You are on page 1of 6

STUDI LITERATUR PERKEMBANGAN KURIKULUM

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


SESUAI DENGAN TUNTUTAN ERA GLOBALISASI

Windi Eka Syah Putri*)


windiekasp@yahoo.com
*)
Mahasiswa Pascasarjana, Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAK. Pada era globalisasi, kebijakan bidang pendidikan tinggi harus dapat merespon
berbagai tantangan baik pada tingkat nasional maupun internasional. Kebijakan ini salah
satunya dapat diterapan pada kurikulum untuk menghasilakan sumberdaya manusia yang
berkualitas. Kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia mengacu pada Perpres No. 8 Tahun
2012 tentang KKNI. Perguruan tinggi mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten sesuai
bidang keahliannya, namun juga mampu berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan
masyarakat, dunia usaha dan industri serta tuntutan stakeholder. Hal ini relevan dengan
kurikulum Pendidikan Kesejahteraan Keluarga IFHE (McGregor, 2014) bahwa Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga adalah bertujuan untuk: [1] membantu siswa menemukan dan
mengembangkan sumber daya serta kemampuannya dalam meningkatkan pengambilan
keputusan dan tindakan yang profesional, dan [2] mempersiapkan siswa untuk kehidupan
profesional dan kehidupan pada umumnya.
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah sebagai berikut: [1] apakah yang dimaksud dengan pendidikan kesejahteraan
keluarga?; [2] bagaimana perkembangan pendidikan kesejahteraan keluarga di dunia?; dan
[3] bagaimana kurikulum pendidikan kesejahteraan keluarga di Indonesia harus
dikembangkan untuk memenuhi tuntutan globalisasi?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: [1] menjelaskan apakah yang dimaksud dengan
pendidikan kesejahteraan keluarga; [2] mengetahui bagaimana perkembangan kurikulum
pendidikan kesejahteraan keluarga di dunia?; dan [3] mengetahui proses dan prosedur,
bagaimana kurikulum pendidikan kesejahteraan keluarga di Indonesia harus dikembangkan
untuk memenuhi tuntutan globalisasi?
LAKUKAN PELEITIAN LITERATUR UNTUK MENJAWAB RUMUSAN MASALAH DI
ATAS
===============================
Hasil dari kajian literatur dan penelitian yang relevan dapat disimpulkan bahwa: [1]
pendidikan kesejahteraan keluarga merupakan bidang studi formal untuk pembangunan
keluarga dan masyarakat secara material, sosial, psikologi dan spiritual untuk menciptakan
kesejahteraan. [2] pendidikan kesejahteraan keluarga di Indonesia memiliki topik-topik
seperti pendidikan konsumen, manajemen kelembagaan, desain interior, home furnishing,
pembersihan, kerajinan, menjahit, pakaian dan tekstil, memasak, gizi, pengawetan makanan,
kebersihan, perkembangan anak, dan hubungan keluarga [3] pendidikan kesejahteraan
keluarga fokus untuk menciptakan sumber daya bidang bosaris (boga, busana, rias) yang
berperan dalam masyarakat lokal atau nasional serta internasional.
Kata Kunci: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Kurikulum, Globalisasi
KAJIAN TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED
LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA
MATA DIKLAT DRAPPING DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Nurani Rahmasari*)
nuranirahmasari@gmail.com
*)
Mahasiswa Program Studi S2 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya

Abstrak. Model Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek memuat
tugas-tugas yang kompleks berdasarkan permasalahan yang diberikan kepada siswa sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya. Mata diklat drapping
adalah...

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) bagaimana proses dan langkah-langkah model
pembelajaran Project Based Learning diimplementasikan pada mata diklat Drapping?; (2) bagaimana respon
peserta didik terhadap model pembelajaran Project Based Learning pada mata diklat........?; (3) apa kekurangan
dan kelebihan model pembelajaran PBL pada mata diklat..................; dan (4) bagaimana pengaruh model
pembelajaran Project Based Learning terhadap prestasi belajar para siswa pada mata diklat Drapping?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1).................; (2)................ dstnya.......

Berdasarkan kajian literatur, diperoleh simpulan sebagai berikut: (1)

LAKUKAN KAJIAN LITERATUR.......................

(1) manfaat dari model pembelajaran Project Based Learning pada mata diklat Drapping; (2) pengaruh
model pembelajaran Project Based Learning terhadap prestasi belajar pada mata diklat Drapping; (3) respon
peserta didik terhadap model pembelajaran Project Based Learning.

Berdasarkan kajian literatur, diperoleh simpulan sebagai berikut bahwa hasil akhir dari proyek tersebut
adalah suatu produk yang antara lain berupa laporan tertulis atau lisan maupun suatu produk. Penilaian tugas
proyek dilakukan dari perencanaan, pengerjaan tugas proyek sampai hasil akhir proyek.

Kata kunci: model pembelajaran berbasis proyek, prestasi belajar, produk.


PERAN DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DU/DI) TERHADAP IMPLEMENTASI
INPRESS NOMOR 9 TAHUN 2016

REVITALISASI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


MELALUI PENINGKATAN PERAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI DALAM
RANGKA MENYIAPKAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN YANG
MEMILIKI DAYA SAING TINGGI SESUAI DENGAN TUNTUTAN ERA MEA

Novi Handayani *)
email: noophy_46@yahoo.co.id
*)Mahasiswa Program S2 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,
Pascasarjana, Universitas Negeri Surabaya

Abstrak. Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi sekolah menengah kejuruan, menuntut
berbagai program peningkatan fungsi dan peran sekolah menengah kejuruan dalam rangka penyiapan tenaga
kerja yang tangguh dan memiliki daya saing, sejalan dengan telah diterapkannya Masyarakat Ekonomi Asean.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) apa yang dimaksud dengan era MEA; (2) apa yang dimaksud
dengan program revitalisasi sekolah menengah kejuruan; (3) siapa saja pihak-pihak yang harus terlibat dalam
program revitalisasi sekolah menengah kejuruan?; (4) bagaimana strategi peningkatan kerjasama antara dunia
usaha/industri agar program praktek kerja lapangan bagi siswa, dan program magang bagi guru dapat terlaksana
dengan baik?; dan (5) bagaimana strategi yang harus dilakukan dalam rangka mendorong dunia usaha/industri
untuk memberi dukungan dalam rangka pengembangan teaching factory?

Tujuan penelitian ini adalah: (1).................; (2)...............dstnya

Penelusuran melalui berbagai literatur ditemukan bahwa: (1)...............; (2).................dstnya...........

LAKUKAN KAJIAN LITERATUR TERUTAMA JURNAL INTERNASIONAL

(1) Bagaimana meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha untuk memberikan akses yang lebih luas bagi
siswa SMK untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan Program magang bagi pendidik serta
tenaga kependidikan SMK?, (2) Bagaimana mendorong dunia usaha/industri untuk memberi dukungan dalam
pengembangan teaching factory?

(3) Bagaimana penyusun proyeksi pengembangan, jenis, kompetensi (Job title) dan lokasi industri khususnya
yang terkait dengan lulusan SMK?.
Penelitian dengan kajian literatur ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Peningkatkan kerjasama dengan
dunia usaha untuk memberikan akses yang lebih luas bagi siswa SMK untuk melaksanakan praktek kerja
lapangan (PKL) dan program magang bagi pendidik serta tenaga kependidikan SMK, (2) Mendorong dunia
usaha untuk memberikan dukungan dalam pengembangan teaching factory dan infrakstruktur, (3) Penyusunan
proyeksi pengembangan, jenis, kompetensi (job litle) dan lokasi industri khususnya yang terkait dengan lulusan
SMK
Teknik pengumpulan data dengan studi literatur, teknik analisis data meliputi redusi data, penyajian
data, dan penarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Penyelenggaraan praktek kerja
lapangan (PKL) berjalan dengan baik, dan industri sebagai tempat pemagangan guru , (2) Belum adanya kerja
sama terkait penyediaan sarana dan prasarana untuk pengembangna teaching faktory, (3) Industri terlibat dalam
uji kompetensi siswa tingkat akhir dan industri sebagai tempat penyalur lulusan SMK.

Kata Kunci : Peran DU/DI, Penyelenggaraan Sekolah, Kolaborasi


KETERLIBATAN TENAGA PROFESIONAL NON KEPENDIDIKAN
DALAM KEGIATAN BELAJAR SISWA SMK TEKNIK PEMESINAN

PEMANFAATAN SUPERVISOR INDUSTRI SEBAGAI GURU TAMU PADA


KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMK TEKNIK PEMESINAN
Elly Rahmawati*)
e-mail : ellydt4no7rahma@gmail.com
*)
Mahasiswa Pasca Sarjana, Universitas Negeri Surabaya

Abstrak. Persaingan dunia kerja saat ini semakin meningkat, hal ini terlihat dari semakin
cepatnya perkembangan teknologi dan kebutuhan akan kompetensi tenaga kerja. Hal tersebut
juga menjadi dasar perlunya inovasi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Pemerintah
melalui Inpres No. 9 Tahun 2016, bahwa perlu menyempurnakan dan menyelaraskan
kurikulum SMK dengan kompetensi sesuai kebutuhan pengguna lulusan (link and match).
Salah satu inovasi yang dapat dilakukan ialah melibatkan supervisor industri dalam proses
pembelajaran di SMK. Dengan terlibatnya supervisor industri, diharapkan dapat terjadi
proses transfer pengetahuan, sikap, dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha
dan industri.

Dari latar belakang seperti di paparkan di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut : [1] apa yang dimaksud tenaga supervisor industri?; [2] bagaimana proses
keterlibatan supervisor industri dalam kegiatan pembelajaran?; [3] bagaimana implikasi
keterlibatan supervisor industri dalam pembelajaran, mengingat ada UURI No.14 Tahun 2005
tentang kompetensi guru yang mencakup 4 kompetensi [pedagogik, kepribadian,
professional dan social].

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, tujuan dari penelitian ini adalah: [1] ...;
[2]....dstnya.

Melalui kajian literatur, penelitian menyimpulkan: [1]................. dstnya

LAKUKAN KAJIAN TERHADAP BEBERAPA JURNAL.................................

Berdasarkan permasalahan menghasilkan jawaban berupa hasil dari beberapa analisis dan
kajian pustaka yang dapat disimpulkan bahwa : [1] tenaga profesional non kependidikan
merupakan seorang ahli yang memiliki kemahiran,ketrampilan dan pengetahuan yang
diperoleh melalui pendidikan khusus; [2] proses keterlibatan tenaga profesional non
kependidikan dalam proses belajar peserta didik dengan cara menjadikan tenaga profesional
tersebut sebagai guru tamu di sekolah; [3] keterlibatan tenaga profesional non pendidikan
berimplikasi pada tingkat kognitif peserta didik terkait kompetensi yang dibutuhkan pada
duina industri.

Kata kunci: Tenaga Profesional Non Kependidikan, Kegiatan Belajar, SMK.


STRATEGI MENYIAPKAN SISWA MANDIRI
DENGAN SELF REGULATED LEARNING (SRL) PADA SISWA
SMK

Sunwinarti*)
e-mail: sunwinarti881@gmail.com
*)
MahasiswaPascasarjana, UniversitasNegeri Surabaya

Abstrak: Pada era globalisasi abad ke 21, setiap individu dituntut untuk
meningkatkan kemampuan dan potensinya, sehingga menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas dan mampu bersaing secara global. Dengan demikian
menjadi penting program strategi menyiapkan siswa mandiri dengan self
regulated learning pada siswa-siswa SMK.

Berdasarkan alasan tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian


ini adalah: (1) apa yang dimaksud dengan siswa madiri; (2) apa indicator-
indikator siswa mandiri; (3) apa yang dimaksud dengan strategi Self Regulated
Learning (SRL)?; dan (4) bagaimana strategi Self Regulated Learning (SRL) di
impllementasikan dalam rangka menyiapkan siswa SMK yang mandiri?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) menjelaskan apa yang dimaksud
dengan siswa mandiri; (2)..... dstnya.

Peleitian melalui literatur menemukan bahwa: (1) yang dimaksud dengan siswa
mandiri adalah.... ..........................................................................dstnya.

LAKUKAN KAJIAN LITERATUR...................

Hasil dari analisis dan kajian pustaka yang sudah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa: [1] siswa mandiri adalah siswa yang mampu menentukan
tujuan, memonitor tujuan dan mampu mengevaluasi terhadap tujuan yang telah
ditetapkan dengan hasil yang dilakukan. [2] strategi self-regulated learning(SRL)
sebagai berikut: strategi perilaku, strategi kognitif, dan strategi motivasi[3]
strategi menyiapkan siswa mandiri dengan SRL pada siswa SMK dilakukan
dengan menggunakan dan mengembangkan strategi self regulated learning.

Kata Kunci: siswa mandiri, Self Regulated Learning (SRL)

You might also like