Professional Documents
Culture Documents
A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Menjelaskan konsep dan jenis ekstraksi, yaitu ekstraksi padat-cair, cair-
cair dan asam-basa, serta terampil dalam melakukan teknik ekstraksi.
2. Mengetahui karakteristik alkaloid dan yang terkandung dalam teh
B. LANDASAN TEORI
Teh merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi
di dunia yang dibuat dari tanaman Camellia sinensis. Teh memiliki manfaat
diantaranya dalam pencegahan dan pengobatan penyakit karena bersifat
antibakteri dan antioksidan. Selain manfaat teh, terdapat pula za dalam the
yang berakibat kurang baik untuk tubuh. Zat tersebut adalah kafein.
Meskipun kafein aman dikonsumsi, zat tersebut dapat menimbulkan reaksi
yang tidak dikehendaki jika dikonsumsi secara berlebihan seperti insomnia,
gelisah, delirium, takikardia, ekstrasistole, pernapasan meningkat, tremor
otot dan diuresis. Semakin lama the direndam maka kafein dalam the akan
semakin terekstrak dan terjadi oksidasi. Untuk mendapatkan teh yang lebih
pekat dilakukan dengan menambahkan daun teh, bukan dengan
memperpanjang waktu penyeduhan. Ketika proses penyeduhan teh maka
terjadi proses ekstraksi yaitu kegiatan penarikan kandungan kimia yang
dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang larut dengan pelarut cair [1]
Teh (Camellia sinensis) sebagai bahan minuman dibuat dari pucuk
muda daun teh yang mengalami proses pengolahan tertentu seperti
pelayuan, penggilingan, oksidasi, enzimatis dan pengeringan. Manfaat yang
dihasilkan dari minuman teh adalah memberi rasa segar, dapat memulihkan
kesehatan badan dan terbukti tidak menimbulkan dampak negatif. Khasiat
yang dimiliki oleh minuman teh tersebut berasala dari kandungan senyawa
kimia yang terdapat dalam daun teh. Komposisi susunan kimia dalam daun
teh sangat berfariasi tergantung pada beberapa faktor yaitu : (1) jenis klon;
(2) ariasi musim dan kondisi tanah; (3) perlakuan kultur teknis; (4) umur
daun; dan (5) banyaknya sinar matahari yang diterima. Komposisi kimia
daun teh dapat digolongkan menjadi 4 kelompok besar yaitu (1) golongan
fenol; (2) golongan bukan fenol; (3) golongan aromatis; dan (4) enzim.
Keempat golongan tersebut bersama-sama mendukung terjadinya sifat-sifat
baik pad teh, apabila pegedaliannya selama pengolahan dapat dilakukan
dengan tepat [2]
Komposisi senyawa kimia yang terkandung dalam teh sangat
kompleks, terdiri atas polifenol (katekin dan turunannya), senyawa-
senyawa ksantin (kafein, teofilin, dan teobromin), asam amino, karbohidrat,
protein, klorofil, senyawa-senyawa volatil, fluor, mineral, dan senyawa-
senyawa kelumit. Turunan polifenol terdapat dalam jumlah yang paling
banyak dan memiliki potensi aktivitas antioksidan, baik in vitro maupun in
vivo. Tanaman teh dapat tumbuh subur dengan baik pada ketinggian 250-
1.200 m dpl, curah hujan minimal 60 mm/bulan, cepat mendapat sinar
matahari, karena jika sinar matahari kurang maka pertumbuhan tanaman teh
akan lambat, tidak boleh dilalui angin kering, dan keadaan tanah subur.
Ketinggian tempat mempengaruhi perubahan suhu udara. Semakin tinggi
suatu tempat dari permukaan laut, semakin rendah suhu udaranya atau
udaranya semakin dingin. Demikian juga intensitas matahari semakin
berkurang. [3]
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan
pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur
untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain.
Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak
dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau
termis yang telah dibicarakan. Misalnya saja, karena komponennya saling
bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya
terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu renda. [4]
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
Labu Erlenmeyer 250 mL dan 125 mL
Corong pisah
Pipet tetes
Corong Buchner
Alat ukur titik leleh
2. Bahan
Bahn-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
Serbuk simplisia daun teh (Theae Folia)
natrium karbonat (Na2CO3)
diklorometan (CH2Cl2)
kalsium klorida anhidrat (CaCl2 anhydrous)
aseton
etilasetat
methanol
pereaksi Dragendorff,
D. PROSEDUR KERJA
F. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan yang didapatkan dari percobaan ini adalah :
Perlakuan Gambar
Hasil dekantasi
Dilakukan penyaringan ekstrak
[1]
Putri,D.D dan Ita Ulfin., 2016. Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi terhadap
Kadar Kafein dalam Teh Hitam. Jurnal Sains Dan Seni Its Vol. 4, No.2
[2]
Towaha.J dan Balittri., 2015. Kandungan senyawa pada daun Daun Teh
(Camellia sinensis) Warta penelitian dan pengembangan tanama industri.
Vol 19 No.3
[3]
Artanti.A,N, Wahyu Rohmatin Nikmah, Discus Hendra Setiawan, dan Fea
Prihapsara., 2016. Journal of Pharmaceutical Science and Clinical
ResearcH. 01, 37-44
Kafein merupakan senyawa bahan alam yang tersebar luas dan tergolong dalam
senyawa alkaloid.