You are on page 1of 4

TELAAH JURNAL MANAJEMENT KAMAR OPERASI

LAMA WAKTU OPERASI, LUAS DAERAH OPERASI, BANYAKNYA


LARUTAN IRIGASI DAN JENIS ANESTESI DENGAN KOMPLIKASI
YANG TERJADI PASCAODONTEKTOMI

Dosen Pembimbing :
Ns Suratmi,S.Kep,. M.Kep.
Di Susun Oleh :
Kelompok 5
1 Nur Khoirun nisa (13.02.01.1312)
2 Sunday Fina Izzati (13.02.01.1319)

Kelas 8C
Prodi : S1 KEPERAWATAN

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah


Lamongan
TA. 2017
TELAAH JURNAL
LAMA WAKTU OPERASI, LUAS DAERAH OPERASI, BANYAKNYA
LARUTAN IRIGASI DAN JENIS ANESTESI DENGAN KOMPLIKASI
YANG TERJADI PASCAODONTEKTOMI

DESKRIPSI SINGKAT

Perubahan paradigma manajemen kinerja klinis yang semula


terfokus pada keluaran klinis, saat ini lebih menekankan pada
mengurangi variasi proses pelayanan kesehatan. Gigi terpendam
(impaksi) merupakan tindakan operasi yang sering dilakukan dan
merupakan masalah yang sering menimbulkan keluhan pasien.
Pencabutan gigi impaksi (odontektomi) sering menimbulkan
komplikasi seperti edema, trismus, parestesi dan dry
socket.penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan antara
lama waktu operasi, jenis anestesi yang digunakan, banyaknya
larutan irigasi yang digunakan dan luas daerah operasi dengan
komplikasi yang terjadi pascaodontektomi dan mengukur faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap komplikasi pascaodontektomi. Studi ini
menggunakan rancangan cross-sectional. Pengumpulan data
dilakukan secara prospektif di RSUP Cipto Mangunkusumo dengan
menggunakan pemeriksaan klinis subyektif dan obyektif pada 57
pasien dewasa. Data yang dikumpulkan adalah keluhan penderita
pascaodontektomi, lamanya waktu operasi, luas daerah operasi,
banyaknya irigasi yang dilakukan dan jenis anestesi yang digunakan.
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode multiple
logistic regression. Faktor komorbiditas memiliki hubungan yang
signifikan secara statistik dengan komplikasi pascaodontektomi
(p=0,026). Insidensi edema, trismus, dan parestesi meningkat sejalan
dengan waktu operasi yang semakin panjang. Durasi operasi, luas
daerah operasi, banyaknya larutan irigasi dan jenis anestesi yang
digunakan tidak berpengaruh secara signifikan dengan komplikasi
pascaodontektomi. Penelitian ini menyarankan agar komorbiditas
diantisipasi dalam merevisi dan melaksanakan standar operasional
prosedur klinis untuk odontektomi.

METODE PENELITIAN (PICOT)

1. Populasi (P)

Populasi pada penelitian ini kurang lebih 30 pasien


odontektomi setiap bulannya di RSUP Cipto Mangunkusumo.

2. Intervensi (I)

Studi ini menggunakan rancangan cross-sectional. Data yang


dikumpulkan adalah keluhan penderita pascaodontektomi, lamanya
waktu operasi, luas daerah operasi, banyaknya irigasi yang
dilakukan dan jenis anestesi yang digunakan. Data yang diperoleh
dianalisis dengan menggunakan metode multiple logistic
regression.

3. Comparasion (C)

Jurnal pembanding dalam penelitian ini adalah jurnal oleh Adisti


Dwipayanti tahun 2005 dengan judul Komplikasi post odontektomi
gigi molar ketiga rahang bawah impaksi berdasarkan jenis kelamin,
usia (20-35 tahun) dan derajat kesulitan. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa komplikasi post ondektomi gigi molar ketiga
rahang bawah lebih banyak dialami oleh perempuan (47,6%)
dibanding laki-laki (20,6%), pada kelompok usia 20-21 tahun
(28,6%) dan pada derajat kesulitan sedang (41,3%).
4. Out Come (O)

Faktor komorbiditas memiliki hubungan yang signifikan secara


statistik dengan komplikasi pascaodontektomi (p=0,026). Insidensi
edema, trismus, dan parestesi meningkat sejalan dengan waktu
operasi yang semakin panjang. Durasi operasi, luas daerah operasi,
banyaknya larutan irigasi dan jenis anestesi yang digunakan tidak
berpengaruh secara signifikan dengan komplikasi
pascaodontektomi.

5. Time (T)

Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Cipto Mangunkusumo dari


bulan Mei- Juni tahun 2012.

6. Simpulan

Studi ini menyimpulkan bahwa lama waktu operasi, luas


daerah operasi, banyaknya larutan irigasi dan jenis anestesi yang
digunakan tidak berpengaruh terhadap komplikasi
pascaodontektomi. Kemungkinan terjadinya komplikasi pada pasien
odontektomi meningkat 14,6 kali pada pasien dengan komorbiditas.

You might also like