Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Siti Khoiriya
NIM: 125070201111009
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
1
2
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh :
Siti Khoiriya
NIM. 125070201111009
3
Pembimbing I Pembimbing II
KATA PENGANTAR
Puji S.Kep.
Ns. Heri Kristianto, syukur M.Kep.
kehadirat
Sp. Tuhan Yang MahaNs.
Kep. MB Esa yang
Tony telah melimpahkan
Suharsono, S.kep. M.kep
NIP. 1982 1126 200812 1 001 NIP. 1980 0902 200604 1 003
rahmat serta hidayah-Nya sehingga proposal tugas akhir penulis yang berjudul
pada Penderita Gout Di Puskesmas Dadap Kuning, Cerme Gresik ini dapat di
sehingga penulis ingin mengetahui lebih lanjut apakah ada hubungan antara
1. Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya
2. Dr. dr. Kusworini, M.Kes., SpPK selaku Ketua Program Studi Ilmu
akhir ini.
4. Ns. Tony Suharsono, S.kep. M.kep selaku dosen pembimbing kedua yang
akhir ini.
dan saran yang membangun. Semoga proposal tugas akhir ini dapat
bermanfaat.
14.
5
15. Penulis
16.
6
Halama
Halaman Judul.......................................................................................................i
Halaman Persetujuan...........................................................................................ii
Kata Pengantar....................................................................................................iii
Daftar Isi............................................................................................................... v
Daftar Tabel........................................................................................................ vii
Daftar Lampiran.................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................5
1.3.1 Tujuan Umum............................................................................5
1.3.2 Tujuan Khusus...........................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................6
1.4.1 Manfaat Teoritis.........................................................................6
1.4.2 Manfaat Praktis..........................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................7
2.1 Konsep Gout.................................................................................... 7
2.1.1 Definisi Gout............................................................................... 7
2.2.2 Etiologi Gout............................................................................... 7
2.2.3 Manifestasi klinik.........................................................................8
2.2.4 Penatalaksanaan Gout..............................................................10
2.2 Diet Gout....................................................................................... 13
2.3 Konsep Kepatuhan.........................................................................14
2.3.1 Definisi Kepatuhan...................................................................14
2.3.2 Faktor yang meningkatkan kepatuhan diet...................................14
7
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
oleh mengkonsumsi makanan dengan kadar purin tinggi. Selain itu, karena
(Wahyuningsih, 2013).
Kadar asam urat yang tinggi disebut dengan hiperurisemia, batas pada
pria yaitu 7,0 mg/dl dan 6 mg/dl pada wanita (Ikatan Dokter Indonesia, 2014).
batu ginjal (Putra, 2006; Wortmann, 2009). Tahun 1999, prevalensi gout dan
(Bandolier Team, 2005). Tahun 2003 di Kanada, terdapat 3,0% gout pada
(Minaur et al., 2004, dalam Wong, 2010). Tahun 2005, terdapat 1,4% gout di
UK dan Jerman (Annemans et al., 2008 dalam Wong, 2010). Tahun 2006-
2007 dari New Zealand Health Survey, 1,3% dari orang dewasa dan lebih tua
memiliki gout. Gout lebih umum pada laki-laki (2,4%) daripada perempuan
(0,3%). Prevalensi gout meningkat dengan usia, paling tinggi pada kelompok
penyakit rematik ketiga yang sering menyerang golongan usia lanjut, yaitu
Kuning Cerme Gresik, jumlah penderita gout mulai bulan Mei 2015 sampai
jari kaki. Bagian lain yang dapat terserang adalah pergelangan kaki, tumit,
pergelangan tangan, jari, dan siku. Pada keadaan akut, kristal asam urat di
sendi menyebabkan rasa nyeri intens dan bengkak. Tahap gout tofi kronis,
dan obat. Modifikasi gaya hidup seperti menurunkan berat badan (bagi yang
tempat yang sakit dan menghindari makanan yang mengandung purin tinggi
serum asam urat (Choi, Liu, and Curhan, 2005). Penelitian pada dosen di
dibandingkan dengan yang jarang (Lina & Setiyono, 2014). Penelitian pada
responden memiliki asupan purin tinggi yaitu >1000mg per hari. Sehingga
18% dan frekuensi serangan gout sampai 67% (Jordan, 2004 dalam Depkes
RI, 2006). Setengah dari asam urat dalam tubuh didapat dari asupan
makanan tinggi purin. Jika asupan makanan tinggi purin tidak dikendalikan,
maka kadar urat dapat melonjak sampai 12-14mg/dL (McCarty, 2003). Dilihat
4
dari pertimbangan biaya dan manfaat, diet rendah purin harus menjadi pilihan
pertama dalam terapi pasien. Hasil penelitian menunjukkan level serum urat
terhadap diet dan gaya hidup lebih buruk daripada ketidakpatuhan terhadap
rekomendasi diet dan pengobatan gout sangat buruk (Sheng, Zeng and
Fang, 2014).
Kepatuhan diet dipengaruhi oleh pendidikan, motivasi, perilaku,
dan tinggal di bawah satu atap, dimana terdapat dukungan keluarga meliputi
Gresik?
Cerme Gresik.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi dukungan keluarga instrumental pada penderita
Gresik.
gout.
2. Bagi pasien
Bahan pertimbangan dan masukan bagi penderita gout agar
kepatuhan diet.
4. Bagi tempat penelitian
Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan atau perawat dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dapat hanya berupa peningkatan kadar asam urat dalam serum, tetapi
tidak adekuat atau produksi asam urat yang berlebihan (hasil dari
ekskresi asam tidak diketahui, tetapi ada faktor yang berperan seperti
yang menghalangi ekskresi asam urat pada distal tubular. Pada usia
kristal asam urat di sendi dan tendon. Kelarutan asam urat berkurang
pada cuaca yang dingin dan pH yang rendah. Hal ini yang
menyebabkan mengapa pada cuaca dingin lebih terasa nyeri (Setter &
Sonnet, 2005).
adanya nyeri sendi secara tiba-tiba, merah, dan bengkak. Tanda lain
1. Hiperurisemia asimptomatik
Fase ini akan berakhir ketika muncul serangan akut arthritis gout,
2008).
diuretik tiazid).
6. Terapi es pada tempat yang sakit.
B. Obat
1. Kolkhisin
Untuk mengurangi nyeri dan mengurangi bengkak pada
gangguan ginjal.
2. Glukokortikosteroid (Methylprednisolone (Medrol),
pasien diabetes.
3. Nonsteriodal antiinflammatory drugs (NSAIDs) (Celecoxib
Proben C).
1 tablet (mengandung 500 mg probenecid dan 0,5 mg
dalam darah dan urin. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut:
1. Energi diberikan sesuai kebutuhan tubuh pasien. Apabila pasien
Sayuran
Bayam, buncis, daun/biji melinjo,
kapri, kacang polong, kembang kol,
asparagus, kangkung, dan jamur
maksimum 100 gram/hari.
Kelompok 3 Nasi, ubi, singkong, jagung, roti, mie,
Kandungan purin rendah bihun, tepung beras, cake, kue
(dapat diabaikan, dapat dimakan kering, puding, susu, keju, telur,
setiap hari) lemak dan minyak, gula, sayuran dan
buah (kecuali sayuran dalam
kelompok 2)
perubahan.
2. Motivasi
Motivasi individu untuk mengubah dietnya termasuk
diet.
3. Keterampilan perilaku
Keterampilan perilaku dan kognitif harus dikembangkan untuk
disimpulkan bahwa keluarga terdiri dari dua atau lebih individu yang
kesehatan keluarga.
keluarga internal antara lain dukungan dari suami, istri, dari saudara
2013).
a. Dukungan instrumental
Keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit.
diet
Keluarga harus dilibatkan dalam program diet, agar anggota
dukungan dari suami, istri, anak, atau saudara, yang akan membantu
selalu patuh pada diet dan kepedulian dalam bentuk teguran jika
BAB III
Penderita gout
(hiperurisemia + keluhan)
-Tinggi
-Sedang
-Rendah
Dukungan keluarga:
- Dukungan
instrumental
- Dukungan
informasional
- Dukungan emosional
- Dukungan
21
Keterangan:
penatalaksanaan modifikasi gaya hidup seperti diet rendah purin. Pasien gout
salah satu penyebab meningkatnya serum urat pada penderita gout adalah
didapatkan dari makanan yang mengandung tinggi purin. Penderita gout secara
yang mengandung purin sedang. Penderita gout harus patuh terhadap anjuran
kepatuhan diet penderita gout. Kepatuhan yang diakui oleh penderita melalui
kuesioner, akan divalidasi oleh peneliti dengan mengukur kadar urat dan
3.2 Hipotesis
Cerme Gresik.
Gresik.
23
BAB IV
METODE PENELITIAN
akibat diukur satu kali dalam waktu yang bersamaan dan tidak ada follow
up.
4.2.1 Populasi
menderita gout.
24
4.2.2 Subjek
menantu).
sangat kecil.
keluarga.
25
purin.
penelitian.
dukungan keluarga dan kepatuhan diet rendah purin pada penerita gout.
meliputi nama (inisial), jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan,
2, tidak pernah = 3.
c = Xn X1
k = banyaknya kelas
Jadi, c = 39 0
= 13
0 13 = dukungan rendah
14 26 = dukungan sedang
27 39 = dukungan tinggi
rendah purin dikembangkan oleh peneliti dari teori diet gout dalam
dibatasi.
c = Xn X1
k = banyaknya kelas
Jadi, c = 72 0
= 24
0 24 = tidak patuh
25 48 = kurang patuh
49 72 = patuh
a. Uji validitas
0,05.
b. Uji Reliabilitas
analisis cronbach alpha, jika nilai alpha cronbach > 0,6, maka
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita gout yang pernah
berkunjung ke Puskesmas Dadap Kuning, Cerme Gresik
Sampel
Pasien dengan riwayat gout, yang pernah berkunjung ke Puskesmas Dadap
Kuning, Cerme Gresik, yaitu sebanyak 44 orang
Sampling
Teknik dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh
Pengumpulan data
Kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner kepatuhan diet rendah purin
Pengolahan data
Editing, koding, skoring, tabulating, prosesing, cleaning dan interpretasi data
Kesimpulan
34
berkunjung ke Puskesmas.
penderita gout yang digunakan untuk uji tersebut didapatkan dari rekam
medis tempat praktik dr. Marthika Juliawan yang berada di Kedung Sekar
anak, saudara, cucu atau menantu) dan kuesioner kepatuhan diet rendah
kepada salah satu anggota keluarga (suami, istri, anak, saudara, cucu
1. Editing
2. Coding
3. Scoring
4. Tabulating
5. Processing
6. Cleaning
1. Analisa Univariat
berikut:
F
P= N x 100%
Keterangan:
P = jumlah presentase
N = jumlah responden
39
100% = seluruhnya
50% = setengah
0% = tidak satupun
2. Analisa bivariat
(rho).
Langkah uji:
2
n (n -
p=16 2
bi
Keterangan:
n= jumlah sampel
c. Kesimpulan
Bila rho hitung > rho tabel, maka Ha gagal ditolak
Bila rho hitung < rho tabel maka, Ha ditolak
Data yang diperoleh diinterpretasikan sesuai dengan
2008).
0-0,05 : Korelasi sangat lemah
41
signifikan.
4.11Etika Penelitian
meliputi:
1) Otonomi
paksaan.
2) Informed Consent
penelitian berlangsung.
3) Anonymity
data yang diisi oleh responden, lembar tersebut hanya akan diberi
b. Justice (Keadilan)
43
DAFTAR PUSTAKA
Aggarwal B., Liao M., Allegrante JP., Mosca L. 2010. Low Social Support Level is
Associated with Non-Adherence to Diet at 1 Year in the Family Intervention
Trial for Heart Health (FIT Heart)Journal of Nutrition Education and Behavior.
Volume 42, Number 6.
Berger BA, Krueger KP, Felkey BG. 2004. The pharmacist's role in treatment
adherence. Part 1: Extent of the problem. US Pharm.
Choi HK, Liu S, and Curhan G. 2005. Intake of Purine-Rich Foods, Protein, and
Dairy Products and Relationship to Serum Levels of Uric Acid. American
College of Rheumatology.
Choi HK, et al. 2013. Medical Professional Guide: Gout Diagnosis and
Treatment. Gout and Uric Acid: Education Society.
Edward NL. 2008. Gout: Clinical features. In: Klippel JH, Stone JH, Crofford LJ,
White PH, Editors. 3thed. New York: Springer.
Ferre MG, Bullo M, Babio N, Gonzalez MA, Estruch R, Covas MI, dkk. 2013.
Mediterranean Diet and Risk of Hyperuricemia in Elderly Participants at High
45
Ikatan Dokter Indonesia. 2014. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta.
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Diet Rendah Purin. Direktorat Bina Gizi: Subdit
Bina Gizi Klinik. (Online), (http://gizi.depkes.go.id/wp-
content/uploads/2013/09/Brosur-Diet-Rendah-Purin.pdf), diakses 25 Oktober
2015.
Krueger KP, Berger BA, Felkey B. 2005. Medication adherence and persistence.
In: National Quality Forum. Improving use of prescription medications: a
national action plan. Washington, DC: National Quality Forum.
Miller TA & DiMatteo MR. 2013. importance of family/social support and impact
on adherence to diabetic therapyDiabetes, Metabolic Syndrome and
Obesity: Targets and Therapy.(Online), (http://www.dovepress.com/diabetes-
metabolic-syndrome-and-obesity-targets-and-therapy-journal), diakses 30
september 2015.
Ministry of Health. Data and Statistics: New Zealand Health Survey. (Online),
(http://www.moh.govt.nz/moh.nsf/indexmh/dataandstatistics-survey-
nzhealth). Diakses 13 September 2015.
46
Nengsi SW., Bahar B., Salam A. 2014. Gambaran Asupan Purin, Penyakit Artritis
Gout, Kualitas Hidup Lanjut Usia Di Kecamatan Tamalanrea. Program Studi
Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat: Universitas Hasanuddin
NIAMS. 2002. Questions and Answers About Gout, Health Topics. National
Institute of Health.
Nisfiani AD. 2014. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Diit
Hipertensi pada Lanjut Usia Di Desa Begajah Kecamatan Sukoharjo
Kabupaten Sukoharjo. Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan.
Peixoto MD, et al. 2001. Diet and Medication in the Treatment of Hyperuricemia
in Hypertensive Patients. Diet and medication in the treatment of
hyperuricemia. Arq Bras Cardiol.
Perdana DC. 2014. A 46 Years Old Woman With Gouty Arthritis, High Purin
Intake And Work As A Servant. J Medula Unila, Volume 3 Nomor 1. Faculty
of Medicine: Universitas Lampung.
Reach G. 2011. Treatment Adherence in patients with gout. Joint Bone Spine.
Elsevier Masson France.
Sheng F, Zeng X and Fang W. 2014. Adherence to Treatment Recommendations
of Gout: A Patient Survey in China. Abstrak. (Online),
(http://acrabstracts.org/abstract/adherence-to-treatment-recommendations-
of-gout-a-patient-survey-in-china/), diakses 19 oktober 2015.
Tehupeiroy ES. 2006. Artrtritis pirai (artritis gout). Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi
B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, Editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Edisi ke-4. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Wong, R., Davis A., Badley E,, Grewal R., Mohammed M. 2010. Prevalence Of
Arthritis and Rheumatic Diseases Around The World. A Growing Burden and
Implications for Health Care Needs. Arthritis Community Research and
Evaluation Unit. University Health Network.
Wortmann RL. 2009. Gout and hyperuricemia. In: Firestein GS, Budd RC, Harris
ED, Rudy S, Sergen JS, editors. Kelleys Textbook of Rheumatology. 8thed.
Philadelphia:Saunders.
Lampiran 1
48
KISI-KISI KUESIONER
keluarga Instrumental
b. Dukungan
4 5, 6, 7, 8
Informasional
c. Dukungan
Penilaian 2 9, 10
d. Dukungan
Emosional
3 11, 12, 13
Kepatuhan diet a. Makanan yang 7 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Lampiran 2
LEMBAR KUESIONER
A. PROSEDUR PENGISIAN
3. Mohon jawaban yang anda beritahu sesuai dengan apa yang anda
No Responden :
Nama (inisial) :
Usia :
I. Data demografi
1. Pendidikan 2. Pekerjaan
b. SD b. Pedagang
c. SMP c. Wiraswasta
d. SMA d. PNS
3. Jenis kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
52
LEMBAR KUESIONER
A. PROSEDUR PENGISIAN
1. Lengkapilah identitas diri anda
2. Jawablah pertanyaan dengan memilih salah satu jawaban yang anda
No Dukungan
Dukungan instrumental
1 Keluarga memperbolehkan penderita makan makanan seperti hati, jantung, usus, babat,
jeroan, bebek, dan ikan sarden.
2 Keluarga merasa repot jika harus menyiapkan menu makanan sesuai dengan makanan
dokter
8 Keluarga mengingatkan penderita untuk kontrol, minum obat dan makan
Dukungan penilaian
9 Keluarga memberikan dukungan dan motivasi agar penderita patuh mengkonsumsi
<1 >1
Tidak 1 mang-
mang- mang-
pernah kok
kok kok
18 Dalam sehari saya makan bayam
sebanyak
19 Dalam sehari saya makan buncis
sebanyak
20 Dalam sehari saya makan daun atau biji
melinjo sebanyak
21 Dalam sehari saya makan kapri
sebanyak
22 Dalam sehari saya makan kembang kol
sebanyak
23 Dalam sehari saya makan kangkung
sebanyak
24 Dalam sehari saya makan jamur
sebanyak