Professional Documents
Culture Documents
SOP
Tanjung Raman
SUNTIK KB
PROTAP No Dokumen
RAWAT JALAN
................. 1/1
Tanggal Terbit Disetujui oleh,
Kepala UPTD Puskesmas Tanjung
Raman
01 Maret 2016
PROTAP
No. Dokumen No Revisi Halaman
RAWAT JALAN
................. 1/2
Tanggal Terbit Disetujui oleh,
Kepala UPTD Puskesmas Tanjung
Raman
01 Maret 2016
Prosedur
1. Persiapan pasien dan lingkungan
1) Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan
2) Siapkan lingkungan yang mendukung pelaksanaan tindakan, aturr
penerangan yang cukup, jaga privasi klien
2. Persiapan alat
1) Bivalve speculum (kecil, sedang, atau besar)
2) Bengkok
3) IUD steril
4) Forsep / korentang
5) Mangkok untuk larutan antiseptik
6) Kain kasa atau kapas
7) Bak instrumen
8) Sarung tangan steril 2 pasang
9) Tampon tang
10) Tenakulum
11) Sonde uterus
12) Sumber cahaya yang cukup untuk menerangi serviks
3. Prosedur pelaksanaan
1) Jelasakan kepada klien apa yang dilakukan dan mempersilahkan
klien mengajukan pertanyaan sampaikan pada klien kemungkinan akan
merasa sedikit sakit pada beberapa langkah waktu pemasangan dan
nanti akan diberitahu bila sampai pada langkah-langkah tersebut.
Pastikan klien telah mengosongkan kending kencingnya
2) Periksa genitalia eksternal, lakukan pemeriksaan spekulum,
lakukan pemeriksaan panggul
3) Lakukan pemeriksaan mikroskopik bila tersedia dan ada indikasi
4) Masukka lengan AKDR copper T 380 A di dalam kemasan sterilnya
5) Masukkan spekulum, dan usap vagina dan serviks dengan larutan
antiseptik. Gunakan tenakulum untuk menjepit serviks
6) Masukkan sonde uterus
7) Pasang AKDR Copper T 380 A. Pemasangan AKDR Copper T 380 A
i. Tarik tenakulum (yang masih menjepit serviks setelah melakukan
metode uterus) sehingga kavum uteri, kanalis servikalis dan vagina
berada dalam satu garis lurus, masukkan dengan pelan-pelan dan
hati-hati tabung inserter yang sudah berisi AKDR ke dalam kanalis
servikalis dengan mempertahankan posisi kevum uteri, dorong
tabung inserter sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai
terasa ada tahanan dari fundus uteri, pastikan leher biru tetap dalam
posisi horizontal
ii. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu
tangan, sedang tangan lain menarik tabung inserter sampai pangkal
pendorong
iii. Keluarkan pendorong dengan tetap memegang dan menahan
tabung inserter, setelah pendorong keluar dari tabung inserter,
dorong kembali tabung inserter dengan pelan dan hati-hati sampai
terasa ada tahanan fundus.
Unit KIA
Terkait
Puskesmas
SOP
Tanjung Raman
PENCABUTAN IMPLAN
No Dokumen
PROTAP
No. Dokumen No Revisi Halaman
RAWAT JALAN
................. 1/2
Tanggal Terbit Disetujui oleh,
Kepala UPTD Puskesmas Tanjung
Raman
01 Maret 2016
Instruksi kerja
1. Tindakan sebelum pencabutan
1) Persilahkan klien untuk mencuci seluruh lengan dan tangan dengan
sabun dan air yang mengalir serta membilasnya, pastikan tidak
terdapat sabun
2) Tutup tempat tidur klien dengan kain bersih yang kering
3) Persilahkan klien berbaring dengan lengan yang lebih jarang
digunakan diletakkan pada lengan penyangga atau meja samping.
Lengan harus disangga dengan baik dan dapat digerakkan lurus
atau sedikit bengkok sesuai dengan posisi yang disukai oleh klinisi
untuk memudahkan pencabutan
4) Raba keenam kapsul untuk menentukan lokasinya, untuk
menentukan tempat insisi, raba (tanpa sarung tangan) ujung kapsul
dekat lipatan siku, bila tidak dapat meraba kapsul, lihat lokasi
pemasangan pada rekam medik klien
5) Pastikan posisi dari setiap kapsul dengan membuat tanda pada
kedua ujung setiap kapsul dengan menggunakan spidol
6) Siapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa menyentuh
alat-alat di dalamnya
7) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan air
bersih
8) Pakai sarung tangan steril atau DTT (ganti sarung tangan untuk
setiap klien guna mencegah kontaminasi silang)
9) Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai
10) Usap tempat pencabutan dengan kasa berantiseptik, gunakan klem
steril atau DTT untuk memegang kasa tersebut (bila memegang
kasa berantiseptik hanya dengan tangan, hati-hati jangan
sampaimengkontaminasi sarung tangan dengan menyrntuh kulit
yang tidak steril). Mulai mengusap dari tempat yang akan dilakukan
insisi ke arah luar dengan gerakan melingkar sekitar 8 1 Cm dan
biarkan kering sebelum memulai tindakan
11) Bila ada gunakan kain lubang untuk menutupi lengan. Lubang
tersebut harus cukup lebar untuk memaparkan lokasi kapsul. Dapat
juga menutupi lengan dibawah tempat kapsul dipasang dengan
menggunakan kain steril
12) Sekali lagi raba seluruh kapsul untuk menentukan lokasinya
13) Setelah memastikan klien tidak alergi terhadap obat anastesi isi
alat suntik dengan 3 ml obat anastesi (1% tanpa efineprin)
masukkan jarum tepat dibawah kulit pada tempat insisi akan dibuat,
kemudian lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak masuk ke
pembuluh darah. Suntikkan sedikit obat anastesi untuk membuat
gelembung kecil bawah kulit. Masukkan jarum secara hati-hati
dibawah ujung kapsul pertama sampai lebih kurang sepertiga
panjang kapsul (1 cm) tarik jarum pelan-pelan sambil menyuntikkan
obat anastesi (kira-kira 0,5 ml) untuk mengangkat ujung kapsul
2. Tindakan pencabutan kapsul
1) Tentukan lokasi insisi yang mempunyai jarak sama dari ujung
bawah semua kapsul kira-kira 5 cm dari ujung bawah kapsul
2) Pada lokasi yang sudah dipilih, buat insisi melintang yang kecil lebih
kurang 4 mm dengan menggunakan skapel, jangan
3) Mulai dengan mencabut kapsul yang mudah diraba dari luar atau
yang terdekat tempat inisisi
4) Dorong ujung kapsul ke arah insisi dengan jari tangan sampai ujung
kapsul tampak pada luka insisi, saat ujung kapsul
5) Bersihkan dan buka jaringan ikat yang mengelilingi kapsul dengan
cara menggosok-gosok pakasi kasa steril untuk
6) Jepit kapsul yang sudah terpapar dengan menggunakan klem
kedua, lepasakan klem pertama dan cabut secara pelan dan
7) Pilih kapsul berikutnya yang tampak paling mudah dicabut,
gunakan teknik yang sama untuk mencabut kapsul berikutnya
3. Metode pencabutan teknik U
1) Tentukan lokasi insisi pada kulit diantara 3 dan 4 5 mm dari ujung
kapsul dekat siku
2) Buat insisi kecil (4 mm) memanjang sejajar diantara sumbu panjang
kapsul dengan menggunakan skapel
3) Masukkan ujung klem pemegang implant norplant secara hati-hati
melalui luka insisi
4) Fiksasi kapsul yang letaknya paling dekat luka insisi dengan jari
telunjuk sejajar panjang kapsul
5) Masukkan klem lebih dalam sampai ujungnya menyentuh kapsul,
buka klem dan jepit kapsul dengan sudut yang tepat
6) Bersihkan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilinginya dengan
mengosok-gosok menggunakan kasa steril
7) Gunakan klem lengkung untuk menjepit kapsul yang sudah
terpapar , lepaskan klem pemegang norplant dan cabut kapsul
8) Pencabutan kapsul berikutnya adalah yang tampak paling mudah
dicabut, gunakan teknik yang sama
4. Menutup luka insisi
1) Bila klien tidak ingin melanjutkan pemakaian implant lagi, bersihkan
tempat insisi dan sekitarnya dengan menggunakan
2) Dekatkkan kedua tepi luka insisi dengan band aid (plester untuk
luka ringan) atau kasa steril dan plester
3) Luka insisi perlu dijahit, karena mungkin dapat menimbulkan
jaringan parut, periksa kemungkinan adanya
Unit KIA
Terkait
Puskesmas SOP/ PROTAP
Tanjung Raman PEMBERIAN PENYULUHAN
SECARA INDIVIDU / KELUARGA
No Dokumen
PROTAP
No. Dokumen No Revisi Halaman
RAWAT JALAN
................. 1/1
Tanggal Terbit Disetujui oleh,
Kepala UPTD Puskesmas Tanjung
Raman
01 Maret 2016
ISWANDA SARIAN PUTRA, SKM
Nip. 19830428 200701 100 2
PROTAP
No. Dokumen No Revisi Halaman
RAWAT JALAN
................. 1/2
Tanggal Terbit Disetujui oleh,
Kepala UPTD Puskesmas Tanjung
Raman
01 Maret 2016
B. Pelaksanaan
Pemasangan kapsul norplant
1. Periksa kembali untuk meyakinkan bahwa klien telah mencuci lengannya
sebersih mungkin dengan sabun dan air dan membilasnya sehingga tidak
ada sisa sabun
2. Tentukan tempat pemasangan pada bagian dalam lengan atas
3. Beri tanda pada tempat pemasangan
Langkah/ kegiatan
4. Pastikan bahwa peralatan yang steril atau DTT dan kapsul norplant sudah
tersedia