Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.2. Permasalahan
Permasalahan dalam percobaan ini adalah bagaimana menentukan
kapasitan pada 2 (dua) buah plat sejajar, bagaimana mengetahui pengaruh jarak
plat dan tegangan terhadap kapasitan, dan bagaimana membandingkan besaran C
hasil perhitungan dengan hasil pengamatan.
1.3. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan kapasitan pada 2 (dua) buah
plat sejajar, mengetahui pengaruh jarak plat dan tegangan terhadap kapasitan, dan
membandingkan besaran C hasil perhitungan dengan hasil pengamatan.
1
BAB II
DASAR TEORI
19
1,602 10 coulomb. Muatan elektron senilai dengan e dan muatan
2
proton sesuai dengan +e . Itu artinya besar muatan pada elektron dan proton
3
E. Kita mengatakan bahwa sebuah arus listrik dihasilkan dari muatan q melalui
penampang penghantar selama waktu t, maka dapat ditulis
Q
I= t (2.1)
Satuan SI yang sesuai adalah ampere untuk i, coulumb untuk muatan q, dan detik
untuk t. Jika banyak muatan yang mengalir persatuan waktu tidak konstan maka
arus akan berubah dengan waktu dan diberikan oleh limit difrensial yaitu
dQ
I=
dt
(2.1.1)
(Halliday & Resnick, 1996)
2.2. Kapasitor
Kapasitor adalah sebuah piranti yang digunakan untuk menyimpan muatan dan
energi. Kapasitor terdiri dari dua konduktor yang berdekatan tetapi terisolasi satu
sama lain dan membawa muatan yang sama besar dan berlawanan. Konfigurasi
konduktor-konduktor yang berperan sebagai penyimpan muatan. Kapasitor
biasanya digunakan untuk memperhalus riak yang timbul karena arus bolak-balik
dikonversi menjadi arus searah pada catu daya.
(2.2)
4
Salah satu cara yang digunakan untuk mengisi kapasitor adalah dengan
menepatkannya pada rangkaian yang dihubungkan dengan baterai. Rangkaian
listrik merupakan jalan yang digunakan muatan untuk mengalir, baterai
merupakan komponen yang memberikan beda potensial diantara terminal. Saat
rangkaian tertutup, elektron akan mengalir menuju salah satu plat konduktor,
menyebabkan plat tersebut memperoleh elektron dan menjadi bermuatan negatif.
Sedangkan plat yang lainnya mengalami kehilangan elektron karena elektronnya
bergerak menuju baterai, sehingga bermuatan positif dengan jumlah yang sama
dengan plat negatif. Saat plat tidak bermuatan, beda potensial diantara kedua plat
bernilai nol. Saat plat bermuatan berlawanan, beda potensial meningkat hingga
nilainya sama dengan beda potensial V antara kutub-kutub baterai. Hal ini
menyebabkan tidak ada medan listrik pada kabel antara kedua plat. Sehingga,
dengan medan listrik bernilai nol, tidak ada elektron yang mengalir, dan kapasitor
dapat dikatakan terisi penuh. Saat pengisian kapasitor dan sesudah pengisiannya,
muatan tidak dapat berpindah dari plat satu menuju plat lainnya melewati celah
diantara kedua plat. Jadi dapat diasumsikan bahwa kapasitor mampu menyimpan
muatannya dalam waktu yang tak terbatas hingga dirangkaikan pada suatu
rangkaian dimana muatannya dapat berkurang (Halliday & Resnick, 1996).
Dengan kemampuannya yang dapat diisi ulang, kapasitor dapat
dianalogikan seperti baterai yang dapat diisi ulang. Yang membedakan keduanya
adalah dalam sekali pengisian ulang, baterai mampu bertahan hingga berjam-jam,
sedangkan kapasitor mampu menerima dan melepas muatan dalam waktu sekejap.
Selain itu, dalam mengalirkan muatan, pada baterai akan terjadi reaksi kimia
terlebih dahulu, sedangkan pada kapasitor tidak terjadi reaksi kimia (Jati, 2010)
2.3. Kapasitansi
Apabila sebuah muatan, misalnya proton dilepaskan dari kutub positif, maka
proton tersebut akan bergerak ke kutub negatif. Proton mengalami percepatan
karena gaya elektrostatik yang dihasilkan dari medan listrik E . Potensial yang
5
Q
V= V Q
4 r .............................................
(2.3)
Karena V adalah sebanding dengan Q, apabila jumlah muatan Q dilipat gandakan
menjadi 2Q, maka V akan menjadi dua kali lipat dari V semula yakni 2V. Rasio
antara Q dan v adalah konstan, dan rasio inilah yang disebut dengan Kapasitansi.
Kapasitansi disimbolkan dengan huruf C, dan secara umum dinyatakan dalam
persamaan berikut:
Q
C=
V ...................................................................
(2.4)
Kapasitansi sebuah kapasitor tidak dipengaruhi oleh Q dan V, tetapi dipengaruhi
oleh rasio-rasionya saja dimana rasio tersebut adalah:
C=4 r
..........................................................
(2.5)
Jadi kapasitansi sebuah kapasitor hanya dipengaruhi oleh geometri dan susunan
kapasitor tersebut (Murdaka, 2010).
V0
memberikan beda potensial , di antara kedua pelat itu vakum dan ketika
muatan yang tersimpan dalam plat itu maksimum, saat itu pula arus searahnya
dilepas. Berikutnya kapasitor tersebut di isolasi agar muatan yang tersimpan
dalam plat tidak hilang. Jika di antara pelat tersebut di ganti dengan isolator, maka
beda potensial pada kedua pelat tersebut berubah menjadi V yang nilainya
V0
lebih kecil dari . Isolator yang ditempatkan di antara dua pelat konduktor
6
V0
k= .................................................................
V
(2.6)
Qo
kapasitor pelat sejajar berisolator vakum bermuatan keseluruhan beda
V0 C0
potensial dan berkapasitas . Maka setelah diisi dengan isolator lain,
C=k C o
A
C=k o
d ............................................................
(2.7)
k 0=
Tetapan disebut dengan permitivitas isolator (Jati & Priyambodo,
2010).
Dielektrik pada kapasitor memiliki keterbatasan, sebab kuat medan listrik
yang besar dapat mengakibatkan ionisasi pada dielektrik sehingga dielektrik yang
semula isolator dapat berubah menjadi konduktor, dan menyebabkan dielektrik
Ebd
breakdown sehingga kapasitor pun bocor. Kuat medan listrik maksimum
yang masih dapat digunakan pada sebuah dielektrik kapasitor disebut dengan
kekuatan dielektrik. Kekuatan dielektrik ini bergantung pada struktur fisis
d Ebd
kapasitor. Jika jarak antara pelat sejajar adalah maka dinyatakan
(2.8)
7
(Jati & Priyambodo, 2010)
dipermukaan bola, dan berjari- jari luar b yang bermuatan Q . Bola dalam
dan luar mempunyai muatan yang senilai tetapi berlainan tanda, pada kondisi
1996).
2.4. Dielektrikum
Dielektrikum adalah bahan yang tidak mempunyai elektron bebas. Jika
suatu dielektrikum tidak dipengaruhi leh medan listrik, maka muatan positif dan
negatif tidak berpisah.
Jika suatu dielektrikum dipengaruhi medan listrik maka muatan negatif
pada dielektrikum akan ditarik ke arah yang bertentangan dengan arah medan
listrik, sdangkan muatan positif akan ditarik ke arah yang searah dengan arah
medan listrik. sehingga muatan positif dan negatif akan terpisah. Pengaruh muatan
positif pada dielektrikum saling menetralkan, sehingga yang berpengaruh adalah
muatan yang terdapat di pinggir dielektrikum. Dengan adanya muatan induksi
pada tepi-tepi dielektrikum, maka kuat medan listrik akan semakin kecil.
8
i
E=
0 0 ..........................................................
(2.9)
XE
E=
0 0 .......................................................
(2.10)
X
ke=1+
0 .......................................................
(2.11)
maka
E=
0 ke ............................................................
(2.12)
0
Dari persamaan tersebut, adalah muatan asli sedangkan adalah muatan
9
medan-medan listrik yang kuat ke volume kecil, maka kapasitor dapat berfungsi
sebagai alat yang berguna untuk menyimpan tenaga dimana di dalam tenaga
tersebut terdapat suatu muatan.
Kerja untuk mengisi kapasitor tersebut mendapat pengaruh luar menarik
electron-elektron dari plat positip dan mendorong electron - elektron tersebut ke
plat negatip. Dengan demikian, proses tersebut akan menghasilkan pemisahan
muatan. Biasanya kerja yang dilakukan untuk memuati tersebut dilakukan oleh
sebuah baterai, dengan mengorbankan tenaga kimia yang tersimpan di dalam
baterai tersebut (Halliday & Resnick, 1996).
10
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
11
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
12
Berdasarkan percobaan ini, diperoleh data Q untuk variasi 7 volt dengan
jarak 2 mm.
Tabel 3. Q dengan V = 7 V, d = 2 mm
no tegangan Jarak q
1 1.27
7 0.002
2 1.28
3 1.31
4 1.14
5 1.15
13
4.2. Perhitungan
Dari percobaan yang dilakukan, dicari berapa nilai kapasitor dari alat yang
digunakan berdasarkan teori dan praktiknya.
d = 1 mm
= 0,001 m
Ditanya : C?
2
Jawab : A= r
A = 3,14 . (0,135)2
A = 0.057227 m2
o . A
C= d
8,851012 .0,057227
C= 0,001
C = 0,5065
4.2.2. Perhitungan C berdasarkan Percobaan
Untuk perhitungan ini menggunakan sampel data saat tegangan 6 volt
dengan jarak celah 1 mm yaitu q = 1,91
Diketahui : q = 1,91
V=6V
Ditanya : C?
14
q
Jawab : C= V
1,91
C= 6
C = 0,31167
4.2.3. Perhitungan Total
Dilihat dari perhitungan diatas, terjadi ketidaksamaan nilai C. berikut ini
adalah perhitungan keseluruhan data yang diperoleh dalam percobaan.
Tabel 5. Tabel Pehitungan Nilai C
No Tegangan (V) Jarak Q C praktikum C teori
(mm)
1 1.87 0.311666667
2 1.91 0.31833333
3
3 1.85 0.30833333
6 1 3 0.5065
4 1.91 0.31833333
3
5 1.90 0.31666666
7
Rata Rata 1.88 0.410583333
Keseksamaan 99.36 %
No Tegangan (V) Jarak Q C praktik C teori
(mm)
1 2.11 0.30142857
1
2 2.07 0.29571428
7 1 6 0.5065
3 2.17 0.31
4 2.15 0.30714285
7
5 2.03 0.29
Rata rata 2.106 0.403678571
Keseksamaan 98.74 %
No Tegangan (V) Jarak Q C praktik C teori
(mm)
15
1 1.27 0.18142857
1
2 1.28 0.18285714
3
3 1.31 0.18714285
7 2 0.2532
7
4 1.14 0.16285714
3
5 1.15 0.16428571
4
Rata rata 1.23 0.214457143
Keseksamaan 97.15447 %
No Tegangan (V) Jarak Q C praktik C teori
(mm)
1 0.92 0.13142857
1
2 0.87 0.12428571
4
3 7 3 0.92 0.13142857 0.1688
1
4 0.92 0.13142857
1
5 0.91 0.13
Rata rata 0.908 0.149257143
keseksamaan 98.93172 %
16
4.3. Grafik
Dari percobaan ini dibuat grafik untuk mengetahui hubungan jarak terhadap
nilai kapasitansi dan hubungan beda potensial terhadap nilai kapasitansi.
0.1
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Gambar
2. Hubungan Jarak terhadap Nilai Kapasitansi
Berdasarkan percobaan, grafik 1 yang menunjukan hubungan jarak terhadap
nilai kapasitansi. Dari grafik 1 dapat diketahui bahwa semakin besar jarak celah
yang digunakan maka nilai kapasitansi semakin kecil
17
Hubungan Tegangan terhadap Kapasitansi secara Empiris
0.35
0.3
0.1
0.05
0
5.8 6 6.2 6.4 6.6 6.8 7 7.2
18
4.4. Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kapasitan pada 2 (dua) buah plat
sejajar, mengetahui pengaruh jarak plat dan tegangan terhadap kapasitan, dan
membandingkan besaran C hasil perhitungan dengan hasil pengamatan. Percobaan
ini menggunakan variasi 2 beda potensial yaitu 6 volt dan 7 volt dengan variasi
jarak celah kapasitor yaitu 1 mm, 2 mm, dan 3 mm.
Pada percobaan menggunakan variasi beda potensial 6 volt dan 7 volt, nilai
kapasitansi secara empiris saat beda potensial 6 volt dihasilkan nilai kapasitansi
0.31467 nF dan saat beda potensial 7 volt dihasilkan nilai kapasitansi 0.30086 nF.
hal ini disebabkan nilai q yang dihasilkan juga berbeda. Mengacu pada nilai q
pada beda potensial 6 volt dan 7 volt, nilai q untuk 6 volt adalah 1,88 mC dan
nilai q untuk 7 volt adalah 2,03 mC. Maka dapat dikatakan bahwa semakin besar
volt yang dihasilkan, nilai q juga semakin besar, namun secara teoritis semakin
besar beda potensial yang diberikan maka semakin kecil nilai kapasitansi yang
didapat. Dapat ditulis sebagai berikut :
1
V q
C
Pada percobaan menggunakan variasi jarak celah 1 mm, 2 mm, dan 3 mm,
nilai kapasitansi secara teoritis berbeda beda. Nilai kapasitansi untuk celah 1
mm adalah 0,5065 nF, nilai kapasitansi untuk celah 2 mm adalah 0,2532 nF, dan
nilai kapasitansi untuk celah 3 mm adalah 0,1688 nF. Berdasarkan hasil yang
diperoleh, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar celah yang diberikan pada
suatu kapasitor, maka nilai kapasitansinya semakin kecil. Dapat dituliskan sebagai
berikut :
1
d
C
19
percobaan saja dikarenakan alat yang sedikit memiliki gangguan sehingga data
yang dihasilkan dan nilai kapasitansi yang dibandingkan kurang akurat.
Ketidaksamaan nilai kapasitansi yang diperoleh juga diakibatkan oleh pembulatan
angka dibelakang koma yang kurang akurat.
Berdasarkan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa nilai kapasitansi
secara empiris adalah 0.258 nF sedangkan secara teoritis adalah 0.3095 nF. Nilai
kapasitansi ini adalah nilai rata rata dari data yang dihasilkan.
20
BAB V
KESIMPULAN
21
LAMPIRAN
A. LAMPIRAN KONSTANTA
Konstanta yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
C2
= 8,85 . 10-12 Nm
2
22
B. LAMPIRAN RALAT
Q Q Q Q 2
ke Q
1 1.87 -0.018 0.000324
2 1.91 0.022 0.000484
3 1.85 -0.038 0.001444
4 1.91 0.022 0.000484
5 1.90 0.01 0.000144
Q Q 2
0.00288
Rata Rata = 1.888 =
1
QQ 2 2
n( n 1)
Ralat Mutlak =
= 0.012
Ralat Nisbi = ratarata x 100%
I = 0.64 %
Keseksamaan = 100% - I
= 99.36 %
Q Q Q Q 2
ke Q
1 2.11 0.004 0.000016
2 2.07 -0.036 0.001296
3 2.17 0.064 0.004096
4 2.15 0.044 0.001936
5 2.03 -0.08 0.005776
Q Q 2
23
1
QQ 2 2
n( n 1)
Ralat Mutlak =
= 0.0256
Ralat Nisbi = ratarata x 100%
I = 1.26 %
Keseksamaan = 100% - I
= 98.74%
Q Q Q Q 2
ke Q
1 1.27 0.04 0.0016
2 1.28 0.05 0.0025
3 1.31 0.08 0.0064
4 1.14 -0.09 0.0081
5 1.15 -0.08 0.0064
Rata Rata =
Q Q 2
0.025
1.23 =
1
QQ 2 2
n( n 1)
Ralat Mutlak =
= 0.035
Ralat Nisbi = Ratarata x 100%
I = 2.85 %
Keseksamaan = 100% - I
= 97.15 %
24
4. Ralat untuk data V = 7 V , d = 3 mm
ke Q
1 0.92 0.012 0.000144
-
2 0.87 0.038 0.001444
3 0.92 0.012 0.000144
4 0.92 0.012 0.000144
5 0.91 0.002 0.000004
= 0.00188
1
QQ 2 2
n( n 1)
Ralat Mutlak =
= 0.0097
Ralat Nisbi = Ratarata x 100%
I = 1.068%
Keseksamaan = 100% - I
= 98.932%
25
DAFTAR PUSTAKA
Halliday, D., & Resnick, R. (1996). Phiysics Third Edition. New York: John Wiley
& Sons, Inc.
Jati, Bambang Murdaka Eka, Tri Kuntoro Priyambodo. 2010. Fisika Dasar.
Yogyakarta: Penerbit Andi
26
PLAT KAPASITOR ( L7 )
SAKINAH HIMAV REZEIKA
1413100045
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
ABSTRAK
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kapasitan pada 2 (dua) buah plat
sejajar, mengetahui pengaruh jarak plat dan tegangan terhadap kapasitan, dan
membandingkan besaran C hasil perhitungan dengan hasil pengamatan. prinsip dari
percobaan ini adalah muatan listrik, kapasitor, dan dielektrik. Kapasitor adalah sebuah
piranti yang digunakan untuk menyimpan muatan dan energi. Kapasitor terdiri dari dua
konduktor yang berdekatan tetapi terisolasi akibat adanya bahan isolator. Sedangkan
dielektrik adalah bahan isolator yang diletakkan diantara dua konduktor. Pada percobaan
ini menggunakan kapasitor plat sejajar dengan variasi beda potensial dan jarak celah.
Beda potensial yang digunakan adalah 6 V dan 7 V. jarak celah yang digunakan adalah 1
mm, 2 mm, dan 3 mm. Berdasarkan percobaan ini diketahui bahwa semakin besar volt
yang dihasilkan, nilai q juga semakin besar, namun secara teoritis semakin besar beda
potensial yang diberikan maka semakin kecil nilai kapasitansi yang didapat. Dapat ditulis
seperti ini. Pada percobaan menggunakan variasi jarak celah menunjukkan bahwa
semakin besar celah yang diberikan pada suatu kapasitor, maka nilai kapasitansinya
semakin kecil. Dapat dituliskan sebagai berikut. Nilai kapasitansi secara empiris adalah
0.258 nF sedangkan secara teoritis adalah 0.3095 nF dengan keseksamaan dalam
melakukan percobaan adalah 98,55 %.
1
DAFTAR PUSTAKA
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.2. Permasalahan.............................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
DASAR TEORI.......................................................................................................2
2.2. Kapasitor.......................................................................................................4
2.3. Kapasitansi....................................................................................................5
2.4. Dielektrikum.................................................................................................7
BAB III..................................................................................................................10
METODOLOGI PERCOBAAN............................................................................10
BAB IV..................................................................................................................11
2
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN.............................................................11
4.2. Perhitungan.................................................................................................13
4.3. Grafik..........................................................................................................16
4.4. Pembahasan.................................................................................................18
BAB V....................................................................................................................20
KESIMPULAN......................................................................................................20
LAMPIRAN...........................................................................................................21
A. LAMPIRAN KONSTANTA...................................................................21
B. LAMPIRAN RALAT..............................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................25