Professional Documents
Culture Documents
SEKOLAH (UKGS)
Posted on 10 Juni 2015 by laraskr
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari pelayanankesehatan secara
keseluruhan. Kesehatan gigi juga merupakan salah satu komponen kesehatan secara menyeluruh
dan tidak dapat diabaikan terutama pada tingkatsekolah dasar (Depkes RI, 2004,cit. Pahrurrazi,
2009). Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992 menyebutkan bahwa penyelenggaraan
kesehatan sekolahdimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi peserta didik
gunamemungkinkan pertumbuhan dan perkembangan harmonis dan optimal menjadisumber
daya manusia yang lebih berkualitas. Masa anak usia sekolah merupakan masa untuk meletakkan
landasan kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas, dan kesehatan merupakan faktor
penting yang menentukan kualitas sumber daya manusia (Depkes RI, 1996).
Penyakit gigi dan mulut sangat mempengaruhi derajat kesehatan, proses tumbuh kembang,
bahkan masa depan anak. Anak-anak menjadi rawan kekurangan gizi karena rasa sakit pada gigi
dan mulut menurunkan selera makan mereka.Kemampuan belajar anak pun akan menurun
sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajar (Zatnika, 2009). Tingginya angka karies gigi
dan rendahnya status kebersihan mulut merupakan permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang
sering dijumpai pada kelompok usia anak. Karies gigi dapat menimbulkan kesulitan makan pada
anak karena karies gigi menyebabkan penurunan fungsi gigi sebagai alat cerna. Seperti yang
diungkapkan oleh Widyaningsih (2000,cit. Junaidi dkk.,2007), kesulitan makan pada anak dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu: faktor nutrisi, penyakit dan psikologis. Faktor penyakit
yang mempengaruhi antaralain adanya kelainan pada gigi geligi dan rongga mulut seperti karies
gigi, stomatitisdan gingivitis
WHO (1995,cit.Departemen Kesehatan RI, 2008) memiliki target pencapain gigi sehat yaitu,
90% anak umur 5 tahun bebas karies serta tingkatkeparahan kerusakan gigi (indeks DMF-T)
pada anak umur 12 tahun sebesar 1.Oleh karenanya program promotif dan preventif lebih
ditekankan dalam penanggulangan masalah kesehatan gigi. Indikator lain dinyatakan oleh
DepartemenKesehatan (2000) yaitu untuk target tahun 2010 indeks DMF-T anak kelompok
usia12 tahun 2, dan PTI (Performed Treatment Indeks) sebesar 20%. Indikator ini
menggambarkan motivasi anak untuk menumpatkan giginya dalam upayamempertahankan gigi
permanennya.
Hasil Riskesdas (2007) melaporkan bahwa prevalensi karies gigi diIndonesia adalah sebesar 46,5
dengan penjabaran prevalensi karies untuk kelompok usia 12 tahun sebesar 36,1% dengan DMF-
T 0,91, kelompok usia 35-44 tahun prevalensi karies gigi mencapai 80,5 dengan DMF-T 4,46
sedangkan usia diatas 65tahun dengan prevalensi karies sebesar 94,4% dan DMF-T 18,33. Data
tersebut menunjukkan bahwa prevalensi karies cenderung meningkat seiring
dengan bertambahnya umur yang berarti adanya kecenderungan penurunan status kesehatangigi
dengan meningkatnya umur. Maka perlu dilakukan tindakan pencegahan dan perawatan sedini
mungkin (Sriyono,2009).
Data Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa provinsi D.I. Yogyakarta merupakan provinsi dengan
indeks DMF-T tertinggi kedua di Indonesia(Departemen Kesehatan RI, 2008). Berdasarkan
profil kesehatan Kabupaten Slemantahun 2010, karies gigi menempati urutan ke 7 dan penyakit
periodontal urutan ke14 untuk 10 besar penyakit rawat jalan puskesmas pada golongan umur 5-9
tahun.Pada golongan umur 10-14 tahun, karies menempati posisi ke 7 dan penyakit periodontal
ke 12. Pada tahun 2010, persentase murid Sekolah Dasar/MadrasahIbtidaiyah di Kabupaten
Sleman yang telah mendapat pemeriksaan gigi dan mulutadalah 97,32%. Persentase tersebut
akan ditingkatkan menjadi 100% dalam pelaksanaan Pembangunan Kesehatan dengan mengacu
Visi Indonesia Sehat 2015(Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2011).
Masyarakat sekolah dasar merupakan salah satu kelompok yang strategisuntuk diikutsertakan
dalam upaya kesehatan gigi dan mulut. Upaya kesehatan gigidan mulut pada anak sekolah
dilaksanakan melalui kegiatan pokok kesehatan gigidan mulut di puskesmas yang
diselenggarakan secara terpadu dengan kegiatanUsaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam bentuk
program Usaha Kesehatan GigiSekolah (Depkes RI,1997). Menurut Nugraheni (2008,cit.Darwita
dkk., 2011) program tersebut merupakan upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada
anak sekolah dasar (SD) yang dititikberatkan pada upaya penyuluhan dan gerakan sikatgigi
massal, serta pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada setiap murid.
UKGS adalah suatu komponen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yangmerupakan suatu paket
pelayanan asuhan sistematik dan ditujukan bagi semuamurid sekolah dasar dalam bentuk paket
promotif, promotif-preventif dan paket optimal. Upaya promotif dan promotif-preventif paling
efektif dilakukan pada anak sekolah dasar karena upaya peningkatan kesehatan harus sedini
mungkin dandilakukan secara terus menerus agar menjadi kebiasaan. Di samping itu
kelompok ini juga lebih mudah dibentuk mengingat anak sekolah dasar selalu di
bawah bimbingan dan pengawasan para guru sehingga pada kelompok ini sangat potensialuntuk
ditanamkan kebiasaan berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2000). Kesehatan gigi dan mulut
harus dipelihara sejak dini terutama pada masa gigi bercampur yaituanak usia sekolah dasar usia
6-12 tahun (Maulani dan Enterprise, 2005,cit.Hutabarat, 2009) sebab anak usia Sekolah Dasar
(SD) tergolong ke dalam kelompok rawan penyakit gigi dan mulut.
Pengertian UKGS
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) merupakan bagian integral dari Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana pada
para siswa terutama siswa Sekolah Tingkat Dasar (STD) dalam suatu kurun waktu tertentu dan
diselenggarakan secara berkesinambungan melalui paket UKS yaitu paket minimal, paket
standar dan paketoptimal (Depkes RI, 1996). Menurut Depkes (1983 cit.Priyono, 1995) UKGS
merupakan sarana utama dalam rangka meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak-anak
sekolah. Melalui UKGS dapat ditanamkan sikap yang baik terhadapkesehatan gigi dan mulut
lewat kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatanyang dilakukan serta tindakan dan
perawatan yang ada.
Kegiatan UKGS
Upaya promotif dilakukan dengan pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan
gigi serta pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulutyang dilakukan oleh guru sesuai
kurikulum Departemen Pendidikan danKebudayaan 1994 (Depkes RI, 1996).
Kegiatan preventif
Upaya preventif meliputi sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan kelas IIIdengan memakai
pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1 kali/ bulan dan penjaringan kesehatan gigi dan
mulut (Depkes RI, 1996)
Menurut WHO (1987,cit.Sriyono, 2007), tindakan pencegahan karies gigi dapat dilakukan
sebagai berikut:
1. Tindakan masyarakat
Berupa fluoridasi air minum, fluoridasi air minum sekolah, fluoridasi garamdapur, fluoridasi
minuman susu, dan peningkatan diet yang sehat
1 Tindakan perseorangan
Kumur-kumur F
Tablet fluor
Aplikasi topikal F
Profilaksis F pasta
1 Kombinasi antara tindakan sendiri dibawah supervisi dan tindakan oleh profesional
Pemakaian pasta F
Kegiatan kuratif
Upaya kuratif yang dilaksanakan di UKGS adalah pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa
sakit, pelayanan medik dasar baik berdasarkan permintaanmaupun sesuai kebutuhan, dan rujukan
bagi siswa yang memerlukan perawatan(Depkes RI, 1996)
Tahap-tahap UKGS
Menurut Depkes RI (1996) terdapat tiga tahap UKGS berdasarkankeadaan tenaga dan fasilitas
kesehatan gigi di Puskesmas, yaitu:
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang belum terjangkautenaga dan fasilitas
kesehatan gigi yang meliputi:
2. Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD/MI yaitu sikat gigimasal minimal
untuk kelas I, II dan kelas III dengan memakai pasta gigiyang mengandung fluor minimal
1 kali/bulan.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang sudah terjangkau tenaga dan fasilitas
kesehatan gigi yang terbatas. Paket standar UKS yaitu UKGS tahap II meliputi seluruh paket
minimal UKS atau UKGS tahap Iditambah dengan:
1. Pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi (terintegrasi)
2. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I diikuti dengan pencabutan gigi sulung
yang sudah waktunya tanggal
4. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada kelas I sampai dengankelas VI (care on
demand )
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang sudah terjangkautenaga dan fasilitas
kesehatan gigi yang sudah memadai. UKGS tahap IIImemakai sistem inkremental dengan
pemeriksaan ulang setiap 2 tahun untuk gigi tetap. Paket optimal UKS yaitu UKGS Tahap III
meliputi seluruh paketstandar UKS atau UKGS Tahap II ditambah dengan pelayanan medik gigi
dasar pada kelas terpilih sesuai kebutuhan (treatment need ).
Sasaran UKGS
Menurut Departemen Kesehatan RI (1996) sasaran progam UKGS adalah semua murid usia
sekolah yang dalam lingkup wilayah kerja puskesmas yaitu :
3. Minimal 50% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan(care on
demand ).
4. Minimal 30% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi atas dasar kebutuhan perawatan
(treatment need ).
3. Minimal 80% murid SD mendapatkan perawatan medik gigi dasar, dari seluruh murid SD
yang telah terjaring untuk mendapatkan perawatan lanjutan
Sasaran kegiatan UKGS yang dilakukan oleh mahasiswa kepaniteraan di bagian IKGP dan
IKGM FKG UGM angkatan 58 adalah siswa kelas 3B(7 siswa)dan kelas 6B (6 siswa) SD
Kanisius Sengkan, Kecamatan Depok, Sleman,Yogyakarta yang telah menjalin kerjasama dengan
FKG UGM.
Tujuan UKGS
1. Tujuan Umum :
Tujuan umum dari UKGS adalah tercapainya kesehatan gigi dan mulutsiswa yang optimal
dengan mengacu pada Visi Indonesia Sehat 2010, yaituuntuk target tahun 2010 indeks DMF-T
anak kelompok usia 12 tahun 2, danPTI (Performed Treatment Indeks) sebesar 20% (Depkes
RI, 2000). Selain itukegiatan UKGS ini bertujuan untuk meningkatkan persentase murid
SekolahDasar/Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Sleman yang telah mendapat pemeriksaan gigi
dan mulut menjadi 100% mengacu pada Visi Indonesia Sehat2015 (Dinas Kesehatan Kabupaten
Sleman, 2011).
1 Tujuan khusus :
3. Siswa binaan UKS paket standar dan paket optimal mendapatkan pelayanan medik gigi
dasar atas permintaan.
4. Siswa binaan UKS paket optimal pada jenjang kelas terpilih mendapatkan pelayanan
medik gigi dasar yang diperlukan.
Manfaat UKGS
3. Meningkatnya sikap/kebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan mulut siswa
4. Siswa mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan (care ondemand)
Menurut Nasution (2010), UKGS dapat menjadikan anak sekolah mampumenjaga dirinya sendiri
dengan mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut, sertamampu mengambil tindakan yang
tepat untuk mencari pengobatan apabiladiperlukan. Hal ini dapat membantu tercapainya derajat
kesehatan gigi dan mulutyang harmonis dan optimal, dan dengan demikian anak dapat tumbuh
dan berkembang secara maksimal.
Tenaga pelaksana UKGS terdiri dari : tenaga pelaksana di sekolah meliputi guru olahraga dan
dokter kecil yang telah dilatih tentang kesehatan gigi dan mulut,serta tenaga pelaksana di
puskesmas meliputi dokter dan perawat gigi/ tenagakesehatan lain yang telah dilatih (DepKes RI,
1996)
1. Membantu tenaga kesehatan gigi dalam pengumpulan data (screening) yaitu pemeriksaan
seluruh murid secara berkala.
2. Pendidikan kesehatan gigi pada murid seperti penyuluhan tentangkesehatan gigi dan
mulut pada waktu pelajaran Orkes.
b.Dokter kecil
1. Membantu guru dalam memberi dorongan agar murid berani untuk diperiksa giginya.
3. Memberi petunjuk kepada murid mengenai tempat berobat gigi (klinik gigi).
1. Kepala Puskesmas
1 Dokter gigi
2. Bersama kepala puskesmas dan perawat gigi menyusun rencana kegiatan, memonitoring
program, dan evaluasi.
3. Membina integrasi dengan unit terkait di tingkat Kecamatan, Dati IIdan Dati I
4. Memberi bimbingan dan pengarahan kepada tenaga perawat gigi,UKS, guru SD, dan
dokter kecil.
5. Dapat bertindak sebagai pelaksana UKGS jika tidak ada perawatgigi.
1 Perawat gigi
4. Pengumpulan data yang diperlukan dalam UKGS berupa data sosiodemografis dan data
epidemiologis.
8. Evaluasi program.
1 Petugas UKS
1. Terlibat secara penuh dalam penentuan SD, pembinaan guru dandokter kecil, monitoring
program, dan hubungan dengan Depdikbud.
3. Melaksanakan rujukan.
http://dkk.sukoharjokab.go.id/read/usaha-kesehatan-gigi-sekolah-ukgs