You are on page 1of 2

JUDUL/PENULIS TAHUN ABSTRAK HASIL

APLIKASI TAPIS ADAPTIF 2011 Beberapa kasus grafik yang tercatat melalui Dari analisis kinerja hasil simulasi yaitu ;
FIR UNTUK rekaman elektrokardiogram memungkinkan terdapat 1. Sumber artefak interferensi arus bolak balik/AC dapat
MENGHILANGKAN kesalahan, hal ini disebabkan karena adanya dihilangkan pada = 0,00008 dengan panjang tapis 5
ARTEFAK PADA SINYAL kesulitan teknik mengenai elektrokardiogram yaitu dengan menghasilkan MSE sebesar 22,0636, sedangkan
ELEKTROKARDIOGRAFI/ dengan adanya artefak dan teknik perekaman yang sumber artefak karena pengaruh kontraksi otot
Bambang Hadi Kunaryo, jelek, salah satu pendekatan dalam mengatasi dihilangkan pada = 0,00008 dengan panjang tapis 5
Wahyudi,ST,MT artefak dan teknik perekaman yang jelek adalah menghasilkan MSE sebesar 22,1263.
Imam Santoso penggunaan tapis adaptif. 2. Bila dan orde tapisnya semakin kecil maka MSE akan
Berdasarkan kesulitan teknik tersebut pada tugas semakin kecil.
akhir ini dibuat isyarat dari keluaran 3. Semakin besar orde tapis maka sinyal hasil tapis akan
elektrokardiogram dengan parameter panjang semakin cepat mendekati sinyal yang
gelombang 1600 mm dan tegangan 30 Vp-p yang diharapkan/diperbaiki.
4. Pada = 0,00008, semakin panjang tapis, maka MSE
kemudian diberi variasi artefak, digunakan tapis
yang dihasilkan akan semakin kecil.
adaptif FIR untuk menghilangkan artefak pada
5. Sinyal hasil filter akan kecil bila diberi < 0,00008,
sinyal isyarat elektrokardiogram dengan
sedangkan sinyal error akan besar karena sinyal
memberikan variasi nilai sebesar 0.00008 dan
informasi dianggap juga sebagai artefak.
memberikan orde tapis sebanyak 5. 6. Untuk artefak interferensi arus bolak-balik dan artefak
Berdasarkan simulasi maka sinyal karena pengaruh kontraksi otot bila > 0.00008 sinyal
elektrokardiogram yang ada artefaknya bias hasil tapis akan rusak/menjauhi yang diharapkan.
dikurangi atau dihilangkan berdasarkan nilai yang 7. Sinyal hasil tapis akan sesuai yang diharapkan bila
menyebabkan keluaran sinyal hasil tapis mendekati diberikan = 0,00008 dan orde tapis 5 sampai dengan 8
sinyal masukan tanpa artefak sedangkan akan tetapi pemberian panjang tapis lebih dari 15
berdasarkan nilai tapis menyebabkan artefak cepat menghasilkan sinyal hasil tapis semakin menjauhi dari
dihilangkan dan sinyal informasi segera diperbaiki. hasil yang diharapkan/rusak.
8. Dapat meminimalkan/menghilangkan level artefak
Kata Kunci: Least Means Square (LMS), Finite tertinggi (1).
Impulse Response (FIR).
SISTEM REKAYASA BALIK 2014 Telah dibuat sebuah perangkat lunak sistem 1. Dari visualisasi grafik 70 buah sampel dalam Apnea-ECG
SINYAL rekayasa balik sinyal Elektrokardiogram yang dapat Database, tenaga medis dapat mengelompokkan sampel
ELEKTROKARDIOGRAM melakukan visualisasi grafik sinyal EKG dan menjadi 34 buah gelombang kategori gelombang normal,
(EKG) / melakukan simulasi suara detak jantung 21 buah gelombang kategori gelombang dengan
Dimas Agil Roeseno berdasarkan data rekam jantung berformat CSV. gangguan, dan 15 buah gelombang kategori gelombang
Kambuna, Panggih Basuki Aplikasi ini memanfaatkan database dalam situs derau.
PhysioNet yang menyediakan data rekam EKG. 2. Hasil pembacaan grafik 70 sampel data oleh tenaga
Data yang terdiri atas deretan amplitudo dengan medis, terdapat 16 buah grafik yang dianggap tidak
interval tertentu diproses oleh aplikasi sehingga sesuai dengan grafik yang dihasilkan oleh PhysioBank
dapat diplot menjadi grafik gelombang EKG dan ATM, karena skala dalam aplikasi bersifat dinamis.
diubah menjadi suara lub-dub detak jantung. 3. Dari pengujian 55 sampel gelombang normal dan
Aplikasi melakukan penghitungan frekuensi gelombang dengan gangguan yang berasal dari Apnea-
gelombang EKG dalam periode waktu tertentu ECG Database, sistem rekayasa balik EKG memiliki error
menggunakan penghitungan gelombang R. sebesar 9,67% saat pendeteksian jumlah detak jantung.
Berdasarkan hasil uji terhadap 70 sampel data yang 4. Hasil uji simulasi suara detak jantung dari 55 sampel
ada dalam Apnea-ECG Database, aplikasi ini dapat Apnea-ECG Database kategori gelombang normal dan
melakukan visualisasi grafik sinyal EKG sehingga gelombang dengan gangguan yang melibatkan tenaga
memunculkan hasil diagnosis oleh tenaga medis medis menunjukkan terdapat 44 buah sampel dengan
berupa 34 sampel masuk dalam kategori suara normal dan 11 buah sampel mengandung murmur
gelombang normal, 21 gelombang dengan yang memberikan indikasi awal kelainan pada jantung.
5. Hasil pengujian menunjukkan sistem rekayasa balik EKG
gangguan, dan 15 gelombang derau. Berdasarkan
dapat melakukan visualisasi grafik sinyal EKG dan
55 sampel pengujian simulasi suara detak jantung,
simulasi suara detak jantung dengan baik.
didapatkan hasil diagnosis 44 sampel merupakan
irama detak jantung normal dan terdapat suara
murmur yang menjadi indikasi awal kelainan pada
jantung dalam 11 sampel lainnya.

Kata kunci Elektrokardiogram, PhysioNet, CSV,


jantung

You might also like