You are on page 1of 7

UJIAN KEPANITERAAN KLINIK LABORATORIUM IKM-IKKOM

FAKULTAS KEDOKTERAN UNDANA

Kupang, 15 Desember 2016


Nama : Nurmalinda Kurniasih Mappapa, S. Ked.
NIM : 1108011020
PUSKESMAS BAKUNASE
1. Dalam gambar struktur organisasi puskesmas jelaskan tugas pokok dan tugas lainnya dari
kepala puskesmas?
Kepala Puskesmas dalam struktur organisasi puskesmas menjadi kepala structural yang
bertugas untuk mengkoordinasikan segala kegiatan puskesmas.
- Kepala puskesmas menyusun tim dan menetapkan rencana kegiatan puskesmas baik
upaya kesehatan wajib maupun pengembangan selama satu tahun, berkoordinasi
dengan tim dari masing-masing program. Selain itu kepala puskesmas juga wajib
memantau dan melakukan evaluasi bulanan lintas program, serta merancangkan
kegiatan untuk bulan depan.
- Melakukan kegiatan lokakarya mini lintas sector untuk membahas masalah kesehatan
yang ada secara holistic dengan pemecahan masalah bersama lintas sector, disini
kepala puskesmas juga melakukan evaluasi dan pelaporan kegiatan lintas sector yang
telah selesai dijalankan, maupun masalah kesehatan yang telah terselesaikan.
- Menyajikan laporan hasil kinerja dan hasil penilaian kinerja sebagai
pertanggungjawaban dalam pelaksanaan urusan dinas kesehatan sesuai petunjuk
pekerjaan .
- Melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diberikan Kepala Dinas Kesehatan
untuk terciptanya situasi yang kondusif dibidang kesehatan.
- Selain itu Kepala puskesmas juga berkewajiban memiliki kemampuan untuk
memanajemen manusia, manajeman administrasi, manajeman keuangan untuk
terciptanya situasi yang aman dan nyaman bagi staff pegawai puskesmas maupun
masyarakat.
2. Bagaimana penyelenggaraan kegiatan posyandu? Jelaskan yang kamu ketahui tentang 5
table service apa tujuan masing-masing table?
Penyelenggaraan posyandu dilakukan sekurang-kurangnya satu kali setiap bulan.
Posyandu dapat berupa gedung permanen atau rumah warga yang telah disepakati yang
mudah dijangkau masyarakat, berlokasi ditiap desa/kelurahan/ RT/ RW atau dusun.
Puskesmas bekerjasama dengan para kader posyandu untuk penentuan tanggal yang
disesuaikan dengan masyarakat dan menyebarkan informasi ke warga tentang pelayanan
posyandu.
Idealnya tiap pelaksanaan posyandu terdiri atas 5 meja (5 table service).
Meja 1 : Meja pendaftaran
Meja 2 : Meja penimbangan. Disini para balita dan batita di timbang dan diukur tinggi
badannya
Meja 3 : Meja pengisian KMS. Setelah ditimbang dan diukur tinggi badannya, di meja ini
ada seorang kader yang bertugas untuk mengisi KMS.
Meja 4 : Meja penyuluhan perorangan berdasarkan KMS. Di meja ini para ibu dijelaskan
tentang bagaimana hasil pemeriksaan berat dan tinggi badan anaknya, apakah baik,
apakah menurun, apakah dibawah garis merah. Jika turun, disinilah tempatnya kader
memberikan penyukuhan tentang gizi dan memberikan dukungan pada orangtua serta
memotivasi mereka. Jika didapati baik, disini juga tempatnya kader memberikan pujian
atas keberhasilan orangtua.
Meja 5 : Pelayanan kesehatan (dilakukan oleh petugas kesehatan). Di meja ini dapat
diberikan pelayanan Imunisasi, pemberian tablet vit.A, konsultasi KB, pengobatan
ringan.
3. Dari pengalaman anda di Posyandu apa masalah terutama yang sering dihadapi
posyandu? Bagaimana solusinya menurut anda? Jelaskan.
Dari pengalaman saya, masalah utama yang sering terjadi adalah 5 table service yang
tidak terlaksana dengan baik. Hal ini disebabkan oleh jumlah kader yang kurang (ada
beberapa kader yang tidak ikut karena satu dan lain hal), sehingga menyulitkan untuk
membuka 5 meja, biasanya mereka hanya membuka 3 meja (pendaftaran, penimbangan
BB dan pengisian KMS, pelayanan kesehatan) sehingga komunikasi antar kader dengan
masyarakat mengenai kesehatan anaknya berkurang. Tidak ada meja khusus konsultasi
hasil KMS.
Solusinya melakukan edukasi kepada para kader betapa pentingnya 5 table service untuk
masyarakat, memotivasi kader untuk rajin datang bila tanggal posyandu telah ditetapkan.
Memberikan pujian dan penghargaan kepada kader yang rajin. Memilih kader-kader yang
memiliki passion yang tinggi untuk kesehatan balita.
4. Bagaimana kegiatan microplanning di Puskesmas, ceritakan apa yang kamu ketahui.
Bagaimana cara membuat mikroplanning?
Mikroplanning adalah proses penyususunan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan yang disusun secara sistematis untuk mengatasi permasalahan dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada dalam rangka mencapai tujuan. Tujuan
mikroplanning adalah menghasilkan RUK puskesmas untuk tahun berikutnya untuk
mengatasi masalah kesehatan masyarakat, serta menyusun RPK setelah mendapat
anggaran untuk tahun yang sedang berjalan. Sehingga penyelenggaraan upaya kesehatan
menjadi lebih efektif dan efisien, mempermudah pengawasan dan pertanggungjawaban.
Cara membuat mikroplanning tidaklah sederhana. Pertama-tama kepala
puskesmas harus membentuk tim penyusun perencanaan (staf puskesmas) dan melakukan
persiapan terhadap tim tersebut seperti menjelaskan pedoman perencanaan dan
mempelajari kebijakan yang ditetapkan dinas kesehatan atau kemenkes RI. Setelah itu
melakukan tahap analisis situasi dengan mengumpulkan data, baik data umum maupun
khusus dan diproses sehingga muncullah informasi tentang keadaan dan permasalahan
yang dihadapi puskesmas. Selanjutnya melakukan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
(RUK), tujuannya untuk mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai, memperbaiki
program yang gagal/bermasalah dan menyusun rencana baru. Langkah-langkah
penyusunan RUK sebagai berikut :
- Melakukan analisis masalah :
a. Identifikasi masalah (per program): disini kita membandingkan antara
target dan cakupan, setelah itu melihat kesenjangan antara keduanya.
Penentuan target dapat ditentukan oleh dinkes atau puskesmas sendiri.
Kita dapat menggunakan matrik identifikasi masalah untuk
mempermudah.
b. Prioritas masalah : setelah menemukan banyak masalah, kita harus
menentukan manakan prioritas masalah yang harus diatasi terlebih
dahulu. Dapat dilakukan dengan metode USG (Urgency, Seriousness,
Growth), masing-masing masalah kita berikan nilai (dengan
kesepakatan tim) sesuai kriterianya, masalah dengan poin tertinggi
inilah yang merupakan prioritas masalah yang harus diatasi.
c. Merumuskan masalah : setelah mendapatkan prioritas masalah, kita
rumuskan permasalahan tersebut dengan cara 4W1H (what, who,
where, when, how much)
d. Menentukan penyebab masalah : untuk mempermudah, kita mengenal
metode diagram sebab akibat dari Ishikawa yaitu diagram tulang ikan.
Menulis masalah pada kepala ikan, membuat garis horizontal,
menetapkan 5 kategori utama (penyebab) dengan membuat garis ke
garis horizontal (seperti tulanh-tulang ikan), setelah itu mintalah
pendapat masing-masing orang tentang kemungkinan penyebab
masalah tersebut.
e. Alternatif pemecahan masalah : dari kemungkinan penyebab masalah
tersebut, kita dapat kembali melakukan curah pendapat tentang
alternative pemecahan masalah.
f. Penentuan alternative pemecahan masalah terpilih : dari banyaknya
pilihan alternative tersebut, secara mufakat menentukan alternative
masalah terpilih.
- Menyusun RUK untuk upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan
memasukkan alternative pemecahan masalah terpilih dalam Gantt Chart.
- Menyusun RPK dengan cara melihat biaya yang disetujui oleh dinas kesehatan,
membandingkan dengan kegiatan yang telah disusun di RUK yang diusulkan, dan
melihat situasu pada saat penyusunan RPK (karena RUK sudah diusulkan sejak tahun
lalu). Setelah itu menyusun rancangan dengan menyesuaikan dengan sumber daya
pendukung yang ada, dan memasukkannya kedalam matriks.
5. Bagaimana kegiatan Mini lokakarya di Puskesmas ceritakan apa yang kamu ketahui.
Lokakarya mini (Lokmin) merupakan penggerak pelaksanaan dan pemantauan
kegiatan berdasarkan perencanaan puskesmas. Tujuan lokmin ini adalah untuk
meningkatkan fungsi puskesmas melalui kerjasama tin baik lintas program maupun lintas
sector, serta terlaksananya kegiatan puskesmas sesuai perencanaan.
Lokmin terbagi menjadi lokmin bulanan dan lokmin tribulanan.
- Lokakarya mini bulanan (ruang lingkup lintas program) : tempat bebas, biasanya
dilakukan dipuskesmas, diikuti oleh seluruh petugas puskesmas termaksud pustu,
poskeskel dilakukan untuk memantau hasil kerja petugas puskesmas dengan cara
membandingkan rencana kerja bulan lalu dengan hasil kegiatan yang ada. Disini
kepala puskesmas menjalankan tugasnya untuk mengontrol dan mengevaluasi
kegiatan. Saat lokmin ini disampaikan masalah-masalah atau hambatan yang ditemui
selama pelaksanaan kegiatan dan mencari solusi untuk pemecahan masalah. Serta
menyusun rencana kerja bulan berikutnya.
Lokmin bulanan ini terdiri dari lokmin bulanan pertama dan rutin. Lokmin bulanan
pertama dilakukan untuk pembentukan tum dan perorganisasian untuk
penanggungjawan dan pelaksanaan setiap kegiatan sedangkan lokmin bulanan rutin
untuk lanjutan lokmin bulanan pertama, memantau pelaksanaan POA, dan rencana
kerja bulan yang baru.
- Lokakarya mini tribulanan (ruang lingkup lintas sector) : dilakukan di kantor camat.
Di pimpin oleh Camat. Dihadiri lintas sector, dari segala lingkup masyarakat baik
lurah, RT, RW, guru, pemuka agama, kepala desa, kepala adat, BPP, dll. Membahas
tentang masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas dan dipecahkan
dengan berbasis lintas sektoral. Disini juga bisa dilakukan pembahasan kegiatan lintas
sector, evaluasi kegiatan lintas sector yang telah dilaksanakan.

6. Bagaimana kegiatan stratifikasi puskesmas ceritakan apa yang kamu ketahui.


Penilaian kinerja puskesmas dapat dilakukan sendiri oleh puskesmas sebagai self-
assesment dapat pula dilakukan oleh dinas kesehatan.
Bukan hanya penilaian kinerja pekerja tetapi juga manajemen dan mutu.
Hal ini untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari masing-masing puskesmas.

Cara penilaian

Kinerja Upaya Pelayanan Kesehatan : Hasil/Target x 100%

Nilai ambang kinerja puskesmas untuk cakupan pelayanan kesehatn :


Kelompok I : > 90% = kinerja baik
Kelompok II : 81-90% = kinerja cukup
Kelompok III : < 81% = kinerja kurang

Nilai ambang kinerja puskesmas untuk mutu pelayanan dan manajemen puskesmas :

Kelompok I : > 8,5 = kinerja baik


Kelompok II : 5,5-8,4 = kinerja cukup
Kelompok III : < 5,5 = kinerja kurang

7. Ada ibu hamil ke Puskesmas apa yang perlu dilakukan untuknya (sebutkan dan jelaskan)

ibu hamil yang datang ke puskesmas akan melalui proses-proses dibawah ini :

a. Mendaftar di bagian registrasi dengan tujuan adalah poli KIA


b. Melakukan pemeriksaan 7T
Timbang badan & ukur tinggi badan
Ukur tekanan darah
Ukur tinggi fundus uteri
Pemberian imunisasi Tetanus Toksoid lengkap
Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
Tes laboratorium (rutin (Hb. DDR, gol darag) dan khusus)
Temu wicara /Konseling
c. Dari hasil anamnesis dan hasil pemeriksaan, dokter atau bidan menentukan kehamilan
sang ibu masuk dalam kategori risiko rendah atau tinggi.
d. Dari hasil penilaian risko tinggi atau rendah maka selanjutnya ibu akan diedukasi
mengenai kehamilannya dan rencana persalinan yang akan ibu lakukan. Jika terdapat
indikasi ibu hamil mendapat ancaman kesehatan, segera rujuk ke pusat pelayanan
kesehatan.
8. Ada balita ke puskesmas apa yang perlu dilakukan untuknya (sebutkan dan jelaskan)
a. Mendaftar ke loket
b. Mengarahkan ke poli anak
c. Melakukan timbang berat badan tinggi badan
d. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jika anak sakit diberikan terapi
sesuai diagnosis. Menentukan apakah anak harus dirujuk atau tidak.
e. Bila balita sehat dilihat buku KMS nya untuk melihat status kesehatan dan jadwal
imunisasi, bila sesuai umur dan belum imunisasi, arahkan ke poli imunisasi.
9. Program imunisasi apa saja : macamnya, tujuannya, kapan diberikan? Bagaimana cara
berikannya? Kapan pengulangannya?
Ada 5 macam program wajib imunisasi:
a. Hepatitis B0 : saat bayi lahir. Tujuan dari vaksin ini adalah untuk membentuk antibody
terhadap virus hepatitis B. suntik secara intramuscular dipaha bayi umumnya paha
sebelah kanan. Pengulangan pemberian imunisasi ini adalah saat bayi berusia 1 bulan
dan saat usia 6 bulan.
b. BCG : imunisasi ini diberikan 1 kali yaitu saat usia bayi 0 bulan 2 bulan.
Penyuntikannya adalah secara intrakutan pada lengan bayi. Tujuan dari imunisasi ini
adalah membentuk antibody untu melawan kuman mycobacterium tuberculosis
penyebab penyakit TBC.
c. DPT : imunisasi ini diberikan untuk membentuk antibody terhadap penyakit difteri,
pertusis dan tetanus. Pemberian imunisasi DPT ini dengan menyuntikkan intramuscular
dipaha bayi. Imunisasi ini diberikan saat bayi berusia 2 bulan, 6 bulan. Pengulangan ini
dapat dilakukan untuk dT dan TD pada anak sekolah kelas 2 dan kelas 3 SD.
d. Polio : imunisasi ini berguna untuk mencegah penyakit polio. Pada program posyandu
polio akan diberikan 4 kali yaitu saat berusia 0 bulan, 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Cara
pemberiannya adalah dengan ditetesi ke dalam mulut bayi. Saat ini sedang
dikembangkan imunisasi polio secara intravena yang lebih efektif.
e. Campak : Untuk mencegah penyakit campak. Diberikan saat usia bayi 9 bulan. Diberikan
melalui penyuntikan intramuscular di lengan bayi dapat diberikan booster saat usia 6
tahun (BIAS kelas 1 SD)

10. Menurut anda apa yang paling sulit dilakukan di puskesmas? Kenapa? Jelaskan jawaban
anda
Yang paling sulit adalah manajeman manusia, dimana setiap staf dan pegawai memiliki
karakter masing-masing. Untuk manajeman administrasi dan manajeman keuangan dapat
dipelajari dan berkembang sesuai dengan kemampuan belajar kita yang terus menerus,
tetapi untuk manajemen manusia diperlukan proses pendekatan yang berbeda untuk
setiap orangnya. Dan menurut saya hal ini adalah hal yang terpenting karena dengan
berhasilnya kita melakukan bonding yang baik dengan tiap orang semakin mudah kita
mengkoordinasikan dan mengatur masing-masing staff dan pegawai untuk mencapai
tujuan.

You might also like