PEMANFAATAN TUMBUHAN AIR UNTUK MEREDUKSI LIMBAH

LOGAM TIMBAL (Pb) DAN BESI (Fe) DENGAN MODEL REAKTOR

CONSTANT HEAD TIPE FILTRASI

ABSTRAK

Pencemaran air oleh logam berat dapat menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan. Mengingat logam Pb dan Fe tergolong logam berat dengan toksik yang tinggi, maka
tahap pengendalian logam Pb dan Fe oleh air yang tercemar dapat dilakukan dengan metode
pengolahan limbah yang efektif dan efisien yaitu sistem pengolahan secara alami. Salah satu
alternatif sistem pengolahan limbah logam Pb dan Fe adalah sistem lahan basah buatan
(Constructed Wetlands) dengan memanfaatkan tumbuhan air yang dikombinasikan dengan
metode filtrasi. Jadi ada dua teknologi pengolahan pada penelitian ini yaitu teknologi secara
fisika dan biologi. Secara fisika terjadi proses penyaringan (Filtrasi) oleh media tanah aluvial dan
zeolit. sedangkan secara biologi yaitu adanya tumbuhan air sebagai hiperakumulator yang
mempunyai kemampuan menguraikan bahan bahan organik dan anorganik. Proses ini dikenal
dengan sebutan teknologi Fitoremediasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji besarnya tingkat
reduksi logam Pb dan Fe setelah perlakuan fitofiltrasi, menguji kombinasi penyerapan logam
berat Pb dan Fe dengan variasi waktu tinggal padaair limbah dan mengindentifikasi perubahan
morfologi fitofiltasi tanaman eceng gondok dan kiapu serta input teknologi fitoremediasi dengan
media reaktor filtrasi. Metode penelitian ini terdiri 2 faktor rancangan penelitian. Pertama,
variasi perlakuan tanaman yang digunakan yaitu perlakuan P1 (100% Eceng Gondok), P2 (75%
Eceng Gondok :25% Kiapu), P3 (50% Eceng Gondok : 50% Kiapu), P4 (25% Eceng Gondok :
75% Kiapu) dan P5 (100% Kiapu). Kedua, waktu tinggal air limbah selama 15 hari dengan
rentang pengambilan sampel 5 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi teknologi
fitoremediasi dan media reaktor filtrasi dengan tumbuhan eceng gondok dan kiapu mampu
menurunkan konsentrasi Pb dan Fe dalam air limbah. Perlakuan P1 (100% Eceng gondok)
merupakan perlakuan dengan tingkat reduksi tertinggi, konsentrasi Pb sebesar 0,02 ppm dengan
tingkat penyerapan 99,6% sedangkan konsentrasi Fe sebesar 0,14 dengan tingkat penyerapan
97,1%. Perlakuan Fitofiltrasi pada hari ke-15 mampu mereduksi Pb dan Fe dengan nilai
keefektifan berkisar antara 94 99%, hasil yang sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan oleh
Peraturan Pemerintah (PP) No. 82 Tahun 2001. Penelitian ini sangat alternatif digunakan untuk
pengendalian limbah cair bagi kawasan industri.

Kata kunci : Fitoremediasi, Metode Filtrasi, Eceng Gondok, Kiapu, Logam Pb dan Fe
UTILIZATION OF WATER PLANT FOR REDUCTING WASTE OF METAL LEAD (Pb)
AND IRON (Fe) WITH REACTOR MODEL OF "CONSTANT HEAD BY FILTRATION
TYPE"

ABSTRACT
Water pollution by heavy metals can have negative impacts on the environment. As
known Pb and Fe classified as heavy metals and highly toxic,thencontrolphase of Pb and Fe by
contaminated water can be done by the waste treatment method which is effective and efficient
processing system naturally. One alternative waste treatment systems Pb and Fe are artificial
wetland systems (Constructed Wetlands) by utilizing water plants combined with a filtration
method. So there are two processing technologies in this research, technology in physics and
biology. In physics a process of filtration (Filtration) by alluvial soil and zeolite media, whereas
in biology is the existence of aquatic plants as hiperakumulator who has the ability to decompose
- organic and inorganic materials. This process is known as Phytoremediation technology. This
study aimed to test the level of reduction of Pb and Fe after treatment fitofiltrasi, test
combinations of absorption of heavy metals Pb and Fe with a variation of the residence time of
waste water and identify morphological changes fitofiltasi water hyacinth plants and kiapu and
input technology phytoremediation with media filtration reactor. This research method research
design comprised two factors. First, the variation of the treatment plant used is the treatment P1
(100% WH), P2 (75% WH: 25% Kiapu), P3 (50% WH: 50% Kiapu), P4 (25% WH: 75% Kiapu)
and P5 (100% Kiapu). Second, the residence time of wastewater for 15 days with a sampling rate
of 5 days. The results showed that the combination of phytoremediation technology and media
filtration reactor with water hyacinth plants and kiapu capable of lowering the concentration of
Pb and Fe in the waste water. Treatment P1 (100% Hyacinth) is treated with the highest level of
reduction, Pb concentration of 0.02 ppm with an absorption rate of 99.6% while the Fe
concentration of 0.14 with an absorption rate of 97.1%. Fitofiltrasi treatment on day 15 is able to
reduce Pb and Fe grades effective ranged from 94-99%, result in accordance with the quality
standards set by government Regulation (PP) No. 82 of 2001. This study is very alternative is
used for the control of wastewater for industrial areas.
Keywords : Phytoremediation, Filtration Method, Hyacinth Water, Lettuce Water, Metal
Pb and Fe.