Professional Documents
Culture Documents
REGURGITASI AORTA
Oleh:
1102010066
PEMBIMBING :
2014
0
REGURITASI AORTA
a) Definisi
Regurgitas katup aorta adalah kebocoran pada katup aorta yang terjadi setiap kali
ventrikel mengalami relaksasi. Regurgitasi di tentukan oleh adanya inkompetensi
katup aorta dimana sebagian dari volume curah jantung dari ventrikel kiri mengalir
kembali ke ruang ventrikel selama diastol.
1. Etiologi
1.1. Dilatasi pangkal aorta
Penyakit kolagen
Aortitis sifilitka
Diseksi aorta
2. Patofisiologi
Insufisiensi aorta disebabkan oelh lesi peradangan yang rusak membentuk
bilah katup aorta, sehingga masing-masing bilah tidak bisa menutup lumen aorta
1
dengan rapat selama diastole dan akibatnya menyebabkan aliran balik darah dari
aorta ke ventrikel kiri.
Defek katup ini disebabkan oleh endokarditias, kelainan bawaan atau penyakit
seperti sifilis dan pecahnya aneurisma yang menyebabkan dilatasi atau sobekan aorta
ascenden.
Karena kebocoran katup aorta selama diastole, maka sebagian darah dalam
aorta, yang biasanya bertekanan tinggi akan mengalir ke ventrikel kiri sehingga
ventrikel kiri harus mengatasi keduanya yaitu mengirim darah yang secara normal
diterima dari atrium kiri maupun darah yang kembali dari aorta. Ventrikel kiri
kemudian melebar dan hipertrofi untuk mengakomodasi peningkatan volume ini,
demikian juga akibat tenaga mendorong yang lebih dari normal untuk memompa
darah, menyebabkan tekanan sistolik meningkat. Sistem kardiovaskular berusaha
mengkompensasi melalui refleks dilatasi pembuluh darah dan arteri perifer melemas
sehingga tahanan perifer menurun dan tekanan diastolik turun drastis.
Perubahan hemodinamik keadaan akut dapat dibedakan dengan keadaan
kronik. Kerusakan akut akan timbul pada pasien tanpa riwayat insufisiensi
sebelumnya. Ventrikel kiri tidak punya cukup waktu untuk beradaptasi terhadap
insufisiensi aorta. Peningkatan secara tiba-tiba dari tekanan diastolik akhir ventrikel
kiri bisa timbul dengan sedikit dilatasi ventrikel.
Dilatasi ventrikel merupakan kompensasi utama pada regurgitasi aorta,
bertujuan untuk mempertahankan curah jantung disertai peninggian tekanan artifisial
ventrikel kiri. Pada saat aktivitas, denyut jantung dan resistensi vaskular perifer
menurun sehingga curah jantung bisa terpenuhi. Pada tahap lanjut, tekanan atrium
kiri, pulmonary wedge preasure, arteri pulmonal, ventrikel kana dan atrium kanan
meningkat sedangkan curah jantung menurun walaupun pada waktu istirahat.
Patofisiologi
Kongenital, Demam rematik, Endokarditis bakterialis, Sindrom Marfan, Sifilis
Arthritis, dll.
Katup aorta
Sistole Diastole
Menebal,
kaku,
perforasi Volume 2
regurgitasi
Tekanan darah Volume
diastolik sekuncup
Dilatasi ventrikel KOMPENSASI
Hukum laplace Volume diastolik
akhir
Tekanan dinding
Volume sekuncup
Hipertrofi LV total
Peregangan
ventrikel
Tekanan atrium
kiri
3. Manifestasi klinis
Adapun tanda dan gejala yang biasa dirasakan oleh pasien dengan aorta regurgitasi
EDEMA PARU
adalah sebagai berikut :
1. Rasa lelah
2. Dyspnea saat aktivitas
3. Palpitasi
4. Angina dengan hipertrofi ventrikel kiri
3
5. Temuan hemodinamik :
a. Pengisian dan pengosongan denyut arteri yang cepat
b. Tekanan nadi melebar disertai peningkatan tekanan sistemik dan
penurunan tekanan diastolik
c. Tekanan diastolik rendah
6. Auskultasi : bising diastolik, bising austinflint yang khas, sistoloik ejection
click disebabkan oleh peningkatan volume ejeksi.
a. Pulsasi Corrigan (Corrigans pulse): distensi arteri yang cepat dan kuat,
diikuti kolaps arteri tersebut dengan segera.
b. Tanda Muller (Mullers sign): pulsasi uvula yang terlihat jelas.
f. Tanda Hill (Hills sign): tekanan darah sistolik arteri poplitea > 60 mm
Hg dibanding arteri brakialis (tanda regurgitasi aorta paling sensitif).
4
k. Tanda Landolfi (Landolfis sign): kontraksi pupil saat sistolik dan
dilatasi pupil saat diastolik.
l. Tanda Gerhardt (Gerhardts sign atau Sailers sign): pulsasi limpa bila
telah terjadi splenomegali.
4. Pemeriksaan penunjang
A. EKG : hipertropi ventrikel kiri
B. Rontgen : pembesaran ventrikel kiri, dilatasi aorta proksimal
C. Echocardio : struktur dan gerakan katup yang abnormal
D. Kateterisasi : ventrikel kiri tampak opaq selama penyuntikan bahan kontras
ke dalam pangkal aorta .
E. Aorthograpy :
F. Peningkatan cardiac isoenzim (CPK dan CKMB)
5. Penatalaksanaan
5.1. Pengobatan medikamentosa
Vasodilator hidralazin
Yaitu melebarkan pembuluh darah sehingga mengurangi beban kerja
jantung.
Ace-inhibitor
Yaitu dapat mempengaruhi ukuran dan fungsi dari ventrikel kiri dan
mengurangi beban di ventrikel kiri, sehingga dapat memperlambat
progresifitas dari disfungsi Miokardium
Diuretika
Yaitu untuk mengurangi retensi cairan
Beta bloker
Antibiotik preventif.
Indikasi :
5
Penderita insufisiensi kronik berat dengan gejala dianjurkan untuk operasi.
Penderita tanpa gejala tetapi dengan disfungsi ventrikel kiri yang jelas saat
istirahat pada pemeriksaan ventrikulografi Tc 99 m, ekokardiografi dan
angiografi harus dianjurkan untuk operasi.
Penderita dengan ejeksi fraksi tidak meningkat saat kerja juga masuk kategori
yang sama dan biasanya butuh operasi walaupun bisa ditunda operasinya.
Operasi jantung tertutup, yaitu setiap operasi yang dijalankan tanpa membuka
rongga jantung misalnya ligasi PDA, Shunting aortapulmonal
Tindakan operasi
Prosedur operasi :
6
Perikardium di buka. Tampak jantung.
Lepaskan heart-lung-machine.
Operasi selesai
Jenis-jenis katup
Katup biologik
Katup jantung manusia yang berasal dari pendonor atau kadaver yang
di awetkan.
Katup bioprostetik
7
Katup yang terbuat dari binatang yang dicampur bahan kimia dari
pengolahannya. Katup ini berasal dari katup jantung babi (porcine)
dan perikardium sapi (bovine) yang di jahitkan pada struktur katup.
Katup yang terbuat dari logam, karbon atau bahan sintetis lainnya.
Ada dua hal penting yang harus diperhatikan dalam memilih katup yaitu daya tahan katup
dan pengobatan obat antikoagulan.
8
.
c) Bileaflet valve
Katup prostetik St Jude Medical disetujui penggunaanya oleh United States Food
and Drug Administration (FDA) pada tahun 1977, merupakan katup bileaflet
yang paling sering digunakan pada sekarang ini. Katup ini terbuat dari karbon
pyloritik yang dibungkus oleh grafit dan terdiri dari dua buah leaflet yang
menempel pada cincin. Katup ini memungkinkan aliran darah sentral yang
simetris dan non turbulensi.
2) KATUP BIOPROSTETIK
a. Katup porcine merupakan katup bioprostetik yang lebih banyak digunakan.
Katup porcine pertama kali dikeluarkan pada tahun 1970 yaitu katup Hancock.
9
satu-satunya katup perikardial yang digunakan luas di Amerika Utara.
10
Kateter dimasukkan melalui arteri femoralis di tungkai, didorong sampai katup aorta
buatan berada di dalam katup aorta
Balon dikembangkan sehingga katup aorta buatan melapisi katup aorta
Katup aorta buatan telah mengembang dan siap untuk menggantikan fungsi katup
aorta yang asli`
6. Komplikasi
Cardiomegali
Pada regurgitasi katup aorta , darah mengalir kembali ke ventrikel dari aorta
tepat setelah ventrikel memompakan darah ke aorta. Pada regurgitasi aorta
otot ventrikel kiri mengalami hypertrofi akibat peningkatan beban kerja
ventrikel. Pada regurgitasi ruang ventrikel kiri juga membesar untung
menampung seluruh darah yang kembali dari aorta. Kadang-kadang massa
otot ventrikel kiri bertambah empat sampai lima kali lipat, membuat jantung
kiri sangat besar.
Gagal ventrikel kiri
Pada stadium awal regurgitasi aorta, kemampuan intrinstik ventrikel kiri
untuk beradaptasi terhadap peningkatan beban dapat menghindari gangguan
yang berarti pada fungsi sirkulasi selama beristirahat, di luar peningkatan
hasil kerja yang dibutuhkan oleh ventrikel kiri.
Edema paru
Di atas tingkat kritis kelainan katup aorta, ventrikel kiri akhirnya tidak dapat
menyesuaikan diri lagi dengan beban kerja. Akibatnya ventrikel kiri melebar
dan curah jantung mulai turun, pada saat yang bersamaan darah tertimbun di
atrium kiri dan di paru-paru di belakang ventrikel kiri yang kepayahan.
Tekanan atrium kiri meningkat secara progresif dan muncul edema di paru-
paru.
Hipoksia jaringan
11
Efek lain yang membantu mengompensasi penurunan hasil bersih pemompaan
ventrikel kiri ialah peningkatan volume darah. Hal ini adalah akibat dari
penurunan awal yang kecil pada tekanan arteri, di tambah refleks sirkulasi
perifer yang menurunkan induksi tekanan. Peningkatan volume darah
cenderung meningkatkan aliran balik vena ke jantung, hal ini selanjutnya
menyebabkan ventrikel kiri memompakan darah dengaqn tekanan ekstra yang
dibutuhkan untuk mengimbangi dinamika pemompaan yang abnormal.
7. PROGNOSIS
8. DAFTAR PUSTAKA
http://www.mayoclinic.com/health/aortic-valve-
Regurgitation/DS00419/DSECTION=tests-and-diagnosis
Rilantono, Lili Ismudiati, dkk. 2002. Buku Ajar Kardiologi.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
12
Gray, Huon H, dkk. 2003. Lectures Notes: Kardiologi.
Surabaya: Erlangga
Muttaqin, Arif. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan dengan
Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika
http://jovandc.multiply.com/journal/item/32/LAPORAN_PEND
AHULUAN
Leman, Saharman. Buku ajar penyakit dalam : jilid II. 2018.
Jakarta . interna publishing. 1689-1692.
13