Sporangia.

The megasporangium (fig. 12.51). the structure of the ovule has already
been discussed in detail. Now only developmental stages be discussed. The
ovular primordia arise on the annular meristematic ring that develops below
each collar, in the same manner as in the male cone. The ovular primordium
divides to form a ean of cells around which the three envelopes develop one
after the other (fig.1251 A-d). The outer envelops develope first and is followed
by the second and the nucellus in the basal region, but is free in the upper region
and grows into a long micropylar tube or the style differentiate into a nutrional
tissue and group of radially elongated cells that block the micropylar tube after
the act of pollination. The mass of cells surrounded bby the three envelopes
develops into the nucellus.

A distinict epidermal layer distinguishes in this tissue. It is the nucellar

epidermis. A group of two to four archesporial cell develop (fig 12 52 A) below
the epidermis. The happens at the same time when the inner envelope is
developing. The archesporial cells divide periclinally to cut off outer primary
parietal cells and inner sporogenesis cells (fig 12.52 B) the nuclear epidermis
and parietal cells undergo futher periclinal and anticlinal divisions to form the
massive nucellus and push the sporogenosus cells deep into its tissue (fig. 12.52
c). The sporogenosous cells arranged in linear rows (fig. 5 d). They function
directly as megaspore mother cells. All of then may undergo meiosis to form
tetraspore embryo sacs (fig 52 ef). But ultimately one develops to maturity the
others are seen aborting. Free nuclear divisions produce 256 to 1.500 nuclei that
are peripherally arranged around a central vacuole. The embryo as or the
female gametophyte assumes a spathulate form. i.e broad above and narrow
below. At a later stage the nuclei lying towards the chalazal and get enclosed by
walls to form distinict cells. The nuclei at the micropylar end remain free. So the
gametophyte is partly cellular and partly free nuclear. Some nuclei act as eggs.

A pavement tissue consisting of several rows of cells develops at the base

of the young embryo sac but gets dissoved during later stage of embryo sac
(female gametophyte ) development.

There is no nucellar beak in gnetum, but the spical cells undergo

degeneration to form a small pollen chamber. Some cells at the base of the
pollen chamber my form papiilate outhgrowths between which the pollen grains
get lodged after pollination.

In gnetum magaspore tetrads are never formed. The mother cell

undergoes meiosis eithout wall formation so that the 4 haploid nuclei lie free
within the wall of the mother cell. Such gametophytes are called tetrasporic.

Megasporangium (gambar 12.51). Struktur ovule telah dibahas secara rinci.

Sekarang hanya tahap perkembangan yang akan dibahas. Primordia ovular
timbul pada cincin meristematik annular yang berkembang di bawah setiap
kerah, dengan cara yang sama seperti pada kerucut pria. Primordium ovular
membelah untuk membentuk sel dari sekitar tiga amplop yang terbentuk satu
demi satu (gambar 1.251 A-d). Bagian luarnya terbungkus pertama dan diikuti
oleh yang kedua dan nukleus di daerah basal, namun bebas di daerah bagian
atas dan tumbuh menjadi tabung mikropilena panjang atau gayanya
berdiferensiasi menjadi jaringan nutrisi dan sekelompok sel memanjang secara
radial yang menghalangi Tabung micropylar setelah tindakan penyerbukan.
Massa sel dikelilingi oleh tiga amplop berkembang menjadi nukleus.
Lapisan epidermis membedakan di jaringan ini. Ini adalah epidermis nuklear.
Sekelompok dua sampai empat sel lengkuas berkembang (gambar 12 52 A) di
bawah epidermis. Hal itu terjadi pada saat bersamaan ketika amplop bagian
dalam berkembang. Sel-sel archesporial membelah secara periklin untuk
memotong sel parietal primer bagian luar dan sel sporogenesis bagian dalam
(gambar 12.52 B) sel epidermis dan sel parietal nuklir mengalami perpecahan
periklinal dan anticlinal lebih lanjut untuk membentuk nukleus masif dan
mendorong sel sporogenosus jauh ke dalam jaringannya (gbr. 12,52 c). Sel
sporogenosous disusun dalam barisan linier (gambar 5 d). Mereka berfungsi
secara langsung sebagai megaspore sel induk. Semua kemudian mungkin
mengalami meiosis untuk membentuk kantung embrio tetraspore (gambar 52
ef). Tapi akhirnya seseorang berkembang menjadi dewasa, orang lain terlihat
abort. Divisi nuklir bebas menghasilkan 256 sampai 1.500 nuklei yang diatur
secara perifer di sekitar vakuola sentral. Embrio sebagai atau gametophyte
betina mengasumsikan bentuk spathulate. Luas di atas dan sempit di bawah ini.
Pada tahap selanjutnya nukleus mengarah ke arah chalazal dan ditutup oleh
dinding untuk membentuk sel yang berbeda. Inti pada ujung micropylar tetap
bebas. Jadi gametofita sebagian seluler dan sebagian bebas nuklir. Beberapa
nukleus bertindak sebagai telur.
Jaringan perkerasan yang terdiri dari beberapa baris sel berkembang di dasar
kantung embrio muda namun kemudian terbagi dalam tahap perkembangan
kantung embrio (gametofit) perkembangan selanjutnya.
Tidak ada paruh nadi di gnetum, namun sel spiral mengalami degenerasi untuk
membentuk ruang serbuk sari kecil. Beberapa sel di dasar ruang serbuk sari
bentuk saya tumbuh papiilate di antara kedua butir serbuk sari yang bersarang
setelah penyerbukan.
Dalam tetes meg