You are on page 1of 7

Mata Kuliah : Permesinan Kapal 4

Tanggal/Jam : Februari 2017


Pengajar : Ir. Mukti Wibowo
Referensi : - Marine Auxiliary Machinery and System M.Khetagurov
- Bureau Veritas rules and Regulation
- Peraturan Biro Klasifikasi Indonesia
- SOLAS consolidated edition
- Ship Knowledge a Modern Encyclopedia

1. PERLENGKAPAN JANGKAR DAN ALAT TAMBAT


(ANCHOR AND MOORING EQUIPMENT)
UMUM
Perlengkapan Jangkar dan alat tambat merupakan bagian dari Perlengkapan Kapal yang
sangat penting. Perlengkapan ini dipasang dikapal untuk kebutuhan operasi pada saat
kapal berlabuh didaerah perairan ataupun pada saat sandar di Pelabuhan.
Ketentuan pemasangan perlengkapan tersebut diatur didalam peraturan klasifikasi
(Classification Rules and Regulation ) seperti BKI (Indonesia), Bureau Veritas (France),
American Bureau of Shipping (USA), Lloyd Register (Inggris), Det Norske Veritas
(Norwegia), Germanischer Lloyd (Jerman) dll, kecuali BKI klasifikasi yang tersebut
diatas merupakan anggota IACS (International Association Classification Society) badan
klasifikasi dunia.
Selain peraturan klasifikasi, ketentuan mengenai pemasangan alat tersebut juga
dipersyaratkan dalam peraturan SOLAS (Safety of Life at Sea) peraturan yang mengatur
persyaratan perlengkapan kapal untuk keselamatan dikapal.
Kedua peraturan tersebut dijadikan acuan dalam pembuatan desain perlengkapan
termasuk penentuan jumlah dan berat jangkar, panjang dan ukuran rantai jangkar serta
mekanisme mesin jangkar dan kapasitasnya. Sehingga pihak pembuat akan menyiapkan
seluruh konstruksi peralatan tersebut untuk kegunaan pemakaian dilaut/dikapal (marine
use) dengan kata lain material yang digunakan disesuaikan dengan cuaca dilaut.

JANGKAR KAPAL (SHIPS ANCHOR)


Jangkar merupakan alat labuh yang mempunyai bentuk dan berat khusus yang akan
diturunkan kekedalaman air sampai dengan dasar, sehingga pada saat jangkar diturunkan
maka kapal sangat terbatas pergerakkannya dengan posisi jangkar dan panjang rantai
yang diturunkan, hal ini untuk menahan supaya kapal tidak bergerak dan tetap dalam
posisinya, gerakan kapal diakibatkan oleh :
1. Dorongan akibat arus air dibagian bawah garis air kapal
2. Dorongan angin terhadap bagian kapal diatas garis air
3. Dorongan akibat pergerakan pitching dan rolling karena gelombang
Dorongan tersebut secara umum akan ditahan oleh sistim jangkar lengkap dengan
perlengkapan mesin jangkar yang kadang kala didaerah tertentu juga ditambah dengan
tali tambat lain (mooring rope) supaya kapal benar-benar tidak berubah posisinya.
Jangkar dirangkaikan dengan rantai jangkar yang pergerakan turun dan naik diatur
dengan menggunakan Mesin Jangkar (Anchor windlass) yang dipasang diatas forecastle
deck.

1
Nama Jangkar sesuai penempatannya pada kapal dan kegunaan yang disesuaikan dengan
daerah operasi kapal.
Biasanya kapal-kapal besar seperti kapal niaga pelayaran besar (ocean going ship)
dilengkapi dengan tiga tipe Jangkar :

JANGKAR UTAMA/HALUAN (BOWER ACHOR)


Merupakan jangkar utama (seluruh kapal diatas 250 dwt ) dilengkapi dua buah Jangkar
haluan yang diposisikan dikiri (PS) dan kanan (SB) haluan kapal. Jangkar ini digunakan
pada saat berlabuh didaerah labuh (anchorage area).

Kedua jangkar tersebut memilik berat yang sama yang Berat nya diatur sesuai dengan
ketentuan Klasifikasi. Untuk kapal pelayaran besar dilengkapi pula dengan Jangkar
cadangan, hal ini diperlukan karena apabila salah satu jangkar utama hilang maka untuk
penggantian akan lebih mudah, karena jangkar cadangan memilik ukuran berat dan
bentuk yang sama.

JANGKAR ARUS (STREAM ANCHOR)


Untuk kapal pelayaran besar (ocean going ship) ukuran tertentu dilengkapi dengan satu
buah Jangkar arus yang dipasang dibagian buritan kapal (aft ship). Jangkar ini digunakan
untuk membantu jangkar haluan pada saat berlabuh didaerah yang memiliki arus yang
sangat kuat, dan untuk menahan posisi kapal bagian buritan supaya tetap dalam
posisinya.

Jangkar arus ini ditempatkan digeladak buritan kapal, jangkar arus memilik berat
minimum lebih kurang sepertiga berat jangkar haluan, pada kapal-kapal ukuran besar
berat jangkar arus/buritan sama dengan berat Jangkar Haluan/utama.

JANGKAR CEMAT (KEDGES ANCHOR)


Pada kapal tertentu dilengkapi dengan Jangkar cemat yang memilik berat setengah berat
Jangkar Arus. Jangkar cemat digunakan untuk membebaskan kapal pada saat kapal
kandas didasar yang berpasir.

JENIS JANGKAR (ANCHOR TYPES)

STOCKLESS ANCHOR, merupakan jenis jangkar haluan yang banyak digunakan pada
kapal kapal ukuran besar, jankar tipe ini memiliki tiang jangkar yang dapat bergerak
Jangkar type ini sangat efektif bekerjanya, pada saat jangkar diturunkan maka bagian
lengan akan bergerak kearah bawah dikarenakan adanya engsel pada bagian mahkota
jangkar (crown), lengan dapat bergerak dengan sudut mencapai 45 derajat. Dengan posisi
demikian maka bagian lengan jangkar akan menancap ke dasar laut lebih efektif.
Sehingga pada saat tertarik oleh rantai jangkar dengan posisi tiang jangkar sejajar dasar
laut maka jangkar akan semakin menancap.

Untuk melepas dan mengangkat jangkar, posisi rantai jangkar ditarik tegak dan saat tiang
jangkar pada posisi kearah tegak maka lengan jangkar akan terungkit sehingga
cengkeraman jangkar lepas dan jangkar ditarik keatas.

2
DANFORTH STOCK ANCHOR, merupakan jenis jangkar yang memilik daya
cengkeram lebih baik dibanding dengan Stockless Anchor, namun karena adanya tongkat
jangkar maka kedua lengan jangkar tidak dapat menancap kedasar laut. Selain hal
tersebut tiang jangkar tidak dapat langsung masuk ke Hawse Pipe (urlup jangkar) dikapal.
Jangkar jenis ini biasanya dipakai oleh kapal-kapal jenis khusus dengan ukuran panjang
kapal sampai 100 ft.

MUSHROOM ANCHOR, jangkar jenis ini hanya digunakan untuk kapal-kapal tertentu
yang banyak beroperasi didaerah sungai atau didaerah perairan yang memiliki dasar yang
berlumpur. Karena bentuknya menyerupai mangkuk maka jenis ini akan bekerja baik
pada daerah lumpur.

Masih banyak jenis jangkar yang digunakan pada kapal, dikarenakan jangkar merupakan
perlengkapan kapal yang diatur oleh peraturan Klasifikasi maka jangkar kapal harus
memilik sertifikat yang dikeluarkan oleh Klasifikasi.

BERAT JANGKAR (ANCHOR WEIGHT )

Berat jangkar dan jumlah jangkar harus memenuhi peraturan klasifikasi. Sebagai contoh
diambil dari peraturan Bureau Veritas (Perancis) dan Biro Klasifikasi Indonesia.

BUREAU VERITAS :

Sesuai Rules and Regulation Bureau Veritas, berat dan jumlah jangkar ditentukan sesuai
table dengan menghitung nilai Equipment Number dengan formula sebagai berikut :

E N = 2/3 + 2 h B + 0,1 A

Keterangan :

= displasemen kapal
B = lebar kapal pada bagian tengah kapal
A = luas (m2) penampang samping kapal yang merupakan bagian
lambung, bangunan atas dan deck house diatas garis muat musim
panas yang memiliki lebar lebih besar dari B/4
h = tinggi (m) dari garis muat musim panas s/d bangunan atas tertinggi
h=a+hn
a = jarak lambung timbul dari garis muat musim panas
h n = tinggi (m) bangunan atas atau deck house pada centerline yang
memiliki lebar lebih besar dari B/4, dan apabila dibagian bawah
bangunan tersebut ada bangunan dengan lebar B/4 atau kurang dari
B/4 maka bangunan yang dibawah diabaikan.

Setelah nilai EN diketahui maka tabel 1 : Equipment dapat dipakai untuk menentukan
Berat dan Jumlah Jangkar, panjang segel rantai dan diameter rantai jangkar.

3
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA

Peraturan BKI menentukan berat jangkar sesuai dengan tabel dengan mengetahui terlebih
dahulu nilai Z :

Z = D 2/3 + 2 h B + A/10

Keterangan :

D = displasemen kapal
B = lebar kapal pada bagian tengah kapal
A = luas (m2) penampang samping kapal yang merupakan bagian
lambung, bangunan atas dan deck house diatas garis muat musim
panas yang memiliki lebar lebih besar dari B/4
h = tinggi (m) dari garis muat musim panas s/d bangunan atas tertinggi
h=fb+hn
f b = jarak lambung timbul dari garis muat musim panas
h n = tinggi (m) bangunan atas atau deck house pada centerline yang
memiliki lebar lebih besar dari B/4, dan apabila dibagian bawah
bangunan tersebut ada bangunan dengan lebar B/4 atau kurang dari
B/4 maka bangunan yang dibawah diabaikan.

RANTAI JANGKAR (ANCHOR CHAIN)

Rantai Jangkar merupakan peralatan penghubung antara Kapal dengan Jangkar. Rantai
jangkar terdiri dari beberapa bagian panjang rantai yang dinamakan length atau segel.
Setiap length atau segel rantai akan disambung satu dengan yang lain serta pada ujungnya
terpasang Jangkar dan pada ujung yang dikapal terpasang pada bak rantai (Chain
Locker).

Panjang setiap length/segel rantai oleh klasifikasi ada yang ditentukan 27,45 m dan ada
yang 25 m. Klasifikasi Jerman GL menentukan panjang satu segel adalah 25 m yang juga
digunakan oleh Biro Klasifikasi Indonesia. Sedangkan klasifikasi lain seperti LR dan BV
menentukan panjang setiap length/segel adalah 27,45 m. Pada saat ini sesuai dengan
ketentuan yang ada 1 segel atau length adalah 27,50 m.

Sebagai contoh, kapal peneliti pelayaran besar (ocean going ship) berukuran 175 ton
menurut ketentuan klasifikasi BV harus memiliki jumlah jangkar 2 dengan berat masing2
360 kg dan panjang rantai 247,5 m atau 9 length/segel maka pada sisi kiri (PS) dapat
menggunakan 5 segel = 137,5 m dan pada sisi kanan (SB) menggunakan 4 segel =110 m.

Berat jangkar sesuai tabel adalah minimum 180 kg dan maksimum 46 ton, panjang rantai
jangkar minimum total 220 m dan maksimum yang dipasang pada kapal sesuai dengan
tabel adalah 28 length/segel dengan panjang setiap sisi masing-masing 14 length/segel =
385,5 m.

4
Rangkaian Jangkar pada setiap sisi terdiri dari JANGKAR - SEGEL - SWIVEL
SEGEL RANTAI - SEGEL (BEBERAPA SEGEL DAN RANTAI) SEGEL
TERAKHIR yang dikaitkan pada kaitan di Chain Locker, yang digulung atau ditarik
dengan menggunakan mesin jangkar (anchor windlass)

Setiap segel rantai terdiri dari rangkaian mata rantai, setiap mata rantai memiliki stud link
yaitu pada mata rantai terdapat stud atau dam ditengahnya yang berfungsi memperkuat
mata rantai dan menahan supaya mata rantai tidak berputar, mata rantai dikedua ujung
setiap segel tidak memiliki stud atau dam dan berukuran diameter lebih besar 10 %.
Jumlah mata rantai pada setiap segel memilik jumlah ganjil supaya ujung-ujung
sambungan akan memilik posisi yang sama dan kedudukan rata .

Pada ujung segel akan disambungkan dengan length/segel rantai yang berikutnya, atau
untuk ujung daerah jangkar akan disambung dengan perantara swivel jangkar, dan pada
ujung yang dikapal akan dikaitkan pada bak rantai (chain locker).
Penyambung length/segel rantai menggunakan mata rantai khusus yang biasanya
menggunakan KENTER SHACKLE atau disebut segel kenter.

KENTER SHACKLE, adalah mata rantai untuk penyambung yang mempunyai ukuran
yang sama dengan mata rantai yang akan disambung, konstruksi mata rantai ini setengah
bagian dapat digeserkan melintang untuk memasukkan mata rantai yang akan disambung.
Secara memanjang mata rantai ini tidak dapat digerakkan, dan apabila rantai yang akan
disambung sudah dikaitkan maka bagian tengah akan dipasang stud / dam melintang yang
dikunci dengan pen (biasanya berjumlah dua pen) kemudian pen tersebut dicor dengan
timah panas supaya tidak terlepas.

PEMELIHARAAN RANTAI JANGKAR (ANCHOR CHAIN MAINTENANCE)

Sesuai dengan ketentuan dari peraturan klasifikasi misalnya Bureau Veritas, kondisi mata
rantai jangkar akan diperiksa. Untuk periode setiap tahun (annual survey) mata rantai
yang terlihat yaitu didaerah length atau segel pertama dekat dengan jangkar diperiksa
secara visual dan apabila terlihat ada keausan atau bagian stud atau dam yang terlepas
maka segel tersebut direkomendasikan untuk segera diganti dalam kesempatan pertama
yaitu pada saat kapal dok.

Persyaratan pemeriksaan rantai jangkar secara keseluruhan harus dilaksanakan setiap


lima tahun (pada saat special survey) dengan cara seluruh rantai jangkar lengkap dengan
swivel dan dan kenter segel harus digelar dan dikalibrasi ukuran diameter mata rantainya.

Pada umumnya pemilik kapal yang sudah memilik sistim perencanaan pemeliharaan,
pengecekan rantai mereka laksanakan setiap dua setengah tahun pada waktu kapal naik
dok.

5
Diameter minimal yang diijinkan oleh klasifikasi (Bureau Veritas) adalah
d = 0.88 D (m/m)
d = diameter mata rantai saat kalibrasi
D = diameter original mata rantai (rantai baru)
Namun demikian didalam operasional ada kalanya sebelum diameter mata rantai
mencapai diameter minimal, posisi segel dapat dirubah dengan membalik posisi segel,
misalnya jumlah segel 7 segel maka posisi awal segel 1 dirubah menjadi posisi segel ke 7
dan segel ke 7 menjadi posisi segel 1. Hal ini dapat dilakukan karena keausan mata rantai
biasanya terjadi pada ujung segel misalnya segel 1, 2, 3 karena segel ini yang paling
sering digunakan.
Apabila pada pemeriksaan diatas dok pada saat rantai jangkar digelar dan didapatkan
bahwa sebagian besar mata rantai dalam suatu segel memiliki diameter dibawah diameter
minimum, maka ratai sepanjang segel tersebut harus diganti.

Sebelum rangkaian rantai jangkar dipasang dikapal, seluruh rantai dibersihkan dan
dilapisi cat khusus untuk rantai jangkar (bitumastic paint) dan pada posisi mata rantai
sambungan biasanya diberi tanda dengan cat berwarna putih.

Pemeliharaan juga berlaku terhadap kenter shackle dan swivel jangkar, untuk swivel
yangkar apabila bagian yang berputar mengalami keausan, dan diameter poros atau
lubang porosnya maka direkomendasikan untuk diganti.

Pemeliharaan tersebut diatas dilakukan untuk menghindarkan rantai jangkar putus atau
jangkar terlepas yang dapat membahayakan kapal dan kerugian material.
Sebagai catatan pihak pemilik kapal dan nahkoda kapal, hasil kalibrasi terakhir diameter
rantai jangkar yang dibuat oleh pihak galangan dan sudah diperiksa oleh surveyor
klasifikasi, catatan tersebut harus disimpan diatas kapal.

PERENCANAAN SISTIM JANGKAR

Perencanaan pemasangan Sistim jangkar, penambatan dan perlengkapan mesin jangkar


dikapal harus memenuhi dan memperhatikan beberapa ketentuan :
1. Dapat segera menurunkan Jangkar Utama dan sejumlah panjang rantai jangkar
yang dibutuhkan sesuai kedalaman serta dapat memperlambat laju penurunan
rantai jangkar (pengereman) secara baik dan sempurna. Hal ini sangat
ditentukan dari kondisi mesin jangkar.

2. Dapat mengangkat/menggulung jangkar beserta rantainya sesuai waktu yang


ditentukan oleh peraturan klasifikasi. . Hal ini juga sangat ditentukan dari
kondisi mesin jangkar.

3. Menempatkan dan menahan rantai jangkar supaya tidak lepas (terulur). Untuk
ini perlu dilengkapi dengan stoper rantai jangkar, sehingga posisi rantai dan
jangkar lebih aman pada saat kapal sedang berlayar dengan kondisi gelombang
laut.

6
4. Menempatkan Jangkar pada posisi lambung kapal secara kuat dan baik pada
lambung kapal. Bentuk Jangkar sangat berpengaruh, sehingga perencanaan
penempatan jangkar harus diperhatikan.

5.Dapat secara mudah melepaskan rangkaian jangkar dan rantai jangkar dari
kapal. Perencanaan rangkaian rantai harus dilengkapi dengan kenter shackle.

6.Secara mudah jangkar dapat dilepaskan dari rangkaian rantai jangkar.


Pemasangan / penyambungan antara rantai dan jangkar harus dilengkapi dengan
shackel sambungan.

LAMPIRAN :

1. BUREAU VERITAS Rules for the Classification of the steel ship Section 4
EQUIPMENT
2. BIRO KLASIFIKASI INDONESIA Rules for the Classification and construction
of Seagoing steel ship Section 18 EQUIPMENT
3. SHIP KNOWLEDGE A MODERN ENCYCLOPEDIA

You might also like