You are on page 1of 2

Pengertian Toleransi

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, toleransi berasal dari kata toleran (Inggris:
tolerance; Arab: tasamuh) yang berarti batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang
masih diperbolehkan. Secara etimologi, toleransi adalah kesabaran, ketahanan emosional, dan
kelapangan dada. Sedangkan menurut istilah (terminology), toleransi yaitu bersifat atau
bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan) yang berbeda dan atau yang bertentangan dengan
pendiriannya.
Jadi, toleransi beragama adalah sikap sabar dan menahan diri untuk tidak mengganggu
dan tidak melecehkan agama atau sistem keyakinan dan ibadah penganut agama-agama lain.

1. Toleransi intern umat Islam


Toleransi (Tasamuh) intern umat Islam berarti berpegang teguh pada pendapat sendiri, akan
tetapi berkenan mengerti pendapat saudaranya sesama Muslim. Oleh karena itu, tidak
dibenarkan memonopoli kebenaran, kecuali yang bersifat pasti (qath'i)[2]. Kalau masih
bersifat dugaan (dzanny)[3], yaitu sesuatu yang termasuk daerah pemikiran dan
daerah ijtihad[4], maka harus ada keseimbangan di antara ilmu dan toleransi. Toleransi ini
yang biasa digaungkan dengan Ayat

yang artinya: Bagi kami

amalan kami dan bagi kalian amalan kalian[5]. Ini adalah toleransi di antara Muslimin,
selama tidak keluar dari batas syari'at (inhiraf).

Sikap saling mempercayai atas itikad baik golongan agama

Rasa saling menghormati serta menghargai

Sikap saling tolong menolong

kemampuan kita mengelola dan menyikapi perbedaan (pendapat) yang


(mungkin) terjadi pada keluarga kita atau pada keluarga/saudara kita sesama
muslim.

membangun kebersamaan atau keharmonisan dan menyadari adanya


perbedaan. Dan menyadari pula bahwa kita semua adalah bersaudara.

Toleransi Antar Umat Beragama


Toleransi hendaknya dapat dimaknai sebagai suatu sikap untuk dapat hidup bersama
masyarakat penganut agama lain, dengan memiliki kebebasan untuk menjalankan prinsip-
prinsip keagamaan (ibadah) masing-masing, tanpa adanya paksaan dan tekanan, baik untuk
beribadah maupun tidak beribadah, dari satu pihak ke pihak lain

i hidup bertetangga baik dengan tetangga yang seiman dengan kita atau tidak

Sikap saling mempercayai atas itikad baik golongan agama lain.


Sikap saling menghormati hak orang lain yang menganut ajaran agamanya.
Sikap saling menahan diri terhadap ajaran, keyakinan dan kebiasan kelompok
agama lain yang berbeda, yang mungkin berlawanan dengan ajaran, keyakinan dan
kebiasaan sendiri.

Contoh pelaksanaan toleransi antara umat beragama dapat kita lihat seperti:

Membangun jembatan,

Memperbaiki tempat-tempat umum,

Membantu orang yang kena musibah banjir,

Membantu korban kecelakaan lalu-lintas.

Definisi atau pengertian intoleransi beragama yang menurut saya perlu diperhatikan adalah: Sikap atau tindakan
kekerasan terhadap pemeluk agama tertentu semata-mata karena mereka menganut keyakinan agama yang
berbeda dan atau bertolak belakang dengan keyakinan agama yang kita anut.
1. Intoleransi beragama merujuk kepada sikap kekerasan atas nama agama terhadap penganut agama lain.

Definisi[sunting | sunting sumber]

Intoleransi beragama adalah suatu kondisi jika suatu kelompok (misalnya masyarakat, kelompok
agama, atau kelompok non-agama) secara spesifik menolak untuk menoleransi praktik-praktik,
para penganut, atau kepercayaan yang berlandaskan agama. Namun, pernyataan bahwa
kepercayaan atau praktik agamanya adalah benar sementara agama atau kepercayaan lain
adalah salah bukan termasuk intoleransi beragama, melainkan intoleransi ideologi.
Contoh :

Sikap kekerasan itu mencakup baik kekerasan: fisik, psikis, politis, dan sosiologis. 3. Kekerasan fisik yang
dimaksudkan adalah kekerasan berupa serangan fisik, mis. penganiayaan (mis. pemukulan bahkan
pembunuhan) terhadap para penganut agama lain dan pengrusakan rumah-rumah pribadi maupun rumah-rumah
ibadah. 4. Kekerasan psikis yang dimaksud merujuk kepada pelontaran kata-kata hinaan, cacian, dan
sejenisnya. 5. Kekerasan politis berarti menggunakan kekuasaan politis untuk menekan, membatasi,
menghalang-halangi agama lain sementara tidak ada pelanggaran hukum negara yang mengharuskan adanya
sikap atau tindakan yang demikian.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/nararya1979/intoleransi-beragama-elaborasi-via-positiva-dan-via-
negativa_5520467d813311277419f723

H. CONTOH RADIKALISME
a. Adanya FPI
Seperti yang kita ketahui, belakangan ini, ada atau timbul sekelompok yang menamai diri mereka FPI
atau Front Pembela Islam (tanpa maksud untuk membeda-bedakan agama).
b. Terorisme di Indonesia

Dalam konteks pemboman yang terjadi pada 17 Juli 2009 lalu, jelas memang benar telah terjadi
tindakan terorisme. Adanya kelompok-kelompok radikal yang tidak puas atas kondisi sosial, ekonomi
dan politik di negara ini bisa menjadi penyebab terjadinya terorisme tersebut. - See more at:
http://0173cahbangkerep.blogspot.co.id/2013/06/radikalisme-islam-di-
indonesia.html#sthash.i37W4qQM.dpuf

You might also like