1. Pengelolaan flora TWATWTP meliputi patroli hutan, pelatihan kebakaran
hutan, latihan penembakan, inventarisasi dan identifikasi flora, serta rehabilitasi hutan. Terdapat 14 spesies flora yang diprioritaskan untuk dikembangkan sebagai obyek wisata flora TWATWTP. 2. Karakteristik pengunjung didominasi oleh jenis kelamin perempuan dengan tingkat pendidikan SMA dan Perguruan Tinggi, sebagian besar berasal dari Jawa Tengah, dengan sumber informasi dari teman (66.6%) dengan tujuan rekreasi. 3. Masyarakat memanfaatkan sebagian kecil tumbuhan di TWATWTP, yaitu H. macrophylla, S. edule, dan C. asiatica. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan wisata di TWATWTP adalah dalam hal penyediaan homestay, pedagang, juru kunci, ojek wisata, penjaga tiket serta pemandu wisata. 4. Pengembangan wisata flora TWATWTP meliputi pengembangan aktivitas, souvenir, fasilitas, sumberdaya manusia, promosi dan pengembangan kerjasama wisata TWATWTP.
Saran
Koordinasi atau kerjasama antar kepentingan diantaranya pemerintah,
masyarakat serta stakeholder lainnya harus ditingkatkan dalam pengembangan aktivitas wisata flora, sumberdaya manusia, souvenir, fasilitas dan promosi wisata di TWATWTP, sehingga fungsi konservasi yakni pemanfaatan, pengawetan dan perlindungan serta visi TWATWTP dapat terwujud dengan optimal. Selain itu, perlu segera ditetapkan blok perlindungan dan pemanfaatan, sehingga pengelolaan kawasan dapat lebih optimal.