You are on page 1of 18

Jati, Bilangan 2, Disember 1996

PETA PELAYARAN NUS$ITARA DARI MASA KE MASA

Adrian B. Lapint

Jalur pelayaran menghubungkan pelabuhan yang satu dengan yang lain.


Pertanyaan pokok adalah: Manakah yang lebih dulu, pelabuhan atau jalur
pelayaran?Dengankata lain, apakahmunculnya sebuahpelabuhanditentukan
olehjalur pelayaran,ataukahsebaliknya: terjadinyajalur pelayaranditentukan
oleh pelabuhan? Hingga sekarangpertanyaanini belum bisa dijawab secara
memuaskan. Mungkin kedua-duanyabenar. Adakalanya sebuahpelabuhan
muncul karena lokasinya yang strategis pada jalur pelayaran, sedangkan
sebaliknya, sebuahpelabuhanentrepot tempat perdaganganyang ramai yang
memberi kemudahan-kemudahanuntuk mengisi air dan makanan dan
memperbaikikapal,tentu akan menjaditempattujuan sebuahjalur pelayaran.
PerairanAsia Tenggaraberadadalamjalur pelayaranyang menghubungkan
negeriCina dengannegeri-negeri'di atasangin',yakni subkontinenIndia, Persi4
dan negeri-negeriArab di Timur Tengahyang berlanjut ke benuaEropa. Sejak
z:rman purba jalur ini telah digunakan oleh para pedagang yang
menyelenggarakan hubunganantaranegeri-negeriBarat dan Timur yang biasa
dikenal dengan nama puitis 'Jalur Sutera' (Silk Roads) yang menggunakan
kafilah yang melintasipadangrumput dan gurun pasir,tetapijuga menggunakan
kapal yang mengarungisamudera.Jalur laut menjadisemakinpentingtatkala
jalur darat tidak aman karenapeperanganyang berkecamukdi wilayah Asia
Tengah. Situs arkeologi di Oc-Eo di delta sungai Mekong merupakanbukti
bahwa sudah sejak masa awal ada hubungandagangantara Asia Tenggara
denganRomawi/Yunani.
Sebagaimanadiketahui, sutera hanyalah salah satu komoditi yang
diperdagangkan sepanjangjalur itu, dan banyakpakarlebih suka menggunakan
nama'JalurRempah-rempah' (SpiceRoute),khususnyadalamhubungandengan
perdaganganAsia Tenggara,sebab rempah-rempahinilah yang merupakan
barangdaganganutamayang dihasilkanoleh wilayirh Asia Tenggara,terutama
lada,pala dan bungapala,cengkeh,sertahasil hutan berupakayu-kayuanyang
wangi.
Jadi pentingnya Asia Tenggarabukan hanya karena terletak padajalur
pelayaranantaraAsia Timur dan Asia Barat,tetapijuga karenamenghasilkan
berbagai macam rempah-rempahserta hasil hutan. Dalam hubunganinilah
maka berbagaimacamjalur pelayaranyang telah berkembangdi wilayah ini,
khususnyadi wilayahNusantara.Ada indikasi bahwajalur rempah-rempahini
telah dikenal sejak masaprasejarah.Penemuannekara-nekaraperunggudari

Artikel ini akan diterbitkan sebagaisatu entri di dalam Jiten Tonan Azia no Seitai,Fundo &
Kankyo,Tokyo, Kobundo, 1997.
Adrian B. Lopian - Peta Pelayaran Nusantara 36

KebudayaanDongsontersebardi Nusantarapada suatujalur yang berawal dari


wilayah daratanAsia Tenggaramelalui pulau-pulauSumateradan Jawa,Bali,
Nusatenggara,sampai ke KepulauanKei dan jazirah Kepala Burung di lrian.
Hal ini bisa menjadibukti tentangadanyahubungankebudayaansepanjangjalur
tersebut, namun belum dapat dipastikan apakahjalur ini merupakanjalur
perdagangan, ataumungkin suatujalur migrasi pendudukdari baratke timur.
Walaupun sudah dapat diperkirakan bahwa sejak masa awal telah ada
penyelenggaraan pelayaranantaraAsia Tenggaradengandunia luar, kepastian
tentangadanyapelayaranini baru diperolehdari sumber-sumberCina. Salah
satuberita kuno yang dapat diandalkanadalahjalur pelayaranyang dilaporkan
oleh Kia Tan (730-805Masehi)yang terdapatdalam SejarahTang Baru pada
masaTcheng-yuan(785-805):l

Dari Guang-zhou (Kanton) ke arah tenggaramelalui laut sesudahberlayar 200 li [kapal] tiba di
gunungTouen-men. Kemudiandenganangin baik sambil berlayarke arahbarat selamadua hari,
tiba di karang Kieou-tcheou (sembilan pulau). Lalu ke selatan,sesudahdua hari tiba di Batu
Gajah. Sesudahnyqke arah tenggar4 tiga hari berlayar ke gunung Tchan-pou-lao. Gunung ini
terletakdi laut 200li di sebelahtimur keraj aan Houan-wang. Lalu, ke arah selatan, setelahdua
hari perjalanan,tiba di Gunung Ling. Kemudiansehariberlayarlagi, [kapall tiba di kerajaanMen-
tou; lalu, satu hari berlayar tiba di kerajaanKou-tan. Lalu, sesudahsetengahhari berlayar, tiba
di wilayah Pen-t'o-lan(Panduranga).Lalu, sesudahdua hari perjalanan,tiba di gunung Kiun-t'ou-
nong. Kemudian,setelahlima hari berlayar,tiba di sebuahselatyang disebutoleh orang barbar
Tche. Dari utara ke selatanflaraknya] seratus/i. Di pantai utara terdapatkerajaan Lo-yue; di
pantai selatanada kerajaanFo-che. Di sebelahtimur kerajaanFo-che,sambil berlayarselama
empatatau lima hari, tiba di kerajaanHo-ling, pulau yang paling besardi antarapulau-pulaudi
selatan. Kemudian,ke arah barat,sambil meninggalkanselat,sesudahtiga hari tiba di kerajaan
Ko-ko-seng-tcheyang beradadi sebuahpulau yang terpisahdi sebelahbarat-lautdari Fo-che.
Pendudukkerajaantersebutadalahpencuri dan bengis; para pelaut takut akan mereka. Di pantai
utara terletakkerajaanKo-lo. Di sebelahbaratKo-lo ada kerajaanKo-kou-lo. Kemudian,dari
Ko-ko-seng-tche,sesudahempatatau lima hari perjalanan,tiba di pulau Chengteng. Lalu, ke arah
barat,sesudahlima hari berlayar,tiba di kerajaanP'o-lou. Lalu, sesudahenam hari, tiba di pulau
Kia-landari kerajaanP'o. Kemudian,ke arahutara,sesudahempathari, tiba di kerajaanSinga (
yakni Ceylon). Pantaiutaranyaterletakseratusli dari pantaiselatanIndia Selatan.....

Yang menjadi masalahadalah identifikasi narna-namayang disebut dalam


sumber-sumberCina itu dan masih tetap merupakanpokok perdebatanantara
para pakar. Namun mengenaibeberapanama sudahada kata sepakat,seperti
misalnya Pen-t'o-langyang merupakansinifikasi dari nama Panduranga
(sekarang:Phan-rang,di pantai Vietnam Tengah); begitu pula Fo-che yang
merupakansingkatandari Shi-li-fo-che,yakni Sriwijaya. Jadi secaragarisbesar
dapatdikatakanbahwajalur pelayarandari Kanton itu menyusurpantaiCina ke
arah selatan,melalui Hong Kong dan kemudian melintasi laut sampai ke
Panduranga di Campa.Dari sini lewatPouloCondor(Kiun-t'ou-nong) langsung
ke Selat[Melaka] tempatpusatKerajaanSriwijaya. Kemudianke arah utarake
Kedah(Ko-lo) dan melintasiTeluk Benggalake Sri Lanka. Kia Tan tidak lupa
pula memberitahukan bahwadari Sriwijayakapalbisa berlayarke arahtimur,
fafi, Bilangan 2, Disember 1996 37

ke Ho-ling (Kalingga) di PulauJawa.


Jadi padawaktu itu (abadke-8 Masehi) pelayarandari Cina ke India sudah
dilaksanakanseluruhnyamelalui lautan,tidak lagi menggunakanjalan darat
lewat Takua Pa di tanah genting Kra (di Thailand Selatan) yang menjadi
penghubungantarapelayarandi Teluk Benggaladan Teluk Siam. Memang
sebelumnya,padaabadke-7,l-ching pun telah menggunakanjalur pelayaran
sepenuhnyabaik dalam perjalanannyadari Cina ke India maupun ketika ia
berlayar pulang. Pada waktu itu ia berhenti di Sriwijaya tempat ia menulis
karyanyatentangagamaBuddhaaliran Mulasarwastiwada.2 l-ching melaporkan
pula bahwadi sampingpusatSriwijaya di Palembang,ada pula pusat yang lain
di Jambi (Malayu) yang padaabadke-7 itu telah'menjadi Sriwijaya'. Pelayaran
ekspedisi laut padajaman Ming (abad ke-I5) merupakanbukti bahwa pada
waktu itu jalur pelayarandi Asia Tenggaratelah lebih meluas.
SumberArab menunjukkanbahwapelaut Arab dan Persiapun mengikuti
jalur pelayaranyang serupa. Sepertiyang diberitakanoleh sebuahsumber dari
tahun 851 Masehi,3biasanyapelayaranberangkatdari Teluk Persia,terutama
dari Siraf, tempat barang-barangdagangandikumpulkan dan diangkut dari
Basrah dan daerah lainnya, lalu menuju Maskat melalui Sofar, keduanya
pelabuhandi Oman. Dari sini kapal menyeberanglautanmenuju ke Indi4 yakni
ke'Koulam-Malaya'yang memakanwaktu sebulan,kemudianberlayarke Laut
Harkand,dan sesudahnyatiba di Langabalous.(Dikatakanpula bahwa di kota
tersebut penduduknyatidak lagi mengerti bahasaArab.) Selanjutnyakapal
berlayarterus ke suatutempatyang bernamaKalah-varayang mungkin sekali
adalahpelabuhanKedah. Dan dari sini kapal menuju ke Pulau Tioman untuk
mengisi air, kemudian pelayarandilanjutkan ke Pandurangadi Campa, dan
akhimya terus ke negeriCina.
Jadi jalur pelayaran yang menghubungkanAsia Timur dengan Asia
Selatan/Barat mengikutijalur yang sama,yaitu dari Kanton ke pantaiVietnam,
kemudianmelintasiLaut Cina SelatanmenujuSelatMelaka,dan sesudahnya ke
Lautan Hindia. Hanya saja pelabuhan-pelabuhan yang disinggahi kapal
berubah-ubah:pada masa awal Sriwijaya pelabuhanPalembangdan Jambi
merupakan tempat persinggahanyang penting, tetapi pada masa kemudian
rupanya kota Kedah di pantai barat Semenanjung Malaya dapat menarik
pelayaranke tempat ini. Untuk menguasaipelayarandi SelatMelak4 Sriwijaya
mengadakanekspansipadaabad ke-8 sebagaimanadibuktikan oleh prasastidi
Ligor. Kedah tetap merupakanpelabuhanyang ramai dikunjungi, terutama oleh
kapal-kapal Persia dan Arab. Akan tetapi pada abad ke-13 di pantai utara
Sumateratelah muncul sebuahpusatyang baru, yakni Samudra-Pasai.Baik
pelayaranMarco Polo padaakhir abadke-13 maupunperjalananIbn Batutapada
abad sesudahnyamemerlukanmampir di Pasai. PelayaranMarco Polo dari
Zaitun (Quang-zhou)ke Teluk Persiayang menggunakankapal Cina (menurut
laporannya,ia diiringi oleh sebuaharmadayangterdiri dari l6 kapal!), mampir
Adrian B. Lapian - Peta Pelayaran Nusantara 38

di Campa, kemudian sambil berlayar ke arah barat-daya lewat Pulau Condor


menyeberang laut ke 'Lokak' yang mungkin berada di Thailand Selatan,
misalnya Ligor, dan sambil berlayar ke tenggaramenuju Pulau Bintan, ia tiba
di Samudra Pasai, lalu ke Kepulauan dan Andaman, terus ke Sri Lanka.a
Perjalananlbn Batuta dari Teluk Benggala ke negeri Cina diadakan sekitar
tahun 1351.5 Ia berangkat dari 'Sunarkawan'(Sonargaon)di Benggala"dan
setelahmampir di Baratr Nakar (yang diperkirakan di Kepulauan Nikobar atau
Andaman, akan tetapi ada yang menempatkannyadi Arakan, Burma) ia tiba di
Samudra pada masa Sultan Malik az-Zahir memerintah. Dari sini ia menuju
pelabuhan 'Qaqula' (Kedah) di pantai barat Semenanjutrg,dan' Mul-Jawa' di
Pulau Jawa. Perjalanan diteruskan dan 34 hari kemudian kapalnya tiba di
sebuahlautan yang tenang sekali, dan sesudahnyatiba di 'Tawalisi', salah satu
pelabuhannya bernama 'Kaylukari', dan akhirnya tiba di negeri Cina.
Identifikasi Tawalisi berbeda-beda:ada yang menempatkannyadi Sulawesi,di
Tonkin, Cambodi4 Cochin-China,provinsi Kwan-si di Cina Selatan,dan ada
pula di Kepulauan Filipina. Demikian pula kota Kaylukari menimbulkan
permasalahan,karenakota ini adalahnama sebuahpelabuhandi bagian tenggara
India. Jadi banyak kemungkinan bahwa ingatan Ibn Batuta pada waktu ia
menyusunlaporannyatidak begitu tepat lagi.6
Sebagaimanadikatakan di atas,sejakjaman Ming pelayaraninternasional
di Asia Tenggarasemakin meluas. Utusan-utusanpara raja dari Asia Tenggara,
Asia Selatan dan Barat, bahkan juga dari Afrika Timur berlayar
mempersembahkanupetinya ke Takhta Nugq dan Raja Ming mengirimkan
sampai tujuh kali armada kapal-kapalnya ke raja-raja ini, yang umumnya
dipimpin oleh Zheng-he.7EskaderCina semuanyaberangkatdari Liujiagang di
Suzhou,kemudian berlayar menuju Wuhumen di Fujian dan menyeberangke
pantai Vietnam Tengahdi pelabuhanCulao-Re dan Qui-Nhon. Dari sini jalur
pelayaranbercabangtiga: menyeberangke Kalimantan dan terus ke Pulau Jaw4
ke Siam, dan ke Melaka serta ujung Semenanjung Malaya. Selanjutnya
perjalanan menyusur pantai Sumatra sampai ke Aceh, untuk melintasi Teluk
Benggalamenuju Sri Lanka. Ada pula yang menuju ke muara sungai Gangga,
danjuga ke Quilon atauCochin dan ke pantaiMalabar. Sesudahnyakapal-kapal
menyeberangke pantaiArab (Dhofar), ke arah selatansampai di Afrika Timur,
dan ada pula yang ke Hormuz, pelabuhanyang menguasaipintu Teluk Persia.t
Jauhsebelumjaringan pelayaranCina dan Arab terjalin, telah adahubungan
laut antaraAsia TenggaradenganIndia. Ada bukti bahwa kebudayaanHindu
dan Buddha telah menyebar ke kawasan Asia Tenggara sejak awal tahun
Masehi, nuununtidak ada sumber sejarahyangdapat memberi keterangancukup
tentang sifat dan luasnya pelayaran dari India tersebut, khususnya yang
dilaksanakanorang Tamil dari India Selatan. Petunjuk tentang meluasnya
jaringan orang-orangTamil di Asia Tenggaradiperoleh dari beberapaprasasti
yang ditemukan.e Dua prasastiditemukan di Thailand Selatan,yang pertama
Jati, Bilangan 2, Disember 1996 39

berasal dari abad ke-3 atau ke-4 (sekarangdisimpan di Wat Khlong Thom
provinsi Krabi di Thailand Selatan),sedangkanyang kedua dari abad ke-9.
Inskripsi terakhir ini ditemukandi daerahTakua Pa,jadi menunjukkanbahwa
tempat ini masih penting dalam lalulintas perdaganganpada waktu itu,
menghubungkan Teluk Benggaladan Teluk Siam melalui tanahgentingKra.
Kemudian ada prasastiyang terdapatdi Barus, di pantai barat SumateraUtara,
yang berangkatahun 1088AD, dan dari abadke-12 ada pula yang dijumpai di
Nakhon Si Thammarat(Ligor), sedangkan dari abadke-l3 kita mempunyaidua
buah inskripsi, yakni yang kini disimpan di Museum Nasional di Jakarta
(berangkatahun 1258atau 1265)dan yang satuterdapatdi Pagan,Myanmar.
Dari datayang fragmentarisini kita dapatmenarik kesimpulanbetapaluasnya
dan betapalamanyakehadiranorang Tamil di Asia Tenggara,lagi pula dapat
terlihat bahwaantarasitus-situstersebutada hubungansatudenganyang lain.
Tak boleh dilupakanpula jaringan pelayaranyang diselenggarakan oleh
Ryukyu, yang menurutRekidai Hoan (freasury of the Royal Succession,1403-
l6l9) berkembangsejak abad ke-15. Barangkaliada hubungannyadengan
berhentinyapelayaranCina pada masa itu ketika raja-rajaMing pada masa
kemudian mulai berpalingdari laut dan tidak lagi mengindahkankekuatan
maritimnya. Bagaimanapun juga, sejarahRyukyu dalamhubunganpelayaran
dengan Asia Tenggaraperlu diteliti lebih lanjut sebabdaerah inilah yang
menjadipenghubungbaik denganCina maupundenganJepangketika kedua
kerajaanini mengadakanlaranganbagi anak negerinyauntuk berlayarke luar
wilayahnya. SumbersejarahRyukyu tersebutmencatatbeberapapelayaranke
daerah Asia Tenggara:ke Palembang(1428-1440),ke Jawa (1430-1442),
M e l a k a( 1 4 6 3 - l 5 l l ) , P a t a n (i 1 5 1 5 - 1 5 4 3 d) ,a ny a n gp a l i n gb a n y a kd a n p a l i n g
l a m a ,k e A y u d h y a( 1 4 2 5 - 1 5 7 0 ) . r o
Sesudahmembicarakanperihal pelayaranCina, Arab/Persia,Tamil, dan
Ryukyu, tentu timbul pertanyaan,bagaimanadengan pelayaranorang Asia
Tenggarasendiri?Kita mengetahuibahwaI-chingpernahberlayardengankapal
Sriwijayaketika ia berangkatke India, sedangkan Ibn Batutapun melaporkan
bahwa di India ia melihat kapal-kapalyang berasaldari Sumatera. Namun
sumber-sumberasli dari Asia Tenggara sendiri tidak banyak memberi
keteranganmengenaipelayaranpribumi. Sekali-sekaliadayang menyinggung
hal ini, seperti misalnya Hikayat Banjar yang mengatakanbahwa Raja
memperlengkapikapal, sebuahporgata (fregat), untuk dipakai utusannyake
negeriCina,denganmembawaintan,mutiara,zamrud,merjan,dan batu mirah,
biduri, lilin dandamar,rotandan air madu,sertaorang-utansepuluhekor. Akan
tetapitentangperjalanannya tidak diberitakan,ataudalam kata-katanaskahitu:
'tiada tarsabut
ditangahlaut'.rr Jadi walaupunkita mengetahuibahwa ada
pelayaranorang Asia Tenggarake luar daerah,namun sesungguhnya tidak
banyakdatayang tersedia.
Di antarasekianbanyaksukubangsa di Asia Tenggaratak ada kelompok
Adrion B. Lapian - Peta Pelayaran Nusantara 40

etnisyang lebih maritim daripadaorang Bajau. Nama Bajau (Bajo, Bajjo, atau
Bajjau) banyak ditemukan di bagian timur dari kawasan kepulauan Asia
Tenggara. Wilayah penyebaranmerekasangatluas, mencakuppantai timur
Sabah, Kepulauan Sulu, Selat Makassar termasuk pantai timur Pulau
Kalimantan,Sulawesi,Maluku, dan Nusa Tenggara. Walaupunmasih belum
jelas apakahmerekadapatdigolongkansebagaisatu sukubangsa- umumnya
merekamenyebutdirinya sebagai'OrangSama'dan sebutan'Bajau'dipakaioleh
orang luar - ada banyak indikasi bahwa dahulu kala ada interaksi antara
kelompok-kelompokBajau yang sekaranghidup terpencar.Mereka dikatakan
masih hidup pada tahap subsistensi,akan tetapi pendapatini sesungguhnya
keliru. Sekarangdan sejakdahulumerekatelah terkait dalam sistemekonomi
yang lebih luas,sebabproduk hasil tangkapannyasepertimutiara,tripang, dll.,
bukan untuk konsumsisendirimelainkanuntuk pasaranluar, terutamadalam
hubungannyadengan orang Cina. Selain itu ada petunjuk pula bahwa
kelompok-kelompokBajau ini sudahterlibat dalam sistemkerajaan-kerajaan
setempat,sepertimisalnyaorangBajaudi Teluk Tomini dahulumengirim upeti
kepadaRaja Bone. Di sampingitu jaringanhubunganBajau mungkin sekali
jauh lebih luas daripadasekarang,karena di bagian barat Indonesiapun
beberapatoponim mengacu kepada mereka, seperti di sebelahbarat pulau
Sumateraada Pulau Bojo (sebelahtenggaraNias), dan Tanjung Sibajau(di
KepulauanMentawai),demikianpula Labuhanbajau di PulauSimeulue(lepas
pantai barat Aceh) dan desa Bajau atau Bajo yang terdapat di Kepulauan
Anambasdi Laut Cina Selatan.t2 Lagi puladi Jambimasihdikenalsekelompok
masyarakatBajau,dan petaPulauSingapurapadaabadke-19 mencantumkan
tempat yang bernamaBajau (di sekitarJurongsekarang),sedangkandalam
HikayatHang Tuahdikenaldua pangeranbersaudara, masing-masingbernama
PangeranBaharidan PangeranBajau. Jadi masihdiperlukanpenelitianlebih
lanjut,khususnyatentangsejarahorang-orangBajau,untuk mengetahuijaringan
pelayaranyangtelahterjalinoleh kelompok-kelompok ini di masalalu.
Walaupun pelayaranorang Bajau diperkirakantelah berlangsunglama
sekali,kita belum dapat memberi kepastiantentangbilamanapelayaranitu
dimulai. Naskahsejarahyang pertamayang menyebutadanyahubunganluas
di Nusantaraberasaldari 1365,yakni Nagarakertagamadarijaman Majapahit.
Banyak namatempatdi KepulauanIndonesiamuncul untuk pertamakalinya
dalamsejarahlewatnaskahtersebut.Padaumumnyadikatakanbahwatempat-
tempatini merupakandaerahtakluk dari Majapahit. Sungguhpunmasihperlu
dipertanyakanapakahmemangbenarmerekamerupakantaklukan Majapahit,
Jati, Bilangan 2, Dbember 1996 4l

t
%
9

fi t \
J

(i
I

tZ
irt.

D ih

/
;

.so-
Adrian B. Lapian - Peta Pelayaran Nusantara 42

g o-l

s il
t
-l

a
z ,gf
O il
.5
UI
JI
5l
FI
.3 1
dt
I

1
J

"t
j{
1'(
ia ,:-
-'tt
I ti
ir*a if
fr rq
Jati, Bilangan 2, Disember1996 43
Adrian B. Lapian - Peta Pelayaran Nusantara 44
Jati, Bilangan 2, Disember 1996 45

;EI ii;
11:l*iil
:' I I ?

ri
)i
?r.
t

z
2j
!!.
a:!
?ii
22t-
g
Adrian B. Lapian - Peta Pelayaran Nusantara 46
Jati, Bilangan 2, Disember 1996 47

yang dapat diterima adalahbahwa pusatkerajaanpadawaktu itu telah mengenal


tempat-tempat tersebut, mungkin saja sudah ada sebuahjaringan pelayaran
antara daerah. Sehubungandengan itu dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
abad ke-14 telah ada jaringan lintas laut yang menjangkauseluruh wilayah
Nusantara.r3
Di sini tidak akan disebut semuanama tempat yang dicatat oleh Empu
Prapancadalam Nagarakertagama. Cukup diketahui bahwa daerah'taklukan'
Majapahit dibaginya dalam empat kelompok, yaitu: (l) negeri 'Malayu' yang
meliputi tempat-tempatdi Pulau Sumatera,mulai denganJambi dan Palembang
sampaike Samudradan Lamuri (di Aceh). Menarik perhatiandalam kelompok
ini bahwa kebanyakantempat yang disebut terdapat di pantai timur. Daftar
namatempatdi Sumateradiakhiri denganmenyebutLampung(di pantaiselatan)
dan Barus (di pantai barat). Disebutpula Minangkabauyang terletak di daerah
pedalaman,tetapi rupanya hubungan dengan wilayah ini diadakan melalui
sungai-sungai di pantaitimur. (2) Kelompok keduaterletakdi 'PulauTanjung-
Nagara',yakni PulauKalimantansekarang.Di antaranama-namatempatyang
jelas masihdikenal sekarangadalahKapuas,Sampit,Kuta-Waringin,Sambas,
Pasir, Tanjung-Kute(Kutai), dan sebagainya.(3) Adapun kelompok ketiga
semuanyaterdapatdi Semenanjung Malaya,mulai denganPahang.Lengkasuka
(di Patani),Kalantandan Tringgano(Trengganu)disebut,begitupula Muar dan
Tumasik(Singapura),tetapi Melaka samasekalitidak disinggungkarenapada
waktu itu pelabuhanini belum muncul dalamsejarah,namunkita mengetahui
bahwa kelak di kemudian hari Melaka akan menjadi saingan besar bagi
Majapahit,khususnyadalammenguasaipelayarandi SelatMelaka.(4) Dalam
kelompok keempatdimasukkansemuanamatempat'di sebelahtimur Jawa',
mulai dari Bali sampaike Nusatenggara, Sulawesi,Maluku, dan Irian. Di
samping itu sumber ini menyebutpula adanyahubunganantara Majapahit
denganAyudhya,Kamboja,Campa,dan Annam.
Kapan Melaka didirikan masih merupakanperdebatandi kalanganpara
pakarsejarah,tetapiyang pastiadalahbahwapadaawal abadke-15 ketika Raja
Ming mengirimkan ekspedisike Laut Selatan,Melaka sudah merupakan
kenyataan.Abad ke-15 ini merupakanmasaberjayanyaKerajaanMelaka yang
untuk generasi-generasi Melayu kemudian akan menjadi kebanggaanbagi
mereka. Pada abad ini Melaka, terutamasetelahmenerimaagama Islam,
menjadipusatpelayarandan perdagangan di Selatyang kini menyandangnama
kota tersebut,sebagaimana dipuji-puji oleh Tome Piresdalam bukunyaSuma
Oriental(1512-1515).JatuhnyaMelakake tanganPortugispadatahun l5l I
merupakanperistiwayangsangatpentingdalam sejarahAsia Tenggarakarena
telahmengubahkeadaanpolitik setempat.
Memang untuk sementarawaktu pelayarandan perdaganganlewat Selat
Melaka mengalamihambatan,akan tetapi tak lama kemudianpelayarandan
perdagangandilanjutkan,hanya saja Melaka yang telah diduduki Portugis
Adrion B. Lapian - Peta Pelayoran Nusantara 48

mendapat saingan berat dari dua pusat yang muncul di kawasan ini: Aceh di
sebelahutara dan Johor di bagian selatanSelat Melaka. Juga mulai berkembang
pusat-pusatyang baru seperti Banten di Jawa Barat dan Brunei di Kalimantan
Utara. Salah satu akibat dari perubahanini adalah bahwa telah berkembang
suatu jalur pelayaran alternatif yang menyusur pantai barat Sumatera. Pada
masapasca-Majapahitdan pasca-Melakatersebutbandar-bandarpelabuhandi
pesisirutaraJawamulai berkembang:sebelumBantentelah muncul Demak dan
Cirebon, sedangkandi sebelahtimur Gresik menjadi pelabuhanyang ramai.
Di bagian pertamadari abadke-16 orang Portugismenunjukkankegiatan
besardalam memperkembangkanjaringan pelayarannyadenganGoa di pantai
barat India sebagaipusatnya. Bandar Melaka menjadi pusat bagi kegiatannya
di Asia Tenggara,dan dari sini mereka mengadakanpelayarandi Nusantara,
malahanmengu:lsai..pusat produksi sepertidi Ternate(tempat produksi cengkeh)
dan Solor (kayu cendana). Jalur pelayaranke timur biasanyamengikuti pantai
utara Jawa atau pantai selatan Kalimantan. Kerajaan Balambangandi Jawa
Timur yang sampai abad ke- l8 masih sanggup mempertahankan
kemerdekaannya baik terhadap ekspansi Mataram (Jawa Tengah) maupun
Mengwi (Bali) dan berpegang kepada ajaran Hindu, menjadi tempat
persinggahanbagi kapal-kapalPortugis dalam perjalanannyake sebelahtimur.
Di samping itu diperkembangkan pula jalur pelayaran di utara yang
menghubungkanTernate denganMelaka melalui Kalimantan Utara. Jalur ini
mulai dijajaki sejak 1529.
Namun pada tahun 1575 orang Portugis diusir dari Ternate oleh Sultan
Baabullah, dan sejak itu kedudukannyadi daerahMaluku hanya terbataspada
jazirahLeitimor di PulauAmbon. Padatahun l64l kota Melakajatuh ke tangan
Belanda yang merebutnyadenganbantuanJohor. Sementaraitu di Larantuka
(pantai timur Flores) telah terbentuk suatu pusat kekuatan kaum Tupas yang
juga dikenal dalam sejarahsebagai'Portugis Hitam', yakni suatu kelompok
masyarakatberdarahcampuran(pribumi, Portugis/Erop4 dan bekasbudak yang
berasal dari India dan Afrika,. dsb.) yang berkebudayaan Portugis dan
merupakankekuasaantersendiri, sering kali pula melawan kekuasaanPortugis
dari Goa. Ketika Makassardan Banten - pusat perdaganganyang ramai pada
abad ke- 17 - dikuasai oleh VOC (Belanda)jalur pelayaranPortugis hanya
terbataspada trayek Goa-Solor/Timor yang juga berhubungandenganMacau
(sejak 1557)di Cina Selatandan Mocambiquedi Afrika Timur.
KeterlibatanSpanyol dalam kompetisi pelayarandan perdagangandi Asia
Tenggaradimulai sejak Magellan berhasilmengadakanpelayarannyakeliling
dunia pada tahun 1519-1522. Ekspedisi-ekspedisilintas Pasifik yang
diberangkatkandari pantai barat benua Amerika, terutama dari Mexico,
diadakansesudahnyayang berakhirdenganpenguasaan KepulauanFilipina oleh
Spanyol,terlebihsetelahmerekaberhasilmerebutkota Manila padatahun 1571.
Dengandemikian terbentuklahsuatujalur yang baru antaraAcapulco di Mexico
Jati, Bilangan 2, Disember 1996 49

dan Manila yang bersambungdenganjalur ke Cina dan ke Maluku, sebabpada


tahun 1606 Spanyol telah menduduki bagian barat dari Pulau Ternate yang
dikuasainyasampai 1666. Padatahun 1678Spanyolharuspula meninggalkan
Siau(di KepulauanSangir)sesudahVOC bersamaTernatemerebutpulau ini.
Sejakitu kekuasaanSpanyoldi Asia TenggaraterbataspadaKepulauanFilpina
saja. Dari sini diadakanpelayaranke Cina Selatandan ke pantaiVietnam dan
Kamboja.
Pada abad ke-17 telah tumbuh suatujaringan pelayaranyang baru oleh
VOC, kompenidagangBelandayang didirikan padatahun 1602. Pada l619
VOC menghancurkanJayakartadi pantai utara Jawa Barat dan mendirikan
sebuahkota yang baruyang dinamakannyaBatavia. Sejak itu Batavia menjadi
pusatkegiatanpelayarandan perdagangan di kawasanAsia ini yang terbentang
dari Teluk Persiadan India di sebelahbaratsampaike Jepangdi sebelahutara.
Di Asia TenggaraVOC mendudukiBanda,Maluku dan Kupang di sebelah
timur, Melakadi sebelahbarat(sejak 1641),Makassar(1666-1669),dan Banten
( 1684). Diadakanpula hubungandenganPatanidan Ayudhya yang menjadi
pelabuhansinggahanuntuk berlayarke Dejima di Nagazaki danFort Zeelandia
(1624-1662) di Taiwan (Formosa), sedangkandi Afrika Selatan didirikan
jajahanyang dapatdikuasainyadari 1652hingga 1795.
PenaklukanMakassarpadatahun 1669oleh VOC telah membawadampak
yang besar terhadapdunia pelayarandan perdaganganpribumi, terutama di
bagiantimur Nusantara.Sebagaimana diketahui,Makassartelah tumbuh sejak
abadke-16 sebagaibandarpelabuhanyang ramai dikunjungi perahudan kapal.
Sejak1605ketikakerajaankembarGoa danTallo resmimenganutagamaIslam,
parapedagangMuslim pun lebih banyakmendatangipelabuhanini, dan sejak
l64l ketikaBelandamenggantikan kedudukanPortugisdi Melaka,makabanyak
orang Portugispun menetapdi sini (padatahun 1660 telah ada 2000 orang
Portugisdi Makassar). Ke sini pula pedagangEropa lainnya (Inggris dari
Madras,Spanyoldari Manila, Danmark,Prancis,dsb.) datangberdagang,di
samping pedagang-pedagangdari Asia Tenggara lainnya. Tidaklah
mengherankan mengapaVOC sangatmerasaperlu untuk menguasaibandarini.
Sebuahcatatandari Cornelis Speelman,pemimpin ekspedisiBelandayang
menyerangMakassar,sangatpenting dalam hubungansejarahpelayarandan
perdaganganMakassarkarenaia melaporkanjangkauanperdaganganMakassar
padawaktu itu (1670).
Peranan Makassar sebagai bandar transito jelas nampak dari catatan
Speelmantersebut.raSebagaicontoh,dikatakanantaralain bahwa kapak besi
yangdidatangkandari Sukadana(Kalimantan)diteruskanke Manggarai,Timor,
Tanimbar,dan Alor. Kulit penyu dari Tanimbar,Alor, Tobungku,Banggai,
Mindanao,Sulu, Cebu, Brunei, Pasir/Kutai,Berau (KalimantanTimur), dan
Tolitoli/Buol (SulawesiUtara) dikirim lagi ke Batavia,Banten,Melaka, dan
Aceh. Ladadari Banjarmasindipindahkanke kapal yangberangkatke Macau.
Adrian B. Lopian - Peta Peloyaran Nusontara 50

Tekstil dari Siam, Patani, Bali, Batavia, Banten, Jambi, Johor, Melaka, dan
Aceh, diteruskan ke Manggarai, Timor, Tanimbar, Alor, Bima, Buton,
Tobungku(SulawesiTimur), Banggai,Mindanao,Sulu, Macau, Manila, Cebu,
Kamboja,Patani,Jawa,Banjarmasin,Sukadana,Brunei, Pasir/l(utai,Berau,dan
Mandar. Begitu pula budak didatangkandari Manggarai,Timor, Tanimbar,
Alor, Buton, Mindanao, Sulu, Brunei, dan Berau, diberangkatkanlagi ke
Batavia,Banten,Palembang,Jambi,Johor,Melaka, Aceh, dan Banjarmasin.
RupanyasesudahMakassardikuasaioleh VOC, makajaringan yang telah
terjalin itu dilanjutkanoleh kapal-kapalBugis, terutamaoleh orang Wajo. Peta-
peta Bugis dari masa kemudian menunjukkanbahwa rute pelayarankapal-
kapalnyamenghubungkantempat-tempatyang disebutdalam laporanSpeelman
tersebut.Dan padaabadke- l8 kegiatanorang Bugis di kawasanSelatMelaka
sudah sangatmeningkat sehinggamereka berperanpula dalam peftarungan
politik, malahanorang Bugis mendudukijabatan sebagaiRaja Muda di Riau,
dan di Selangormendirikankesultanan.
Menjelangakhir abadke-18VOC (Belanda)mengalamikemundurandan
Inggrismulai berperandi Asia Tenggara.Mula-mula ada saingandari Prancis,
tetapisetelahInggris keluarsebagaikekuatanyang ulung setelahmenangdalam
Perang Napoleon, maka pelayaran di Asia Tenggara pada abad ke-19
sesungguhnyadikuasaiInggris. Denganpangkalannyadi Singapura(sejak
l8l9) dan Hong Kong (sejak l84l) jalur pelayarannya ke Asia Tenggaradan
Asia Timur terjamin. Jalur ini dialihkanlewat Laut Tengahsesudahdibukanya
TerusanSuez.
Baru pada pertengahanabad ke-19 ini Prancis kembali menampakkan
dirinya di Asia TenggarasesudahmendudukiCochinchinayang kemudian
meluas ke Annam, Kamboja, dan juga ke pedalamandi Laos. Di Kepulauan
Indonesiapun pada abad ini pelayaranInggris lebih dominan dibandingkan
dengan Belanda. Sementaraitu pelayaranpribumi mulai merosot, kecuali
pelayaranBugis yang dapat bertahanterus. Umumnya pelayarannon-Eropa
beradadi tanganpengusahaArab dan Cina. Juga.pelayaran orang Thai lebih
banyakdipegangoleh orang Cina atauorang Thai keturunanCina.
Akan tetapidi sampingsistempelayaran'resmi',peluangyang terbukapada
masakekacauanketika negara-negara kolonial Eropa masih saling berperang,
yaitu pada abadke-18 dan awal abadke-19,dipergunakanoleh pelaut-pelaut
dari Filipina Selatanyang mulai menjelajahperairanAsia Tenggara. Pelayaran
ini lebih dikenalsebagai'pelayaranLanun!,dan sepertidiketahui,lanun adalah
sinonim dengan bajak laut. Sebenarnyaistilah 'Lanun' mengacu kepada
sukubangsadi Filipina Selatan(Ilanun, Iranun, atau Ilanao), demikian pula
istilah'Mangindano'terkenal di kawasantimur Indonesiasebagaisinonimdari
perompaklaut, padahal orangMangindanomerupakansukubangsadi Mindanao
Selatan. Sejak 1830-anpula dikenal 'Orang Balangingi'yang tersohorkarena
ekspedisi-ekspedisi lautnya y angmenjamah hampir seluruhpantai kepulauan
Jati, Bilangan 2, Disember 1996 5l

Asia Tenggara. Salah satu cirinya adalahmenculik orang untuk dibawakan ke


pasarbudak di Kepulauan Sulu untuk memenuhi kebutuhanakan tenagakerja.
Pelayaranmerekasudahtentu dilawan oleh kekuatan-kekuatan kolonial (Inggris,
Belanda,dan Spanyol),akantetapi baru berhasilditumpasmenjelangakhir abad
ke- 19. Padawaktu itu teknologi perkapalandan persenjataanBarat sudahjauh
lebih maju, demikian pula alat-alatnavigasi Barat semakin canggih. Tetapi
faktor penting lainnya adalah penghapusansistem perbudakan yang mulai
meluas pada waktu itu sehingga'budak-budak'hasil tangkapan tidak lagi
mendapatpemasaransepertidahulu kala.rs
Di Kepulauan Indonesiabaru pada akhir abad ke-19 Belanda mulai
memperhatikanmasalah pelayaranantara-pulauyang pada waktu itu lebih
dikuasaiInggris. Sehubungan denganhal ini makaBelandamendirikansebuah
perusahaanpelayaranyang melayaniseluruhwilayah kepulauan. Perusahaan
Belandaini lebih dikenal dengansingkatannya- KPM (Koninklijke Paketvaart
Maatschappfl - dan selama kurang lebih setengahabad memainkan peranan
pentingdalammenyelenggarakan hubunganmaritim di Nusantara.Akibatnya
banyakperusahaankecil tidak dapatbersainglagi, kecuali beberapaperusahaan
yang menjadi pelengkapsebagaifeeder dalam trayek pelayaranyang tidak
dilayani KPM. Tetapi pada umumnya hampir seluruhNusantaradisinggahi
kapal KPM, sehingga perusahaanini sesungguhnyamenjadi pendukung
pemerintahkolonial untuk menguasaiekonomi Nusantaradalam satu sistem
perekonomian dan sekaligus mempersatukanwilayah ini ke dalam satuan
pemerintahan Hindia-Belanda. r6
Sebagaipenutuppatutpula disebutdi sini perusahaan
milik Jerman,Italia,
Amerika, dan Jepang yang mulai berkembangpada akhir abad ke-19 dan
mengadakanperhubunganlaut antaraAsia Tenggaradengannegerinyamasing-
masing.

Catatan:

l.Dalam Paul Pelliot, 'Deux itinerairesde Chine en Inde a la fin du viiie siecle',BEFEO lV,
1904:372-373.

2.ltsing, A record of the Buddhist religion as practised in India and the Malay Archipelago (AD
671-695),diterjemahkanoleh J. Takakusu. Edisi India ke-2 oleh MunshiramManoharlal, 1982
(Terbitanpertamaoleh ClarendonPress,London, 1896),halamanxxvii-xxxviii.

3.Jean Sauvaget(ed.';,Ahbar as-Sinwal-Hind-Relation de la Chine et de l'lnde, Paris, Societe


d'Edition Les belleslettres, 1948,halamanT-9.

4.The Travels of Marco Polo, diterjemahkandan disertai sebuahintroduksi oleh Ronald Latham,
PenguinClassics,I 958, halaman249-259.
Adrian B. Lapian - Peta Pelayaran Nusantara 52
S.lbnBatntu, Travelsin Asia and Africa 1325-1354.Ditcrjemahkandandisuntingoleh H.A.R.
Gibb, Routledge& KeganPaul,London,1969(Terbitanpcrtama1929),halaman272-281.

6.lbid.,halaman368.

T.LouiseLevathes,Wlen ChinaRuledtlu &as: Tlte TreasureFleet of theDragon Tlvone 1405-


1433,Simon& Schustcr, New York, 1994.

S.JacquesDars, Ia marine chinoisedu Xe au XIY siecle. CommissionFrancaiscd'Histoire


Maritime,EconomicqParis,1992,halaman350-351.

9.Noboru Karashima,'Indian commercialactivitiesin ancientand medievalSoutheastAsia',


Papersread at the PlenarySessionsof the Eight InternationalConference- Seminarof Tamil
Studiesheldin Thanjavur,SouthIndia,Januaryl-5, 1995,halamanl-25.

l0.AtsushiKobatadanMisugo Matsud4RytlEuanrelationswith Korea and South&a countries,


AtsushiKobata"Kyoto, 1959.

I l.J.J.Ras,HikayatBandjar,A Studyin Malay Historiography,DenHaag,1968,halaman254-


258.

l2.Lihat pctadalamDavid E. Sopher,Theseanomads,1977,halaman1962:'Bajauin place


namcs'.

l3.A.B. Lapian,The maritimene-tworkin the IndonesianArchipclagoin the fourteenthcentury',


SPAFADigest,Bangkok,Vol.VI,No.l, 1985,halaman4O45,49.

14.J.Noorduyn,'De handelsrclatiesvan het Makassaarserijk volgensde Notitie van Cornelis


Speclmanuit 1670',NederlandseHistorbclp Bronnenuitgegevendoor let NederlandsHistorisch
Genootschap,lll, Amstcrdam,Verloren,I 983,halaman 97-123.

ls.LihatpetadalamJamcsFrancisWarrcn,
TluSuluZone17$-lSgS,SingaporcUnivenityPress,
1981,halaman146dan167.

l6.Lihat petadatamJ.N.F.M.a Campo,KoninHijkc PakctvaartMoatsclappij: Stoomvaarten


staatsvormingin deIndonesisclearchipel 1888-/,9/,4,
Hilversum,Vcrlorcn,1992,halamankulit
depandanbelakang.

You might also like