Professional Documents
Culture Documents
GIGI
PERAWATAN GIGI
MASALAH GIGI
MULUT
MASALAH MULUT
Home Masalah Gigi Masalah Mulut Pengaruh Rokok terhadap Kesehatan Gigi
dan Mulut
Gizi.net - Merokok sudah merupakan hal yang biasa kita jumpai dimana-mana di
dunia. Kebiasaan ini sudah begitu luas dilakukan baik dalam lingkungan
berpendidikan tinggi maupun berpendidikan rendah. Merokok sudah menjadi
masalah yang kompleks yang menyangkut aspek psikologis dan gejala sosial.
Kanker di dalam rongga mulut biasanya dimulai dengan adanya iritasi dari produk-
produk rokok yang dibakar dan diisap. Iritasi ini menimbulkan lesi putih yang tidak
sakit.
Selain itu merokok juga dapat menimbulkan kelainan-kelainan rongga mulut
misalnya pada lidah, gusi, mukosa mulut, gigi dan langit-langit yang berupa
stomatitis nikotina dan infeksi jamur.
Jumlah karang gigi pada perokok cenderung lebih banyak daripada yang bukan
perokok. Karang gigi yang tidak dibersihkan dapat menimbulkan berbagai keluhan
seperti gingivitis atau gusi berdarah. Disamping itu hasil pembakaran rokok dapat
menyebabkan gangguan sirkulasi peredaran darah ke gusi sehingga mudah
terjangkit penyakit.
Merokok merupakan salah satu faktor penyebab Leukoplakia yaitu suatu bercak
putih atau plak pada mukosa mulut yang tidak dapat dihapus. Hal ini bisa dijumpai
pada usia 30-70 tahun yang mayoritas penderitanya pria terutama yang perokok.
Menurut penelitian Silverman dari semua kasus Leukoplakia 95% adalah perokok.
Gigi dapat berubah warna karena tembakau. Pada mulanya noda ini dianggap
disebabkan oleh nikotin, tetapi sebetulnya adalah hasil pembakaran tembakau yang
berupa ter. Nikotin sendiri tidak berwarna dan mudah larut. Shafer dan kawan-
kawan mengatakan bahwa warna coklat terjadi pada perokok biasa, sedang warna
hitam terjadi pada perokok yang menggunakan pipa. Noda-noda tersebut mudah
dibersihkan karena hanya terdapat di dataran luar gigi. Tetapi pada orang yang
merokok selama hidupnya, noda tersebut dapat masuk ke lapisan email gigi bagian
superficial dan sukar untuk dihilangkan.
Biasakan memeriksa gigi setiap 6 bulan sekali, meskipun tidak mengalami keluhan.
Dan yang paling penting adalah kemauan yang keras untuk menghilangkan
kebiasaan merokok, jika perlu konsultasi dengan dokter
oleh
Sebenarnya apa warna gigi kita? nah pertanyaan ini 100% dari kita bisa
menjawabnya dengan kompak. namun jawaban yang ada dalam benak anda t
Read More...
Kawat gigi atau bracket, diantara kita pastinya ada yang sedang menggunakan alat
bantu gigi ini, mengapa saya katakan alat bantu gigi? alas Read More...
Pengaruh Rokok terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Gizi.net - Merokok sudah
merupakan hal yang biasa kita jumpai dimana-mana di dunia. Kebiasa Read
More...
Karies/Gigi berlubang
Gigi adalah jaringan tubuh yang paling keras dibanding yang lainnya. Strukturnya
berlapis-lapis mulai dari email yang amat keras, dentin (tu Read More...
Sebagian dari kita tentunya pernah mengalami gigi sensitif atau sambil baca artikel
ini anda sedang mengalami sensitivitas pada gigi anda. Read More...
Luma Smile Alat Pemutih Gigi Berkualitas yang Dapat Membersihkan Noda Gigi
Beberapa Hal yang Terjadi Jika Tidak Rutin Mengganti Sikat Gigi
puskesmas kebonagung kabupaten pacitan telah menerapkan sistem informasi berbasis komputer.
Visi Misi
Program
o UKBM
o UKP
SDM
Kegiatan
Search...
selamat membaca
blog ini sedang dalam perbaikan.
Liputan6
Total19
Liputan6.com, Jakarta: Bahaya merokok bisa merugikan tubuh Anda. Dampak yang paling
terlihat dari merokok adalah perubahan warna pada gigi dan bibir. Anda yang perokok bisa
mengobatinya dengan perawatan di rumah.
Efek samping selain mengubah warna gigi dan bibir, rokok juga bisa menyebabkan bau mulut
kronis, peradangan pada langit-langit mulut, dan gigi lebih cepat rusak dibandingkan yang bukan
perokok. Merokok juga bisa mengurangi aliran air liur yang sangat penting untuk membersihkan
mulut dan gigi, serta melindungi gigi dari pembusukan.
Merokok busa meningkatkan suhu mulut, merusak, dan membunuh sel-sel penting di jaringan
oral. Perokok biasanya menggunakan larutan kumur yang mengandung chlorhexidine dan
cetylpyridinium chloride yang bisa menodai gigi.
Salah satu cara mencegah gigi dan bibir berubah warna memang hanya berhenti merokok, tapi
cara itu tampaknya sulit dilakukan. Perokok bisa melakukan perawatan sederhana di rumah.
Berikut tips merawat gigi dan bibir untuk si perokok seperti dikutip dari healthmeup, Senin
(29/10):
2. Sikat gigi teratur dan floss gigi, bersihkan gigi ke dokter setiap enam bulan
3. Pijat gusi dengan jari Anda setelah menyikat gigi, hal ini bisa meningkatkan suplai darah
dan nutrisi ke gusi.
4. Jangan lupa bersihkan lidah Anda dengan pembersih lidah, ini penting untuk
membersihkan gigi Anda.
5. Bilas mulut Anda secara menyeluruh setelah makan untuk mengurangi akumulasi dari
sisa makanan dalam mulut.
7. Hindari makanan yang lengket seperti kismis, karamel, permen. Itu tidak dapat
diencerkan air liur.
8. Vitamin C membantu gusi tetap sehat. Merokok mengurangi tingkat vitamin C secara
drastis. Makanlah banyak sayuran hijau dan buah-buahan.
9. Hindari roti, kue kering, minuman soda, donat, roti manis, sereal.
10. Minum setidaknya 10 gelas air untuk menyiram racun. Oleskan vaseline di bibir Anda
secara teratur.
11. Oleskan jus lemon pada bibir Anda di malam hari. Oleskan Vaseline atau lip balm untuk
bibir Anda secara teratur.
12. Makan sepotong kecil keju atau mengunyah permen karet bebas gula. Keju Menyediakan
kalsium untuk mengganti mineral yang hilang oleh bakteri yang menghasilkan asam, dan
membantu menyeimbangan bakteri di mulut Anda. Permen karet merangsang aliran air
liur.
13. Cuci mulut Anda dengan air biasa dari keran. Menggunakan daun kemangi dengan
menggosok lembut pada bibir Anda selama 5 menit akan memberikan warna bibir
kembali merah muda.
14. Selalu gunakan sikat gigi dengan bulu M karena lebih membersihkan gigi dibanding sikat
gigi biasa. Jangan gunakan sikat gigi yang keras karena akan merusak gigi.
(MEL)
Fitri Syarifah
11 Jan 2016, 13:00 WIB
Total20
Foto: www.justwhitedental.com
Melansir laman Medicalnewstoday, Senin (11/1/2016) bau mulut perokok cenderung berbeda
dengan non perokok. Karena merokok dikaitkan dengan risiko tinggi mulut kering sehingga
memicu penyakit pada gigi dan gusi, yang dapat menyebabkan bau mulut.
Baca Juga
Tentu saja, berhenti merokok merupakan pilihan terbaik agar tidak mengalami bau mulut.
Namun berikut ini ada beberapa tips untuk menghindari bau mulut. Apa saja? Simak penuturan
drg. Cory Sridjaja, Sp. Pros dari Hendra Hidayat Dental Care berikut ini:
Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride untuk menghilangkan sisa makanan
dan plak yang menempel pada permukaan gigi. Jangan lupa untuk menyikat lidah juga.
Mengganti sikat gigi setiap 2-3 bulan atau setelah sembuh dari sakit.
Gunakan dental floss atau dental cleaner untuk membersihakn sisa makanan di sela-sela gigi
sekali sehari. Kumur dengan obat kumur antibakteri dua kali sehari. Melepas gigi palsu lepasan
saat malam hari dan bersihkan secara baik sebelum pemakaian keesokan hari.
Kunjungi dokter gigi minimal dua kali dalam setahun. Dokter gigi dapat melihat keseluruhan
kondisi rongga mulut, membersihkan karang gigi atau noda kopi atau rokok, dapat mendeteksi
dan merawat jaringan penyangga gigi, mulut kering dan masalah lain yang dapat menjadi
penyebab bau mulut.
Berhenti merokok adalah pilihan terbaik agar tak bau mulut tentunya.
Mengonsumsi air putih dapat menjaga kelembapan rongga mulut. Mengunyah permen rendah
gula juga merangsang produksi air liur sehingga dapat membantu membersihkan makanan dan
bakteri. Permen karet dan mint mengandung zylitol adalah pilihan terbaik.
Perhatikan makanan seperti bawang putih, bawang bombay yang dapat bertahan walau setelah
menyikat gigi mapupun menggunakan obat kumur non-alkohol. Juga perhatikan beberapa obat
yang dapat menyebabkan bau mulut.
5 Langkah Praktis Cegah Plak Gigi
Alexander Lumbantobing
Total579
Foto penumpukan plak gigi. (Sumber meadfamilydental.com)
Liputan6.com, Atlanta - Pernahkah Anda mencoba menyentuh gigi-gigi depan dengan lidah
dan merasakan ada selaput yang licin? Begitulah penumpukan bakteri di gigi, atau lebih sering
disebut dengan plak. Jangan anggap remeh, karena kalau dibiarkan terlalu lama, plak dapat
merusak gigi dan gusi.
Dikutip dari webMD pada Kamis (31/12/2015), ada sejumlah cara dan kebiasaan yang dapat
dilakukan untuk mencegah penumpukan plak tersebut.
Baca Juga
Cara Mudah dan Murah Atasi Gusi Berdarah Saat Gosok Gigi
Berikut caranya:
Sikat gigi sekali sehari sebenarnya cukup, tapi lebih baik lakukanlah dua kali sehari . Gunakan
sikat gigi bersikat lunak dan pasta gigi yang mengandung fluorida.
Kata JoAnn R. Gurenlian, PhD, seorang profesor di departemen kesehatan gigi di Idaho State
University, Menyikat gigi dua kali sehari mencegah pembentukan plak dan melepas plak yang
sudah mulai terbentuk dan menjadi matang."
Pastikan menjangkau semua bagian di dalam mulut, yaitu gigi, gusi, lidah, dan pipi bagian
dalam.
Flossing mungkin tidak terlalu menyenangkan, tapi pembersihan sela-sela gigi setiap hari dapat
berdampak besar kepada kesehatan gigi kita.
Kalau kesulitan melakukannya, tanyakanlah kepada dokter gigi tentang sikat antargigi, floss, atau
peralatan floss air atau angin.
Perhatikan bedanya pembilas mulut (mouth rinse) dengan pencuci mulut (mouthwash).
Pencuci mulut dipakai untuk menyegarkan nafas. Sementara itu, pembilas antiseptik untuk
mulut sebenarnya membantu mengurangi kandungan bakteri pada plak, kata Gurenlian.
Gunakan pembilas mulut untuk mencegah pembentukan plak selain sekedar menyikat dan
flossing. Gurenlian menganjurkan mengkumur selama 30 detik, dua kali sehari.
Makanan paling susah terlepas dari gigi adalah makanan yang menempel ketika dikunyah.
Misalnya kismis, batangan granola, atau permen lengket. Makanan bergula atau bertepung
termasuk yang paling berbahaya bagi gigi.
Jika gula tidak dibersihkan dari gigi segera sesudah makan, plak menggunakannya untuk
menciptakan pembusukan gigi, kata Gurenlian. Lebih cepat membersihkan makanan dari gigi,
lebih kecil kemungkinannya kita mendapatkan gigi berlubang.
Percayakan gigi kepada seseorang yang memang mengetahui gigi kita. Pergilah ke dokter gigi
secara teratur sehingga bisa mengenali tanda-tanda penyakit. Kebanyakan orang hanya perlu ke
dokter gigi sebanyak 2 kali dalam setahun.