You are on page 1of 9

LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA V

Pengukuran Indeks Bias Minyak Goreng


dengan Planpararel

Disusun Oleh :
Mawar Santika M0214034

Program Studi Fisika


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2016
I. Judul
Pengukuran Indeks Bias Minyak Goreng Filma dengan Plan Pararel

II. Latar Belakang


Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia.
Banyak sekali makanan yang menggunakan minyak goreng seakan menjadi makanan wajib
bagi masyarakat. Dari membuat sayur hingga gorengan tentunya memerlukan minyak goreng.
Dengan

III. Tujuan
Mengukur indeks bias minyak goreng melalui metode pembiasan menggunakan plan
paralel.

IV. Landasan Teori

Indeks bias merupakan perbandingan antara kecepatan cahaya di dalam udara dengan
kecepatan cahaya di dalam zat tersebut pada suhu tertentu contohnya indeks bias minyak asiri
dimana berhubungan erat dengan komponen-komponen yang tersusun dalam minyak asiri
yang dihasilkan. Sama halnya dengan berat jenis dimana komponen penyusun minyak asiri
dapat memengaruhi nilai indeks biasnya. Semakin banyak komponen berantai panjang seperti
sesquiterpen atau komponen bergugus oksigen ikut tersuling maka kerapatan medium minyak
asiri akan bertambah sehingga cahaya yang datang akan lebih besar. Menurut Guenther, nilai
indeks bias juga dipengaruhi salah satunya dengan adanya air dalam kendungan minyak
tersebut (Armando,2008).

Indeks bias tidak pernah lebih kecil dari 1 (artinya, n 1), dan nilainya untuk berbagai
medium terdapat pada label di bawah ini :
Medium n1
Udara hampa 1,00
Udara (pada STP) 1,00
Air 1,33
Alkohol etil 1,36
Kaca 1,52
Kuarsa lebur 1,46
Minyak Sayur 1,54
Api cahaya 1,58
Lucile atau pleksiglass 1,51
Garam dapur (Natrium klorida) 1,53
Berlian 2,42

Nilai n sedikit bervariasi terhadap panjang gelombang cahaya kecuali dihampa udara
sehingga suatu panjang gelombang tertentu ditentukan, yaitu untuk cahaya kuning dengan
panjang gelombang = 589 nm (Douglas, 2010).

Suatu sinar melewati dua medium yang berbeda, akan terjadi pembiasan. Jika sinar
dilewatkan dari udara melewati zat cair, maka sinar di dalam zat cair itu akan dibelokkan.
Seperti pada gambar (1), sinar datang dengan arah tidak tegak lurus sisi kotak yang berisi zat
cair. Ketika memasuki zat cair arah sinar dibelokkan, dan ketika keluar dari zat cair pada sisi
lainnya arah sinar dibelokkan kembali.
Tabel Nilai indeks bias zat cair (untuk = 589 nm)
No Zat Cair Indeks bias
1 Air 1.33
2 Gliserin 1.47
3 Etil alkohol 1.36
4 Bensin 1.50
5 Minyak goreng 1.47
6 Larutan gula 30% 1.37
7 Larutan gula 50% 1.42
(Tipler, 1995).

Minyak berfungsi sebagai medium penghantar panas, menambahrasa gurih, dan


menambah nilai gizi bahan pangan dalam proses menggoreng. Minyak goreng
yang umum digunakan adalah minyak nabati jenis kelapa sawit. Kelebihan minyak
kelapa sawit adalah adanya kandungan beta karotin dan lemak tak jenuh yang cukup
banyak sehingga tidak mudah rusak bila dipanaskan (Mukherjee & Mitra, 2009).

Selain itu, minyak kelapa sawit juga merupakan sumber provitamin A yang
murah dibanding dengan bahan baku lainnya karena memiliki kadar karotein dan
kandungan asam oleat (omega 9) yang cukup tinggi sehingga baik untuk menjaga
sistem kekebalan tubuh (Paramitha, 2012).
V. Metodologi Penelitian

A.Alat dan Bahan

Alat :
1. Kaca Plan Pararel ukuran 30x30x8 cm tebal 5mm 1 Buah
2. Laser 1 Buah
3. Sterofoam 1 Buah
4. Kertas HVS Secukupnya
5. Penggaris 1 Buah
6. Garis Busur 1 Buah
7. Jarum pentul Secukupnya

Bahan :
1. Minyak Goreng 1 liter

B.Langkah Kerja

a) Menentukan Indeks Bias Kaca Planpararel


C.Rangkaian Alat
Keterangan:
1
n = indeks bias udara
n' = indeks bias kaca
2 n' ' = indeks bias zat cair
d1 = tebal kaca
d2 = tebal zat cair
i = sudut datang ( udara- kaca)
Gambar.1 Rangkaian Alat
= sudut sinar datang ( kaca-zat
i1 cair)
= sudut sinar datang (zat cair
i2 kaca)
r = sudut bias ( udara-kaca)
r1 = sudut bias (kaca-zat cair)
r
2 = sudut bias (zat cair-kaca)
= jarak garis normal 1 ke garis
x normal 4
= jarak garis normal 1 ke garis
x1 normal 2
= jarak garis normal 2 ke garis
x2 normal 3
1 =Laser
2 =Plan Paralel
=Jarum Pentul
VI. Data

Ketebalan Kaca (d): 5 mm Lebar Kaca (l) : 30 cm


Panjang Kaca (p) : 30cm Tinggi Kaca : 8 cm

1) Pengukuran Indeks Bias Kaca

Sudut Datang/1 Sudut Bias/2


No
(o) (o)
1 9 10
2 11 11
3 12 12
4 23 23
5 13 13

2) Pengukuran Indeks Bias Minyak


Data I

Sudut Datang/1 Sudut Bias/2


No
(o) (o)
1 15 15
2 28 28
3 17 14
4 21 21
5 6 6

Data II

Sudut Datang/1 Sudut Bias/2


No
(o) (o)
1 4 4
2 14 14
3 20 20
4 29 30
5 30 30

Data III

Sudut Datang/1 Sudut Bias/2


No
(o) (o)
1 16 16
2 10 10
3 18 19
4 15 15
5 16 16

VII. Analisa
VIII. Kesimpulan
IX. Daftar Pustaka

Mukherjee, S. & Mitra, A. 2009. Health Effects Of Palm Oil. J Hum Ecol, Vol. 26 (3): 197-
203.
Paramitha, A. R. A. 2012. Studi Kualitas Minyak Makanan Goreng pada Penggunaan
Minyak Goreng Berulang.Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin.

X. Lampiran

You might also like