You are on page 1of 44
PELATIHAN ADVANCED DRILLING PROGRAM PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA SOLID CONTROL OLEH : TIM DRILLING 1, PENDAHULUAN Lumpur pada dasarnya terdiri dari solid (padatan) dan cairan, Bemacam-macam jenis padatan ditambahkan pada cairan untuk menghasilkan sifat-sifat lumpur yang diinginkan, Sebagai contoh, bentonit ditambahkan untuk menaikkan kekentalan, -Barite ditambahkan untuk menail kan berat jenis lumpur dan selain dari pada itu terdapat pula jenis-jenis padatan lain untuk membuat tumpur, Salah satu tugas dari fumpur pemboran adalah untuk membava serbuk bor dari dasar I tau dapat juga dari dinding tubang yang runtuh ng ke permukaan, Serbuk bor merupakan padatan yang dihasilkan olzh pahat bor Padatan-padatan lersebul merupakan padaton yong tidak diinginkan berada bersama, tah i di permukaan, karena dapat merusal: atau merubah sifat- ‘fat Iumpur, dan ju wsak peralntan sirkulasi, Ada kalanya padaian yang mer; than, un an bahan pen erlu difakukar is misalnys, eistem mekunis (mechanieal solid control) didesign kan beberapa macam ukuran partikel padatan. : i peralatan pengendali padatan yang len des, desi fak ,Seinua unit pembéran inemit ap ner dan centrifuge. seperti, shale shaker, sand trap, desa es, mud ch Kemampuan memisahkan padatan dari setiap alat-alat tersebul di atas masing-masing adalah berbeda-beda dan terbatas dari ukuras berat dan bentuk dan padatan yang fertentu sai, Un r tehuan dan, emitih jenis peralatan pengendali padatan y ng kemumpuaniny h Inku setinp jenis peralatan pengendali pada pengetehuan tentang’ukuran-ukuran partikel padatan dari lumpur. Apabila ukuran partikel padatan besar-besar, misainya 1/8 inch atau lebih, maka padatan ini mudah didalam pemisahannya dari cairan, Tetapi kebanyaken ukuran butiran-butiran padatan lumpur tidak dapat dilihat jelas tanpa alat bantu optic. Banyak dari padatan itu berukuran diameter lebih Kecil dari seperseribu inchi, Ukuran diameter dari partikel padatan pada umumnya disebut dalam satuan micron, Linch = 25400 micron V4inch = 6350 microns 1464 inch “= 397 microns 1/1000 inch = 25.4 microns Sebagian besar dari barite umumnya berukuran | sampai 60 microne, dan menurut standard API 3% partik -parti (standard ayakan 325 mesh), ¢ barite tidak boleh lebih besar dari 14 micron Partikel bentonite (atau gel) apabila telah diencerkan tel kK cel dalam API Bulletin 13 C. keeil 1 sampai 2 micron, fikasi ukuran pa Sieve ire fikasi ukuran partikel yang paling umum dipakai adalah dan AP] RP 13 B (sebelum API Bulletin 13 B) adalah Source API RY 130 API Dal. OFF Brewer APL bal Gambar 1.2. 2 Serbuk bor berukuran besar dapat dipisahkan dengan shale shaker, tetapi biasanya “ banyak juga serbuk bor yang lolos melalui ayakan shale shaker dan akibatnya selalu bertambah jumiah solid dalam Lumpur. Padatan dari cutting tersebut diatas harus dibuang dari Lumpur dengan peralatan pengendali padatan dan apabila peralatan tersebut memiliki kapasitas yang cukup dan, bekerja baik, maka didalam Lumpur padatan dari cutting akan relatif bersih termasuk pasimya, schingga Lumpur dapat terpelihara dengan berat jenis semula. Gambar 14. nis peralatan pengendali padatan mempunysi fungsi- untuk memisahkan yang tergamber pada gambar 1.4 padatan der tukuran paditan tersebut se Shale shaker memisahkan semua padatan yang tebih besar dari 177 micron (80 mesh). Pada unweighted mud (lumpur tidak diperberat), desander memisahkan partikel padat n desilter memisahkan padatan lebih besar lebih besar dari 30 sampai 60 micron d da 15 sampai 30 micron dan centrifuge memisahkar: padatan lebih besar dari 2 sampai 7 micron. Pada weighted mud (lumpur diperberat), mud cleaners memisahkan padatan lebih besar dari 74 micron (200 mesh) dan centnifuge. . Lumpur tidak diperberat (unweighted mud), berarti dalam lumpur tersebut tidak ditambah bahan padatan pemberat untuk menaikkan berat jenis lumpur. Padatan yang berasal dari serbuk bor harus dipisahkan langsting sebelum tersirkulas] kedalam lubang bor, untuk menghindari padatan dari cutting tersebut pecah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Partikel padatan yang pecah menjadi partike!-partikel yang lebih halus, kekentalan akan naik lebih tinggi dan yield point akan naik pula. Perbandingan setiap ukuran solid yang terpisah di under flow (aliran buangan) dengan yang terbawa di over low (aliran kembali) ke tangki, untuk beberapa ukuran hydrocyclone adalah seperti dalam gambar 1.5. Untuk 6" diameter dan cone dengan spray discharge akan memisahkan 70% dari sernua partikel 40 micron nielalui under flow (saluran buangan), Schingga 30% dari partikel berukuran 40 micron akan kembali ke tangki bersama lumpur Se fang untuk partikel-parikel yang berukuran 20 micron akan terbuany pada under Now 20% dari pada over flow akan mengandung 180% dari solid tersebut diatas. Secara lebih mendalam hydrocyclone akan dibicarakan pada Bab 4. Setelah lumpur melalui semus peralatan pengendali padatan, hanya sangat sedikit partikel-partikel besar tertiny Bentonite il bersama, Jum pu menjadi. partikel- partikel yang lebily keeil, dan tebih kecil satu micron, Walau demikian lumpur seringkali masih dipisahkan dri solidaya setelah melewati desilter tanpa membuang bentonite, Lumpur dengan polymer (non dispersed mud system), untuk pemisahan Partikel padatan dari serbuk bor dapat mempergunakan pengonirol padatan bi seperti lumput bentonite, Partikel padatan dari cutting yang kecitberukuran colloidal akan tetap tinggal dalam lumpur. Apabila sifat lumpur yang diinginkan tidak dapat dicapai dengan mengontrol padatan dari serbuk bor maka dapat diatasi dengan menambah bahn-bahan lumpur, kimia atau diencerkan, Pemisahan padatan dari serbuk Bor pada lumpur diperberst (weighted mud) sama seperti pada unweighted mud, yaitu melalui shale shaker saringan yang halus. Setelah melalui shale shaker masuk kedalam perangkap pasir (sand trap). Mengingat banite lebih mudah/cepat mengendap dari pada padatan dan serbuk bor, maka ada kalany‘a di by pass (tidak dilewatkan sand trap), bila ada banyak barite yang mengendap. Walau demikian sand trap telap dipérlukan untuk pengamanan apabiba saringan shale shaker bocor. Pada prinsipnya diusnhakan scbanyak-banyaknya padatan dari serbuk bor harus dibuang, tetapi (erdapat problem bahwa banite akan ikut terbuang apabila membuang padatan partiket serbuk bor yang sebesar banite. Oleh karena itu pada weighted mud diperlukan perhatian dan pertimbangan khusus, dimana partikel lebih besur dari banite dengan mempergunakan sl Ie shaker dan mud cleaner dan yang lebih kecil dari banite mempergunakan centrifuy 2. SUSUNAN PENGENDALI PADATAN Gambar 2.1 Setiap pengendali/pembuangan seluruh padatan dari serbuk bor pada lumpur tidak diperberat (unweighted mud) adalah seperti gambar 2.1. Susunan ini memungkinkan memisahkan partikel yang bx de Degasser dipasang pada pusisi terdepan, sehingya pompa centrifugal tidak mengisap -vesar pertama kali dengan shale shaker, kemudian 1 desander desilter dan terakhir centrifuge Jumpur yang tereampur s, Schingga pompa dapat bekerja dengan baik. Selain dari pada itu gas harus dipisahkan sebelum disemburkan ke sistem sirkulasi. Ada kalanya centeifuye mungkin diperlukan pada lumpur yang tidak diperberat {unweighted mud) untuk ditampung saluran keluarnya (under flow) -yany mengartdung phase eairan dan elay, sedangkan pasir dan silt dibuang. Gambar 2.2 stom susunan pengendalidpembuangan padatan pada gambar 2.2, diatas diperlukan untuk sistem Lumpur yang iperberal (weighted inud system). Susunan pada sistem ini hampir serupa dengan untuk sistem ini hampir serupa dengan untuk sistem Lumpur yang tidak diperberat (unweighted mucl system) Luenpur diproses melalui shale shaker dan selanjutnya tergantung keackian hebutu operasi lumpur dapat diproses melalui degasser, mud cleaner dan centrifi Pads Iumpur deagan balan daswar air, anteifuge diperlukan urtuk memisalikan iran clay yang bersih dan silt dan cairan bersama partikel koloid dibuang. 3, SHALE SHAKER Shale shaker merupakan peralatan penyaring padatan yang pertama untuk memisahkan serbuk bor dari lumpur serbuk bor yang berukuran lebih besar dari Tubang ayakan/saringan akan terbuang dan yang lebih kecil dari ayakan terikut= lumpur masuk ke dalam tangki. a Banyak jenis dan bentuk. shale shaker telah dibuat dan dicoba dipakai di operasi, mulai yang berbentuk ayakan seui empat bujur sangkar yang paling banyak dipakai, dan ayakan yang berbentuk lingkaran, dengan padatan terbuang melalui lubang di tengah-tengah ayakan, Gambar 3.1 Usahakan memakai sekecil screen pada kondisi drilling bila kapasites peralatan ada dan mengijinkan. 3.2, Beberapa Saran Umum Operasi 1, Jumtah shale shaker yang dipakai tergantung solid & ‘capacity volume debit dari lumpur yang akan dipompakan sewaktu mengecor. aac’ 2. Diperlukan voltage & frequency yang tepat. Voltase rendah, maka umur elektro motor keciV/turun Frequency turun akan menurunkan putaran motor, sehingga akan menurunkan kapasitas shaker. . 3. Arah putaran vibrator harus benar. Poros harus berputar ke depan mengarah solid discharge. 4, Pakai bantalan saringan yang baik, sesuai yang disarankan pabrik, Kekerasan dan karet dan crataannya mempunyai pengaruh kedudukan dan mur sereen *‘Teyangan seven harus diatur mengikuti saran pabrik, karena bila tidak akan dapat menurunkan usia screen, 6. Ukuran sereen disebut telah sesuai apabila dapat mengcover 75% - 80% mud dari njang total aliran sewaktu bekerja, : Pada multiple deck kombinasi ukuran sereen dapat dipakai, tetapi pada paralet deck, screen size harus sama. 7. Saluran air di di h itu diperlukan untuk mencuci sercen, + Pada waktu tripping screen dapat buntu, + Cucilah screen bila sirkulasi dihentikan, + Garam, anhydrite, gy arbonat seriny dapat menyumbat ayakan yang halus. = Doop TJ compounds, grease dan crude oil yang kental dapat pula menyumbat ayakan, 8. Water spry yang dipasang pada shale shaker dapat membantu membersibkan culling yang lengket, gumming partictes (gumbo) di screen. eae i untuk membantu Waktu spray jangan dipakai rutine dan hanya dipal mengencerkan mud dan membantu melepas partikel kecil melalui screen dan membuang partikel besar. 9. Jengan mem-by pass screen, selama tripping Kecuali lost ‘sirkulasi: material dipakai di mud system. By pass mempercepat penuh sand trap, memungkinkan partikel besarbesar sampai ke suction tank & dapat menyebabkan tersumbat desander & desilter. Lumpur kiriman dari lokasi lain sebaiknya dilewatkan shale shaker, scréen, Pemeliharaan 1. Pelumasan (grease) ikuti inste . Cek tension dati screen daily. . Cek tension da rive belt weekly, 4, Bersihkan mud box dan plat dasar diantara/pada saat pekerjaan dan sebelum + menaikkan MW mud system 5S. Bila hany 1 deck dan sebuah multiple deck shaker dipakai, pastikan reel diikat kuat-kuat 6. Cuei sereen pada saat mulai trip, jangan sampai lumpur kering dan terbentuk kerak cake di screen, Bila mengalir dari bell nipple terjadi saat tripping, cuci sebelum meneruskan drilling, - 7. Baut dan mur harus pada keadaan diikat kul. 8. Cck screen berkala selanva cali berlul bari 3.3. Capacity Shale shaker mempunyai capacity limit, jika shale shaker beroperasi melebihi Kapasitasnya Iumpur akan terbuang bersama solid, Capacity ini dapat didefinisika memada i bila sereen tidak buntu, pada ukuran ayakan yang diharapkan dan tumpur tumpah keluar, ‘Ada 2 capacity limit pada shale shaker : 1. Solid capacity limit, adalah maximum solid yang dapat diambil atau 2 Liquid imi, adetah maximum GPM capacity dati bermacammacam umpur yang masih dapat disaring (tidak tumpah). Biasanya solid capacity dilampaui bila membor lapisan lunak, gummy formation dan lain-lain. . Biasanya liquid limit control merupakan ukuran terkecil screen yang dapat di untuk kecepatan sirkulasi tertentu, Lumpur yang digunakan Kental GPM capacitynya akan turun demikian pula sebaliknya, Kedua capacity di atas berbeda-beda untuk setiap shale shaker tergantung dari shale shaker design, Pada prakteknya, sekecil (banjir) untuk suatu unit weilnya sereen sizz yang tidak mengakibatkan Noading ng menjadi ukuran sebaiknya dipakai atau ukuran } Kapasitasnya. 3.4. Screen Terminology dun Selection ada 4 (empat) macnn + Rectangular opening = Plain Duteh weave. ‘Twilled Square weave. Dari keempat macam tersbut, 90% yang dipakai adalah square mesn, Square mesh untuk liran langsung untuk menyaring partikel-partikel dengan ukuran sama Pemilihan sereen tergantung pada : - Shaker design = Mud properties ~ Flow rate (debit lumpur) Ukuran saringan 30 sampai 40 mesh adalah standard shale shaker.conventional dan 80 sampai 120 mesh merupakan jenis shale shaker baru untuk pemboran yang dalam dan ROP rendah. Hl T H E: ay) Ey COMMON CILFIELD SCREENS | a oultren _oreme_ oven. men ‘Suen Tenis ERNE «Eke __Ansotstemsrion txt awh mm zeae eibk 200,003) onto Ath ‘os Mot ato 10 casos x eon geay eta ‘wo rt mere verte ee fous ni Fa? t8 18 30 HBL20m wee 0376 ass oe 18 20 18 C988 958,45. 07 1 206 20 29 mes tox (ae Ben” 2K 8 030.003 76272362 asa OME CZK IMA ' wa 30 a3 tak xe LHe sina wou zo pwass uses ans 300 Cues eas Na) aon fuer some IE L300, 426 wx as ah ke aH san 3kay won umors sans ww Last ann aas) won 3e given) ea SL i on Inyo some baa 2 2D sem 300 50 on a 3 SEDI 3eM sora wes mm Hae ° 2S Ue em ‘0 ioe mesa HOEY WOE LE 2 ones) 0189 Swat camer esnena » onuors neue 33 SC EME» waaay 0 ye eC mea 0 trates unse ‘eo Meo 8 1eaC 3 48.393) i va acmt nt nnzon ‘2 hake tua east eevn ohana 300 Hae moa ee ma 230 0 250 6 me MIM AX assy ais 2335 a0 MSO ee ae 30K 1 inch = 25400 micron. Gambar 3.2. 13 3.5. Sand Trap (Perangkap pasir) Sand trap merupakan bejana yang berbentuk tirus ke baweh dan dibawahnya memiliki valve pembuang padatan (solid discharge valve) yang dapat dibuka dan ditutup cepat (shear blade atau guillotine type dengan power actuator atau manual dengan tangkai yang panjang): Valve ini dipilih supaya pasir dapat dibuang cepat tanpa membuang mud dan-bersth dengan sendirinya - size valve 12" atau lebih. a Kemiringan pelat dinding sari trap adalah 45 atau lebih kecil (jangan landai), Bila solid sudah menumpuk 18” harus dilakukan pembuangan. Untuk mengetahui level solid dapat dipakai tongkat pengukur, Sand trap merupakan bagian tangki pertama yang dilewati-lumpur dan ia HEIR OMERKOF TO SECO COnPARIAGIT berfungsi untuk membuang padatan yang mengendap setelah lumpur keluar dari shale shaker, atau mud — gas separator. Tang! dengan ukuran panjang atau lebarnya keeil dari diperlukan berukuran kecil, harus lel cedalamannya, dapat cepat melakukanpembersihan dan tidak banyak membuang Lumpur. Dengan tangki_ seperti Sand trap sany imembant TV souos " S DIscHt Ree mengendapkan_ partikel besar, apabila VALE HER Gomera siringan shale shaker adi yang bocor clan juga apabila saat tripping ini lumpur ‘ether vener wane i by pass dari shale shaker harus di- dump di sand trap agar partikel besar tidak masuk ke sistem sirkulasi lainnya, 4, HYDRQCYOLDNE Hydrocyclone penting sekali dalam memisahkan padatan (solid removal) untuk unweighted dan weighted drilling mud system (seperti telah dijelaskan pada Bab 1). 4.1. Hubungan kecepatan pencmbusan (Drilling Rate), Screen dan Hyd:rocye lone ~ Ukuran partikel serbuk bor hasil pemboran yang dibawa ke alas lubang pada saat sirkulasi oleh lumpur, dapat berukuran dari ukuran colloidal sampai yang terbesar. Ukuran cutting partikel dipengaruhi banyak faktor, letapi ada 2 faktor utama yang, mempengacuhi : = ipe formasi yang sedang dibor, dan tipe bit yang sedang dipakai = rate of penetration (kecepatan laju penembusan), isan (unak, unconsolidated formation biasanva dapat dihancurkan olch bil jet meniadi seb yy sampai besar (antara tain clay carealloidal, silt sand, atau lebib besar gravel Formasi ini umumnya dibor lebih eepat bila tenaga hidrolis untuk pembersih eutting didasar lubang dapat mencukupi dan peralatan pengendali solid mampu membu 1 solid yang dibor maksimal. Seringkali mereka tidak dapat memperoleh pembersihan: yang menjadi rusak, ‘lau tidak sebanding dengan drilling rate, sehingga berakibat sifat lumpur Formasi sedang cukup lunak dan tidak terlalu dalam dapat dibor dengan bit gigi panjar ROP 20 FPH atau lebih rendah menghasitkan cutting sampai 90 - 100% cukup ki , dan umurnnya dapat dibor eukup cepat. sekali untuk lewat, ayakan yang berukuran saringan pasir (sand test sercen) Beracti mereka berukuran mendekati silt, dan beberapa scukuran dengan clay }) range akan Jolos mengikuti lumpur mengalir di datam tang 15 Partikel yang mempunyai ukuran lebih besar dari 1/4 inch, umumnya terjedi pada keadaan under balancned drilling atau hole caving atau keduanya. Jumiah_cutting yang keluar berasal dari caving (sloughing) dapat lebih besar dari cutting hasil pemboran dengan kecepatan penembusan yang tercepatpun. Pembersihan partikel besar pertama dilakukan oleh shale shaker schingga dapat untuk mencegah problem down stream hydrocyclone yaitu tersumbat. Hydrocycbone disebut juga “cyclone”, “cone”, desander atau desilter, dan_karenanya paling ckonomis untuk membersihkan solid halus pada volume tinggi dari dalam lumpur. Bila pemboran pelardlambat, seperti pada formasi yang sangat keras, pembersihan solid harus dilakukan oleh hydrocyclone karena sebagian besar cutting terlalu halus untuk dapat disaring oleh shale shaker, Bila drilling kemajuannya lambat atau memakai bit dengan gigi kecil di formasi lunak, cutting akan sehalus seperti formasi keras yang dibor pada rute yang sama. Di medium hard formation dapat dibor pada cate 100 FPH atau lebih cepat, shale shaker biasanya daps imembersihkan sebagian besar dari cuttin Pemakai memakai hydrocychone installation yang baik dan berkapasitas tepat akan mendapatkan bubang dengan bi diperlukan baik. rendah, dan lebih sedikit kegja maintenance yang, mud system, arena lumpur dapat terpelihara dengan propert 4.2. Liquid Bersama Yang Verbawa Solid Solid yang diambil dari lumpur akan terbawa pula, film dari cairan bebas akan mengelilinginya, . . Bila padatan berukuran silt akan sclalu membawa liquid film bersamanya. Liquid ! film juga dapat terjadi pada solid yang dibuang dengan shale shaker screen \ Hanya decanting centrifuge yang dapat membuang solid tanpa/free liquid film. Pada tumpur yang makiw kenlal maka akan semakin banyak film liquid yang terbawa solid yang dibuang, demikian juga padatan (solid) berukuran numuya semékin kecil akan semakin banyak membuany lumpur, , roe view nactooersting} BO% view ormama S£610" #8 ‘Senay O1ecHanct 4.3. Prinsip Design Hydrocyctone Dan Operating Hydrocyclone bertingkah Iaku sangat sedeshana. Mengganti bagian-bayian yang aus dan. mengaturnya yang dapat dilakukan oleh setiap orang di padahal tidak demikian Adalah perlu untuk mengerti basic principle operasi hydrocyclone agar efisiens dan ekonomis. Bagian dalam hydrocyclone baru, clibuat dari material yang tahan abrasive dari material yang dambit - rubber - clastic atau plastic lebih tahan dari pada metal atau kerarnik, Feed slurry dialirkan melalui inlet dengan kecepatan tinggi dengan steady pressure atau feed head ‘sesuai yang disarankan oleh pabrik (feed head adalah’ tekanan hydrostatic pressure di dasar dari colom dari feed slurry sama tinggi dengan head). Pompa centrufugal dipakai untuk mendapatkan head yang diinginkan tersebut. Kecepatan yang tinggi dalam feed chamber akan menghasikan suatu kecepatan putaran yang dapat menghasilkan gaya centrifugal. Fortex finder menyebabkan arah aliran spiral ke bawah kearah lubang buangan (under flow) solid ischarge. . Gaya centrifugal menyebabkan solid terlempar ke pint dan turun dengan aliran spiral ke bawah, Pemisahan solid dipengaruhi oleh bernt jenis dan ukuran partikel. Ukuran solid mempunyai pengaruh bebih besar dari variasi density. Semakin besar ir (Keluar) dinding cyclone partikel semakin lebih cepat terbuang. Pusaran cairan pada suatu tempat mulai balik naik keatas di dekat poros karena gaya eeateitugal yang naik semakin tinggi. Salah satu type dan hydrocyclne discbut choke bottom apabila saluran buangan mempunyai buck pressure, dengun memkai choke. atan pembuangan di lubang bawah dipengaruhi pembukaan choke tergantung besar prosentase solid yang ada, Spray Underfow Discharge Pactixel-partikei padatan yi sceara spiral di pinggir dinding ke bawah dan terkonsentrasi keluar melalui Iubang bawah karena bentuk yang seperti kerucut ke bawah, . Ia cone adalah batanced design (dibuat sistem seimbang) dan apabila prosentase Hel padatan yang dipisahkan tidak besar maka spray undeeflow (semprotan yang, merzyebar) adalah bentuk jenis pancaran baik pada kondisi di atas. Film cairan yang terbawa dapat setinggi-tingginya sampai 90% dari volume aliran terboang di lubang bawah (undecf low) apabila ukuran padatannya sangat halus yang dipisahkan, Tetepi apabila pasi¢ kasar yang sedang dipisahkan maka jumlah film cair yang terbuang dapat berkurang sampai + 50% dari volume lumpur yang memancar di Jubang bawah (under flow). Pusaran lumpur di dalam cone di bagian tengah yang tinggi dan bergerak ke atas, dapat menghisap/membawa udara dan lubang under flow keluar di lubang atas (over flow). , Rope under flow discharge (pancaran lubang bawah yang berbentuk pintalan tali) Apabila jumlah padatan lebih banyak karena kecepatan penembusan pemboran lebih besar, maka ruangan_ semakin sempit untuk gerakan padatan keluar kebawah (seperti gambar disamping). Padatan-padatan —bergerak peta di “dead” area dan kecepatan pemisahan solid berkurang. Padatan-padatan yang tidak dapat keluar ke bawah dengan rope under flow, mal padatan tersebut kaa terbawa ke keluar melalui lubang atas (over flow), seba, padatan besar terbawa di over flow. Pada rope discharge cairan yang, ferbuang Kurang lebih 30% dari volume total yang keluar terbuaag ke bawah dan dang-kadang lebih k Pada roping underflow karena jum| solid yang besar, maka beratjenis lempur yang, keluar lubang bawah lebih besar dibanding spray discharge under flow. . Tetapi beral jenis lumpur yang keluar lubang atas (over flow) eken lebih besar pada keadaan rope flow discharye karena banyak padatan yang masih itat keiuar di over How (tidak semua partikel padatzn keluar dari under flow). Kesimpulan : 8, Rope type discharge tidak dapat memisahkan/membuang padatan sebaik spray type discharge, walaupun yang keluar rope under flow berberat jenis lebih besar, b, Lumpur yang keluar di over flow ekan berberat jenis lebih besar apabila pada kondisi rop under flow. Sehingga berat jenis lumpur unweighted mud akan naik lebih cepat, dengan hydrocyclone pada keadaan rope under flow dibanding spray type under Now. . ¢. Apabila hydrocyclone dipergunakan rope under flow, maka untuk memperbaiki Sifat lumpur dapat dilakukan dengan membuang sebagian lumpur dan mengencerkan lumpur tersebut. Sebagai akibatnya banyak material lumpur yang baik terbuang dibanding kalau hydrooyclone beroperasi spray type under flow discharge. Rope type under low dapat berakibat mempercepat aus dari Vorter finder eyclone, over flow part, cone liner dan fluid end dan pompa lumpur. Dan juga pada sistem lumpur unweighted mud akan berakibat padatan-padatan yang tidak diinginkan menjadi mud cake dan berat jeni nai, Kemampuan dari sebuah hydrocyetone untuk memisahkan padatan dari tumpur berkurang karena : feed head (tekanan aliran) tebih besar dari range yang disarankan, + kekentalan lumpur. + perubahan bentuk padatan yang lebih tidak bunder, + © semakin keeilnya ukuran padatan, + semakin kecifnya lubang bukaan dan under Now. pada cone yang terlalu banyuk padatan (% by volume) yang dimasuskan ke cone. Desilter, Desanders : Scbelum pemboran dima 30 inch s/d 6 inch dan yang umum dipakai 12 inch sampai 6 inch cyclone. Dalam perkembangan selanjutny Pada saat pemboran dimulai i Hydrocyctone yang telah banyak dipakai dan dicoba terdapat bermecam ukuran mulai dari 0.8 inch sampai 30 inch. Pada awal sejarahnya, hydrocyclone dibuat untuk memisahkan partikel pada 74 micron atau lebih, dan yang nmum seknrang disehut desander, dengan ukuran cyclone (1962) 3 7/8 inch hydrocyclone atau disebut 4” cyclone, pertama kali dipakai dengan header unit yang besar dan mampu memproses debit Lumpur secara penuh, unit ini disebut desilter. Dengan pemaknian unit ini diperoleh beberapa keuntungan, antara lain : ‘unur bit dapat lebih panjang mengurangi biaya perbaikan pompa kecepatan laju pemboran betambah besar biaya pemeliharaae lumpur rendah 44, Opeensi di lypingaa Venyetetan nal bydrayelone taka, ng angki lumpor sirkulasi diisi airjernin hy bydeacyclone perty diatur kesetimbangannys untuk dligtue menjadi hatnce Hidupkan pompa centrifugal untuk menghidupkan desander atau desilter hydrocyeto Buka febar lubang-tu ny hawah dari cyclone (under flow), maka nonnalnya n air akan beh q is dan ar dari bawah membentuk cylinde menyemprot (spray), gambar d 31 + one fee wan Gambar 4,3. Sebagian besar balanced design hydrocyclone di lapangan mempunyai_ pengatur pembukaan lubang under Now. Untuk selanjutnys attr pelan-pelan menjadi ukuran lebity Keeil sampai semprotan ai yang keluar menjadi menetes pelan-pelan (gambar 4,3.b). Atur semua cone cyclone ‘menjadi serupa demikian dan selanjutnya lakukan observasi selama mengebor, Cone-cone tersebul akan mengelwarkan solid apabila terdapat solid (padatan) yang masuk bersama lumpur, Sehingga dengan demikian akan kembali menetes bila padatan habis, dan ini berarti otomatis menghemat lumpur. Dey Plugging dan dry bottom cyclone (tersumbat dan kering) Apabilu ujung bawah cyclone tidak keluar air bersih sewaktu dibuka lebar, disebut dry (i Hal ini dapat terjadi karena pengaturan yang berlebihan (erlalu kecil atau design yang jelek, atau karena mengeringnya/pudatnya partikel halus silt (lebih kecil 44 micron), tumumnya tidak dapat melalui beach dan berhenti, schingga rmemadat (yamba‘ 4.3.c). ing) atau dry bottom (kering di dasar), Problem seperti ini sering terjadi pada hydrocyclone: ‘Chole bottom cyclone Tetdapat jenis hydrocyclone yang lain yaitu pada bagian under flog memiliki choke di bawah, Pengaturan bottom choke ini adalah sederhana yaitu dengan membuke lebar maka akan lebih banyak Keluar, dan apabila constant tertutup berarti terlalu rapat. Dengan mengkompromikan antara dua kondisi diatas dapat distur pembukaan dari choke. Hydrocyclone ini harus diatur kembali selama drilling menyesuaikan kondisi kecepatan laju pemboran. “untuk, Oveitwe Beom auurewcut oF * "cute vor tus” eFgLaNe wie CH Gambar 4.4. Pengop ian hydrocyclone pada unweighted mud Untuk mendapatken hasil terbaik (berat jenis rendah, padatan yang tertinggal sedikit, tidak abrasif, mud cake tipis penembusan lebih cepat) schingga tiendapatkan biaya serendah-rendahnya, maka perhr pengobservasian selama operasi dan penanganan a, Jalankan hydrocyolone sebelum pompa lumpur dij nkan dan stop cyclone selelah pompa lumpur dimatiken, . b. Harus dichek bahwa saringan yang lubang pada shale shaker harus segera direparasi, sebelum cutting yang besar dari solid sampai ke eyclone dan terjadi penyumbatan di saluran masuk cyclone. : c. Harus dichek shale shaker tidak boleh di by pass dan mud box tidak ditahan selama hydrocyclone operasi. co Tetapi khusus hydrocyclone ukuran 12 inch, memiliki bukaan cukup besar untuk menangani, padatan yang besar dimana iuga dapat lewat impeller pompa centrifugal. 4. Apabila hydrocyclone overload (Karena banyak solid akibat ROP naik), buka lubang under Now lebih besar dari balance point, buka semua cone under flownya dengan besar bukaan yang sama dan buat catatan Apabila ROP kembali rendah, kecilkon kembali lubang under Now, Apabita rope disc ge under Mow, akan tegadi bila terlaly besar atau ‘memerlukan solid discharge capacity. e. Horus dichek kbahwa tangki yang diisap oleh hydrocye Dengan cara it dapat mena ikkan pemisahan padatan sebanyak hydrocyclone yang sama pada kondisi Kemajuan penembusan pemboran yang lebih cepat f. Apabila kelakuan hydrocyclone berubah, menunjukkan ada problem, stop pompa centrifugal sclama penyambungan pipa berikutnya, lepaskan cyclone yang rusak dan tutup dengan flensa buta di feed header dan over flow header nipples, dan start _kembalipompanya. Dan sclanjutnya dapat dilakukan pemeriksaan dan perbaikan, untuk selanjutnya dipasang kembali menyambung dril pipe lagi. Operasi hydrocyclone pada Lumpur diperberut (weight mud) untuk menurunkan dar pasir Pasir dan padatan serbuk bor perlu dipisahkan dari tumpur, Karena banyak memberikan ugian seperti yang telah dibahas pada bab terdahulu. Apabila API sand content 1% atau lebih maka kemungkinan mengingat standard API, bahwa barite dapat memiliki ukuran partikel sama dengan pasir (lebih besar dari 74 micron) meksimum 3%, maka pada sast sedang mensikkan berat jenis hydrocyclone jangan dihidupkan. Tetapi apabila lumpur yang dinaikkan berat jenisnya telah tersirkulasi satu kali, maka ukuran partikel banite akan telah pecah/mengecil sehingga lebih kecil dari 74 micron, oleh karenanya ia tidak mudah lagi terpisah dari hydrocyclone, so ; Mud cleaner yang terdiri dari hydrocyclone dan saringan yang halus dibawahnya dapat dipergunakan memisahkan padatan yang berukuran pi ir dan_mengalitkan kembali partikel berukuran silt termasuk barite akan kembali ke tangki, Apabila desander dan desilter hydrocyclone dipakni terus pada lumpur diperberat, underllow harus dimonitor terus, Pemakaian desander saja (hydrocyclone 12°, 9°, 8°, 6") di rig akan memberi keuntungan, karena dengan cara ini barite yang ikut terpisal akan minimum walaupun perlu perhatian Perlu diingat bahwa penambahan barite selama operasi dengan sistem tunpur diperberat tidak berarti barite (erbuang. Karena pembuangan partikel serbuk bor juga memerlukan tambahan bari Apabila mengebor dengan sistem lumpur diperberat terus/lama, maka di tig tersebut harus dipasang.peralatan pemisah solid (padatan yang lebih besar dari ukuran pasir, yaitu shale shaker, hydrocyclone dan mud cleaner. Centrifuge dapat diperginakan fa sistem tumpur diperberat untuk: menurunkan viskositas dengan memisahkan partikel yang halus. Pemasangan pompa centrifugal Pompa centrifugal yang dipasang untuk keperluan hydrocyclone harus mengikuti ketentuan sebagai berikut: &, Setiap alat pemisah padatan harss mempunyai pompa centrifugal sendiri, Dan pompa ini jika cukup besar kapasitasnya dapat dipergunakan untuk mengaduk di tangki isep pompa itu sendiri, dan tidak dipakei untuk bagien tongki Iain atau dipakai keperluan Isin selama sedang operasi pemisahan padaten. b. Pomps, impeller, kecepeten puter motor dan horse power harus berukuran yang cc, Pipa saluran harus bi sama buruknya. ¢. Perkcoil kemungkinan pemasangan manifold, untuk mengura ng satu valve di | kan adal dari pe flow header uj di aias permiskaan hampur daa jangen memasang juces, tanghi set Kapasitas desander dan desilier harus dijadikan ghandle pada kon kedusiya harus dapat meni maksimum ROP dicapai eee cra ov connect 1IWe VoLUNE PERCCA OF KuD ¢ROM HOLE IRATO 0 ATE OF TACeTHDAE 2 Yoon voxust 2 rane «BE SM tania teutowan ot5 eWKRCC COUPAALKEMT haw 2 » Rue eunciation nan, ern Soe ch teak nana tw ‘ees AGUAS 24, Laps WRONG ee VOLUSE PLECUGT OF :1UO FROM HOKE tLAITO selon br a 2 ywtAtwie a 1a. Tes OST RENEE Ghones tugireant ae femaee CLmeaRIeCut agit ms, 0 . w ome cincas.tics sat cr as Tinton setae, oe a . Sepesans dt reravalin te taine Comaae ent 27 tower 9 ute BAO a tt om piage E24 roe einoUl mae Gu oesteren Prscess Pumps Ste tac Serarts Stirring Pung Gan Sutin "Comtarnt Fee C2ch Coagortnent Bicammendee lepenslved FIGURE 2.8, Cone ng sn mgd gt in rine esto, 28 au (righ gina WonsiUiNaD InvISHED ONITINSS¥) SQV3H INVASNOD SNOUVA Lv SIONYHS ALISMIO SA SHOLLVUYA BUNSSIuE eg oinbry $7391, ucrsnor am 32uneso3y 34 wowssuw3d D1sSUE tit a33necud3u darsema seen ue 0 8 30 nessune coeur ae see ce eee ae roa Seon ane s9 DMF ane aa 4.5. Pemilihan Hydrocyclone Pendekatan perhitungan dan pertimbangan yang perlu dipergunakan untuk pemilihan hydrocyclone adalah: © Desilter, tingkat teralchir atau satu tingkat a. Langkah pertama harus ditetaphan desilter feed capacity yang diperlukah. Minimum kapasitas aliran masuk desilter hydrocyclone tergantung dari jumlah aliran yang masuk ke tangki isap dari pompa untuk desilter hydrocyclone tersebut. Besamnya aliran masuk dapat lebih besar dan normal debit pompa untuk sirkulasi sig (yang keluar sumur). Hal ini disebabkan aliran yang masuk tangki isap pompa desilter adalah dapat dari: maxim irculating rate, + aliran dari mud gun lupstream dari desilter discharge comoartment. = aliran dari degasser eduotor pump upabila saluran isupan daridown dari hydrocyclone. = Aliran-aliran yang lain ke dikim tangki isap pompa desiller. Harus diingat vi desilter unit harus mempunyai ponipa centeifugal b. Langkah ke 2 tentukan kapasitas underflow solids ischar, yong diperlukan, Check kapasitas underllow solids discharge dengan mempergunakan data dari langkah 1, dikaitkan dengan maksimum penetration rate pemboran, pembesaran lubang dalari gallon per menit atau cubic feet per jam dan lain-lain, Beberapa pabrik pembuat hydrocyzlone mempunyai chart khusus unl imemudahkan dalam mefakuksin pemilihan, Salah satu contoh adalah seperti dalam gambar 4.5, dan gambar 4.6, . Apabila Inngkah satu dan dua felah ditakukan perhitungan jumlah kapasitas hydrocyclone yang diperlukan, satu atau dua extra cyclone disarankan ditambahkan untuk memetihara back flow ketika salah satu direparasi,

You might also like