Professional Documents
Culture Documents
SEJARAH
Pada tahun 1913, Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio,
imigran Tionghoa dari Fujian, Tiongkok memulai kegiatan produksi rokok secara komersial
sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan secara
resmi dengan nama NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
Perusahaan ini meraih kesuksessan dengan merek Dji Sam Soe pada tahun 1930-
an hingga kedatangan Jepang pada tahun 1942 yang memporak-porandakan bisnis tersebut.
Setelah masa tersebut, putra Liem, Aga Sampoerna mengambil alih kepemimpinan dan
membangkitkan kembali perusahaan tersebut dengan manajemen yang lebih modern. Nama
perusahaan juga berubah seperti namanya yang sekarang ini. Selain itu, melihat kepopuleran
rokok cengkeh di Indonesia, dia memutuskan untuk hanya memproduksi rokok kretek saja.
Pada tahun 2000, putra Putera, Michael, masuk ke jajaran direksi dan menjabat
sebagai CEO.Pada Mei 2005, perusahaan ini kemudian diakuisisi oleh Philip Morris
International.
Beberapa merek rokok terkenal dari Sampoerna adalah Dji Sam Soe dan A Mild. Dji
Sam Soe adalah merek lama yang telah bertahan sejak masa awal perusahaan tersebut. Selain
itu, perusahaan ini juga terkenal karena iklannya yang kreatif di media massa.
1 https://id.wikipedia.org/wiki/HM_Sampoerna
3.1.2.Analisis Rasio HMSP
1. EPS (Earning Per Share)
Earning Per Share (EPS) merupakan komponen penting pertama yang harus diperhatikan
dalam analisis perusahaan. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba
bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk semua pemegang saham perusahaan. EPS
merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan(return) yang diperoleh investor
atau pemegang saham per lembar saham (Tjiptono dan Hendry, 2001 : 139).2
Berikut ini adalah tabel analisis EPS PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk tahun 2013-2015 :
2 http://wahyunatalia.blogspot.co.id/2011/05/pengertian-laba-per-lembar-
saham.html
Penurunan laba per saham dapat disebabkan karena :
1. Laba bersih tetap dan jumlah lembar saham biasa yang beredar naik.
2. Laba bersih turun dan jumlah lembar saham biasa yang beredar tetap.
3. Laba bersih turun dan jumlah lembar saham biasa yang beredar naik.
4. Persentase penurunan laba bersih lebih besar daripada persentase penurunan jumlah lembar
saham biasa yang beredar.
5. Persentase kenaikan jumlah lembar saham biasa yang beredar lebih besar daripada
persentase kenaikan laba bersih.
Jadi bagi suatu badan usaha nilai laba per saham akan meningkat apabila persentase kenaikan
laba bersihnya lebih besar daripada persentase kenaikan jumlah lembar saham biasa yang
beredar. (Weston dan Eugene, 1993 : 23-25)3.
Debt To Equity Ratio merupakan suatu indikator kemampuan perusahaan untuk melunasi
pinjaman dari pihak luar, dan merupakan rasio yang menafsir pengeluaran perusahaan yang
di danai oleh pinjaman dari luar. Rasio ini juga bisa dikatakan sebagai Rasio Leverage, yang
didefinisikan sebagai pengukur seberapa baik struktur investasi suatu perusahaan.4
Berikut ini adalah tabel analisis DER PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2013-2015
:
Data diatas diperoleh dari Laporan Keuangan tahunan PT Hanjaya Mandala Sampoerna
Tbk pada tahun 2013-2015. Berdasarkan data tersebut menunjukan DER pada tahun 2013
3 http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2010/01/earnings-per-share-eps-definisi-
dan.html
4 https://seventhsoft.net/artikel/debt-to-equity-ratio-der
2015 secara berturut-turut 0,94 ; 1,10 ; 0,19 terjadi fluktuasi angka DER.tahun 2013-2014
tingkat liabilitas PT Sampoerna mengalami peningkatan tetapi pada tahun 2015 mengalami
penurunan sebesar 0,19. Data tersebut menunjukan bahwa total liabilitas lebih besar
dibandingkan total ekuitas yang menyebabkan angka DER lebih dari 100%. Pada tahun 2015
peningkatan ekuitas lebih tinggi dibanding peningkatan ekuitas tahun 2014.
ROE ( Return On Equity ) membandingkan laba bersih setelah pajak dengan ekuitas
yang telah diinvestasikan pemegang saham perusahaan (Van Horne dan Wachowicz,
2005:225). Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan
nilai buku para pemegang saham, dan sering kali digunakan dalam membandingkan dua atau
lebih perusahaan atas peluang investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif.5
EKUITAS
5 http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-rasio-profitabilitas.html
Menurut Syahyunan ( 2004:85 ), ROA menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan .Besarnya perhitungan pengembalian atas
aktiva menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tersedia
bagi para pemegang saham biasa dengan seluruh aktiva yang dimilikinya.6
Berikut ini adalah tabel analisis ROA PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun
2013-2015 :
6 http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-rasio-profitabilitas.html