You are on page 1of 7

LAPORAN PERCOBAAN PASTA GIGI GAJAH

NAMA KELOMPOK:

A.A JOTHYSA MAHESWARI K.


ANDI HASRI AINUN ANISA
CHRISTINE ERISKA TIMANG
DEVI LUSIANA MALIKU
FRILASTY C.T TAMPUBOLON
M. ADNAN LATIEF
VERONIKA TORRY SAPAN
YORDAN RUMAYAR

KELAS:
XI IPA 1
PENDAHULUAN
I.I Tujuan

Untuk mengetahui bagaimana reaksi pembentukan pasta gigi gajah (elephants


toothpaste).

I.2 Alat

Alat yang digunakan dalam percobaan ini:

- Gelas kimia
- Gelas ukur
- Erlenmeyer
- Batang pengeduk
- Timbangan
- Nampan

I.3 Bahan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini, yaitu:

- Hidrogen peroksida (H2O2)


- Detergen
- Air
- Kalium Iodida
- Pewarna merah muda

I.4 Prosedur Kerja

- Campurkan detergen dengan air sebanyak 10 Ml

- Campurkan detergen yang sudah dilarutkan dengan air dengan Hidrogen Peroksida

- Tambahkan campuran dengan Kalium Iodida pekat sebanyak 15gr

- Kocok campuran dan amati busa yang terbentuk.


PEMBAHASAN
Prinsip dari percobaan ini adalah pencampuran hidrogen peroksida dengan sabun cair.
Kemudian ditambahkan katalis untuk membuat hydrogen peroksida terurai dengan sangat
cepat. Katalis yang digunakan adalah kalium iodide.

- Hidrogen peroksida (H2O2) adalah cairan bening , agak lebih kental daripada air,
yang merupakan oksidator kuat.
- Kalium Iodida / Potasium Iodida adalah senyawa anorganik dengan rumus kimia KI.

Hidrogen peroksida akan terurai menjadi oksigen dan air. Hasilnya, akan ada banyak
oksigen terjebak dalam peroksida, yang kemudian dengan cepat oksigen itu akan segera
terdorong keluar dari wadah. Sabun yang dicampurkan ke dalam hidrogen peroksida itu pun
akan bergabung dengan air dan berubah menjadi busa. Oksigen yang terurai dari sistem
menyebabkan busa sabun/deterjen semakin kuat dan banyak, sehingga busa akan meletus
keluar. Uap yang keluar dari busa menunjukkan bahwa reaksi yang terjadi adalah reaksi
eksotermik (mengeluarkan panas). Busa yang menyembur keluar berkat dorongan oksigen
itu terkesan mirip dengan pasta gigi.

Percobaan ini menunjukkan dekomposisi hidrogen peroksida yang dikatalisis oleh


kalium iodida. Hidrogen peroksida (H2O2) memang dapat terurai menjadi air dan gas
oksigen, tetapi biasanya reaksi ini terlalu lambat untuk dapat dengan mudah dirasakan atau
diukur.

2H2O2 2H2O(l) + O2(g)

Oleh karena lambatnya reaksi penguraian itu, digunakanlah kalium iodida sebagai
katalis untuk mempercepat reaksi. Reaksi yang terjadi adalah:

H2O2 + I H2O + IO

H2O2 + IO H2O + O2 + I

2H2O2 2H2O(l) + O2(g) rH = 196 kJ/mol

Laju reaksi kimia terlihat dari perubahan konsentrasi molekul reaktan atau konsentrasi
molekul produk terhadap waktu. Laju reaksi tidak tetap melainkan berubah terus menerus
seiring dengan perubahan konsentrasi. (Chang, 2005)

Laju (atau kecepatan) menunjukkan sesuatu yang terjadi persatuan waktu. (Petrucci,
1987) Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu konsentrasi, suhu, luas permukaan,
dan katalis.

Konsentrasi adalah banyaknya zat terlarut di dalam sejumlah pelarut. Semakin banyak
zat terlarut, maka akan semakin besar pula konsentrasi larutan. suatu larutan dengan
konsentrasi tinggi mengandung partikel yang lebih banyak, jika dibandingkan dengan larutan
dengan konsentrasi yang lebih rendah. Pada konsentrasi tinggi, memungkinkan tumbukan
yang terjadi akan lebih banyak, sehingga membuka peluang semakin banyak tumbukan
efektif yang menyebabkan laju reaksi menjadi lebih cepat. Akibatnya, hasil reaksi akan lebih
cepat terbentuk.

Suhu. Peningkatan suhu meningkatkan fraksi molekul yang memiliki energi melebihi
energi aktivasi. Frekuensi tumbukan meningkat dengan meningkatnya suhu, dan diharapkan
hal tersebut sebagai faktor untuk mempercepat suatu reaksi kimia. (Petrucci, 1987)

Luas permukaan memiliki peranan yang penting dalam laju reaksi. Apabila semakin
kecil luas permukaan, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju
reaksi semakin lambat. Begitupun sebaliknya. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga
turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang
dibutuhkan untuk bereaksi.

Katalis ialah zat yang mengambil bagian dalam reaksi kimia dan mempercepatnya,
tetapi ia sendiri tidak mengalami perubahan kimia yang permanen. Jadi, katalis tidak muncul
dalam persamaan kimia secara keseluruhan, tetapi kehadirannya sangat mempengaruhi
hukum laju, memodifikasi, dan mempercepat lintasan yang ada, atau lazimnya, membuat
lintasan yang sama sekali baru bagi kelangsungan reaksi. Katalis menimbulkan efek yang
nyata pada laju reaksi, meskipun dengan jumlah yang sangat sedkit. (Oxtoby, 2001).
KESIMPULAN
Prinsip dari percobaan ini adalah pencampuran hidrogen peroksida dengan sabun cair.
Kemudian ditambahkan katalis untuk membuat hydrogen peroksida terurai dengan sangat
cepat. Katalis yang digunakan adalah kalium iodide.
Proses dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
Hidrogen peroksida akan terurai menjadi oksigen dan air. Hasilnya, akan ada banyak oksigen
terjebak dalam peroksida, yang kemudian dengan cepat oksigen itu akan segera terdorong
keluar dari wadah. Sabun yang dicampurkan ke dalam hidrogen peroksida itu pun akan
bergabung dengan air dan berubah menjadi busa. Oksigen yang terurai dari sistem
menyebabkan busa sabun/deterjen semakin kuat dan banyak, sehingga busa akan meletus
keluar. Uap yang keluar dari busa menunjukkan bahwa reaksi yang terjadi adalah reaksi
eksotermik (mengeluarkan panas). Busa yang menyembur keluar berkat dorongan oksigen
itu terkesan mirip dengan pasta gigi.
LAMPIRAN
1) Alat&Bahan:
2) Prosedur Kerja

You might also like