Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Diagnosis Komunitas adalah suatu kegiatan untuk menentukan adanya suatu masalah
dengan cara pengumpulan data di masyarakat.7 Menurut WHO, diagnosis komunitas
adalah penjelasan secara kuantitatif dan kualitatif mengenai kondisi kesehatan di
komunitas serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.7 Dalam penerapannya,
penggunaan diagnosis komunitas dalam suatu program kesehatan adalah sebagai berikut:
- Sebagai referensi data kesehatan suatu wilayah
- Menyediakan gambaran keseluruhan tentang masalah kesehatan pada komunitas
lokal dan penduduknya
- Merekomendasikan intervensi yang akan dijadikan prioritas dan solusi pemecahan
masalah
- Mengindikasikan alokasi sumber daya dan mengarahkan rencana kerja di masa
depan
- Menciptakan kesempatan kolaborasi intersektoral dan melibatkan media
- Pembentukan dasar indikator keberhasilan dari evaluasi program kerja kesehatan.7
Proses diagnosis komunitas mencangkup penjajakan pendahuluan serta interaksi
dengan komunitas, perencanaan survei secara terinci, metode pra-pengujian,
pelaksanaaan survei dan analisa hasil survei.8 Terakhir adalah mengumpanbalikkan
semua kesimpulan ini ke komunitas dan kader kesehatan untuk memulai suatu proses
interpretasi bagi perencanaan pelayanan dan kegiatan kesehatan.8
2.1.1. Penjajakan
- Rekapitulasi data sasaran balita dan ibu hamil berdasarkan kelompok umur dan
jenis kelamin
- Mengirimkan data balita dan ibu hamil sasaran yang akan mendapat PMT
Pemulihan ke puskesmas
- Pembinaan pelaksanaan PMT Pemulihan termasuk penyusunan menu makanan
tambahan.13
3. Dusun/ RW/Posyandu
- Pendataan sasaran balita dan ibu hamil sesuai kriteria prioritas sasaran di atas dan
khusus balita berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 23 Januari 18 Maret 2017 11
- Menyampaikan data calon sasaran penerima PMT Pemulihan ke Desa/ Kelurahan/
Pustu/ Poskesdes untuk dikonfirmasi status gizinya
- Menerima umpan balik mengenai jumlah sasaran penerima PMT Pemulihan dari
puskesmas serta menyampaikannya kepada ibu balita dan ibu hamil sasaran
- Membentuk kelompok ibu balita dan ibu hamil sasaran
- Merencanakan pelaksanaan PMT Pemulihan yang meliputi jadwal, lokasi, jenis dan
bentuk PMT Pemulihan, alternatif pemberian, penanggung jawab dan pelaksana
PMT Pemulihan.13
B. Pelaksanaan
Penyelenggaraan PMT Pemulihan perlu didukung dengan penyuluhan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) oleh tenaga kesehatan dan kader kepada keluarga sasaran.13
Dalam pelaksanaan PMT pemulihan, perlu dipertimbangkan beberapa hal sebagai
berikut:
- Apabila memungkinkan, hari masak penyelenggaraan PMT Pemulihan dilakukan
setiap hari ditempat tertentu yang disepakati bersama
- Bila hari masak setiap hari tidak memungkinkan, maka hari masak sebaiknya
dilakukan 2 kali seminggu
- Bagi daerah yang kondisi geografisnya sulit, hari masak dapat dilakukan sekali
seminggu.13
Berikut adalah beberapa alternatif cara penyelenggaraan kegiatan PMT-Pemulihan
yang dapat dipilih sesuai dengan kondisi setempat :
1. Masak bersama setiap hari :
Makanan tambahan pemulihan disiapkan dan dimasak oleh kader bersama ibu
sasaran di rumah kader atau tempat lain sesuai kesepakatan
Makanan tambahan pemulihan yang dihidangkan dapat berupa 1 porsi
makanan lauk atau makanan selingan dan buah
Setiap hari kader bersama ibu sasaran memasak makanan sesuai kebutuhan di
tempat yang disepakati bersama. Masing-masing 1 anak balita dan ibu hamil
sasaran mendapat makanan tambahan yang sudah dimasak tersebut ditambah
1 porsi buah, seperti pisang, papaya, semangka atau melon
Berdasarkan data yang telah didapatkan yaitu data hasil pengukuran berat badan pada
balita yang dilakukan dalam 2 periode berturut-turut yaitu pada bulan Februari dan
Agustus 2016, didapatkan jumlah kasus gizi kurang pada balita di wilayah kerja
Puskesmas Cikupa sebanyak 231 kasus di Bulan Februari 2016 menjadi 256 kasus di
Bulan Agustus. Dan peningkatan terbanyak yaitu sebesar 29.5% kasus gizi kurang pada
balita dan menjadi peringkat pertama tertinggi yaitu di Desa Bitung Jaya yang
sebelumnya yaitu bulan Februari 2016 diduduki oleh Desa Talaga. Kasus balita gizi
kurang di Desa Bitung Jaya sebanyak 43 kasus pada Bulan Februari 2016 meningkat
menjadi 61 kasus di bulan Agustus 2016 dibandingkan dengan 9 desa lainnya di wilayah
kerja Puskesmas Cikupa, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Tabel 1. Data Balita Gizi Kurang di wilayah kerja Puskesmas Cikupa Februari 2016
GIZI KURANG
DESA
LAKI-LAKI PEREMPUAN
12 - 23 24 - 35 36 - 59 Bln 12 - 23 24 - 35 36 - 59 Bln
Total
Bln Bln Bln Bln
1. Cikupa 3 3 3 1 3 4 17
2. Sukamulya 1 1 1 6 3 0 12
3. Talaga 8 7 13 6 8 9 51
4. Talagasari 1 3 2 3 4 7 20
5. Cibadak 2 1 4 3 1 3 14
Bersambung ke halaman 18
12 - 23 24 - 35 36 - 59 Bln 12 - 23 24 - 35 36 - 59 Bln
DESA Bln Bln Bln Bln
Total
6. Sukanagara 10 7 6 0 1 5 29
7. Bojong 0 5 0 2 2 5 14
8. Budimulya 3 3 2 3 3 1 14
9. Dukuh 4 3 2 3 3 2 17
Tabel 2. Data Balita Gizi Kurang di wilayah kerja Puskesmas Cikupa Agustus 2016
GIZI KURANG
LAKI-LAKI PEREMPUAN
2. Sukamulya 1 1 1 1 3 1 8
3. Talaga 8 7 13 4 7 8 47
4. Talagasari 1 3 2 0 2 2 10
5. Cibadak 2 1 4 3 2 3 15
6. Sukanagara 10 7 6 7 2 7 39
Bersambung ke halaman 19
12 - 23 24 - 35 36 - 59 Bln 12 - 23 24 - 35 36 - 59 Bln
DESA Bln Bln Bln Bln
Total
7. Bojong 0 5 0 1 1 1 8
8. Budimulya 3 3 2 4 7 9 28
9. Dukuh 4 3 2 1 7 7 24
3.2. Scope tempat: Desa Bitung Jaya, dipilih karena merupakan peringkat tertinggi
dengan peningkatan jumlah balita gizi kurang terbanyak yaitu sebesar 29.5%
dibandingkan dengan dari 9 desa lainnya di wilayah kerja Puskesmas Cikupa, Kecamatan
Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Status Kesehatan :
1. Genetik : tidak dinilai
2. Medical Care Service
a. Kegiatan :
Pencegahan :Kurangnya edukasi tentang gizi kurang pada balita
ke masyarakat.
Pengobatan : -
Peningkatan kesehatan: Kurangnya sosialisasi tentang pemberian
paket PMT ke ibu ibu yang datang ke posyandu.
b. Kegiatan pelayanan kesehatan: Terdapat 9 posyandu yang diadakan
bergantian sekali dalam sebulan di Desa Bitung Jaya.
genetik
Lifestyle
Kognitif
Ibu ibu yang balitanya mengalami gizi kurangtidak paham
mengenai Gizi Kurang pada balita
Kader Gizi di desa Bitung Jaya kurang pengetahuan mengenai Gizi
Kurang pada balita
Tidak pahamnya ibu-ibu dalam meningkatkan nafsu makan anak
Lifestyle Tingginya jumlah
Penderita gizi
kurang
Kurangnya minat masyarakat Gizi kurang pada balita dianggap tidak
menghadiri posyandu dan posgizi berhubungan dengan anak perawakan pendek
Ibu dengan balita gizi kurang tidak Gizi kurang dianggap adalah hal yang
mengambil PMT di pos kesehatan biasa
desa
Psikomotor Afektif
5.1.1. Intervensi 1: Penyuluhan tentang gizi kurang kepada Kader posyandu dan
Ibu dari balita gizi kurangdiawali dengan pre-test dan diakhiri dengan post-
test pada hari Kamis, 2 Maret 2017, pukul 09:00 WIB, di Aula Kantor Desa
Bitung Jaya.
5.1.2. Intervensi 2: Demo masak variasi menu makanan yang bergizi untuk balita
gizi kurang dan membagikan resep variasi makanan untuk balita gizi kurang
yang dapat diterapkan di rumah pada hari Kamis, 2 Maret 2017 pukul 10.00
di Aula Kantor Desa Bitung Jaya.
5.1.3. Intervensi 3: Pembentukan duta gizi balita disertai pemberian paket duta gizi
pada semua Ibu dari balita gizi kurang dan kader kesehatan Desa Bitung Jaya
yang hadir pada hari Kamis, 2 Maret, pukul 11:00 WIB, di Aula Kantor Desa
Bitung Jaya.
a. Kegiatan : Pembentukan duta gizi balita dan pembagian paket duta gizi yang
berisi pin duta gizi balita, 5 leaflet tentang gizi kurang, dan power point materi
penyuluhan tentang gizi kurang yang diberikan saat penyuluhan pada semua
Ibu dari balita gizi kurang yang hadir termasuk kader kesehatan Desa Bitung
Jaya.
b. Sasaran : Kader posyandu (36 orang) dan Ibu dari balita gizi kurang (61 orang)
yang hadir dalam penyuluhan dan telah mengikuti penyuluhan, pre-test, post-
test dan demo masak.
c. Tempat : Aula Kantor Desa Bitung Jaya.
d. Indikator penilaian :
b. Sasaran : Balita dengan gizi kurang (61 anak) di Desa Bitung Jaya
c. Tempat : Aula Kantor Desa Bitung Jaya.
d. Indikator penilaian : Balita gizi kurang (61 anak)Desa Bitung Jaya
mendapatkan bahan makanan kering untuk makanan tambahan serta PMT
pemulihan.
800.000,-
5. Pengisian post-
test.
- Kertas pre- 6. Kuis berhadiah
test dan 7. Penyerahan
post-test door prize pada
- Speaker, peserta dari Ibu
laptop, LCD balita yang
- Snack mendapat undian.
- Pena
- 3 bingkisan
untuk
hadiah kuis
Material
- 1 bingkisan
untuk door
prize
- Pre-test
- Penyuluhan
- Post-test
- Kuis
Method
berhadiah
- Penyerahan
door prize
n resep
variasi
masakan
Bersambung ke halaman 32
Permohonan Izin
4 Meminta izin pada Kepala Didapatkan ijin Kepala Puskesmas 15 Februari Agustinus Didapatkan ijin untuk
Puskesmas Sindang Jaya, untuk melakukan Puskesmas Cikupa, 2017 Anne melakukan kegiatan
Kepala Desa Bitung Jaya kegiatan intervensi Cikupa, Kepala Kepala Annisa intervensi
Desa Bitung Desa Bitung
Jaya Jaya
Pelaksanaan intervensi
5 Pretest, penyuluhan kepada Peningkatan Ibu dari balita Rp. Aula Desa 2 maret 2017 Agustinus Peningkatan pengetahuan
dengan gizi Bitung Jaya
ibu dari balita gizi kurang pengetahuan ibu- 800.000.- Anne peserta pada post-test
kurang dan
dan kader posyandu , post- ibu dan kader kader Annisa dibandingkan nilai pre-
posyandu
test. posyandu test
6 Demo masak Peningkatan Ibu - ibu dari Rp. Aula Desa 2 maret 2017 Agustinus Peserta dapat
balita gizi Bitung Jaya
pengetahuan ibu- 70.000,- Anne mengaplikasikan ilmu
kurang
ibu tentang cara marsha tentang pembuatan
membuat dan Annisa makanan tambahan dan
mengkreasikan dapat mengkreasikan
makanan tambahan makanan untuk anak
anak
Bersambung ke halaman 33
Pemberian bahan makanan Diharapkan balita balita gizi Rp. Aula kantor 2 Maret 2017 Agustinus
PMT terdistribusi secara
kering untuk makanan gizi kurang dapat kurang Desa 300.000 Desa Bitung Anne
rutin 1 minggu sekali bagi
tambahan dan sosialisasi mendapatkan PMT Bitung Jaya Jaya marsha
balita dengan gizi kurang
jadwal dan tempat secara rutin Annisa
pengambilan bahan Bidan Desa
makanan kering untuk Kader
PMT
6 Pembentukan duta gizi Terlaksananya 41 ibu dari Rp. Aula kantor 2 Maret 2017 Aula kantor Terlaksananya
balita dengan Desa Bitung Desa
dengan pemberian pin, 5 intervensi 300.000.- pembetukan duta gizi dan
gizi kurang Jaya Bitung Jaya
leaflet, Hardcopy materi dan 9 kader dibagikannya leaflet,
posyandu
penyuluhan kepada warga di masing-
masing wilayah rumah
duta gizi
Evaluasi
9 Evaluasi Intervensi Mengetahui Balita dengan Aula kantor 2 Maret 2017 Aula kantor Tercapainya tujuan
gizi kurang Desa Bitung Desa jangka pendek dari
tercapainya tujuan
Ibu-ibu dari Jaya Bitung Jaya intervensi yang
jangka pendek dari balita gizi Desa bitung dilakukan
kurang Jaya
intervensi yang
Kader
dilakukan posyandu
Minggu
NO Kegiatan
2 3 4 5 6 7 8
1. Planning
Mencari baseline data
Diskusi dengan kepala puskesmas, dokter
puskesmas dan dokter pembimbing
Penetapan masalah
Rencana intervensi
2. Organizing
Pembagian tugas
3. Actuating
Meminta izin Kepala Puskesmas, Dokter
Puskesmas, Bidan Desa, Ketua RT
Kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari rabu, pada tanggal 3 maret 2017 pada
jam 09.00 10.00 WIB dengan sasaran yang hadir, yaitu sebanyak 10 kader yang datang
yang berasal dari 9 posyandu dan ibu-ibu di desa bitung jaya yang memiliki balita dengan
gizi kurang . Tujuan dari kegiatan penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman kader-kader kesehatan mengenai gizi kurang, serta
diharapkan kelak kader-kader kesehatan serta ibu-ibu yang mendapatkan ilmu tentang gizi
kurang dapat mengaplikasikan ilmu mereka dan memotivasi ibu-ibu lain dalam
meningkatkan status gizi anak-anak pada Desa Bitung Jaya. Penyuluhan ini dimulai
dengan penyambutan oleh kepala Desa Bitung jaya dan dilanjutkan dengan pengisian
pretest.
Pengisian pretest dilakukan sebelum penyuluhan dimulai, kader kesehatan dan
ibu-ibu sasaran diminta untuk melakukan pengisian soal pretest selama 30 menit. Soal
pretest berisi mengenai KMS, dan pengetahuan tentang pengertian,tanda dan gejala, serta
apa yang di akibatkan oleh gizi kurang. Pretest ini dilakukan untuk melihat pengetahuan
awal dari ibu-ibu serta kader kesehatan yang ada di desa bitung jaya, lalu setelah itu
dilakukan penyuluhan dengan media Power point dan microphone serta pengeras suara.
Penyuluhan dibawakan oleh dokter muda agustinus kristantoko yang berdurasi selama 20
menit.
Setelah penyuluhan selesai dilakukan sesi tanya jawab dari penyuluhan ini dengan
tujuan memeriksa apakah ada yang kurang jelas dari penyuluhan yang dokter muda
lakukan. Setelah pengisian soal pre test selesai, dilakukan kegiatan penyuluhan.
Penyuluhan dilakukan selama 20 menit dan berisi tentang pengertian , cara memeriksa
gizi kurang, bahaya-bahaya yang di akibatkan dari kurang gizi, serta manajemen dari gizi
kurang terebut. Setelah penyuluhan selesai, kader beserta ibu-ibu yang memiliki balita gizi
kurang diminta untuk mengisi soal post test yang serupa dengan pre test selama 20 menit.
Setelah jawaban terkumpul, dilakukan penilaian dan evaluasi terhadap hasil pre test dan
post test dan data di proses dan di olah ke dalam komputer secara manual.
- Pretest
- Absensi ibu dengan balita gizi - Penyuluhan
kurang hadir 41 orang dari 61 - Sesi pertanyaan
sasaran - postest
- 9 dari 36 orang kader
posyandu hadir dalam kegiatan.
Kegiatan demo masak, demo masak dilakukan pada hari rabu tanggal 2 Maret
2017 pukul 09:30-10:00 WIB yang dilakukan setelah pretest,penyuluhan dan postest.
Demo masak dilakukan oleh dokter muda Annisa dan Anne dengan sasaran ibu-ibu yang
memiliki anak degan gizi kurang di Desa Bitung Jaya. Demo masak dilakukan selama 30
menit dengan alat peraga berupa kompor, penggorengan, dan bahan-bahan dapur . Demo
masak dilakukan dengan cara memasak bahan makanan sambil menyampaikan dengan
pengeras suara cara-cara memasak dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah
didapatkan tetapi kaya akan gizi. Pada saat demo masak juga dokter muda memberikan
informasi untuk memvariasikan bentuk makanan dan kreasi penyajian makanan untuk
anak agar anak lebih tertarik untuk makan. Bahan yang digunakan pada demo masak ini
yaitu adalah tempe, yang di kreasikan menjadi bentuk bola-bola dan dimasak
menggunakan saus kuning.. Demo masak diakukan dengan tujuan memberikan informasi
kepada ibu-ibu untuk meningkatkan kreatifitas dalam menyediakan makanan agar anak
lebih tertarik untuk makan.
Kegiatan pembagian makanan tambahan dilakukan di aula Desa Bitung Jaya pada
tanggal 2 maret pukul 12.00 yang dilakukan sebelum acara di bubarkan. Sebelum
pembagian makanan tambahan dilakukan, dilakukan sosialisasi pengambilan bahan
makanan kering yang selalu tersedia di poskesdes yang diperuntukan bagi anak-anak
dengan gizi kurang. Sosialisasi berisi informasi bahwa tersedianya bahan makanan kering
di pos kesehatan desa dan ajakan kepada ibu-ibu untuk mengambil bahan makanan kering
seminggu sekali di pos kesehatan desa. Lalu setelah sosialisasi dilakukan, dilakukan
pemberian makanan tambahan, makanan tambahan yang diberikan berasal dari
mahasiswa kepanitraan dan dari pos kesehatan desa yang terletak disebelah aula desa.
Makanan tambahan yang diberikan dokter muda antara lain adalah susu kotak,
biscuit susu, dan pudding buah, makanan tambahan yang di berikan oleh pos kesehatan
-pembagian makanan
berdasarkan absensi Pembagian makanan
untuk memastikan siapa tambahan dan bahan
yang sudah makanan kering
mendapatkan PMT dan untuk 1 minggu
siapa yang belum
Kegiatan pembentukan duta gizi balita ini dilakukan pada tanggal 2 maret 2017
pukul 11.00 WIB yang bertempat di aula Desa Bitung Jaya. Kegiatan pembentukan duta
gizi ini dilakukan pada semua ibu-ibu serta kader yang datang pada acara penyuluhan gizi
yang dilakukan dokter muda. Duta gizi yang dibentuk sejumlah dengan peserta yang
datang yaitu sebesar 41 ibu-ibu yang memiliki anak dengan gizi kurang dan 9 kader desa.
Pembentukan duta gizi dilakukan sebelum pembagian makanan tambahan dan pembagian
bahan makanan dilakukan, pembentukan duta gizi ini dengan cara penyerahan satu set
duta gizi yang berisi pin yang bertuliskan duta gizi anak dan juga penyerahan leaflet
tentang gizi kurang dan soft copy dari power point penyuluhan yang dokter muda telah
sampaikan. Duta gizi bertugas untuk membagikan 5 leaflet serta membagikan informasi
yang sudah diberikan kepada ibu-ibu di wilayah rumahnya masing-masing.
Kegiatan pembentukan duta gizi ini dimaksud agar ibu-ibu dan kader-kader
kesehatan dapat menjadi duta promosi kesehatan gizi pada anak di Desa Bitung Jaya
dengan menyebarkan ilmu-ilmu yang telah di sampaikan, kegiatan ini juga bermaksud
untuk menjadi memotivasi ibu-ibu yang memiliki anak dengan gizi kurang agar lebih
perduli dengan gizi anak dan memberi semangat untuk meningkatkan status gizi anaknya.
30
25
20 17
15 10 9
10 5
4
5 1 0 2
0 0 0 0 0 0 0
0
20 - 30 30 - 40 40 - 50 50 - 60 60 - 70 70 - 80 80 - 90 90 - 100
NILAI
Gambar. 10. Perolehan nilai pre-test dan post test Ibu dari balita gizi kurang
Setelah dilakukan intervensi berupa penyuluhan mengenai gizi kurang pada Ibu dari
balita gizi kurang Di Desa Bitung Jaya yang hadir (41 orang) didapatkan hasil nilai post-
testrata-rata (mean) sebesar 92.1 sedangkan hasil nilaipre-testrata-rata (mean) sebesar
51.7sehingga terdapat peningkatan dari nilai rata-rata pre-testyaitu 40.4. Dengan nilai
tengah (median) post-testyaitu 92 dan pre-test 53.8. Terjadi peningkatan nilai median
sebesar 38.5.
10 6
3
5 0 0 0 0 0
0
60 - 70 70 - 80 80 - 90 90 - 100
NILAI
Gambar. 11. Perolehan nilai pre-test dan post test Kader Posyandu
7.2.2. Intervensi 2
Kegiatan demo masak diikuti oleh 41 orangIbu dari balita gizi kurang yang hadir
(67.2%) dari 61 orang yang diundang. Kegiatan diawali dengan membagikan resep - resep
makanan yang mengandung bahan bergizi yang murah dan mudah dijangkau untuk
diterapkan Ibu di rumah untuk balitanya serta didalamnya terdapat resep makanan yang
akan diperagakan, setelah itu dilanjutkan dengan peragaan pembuatan masakan dari
bahan tempe yaitu Bola-bola Tempe Saus Kuning, Ibu-ibu yang hadir maju ke depan
untuk melihat lebih jelas proses pembuatan masakan.Acara dilanjutkan dengan
menawarkan untuk mencicipi makanan yang telah diperagakan.
7.2.3. Intervensi 3
Kegiatan pembentukan duta gizi balita disertai dengan penyerahan paket duta gizi
yang terdiri dari pin duta gizi balita, 5 buah leaflet tentang gizi kurang dan powerpoint
penyuluhan untuk bekal mereka membagikan ilmu yang diperoleh saat penyuluhan
kepada ibu-ibu dari balita di wilayah masing-masing diberikan pada 9 orang (25%) kader
posyandu yang hadir dan 41 orang (67.2%) Ibu dari balita yang hadir dari 36 orang kader
posyandu dan 61 orang Ibu dari balita gizi kurang yang diundang.
Kegiatan pembagian bahan makanan kering untuk satu minggu dan PMT
pemulihan diikuti oleh peserta sejumlah 41 orang (67.2%) dari jumlah yang diundang
yaitu 61 orang. Peserta dipanggil berdasarkan daftar hadir untuk maju kedepan dan
diberikan bahan makanan kering untuk makanan tambahan dari Poskesdes berupa biskuit
dan PMT pemulihan dari dokter muda berupa biskuit, puding dan susu kotak. Dan
disosialisasikan juga untuk mengambil bahan makanan kering untuk makanan tambahan
setiap minggunya seperti yang dibagikan disediakan di Poskesdes Desa Bitung Jaya.
Bersambung ke halaman 49
1. Man
Bersambung ke halaman 52
Merencanakan pemberian paket Paket duta gizi telah Dilakukan Tidak ada
duta gizi disiapkan disiapkan
2. Organizing
Pembagian tugas masing masing Tugas sudah Dilakukan Tidak ada
dokter muda dibagikan
Bersambung ke halaman 53
3. Actuating
Pemanggilan nama peserta Pemanggilan menurut Dilakukan Tidak ada
berdasarkan absen absen dilakukan
Penyerahan paket duta gizi kepada Penyerahan pakett duta 50 peserta Ada
seluruh peserta gizi kepada 97 peserta mendapatkan
paket duta gizi
Pemberian Instruksi tugas-tugas duta Instruksi tugas duta gizi Dilakukan Tidak ada
gizi disampaikan
4. Controlling
Dokter muda saling membantu Dokter muda saling Dilakukan Tidak ada
bila terdapat hambatan tugas saat membantu jika
pelaksanaan terdapat hambatan
C. Output
Ibu-ibu yang tidak datang ke acara 485 ibu-ibu di desa Belum -
penyuluhan dapat mendapatkan
bitung jaya dilakukan
informasi tentang gizi kurang
mendapatkan
informasi tentang
gizi kurang
4. Controlling
Dokter muda saling membantu Dokter muda saling Dilakukan Tidak ada
bila terdapat hambatan tugas saat membantu jika
pelaksanaan terdapat hambatan
C. Output
61 balita gizi kurang mendapatkan 61 balita gizi kurang 41 balita gizi Ada
PMT pemulihan dan bahan mendapatkan PMT kurang
makanan kering pemulihan dan bahan mendapatkan
makanan kering PMT pemulihan
dan bahan
makanan kering
Ibu-ibu yang memiliki balita gizi 61 ibu dengan balita Didapatkan Tidak ada
kurang mengetahui jadwal dan gizi kurang mengetahui
9.1. Kesimpulan
1. Masalah utama di wilayah kerja Puskesmas Cikupa, Kabupaten Tangerang
periode Februari 2016 sampai Agustus 2016 yaitu peningkatan jumlah balita gizi
kurang dari 43 kasus di Februari 2016 menjadi 61 kasus di Agustus 2016dengan
jumlah balita gizi kurang terbanyak di Desa Bitung Jaya, Kecamatan Cikupa,
Kabupaten Tangerang.
2. Masalah masalah penyebab tingginya jumlah balita gizi kurang di wilayah kerja
Puskesmas Cikupa, Desa Bitung Jaya adalah kurangnya pengetahuan kader
kesehtan danibu dari balita tentang gizi kurang pada balitayang meliputi
pengertian gzi kurang, penyebabnya, tanda dan gejala, pencegahan, dan bahaya
dari gizi kurangserta kurangnya kepedulian ibu-ibu dari balita untuk datang ke
posyandu dan mengikuti acara acara penyuluhan serta kurangnya kepedulian
bagi ibu yang mempunyai balita gizi kurang untuk mengambil PMT pemulihan
setiap minggunya yang telah disediakan di Poskesdes.
3. Intervensi sebagai bagian dari alternatif pemecahan masalah yang dapat
dilakukan dalam jangka pendek dan memiliki daya ungkit yang besar dalam
menunjang tujuan jangka menengah dan jangka panjang yang diharapkan
adalah:
Intervensi I : Penyuluhan
Intervensi II : Demo masak serta pembagian resep variasi makanan bagi balita
gizi kurang
Intervensi III: Pembentukan 50 Duta Gizi Balita, serta pembagian paket
duta gizi balita yaitu pin duta gizi balita, leaflet tentang gizi kurang, dan
power point penyuluhan.
Intervensi IV: Pembagian PMT pemulihan
9.2. Saran
9.2.1. Saran bagi Kader posyandu dan Ibu dari Balita di Desa Bitung Jaya
Mendatangi dan aktif dalam kegiatan posyandu yang diadakan setiap bulan.
Mendatangi dan aktif dalam acara-acara penyuluhan yang diadakan di Desa
Bitung Jaya.
Mendatangi dan aktif dalam kegiatan pos gizi yang diadakan pada akhir bulan
setiap bulannya.
Kader dan Ibu balita yang telah dibentuk menjadi duta gizi untuk aktif
membagikan ilmunya pada setiap Ibu yang mempunyai balita di
lingkungannya masing-masing dengan membagikan leaflet dan memberikan
informasi yang bersumber dari materi penyuluhan tentang gizi kurang yang
telah diberikan.
Kader rutin melaporkan jumlah gizi kurang kepada bidan desa maupun
Puskesmas setiap bulannya.
1. Unicef Indonesia. Ringkasan Kajian: Gizi Ibu dan Anak. Jakarta: 2012.
2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta:
2013.
3. Unicef. Nutrition, Survival, and Development: What is Undernutrition. A Report
Card on Nutrition. 2007.
4. Atmawkarta A. Prevalensi Gizi Kurang Balita sampai dengan Tahun 2025.
Jakarta: Bappenas. 2007.
5. Dinas Kesehatan. Profil Kesehatan Provinsi Banten: Perbaikan Gizi Balita.
Banten. 2010.
6. Puskesmas Cikupa. Profil Puskesmas Cikupa Tahun 2016. Banten: Puskesmas
Cikupa; 2016.
7. Budiningsih S, Prihartono J, Kekalih A. Buku Keterampilan Klinis Ilmu
Kedokteran Komunitas. Jakarta: Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI.
2014.
8. Bennet F.J. Diagnosis Komunitas dan Program Kesehatan. Jakarta: Yayasan
Essentia Medica; 1987.
9. MB A dr. Buku Ajar Ilmu Gizi: Gizi dalam Daur Kehidupan. Ed. 2. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2014.
10. [Internet]. 1st ed. 2012 [cited 8 March 2017]. Available from:
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/Pedoman-Penggunaan-
KMS_SK-Menkes.pdf
11. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
1998.
12. Sutomo B. Makanan Untuk Balita. Jakarta: PT. Primamedia Pustaka. 2008.
13. [Internet]. 1st ed. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2012 [cited
9 February 2017]. Available from: http://gizi.depkes.go.id/wp-
content/uploads/2012/05/Panduan-PMT-Balita-dan-Bumil-BOK-4-Jan-2012.pdf
14. [Internet]. 1st ed. Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2011 [cited 9
February 2017]. Available from: http://gizi.depkes.go.id/wp-
content/uploads/2012/05/BUKU-GIZI-BURUK-I-2011.pdf
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap benar!
1. Apa pengertian dari gizi kurang?
5. Pada KMS bagaimana gambar grafik untung pertumbuhan yang tidak baik?
A. bila BB bulan ini tetap dibanding bulan lalu, sehingga grafik di KMS
mendatar.
B. Bila garis pertumbuhan terus meningkat mengikuti garis median atau warna
hijau
a) 3 bulan c) 6 bulan
b) 5 bulan d) 9 bulan
13. Apa kiat-kiat dalam membangun selera makan anak yang anda ketahui?
baik.