Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Yuliananda A. P 165020129
Yedi Muslih 165020018
Rikke Prenanda Y 165020020
Rifanny Hijriani 165020141
Fitri Ramadhani 165020132
Siti Mutmainah 165020125
FAKULTAS FARMASI
SEMARANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
(rahmatan lil alamin) (Qs. Al- Anbiya/21: 107). Untuk itu, Islam
yang asasi dan dijadikan sebagai pilar kehidupan pribadi, rumah tangga
dan masyarakat. Ajaran ini sangat dijunjung tinggi oleh Islam. Allah swt
(25 : )
bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab
Nahl: 90)
orang yang berlaku adil, terutama kepada para pemimpin yang adil. Ini
seorang penguasa yang adil, serta ahli sedekah dan mendapat bimbingan
dari Allah; orang yang memiliki sifat penyayang dan lembut hati kepada
keluarga dekatnya dan setiap kepada muslim serta orang yang tidak mau
( )
Takutlah berbuat dlalim karena sungguh ia mendatangkan kegelapan-
dan manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup dengan sendiri.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk sosial yang saling
satu kodrat manusia yang selalu ingin berhubungan dengan manusia lain.
Adapun hubungannya dengan manusia sebagai mahluk sosial
dan bimbingan manusia lain. Selain itu, dalam kenyataannya, tidak ada
manusia yang mampu hidup tanpa adanya bantuan orang lain. Hal ini
dunia kefarmasian.
Farmasis/Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus
kefarmasian.
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung
pasien.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah-masalah yang akan dibhas dalam makalah ini
adalah :
C. TUJUAN
kefarmasian.
BAB II
PEMBAHASAN
Muhammad SAW dan jalan para sahabat beliau, baik dilihat dari aspek
Rasul dalam perilaku setiap hari, baik secara individu, sosial, maupun
khairun wa abqa).
3. Karakteristik Ahlussunnah Wal Jamaah Dalam Menyikapi
Perkembangan Zaman
Ada lima istilah utama yang diambil dari Al Quran dan Hadits
Taaddul.
4. Pengertian Taaddul Dan Hakekatnya
Itidal yang berarti tegak lurus, tidak condong ke kanan dan
tidak condong ke kiri, diambil dari kata aladdlu keadilan atau idiluu
yang artinya bersikap adillah. Itidal juga berarti berlaku adil, tidak
berpihak kecuali pada yang benar dan yang harus dibela. Jadi taaddul
kehidupan.
Kata ITidal atau adil berasal dari bahasa Arab yang secara
sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak kepada yang
berlaku sewenang-wenang.
Pembahasan tentang adil merupakan salah satu tema yang
adl menunjuk kepada arti sama yang memberi kesan adanya dua
pihak atau lebih, sedangkan kata al-qist menunjuk kepada arti bagian
(yang wajar dan patut), dan al-mizan menunjuk kepada arti alat untuk
menimbang yang berarti pula keadilan. Ketiganya sekalipun berbeda
pribadi atau secara berjamaah, atau secara nilai apa pun, tanpa
58 ]
:
terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. (Qs.
an-Nisa: 135)
Sesungguhnya bagi dirimu ada hak, bagi Tuhanmu ada hak, bagi
Ilahi.
Pemiliknya
Adil dalam pengertian inilah yang didefinisikan dengan
SWT berfirman:
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan
Dalam hal ini Allah mengecam dengan sangat keras dalam firman-
Muthaffifin/83: 1-6).
Dalam kehidupan keluarga pun seseorang diperintahkan
satu orang harus bisa berlaku adil kepada mereka. Allah berfirman:
Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi; dua,
tiga atau empat Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat
(Qs. ath-Thalaq: 2)
:
]
Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-
2011).
Akibat dari perubahan paradigma pelayanan kefarmasian,
lainnya, maka sikap seorang apoteker ketua sidang harus adil, tidak
ini sesuai dengan kode etik apoteker yaitu seorang apoteker harus
benar mempunyai sikap yang luhur dan dapat dicontoh bagi orang lain
Islam mengajarkan pada manusia untuk bersikap adil terhadap sesama manusia,
tidak membedakan antara satu sama lain bahkan tidak membedakan atas dasar
selalu menegakkan kebenaran dan berlaku adil termasuk dengan orang yang
mengambil jalan tengah dan tidak condong kanan dan kiri dalam bertindak. Sikap
seperti ini yang sangat dibutuhkan dan sangat penting dimiliki oleh seorang
DAFTAR PUSTAKA
Alarna, Badrun, (2000), cet. 1, NU, Kritisisme dan Pergeseran Makna Aswaja,
Yogyakarta : Tiara Wacana
Al-Asyari, Abi al-Hasan Ali ibn Ismail, (t.th). al-Ibanah An Ushul al-Diyanah,
Beirut : Dar al-Kutub al-Ilmiyyah