You are on page 1of 3

PENGEMBANGAN FORMULA

DI SUSUN OLEH :

NAMA : SRIMULIANI ARBIE


NIM : 15.01.376
KELAS : TRANSFER A 2015

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI


MAKASSAR
2016
Formulasi dan Evaluasi Secara Invitro Pentazocine Sistem Pengiriman
Transdermal

Pada penelitian ini menggunalan Pentazocine (PTZ) yang berfungsi sebagai


antagonis analgesic narkotik, yang banyak digunakan dalam pengobatan pasien pasca
opersi, namu PTZ ini memiliki waktu paruh yang singkat yaitu 2-3 jam dan efek
bioavaibilitasnya rendah sekitar 20% yang disebabkan oleh metabolism dihati. Oleh
karena itu pada penelitian ini membuat sebuah modifikasi obat sistem pengiriman
obat secara transdermal, yang memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan
obat-obat konvensional yaitu menghindari metabolisme di hati, mengurangi frekuensi
pemberian obat dan meningkatkan kepatuhan pasien. Tujuan dari penelitian ini yaitu
preparasi pentazocine dengan sistem pengiriman obat secara transdermal dengan
mengunakan perekat tekanan akrilik.

Metode

Preparasi patch, mencampurkan perekat dan enhenser kemudian disonikasi.


Campuran larutan PSA dengan ketebalan 200 m dimasukan pada membrane baking
dengan menggunakan aplikator. Disimpan dalam oven pada suhu 60 C selama 20
menit kemudian dikeringkan dan dilaminasi untuk perlindungan.

Uji invitro pelepasan obat, menggunakan metode shaking flask. Sepotong PTZ
dengan diameter 12 mm, dipindahkan dan di tancapkan pada stainless, kemudian
dimasukan kedalam 15 mL PBS (pH 7,4). Pada tabung. Diatur suhu 32 C dan
diguncangkan pada 50 ketukan/menit. Dikumpulkan pada interval waktu, dan
dianalisis menggunakan HPLC.

Uji invitro permeasi kulit, dilakukan pengujian pada hewan coba, dikorbankan
dengan menggunakan eter, kemudian kulit punggung diambil setelah 5-10 minggu.
Pengujian invitro permeasi kulit dilakukan dengan metode difusi Franz.
Menggunakan PBS 7 mL dengan pH 7,4 diaduk pada 650 rpm dengan pengaduk
magnetic, jumlah PTZ yang terserap dihitung secara kuantitatif.
Metode analitik HPLC, digunakan pada suhu kamar dengan laju alir 1 mL/ menit.
Dipantau pada panjang gelombang 278 nm. Patch terpolarisasi dengan diameter 12
mm diuji/ diperiksa menggunakan mikroskop terpolarisasi 24 jam setelah proses
tersebut. Kemudian dianalisis data kumulatif.

Hasil

Dalam studi invitro menunjukan pelepasan tertinggi PTZ dari .Duro-Tak matriks 87-
9301, selain itu terjadi peningkatandari permeasi isopropyl miristat (IPM) dan gliseril
monocaprylate (GEFA-C8), PTZ meningkat secara linear sebagai dosis hingga 30%
sedangkan tidak ada peningkatan lebih lanjut pada penigkatan dosis 40% dan 50%
karena kristalisasi obat dalam matriks. Dengan demikian tingkat tertinggi dari
permeasi kulit dicapai ketika dosis PTZ 30%.

Kesimpulan

TDDS patch yang terdiri dari Duro-Tak polimer 87-9301, 10% IPM dan 5% GEFA-
C8 bisa menggabunggkan hingga 30% PTZ tanpa pembentukan Kristal. PTZ patch
merupakan formulasi untuk pengelolaan pasien dengan nyeri kronis sebagai formulasi
jangka panjang.

You might also like