Penempatan
material reklamasi dilakukan dengan spraying
pontoon (yang dihubungkan dengan pipa terapung
yang sudah tersambung dengan kapal
pengeruk/TSHD) secara berlapis dengan ketebalan
maksimal 0,5 meter.
Pengisian material reklamasi secara simultan dikuti
dengan membangun tanggul (revertment) hingga
mencapai permukaan laut dan pada platform
sekitar 1,5 m dari LWS dipasang vertical drain.
Pemasangan silt screen untuk menjaga aliran air
dan kepadatan dari padatan tersuspensi.
3 Gangguan Pemasangan silt screen yang berfungsi sebagai
Mangrove tabir penahan material halus untuk mencegah
penyebaran material halus tersebut ke perairan
sekitar.
Pengisian material reklamasi dimulai dari sisi
Selatan area reklamasi ke arah Utara.
Memasang Geotextile pada revetment untuk
mencegah tergerusnya pasir ke laut lepas.
Bekerjasama dengan Pengelola pulau reklamasi
lainnya di sekitar pulau G (seperti Pulau E dan F).
Pengisian material reklamasi dimulai dari sisi
Selatan area reklamasi pulau G dan dilanjutkan ke
bagian Utara secara perlahan (kecepatan rendah).
Waktu reklamasi dilakukan pada saat Muson Barat.
4 Gangguan Memasang Geotextile pada revetment untuk
Biota Laut mencegah tergerusnya pasir ke laut lepas.
Membuat tanggul diperpanjang ke arah utara dan
sisi barat batas area reklamasi.
Pengisian material reklamasi dimulai dari sisi
Selatan area reklamasi Pulau F dan dilanjutkan ke
bagian Utara.
Secara perlahan (kecepatan rendah). Waktu
reklamasi dilakukan pada saat Muson Barat.
5 Terbukanya Melaksanakan penerimaan kerja secara transparan.
Kesempatan Melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar
Kerja tentang persyaratan, cara, dan waktu penerimaan
dan Berusaha tenaga kerja.
Mewajibkan kontraktor pelaksana reklamasi agar
memberikan prioritas kepada penduduk sekitar
(Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan) sesuai
dengan keahlian dan syarat yang dibutuhkan.
Adanya kemudahan bagi masyarakat sekitar untuk
mendapatkan akses penerimaan tenaga kerja.
Bekerjasama dengan pemerintah Kelurahan Pluit,
Kecamatan Penjaringan dan instansi terkait (Suku
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) untuk
melakukan pembinaan kepada masyarakat sekitar
lokasi rencana reklamasi Pulau G dalam
mengembangkan potensi usaha, serta melakukan
identifikasi terkait peluang usaha yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat, misalnya
penyediaan sarana angkutan kapal/perahu untuk
menuju areal reklamasi pulau G.
6 Gangguan Berkoordinasi dengan kontraktor pelaksana dan
Aktivitas akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait
Nelayan serta melakukan kegiatan mobilisasi peralatan dan
material, pengangkutan material reklamasi, proses
pekerjaan reklamasi serta pengisian material pasir
dan batuan pada saat frekuensi lalu lintas rendah.
Melakukan komunikasi dengan perwakilan nelayan
tentang pengaturan jadwal pengangkutan material
reklamasi.
Pemasangan rambu-rambu di rencana lokasi
reklamasi Pulau G untuk memberikan isyarat
tentang lokasi dan aktivitas yang akan dilakukan
oleh pemrakarsa sehingga tidak mengganggu
kepentingan kegiatan lain.
7 Gangguan Melaksanakan penerimaan kerja secara transparan.
Kamtibmas Melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar
tentang persyaratan, cara dan waktu penerimaan
tenaga kerja.
Mendorong kontraktor pelaksana reklamasi agar
memberikan prioritas kepada penduduk sekitar
(Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan) dan
tentunya sesuai dengan keahlian dan syarat yang
dibutuhkan.
Bekerjasama dengan Polsek Penjaringan dan
masyarakat guna membangun pos terpadu di dekat
lokasi kegiatan.
8 Keresahan Memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa
Masyarakat dampak negatif yang ditimbulkan akibat rencana
reklamasi Pulau G dapat dan akan dikelola dengan
baik.
Melaksanakan penerimaan kerja secara transparan.
Memberikan prioritas kepada penduduk Kelurahan
Pluit, Kecamatan Penjaringan untuk bekerja sesuai
dengan keahlian dan syarat yang dibutuhkan.
Memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal
terutama pekerjaan tanpa keahlian khusus.
Koordinasi dengan Pemerintah daerah (Kota madya
Jakarta Utara, kecamatan Penjaringan maupun
Polsek Penjaringan) untuk membentuk suatu Pos
Pengaduan, misalnya membuat pelayanan hotline
service.
9 Perubahan Menyiapkan sarana untuk menanggapi dan
Persepsi menindak lanjuti berbagai keluhan/protes
Masyarakat masyarakat terhadap berbagai dampak negatif
yang muncul yang diakibatkan oleh kegiatan tahap
konstruksi.
Melaksanakan pengelolaan untuk meminimalisasi
berbagai potensi dampak negatif secara baik dan
profesional.
Memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa
dampak negatif yang ditimbulkan akibat rencana
reklamasi Pulau F dapat dan akan dikelola dengan
baik.
Melakukan komunikasi intensif dengan stakeholder
terkait, seperti kelurahan Pluit, kecamatan
Penjaringan, tokoh masyarakat nelayan, tokoh
pemuda, LSM lokal untuk saling bertukar informasi
dan berembug berbagai masalah sosial. Komunikasi
ini bisa dijalankan dengan membentuk suatu
FORUM.
C. TAHAP PASCA KONSTRUKSI
1 Peningkatan Berkoordinasi dengan pengelola Pulau E dan Pulau F
Muka dalam memelihara dimensi kanal antar Pulau.
Air Memelihara dimensi kanal antar Pulau E dan G serta
Pulau F dan G yang telah ditingkatkan dengan cara
mengeruk secara periodik.
Koordinasi dengan pengembang pulau lain dan
instansi terkait untuk melakukan pengerukan sungai
sekitar pulau.
2 Perubahan Arus Berkoordinasi dengan pengelola Pulau E dan Pulau F
Laut dalam memelihara dimensi kanal antar Pulau
Memelihara dimensi kanal antar Pulau E dan G serta
pulau F dan G yang telah ditingkatkan dengan cara
mengeruk secara periodik
3 Sampah Membersihkan sampah di sekitar Pulau G
Berkoordinasi dengan instansi terkait (Dinas
kebersihan) dan pengembang pulau-pulau
reklamasi lainnya untuk melakukan kegiatan
bersama dalam membersihkan sampah di sekitar
pesisir.
4 Gangguan Berkoordinasi dengan kontraktor pelaksana akan
Aktivitas melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan
Nelayan melakukan kegiatan demobilisasi peralatan pada
saat frekuensi lalu lintas rendah
Melakukan komunikasi dengan perwakilan nelayan
tentang pengaturan jadwal kegiatan demobilisasi
peralatan
Memasang rambu-rambu lalulintas laut sehingga
mobilitas nelayan tidak terganggu
5 Keresahan Berkoordinasi dengan pihak kontraktor pelaksana
Masyarakat pekerjaan konstruksi dalam pelaksanaan kegiatan
pengakhiran tenaga kerja konstruksi yang dilakukan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
tenaga kerja
Melaksanakan pengelolaan berbagai potensi
dampak negatif secara baik dan profesional yang
diakibatkan oleh kegiatan tahap pasca konstruksi.
Menyampaikan informasi kepada tenaga kerja
perihal pengakhiran kerjasama sekurang-kurangnya
30 hari sebelum proses pengakhiran tenaga kerja
dilaksanakan.
6 Perubahan Menanggapi dan menindak lanjuti berbagai
Persepsi keluhan/protes masyarakat terhadap berbagai
Masyarakat dampak negatif yang muncul yang diakibatkan oleh
kegiatan tahap pasca konstruksi
Memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa
dampak negatif yang ditimbulkan akibat rencana
kegiatan pengakhiran tenaga kerja dapat dan akan
dikelola dengan baik.
Menyampaikan informasi kepada tenaga kerja
perihal pengahiran kerjasama sekurang kurangnya
30 hari sebelum proses pengakhiran tenaga kerja
dilaksanakan

You might also like