Professional Documents
Culture Documents
Depresi Pasca-Stroke:
Diagnosis dan Tatalaksana
Ayu Susilawati, Ratep N*, Kusuma Putera**
PPDS 1 Neurologi, *SMF Psikiatri, **SMF Neurologi,
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar, Bali, Indonesia
ABSTRAK
Depresi pasca-stroke (PSD) merupakan salah satu komplikasi stroke dengan prevalensi 9-60%. Patofisiologi PSD yaitu: hipotesis lokasi lesi, ukuran
infark, depresi vaskuler, faktor biokimia neuronal seperti hipotesis neurotransmiter, disfungsi imun, aktivasi aksis hipotalamik-pituitari-adrenal
dan hipotesis neurogenesis. Diagnosis depresi berdasarkan DSM IV TR. Alat skrining diagnosis depresi yang digunakan adalah: Patient Health
Questionnaire (PHQ) 2, PHQ 9, geriatric depression scale, hospital anxiety and depression scale, stroke aphasia depression quetionnnaire-10, aphasia
depression rating scale, visual analog mood scale ( VAMS). Penatalaksanaan PSD meliputi cara nonfarmakologi dan farmakologi.
ABSTRACT
Post stroke depression (PSD) is one of stroke complications with prevalence of 9-60%. Theories of pathophysiology involved: the hypothesis
of infarct location, infarct size, vascular depression, biochemical neuronal factor such as hypothesis of neurotransmitter, immune dysfunction,
hypothalamic-pituitary-adrenal axis activation and neurogenesis hypothesis. Diagnosis is based on DSM IV TR using diagnostic screening tools.
Screening diagnose of depression that is used: Patient Health Questionnaire (PHQ) 2, PHQ 9, geriatric depression scale, hospital anxiety and
depression scale, stroke aphasia depression quetionnnaire-10, aphasia depression rating scale, visual analog mood scale ( VAMS). Treatment
consist of pharmacological and non-pharmacological methods. Ayu Susilawati, Ratep N, Kusuma Putera. Post Stroke Depression:
diagnosis and management.
PENDAHULUAN ditandai oleh perasaan sedih, hilangnya minat dengan keluaran kognitif dan fisik yang
Depresi pasca-stroke (PSD) merupakan salah terhadap aktivitas dan berkurangnya energi buruk.3 PSD berdasarkan onsetnya dapat
satu komplikasi stroke yang ditandai oleh ( WHO).5 dibagi menjadi: PSD onset dini bila depresi
abnormalitas mood, menyalahkan diri sendiri, terjadi dalam 3-6 bulan pasca-stroke dan PSD
kesedihan, dan depresi. PSD merupakan EPIDEMIOLOGI onset lanjut bila terjadi dalam 24 bulan
faktor utama yang dapat menghambat Insiden stroke iskemik sebesar 70-80% pasca- stroke. PSD onset dini berhubungan
penyem- buhan fungsi neurologi dan dari seluruh kasus stroke sedangkan stroke dengan lesi yang besar sedangkan onset
aktivitas harian pada pasien stroke, dan hemoragik lebih jarang.4 Laki-laki lebih lanjut ber- hubungan dengan fungsi sosial
berhubungan dengan peningkatan berisiko dibandingkan perempuan dengan yang lebih buruk.4
mortalitas. perbandingan 1,33:1, 70% pasien stroke yang
selamat mengalami disabilitas permanen Prevalensi depresi pasca-stroke (PSD) 9-
DEFINISI dalam pekerjaan, 25% mengalami demensia 60%. Berdasarkan studi populasi, insiden
Stroke adalah tanda klinis gangguan fungsi vaskuler.6 PSD sebesar 23-40%, sedangkan pada
serebral fokal atau global yang timbul hospital- based study sebesar 35-53%, dan
mendadak, yang berlangsung lebih dari Kira-kira 40% pasien stroke iskemik ter- pada studi komunitas antara 9-23%.5
24 jam atau menimbulkan kematian yang diagnosis depresi pasca-stroke (PSD), studi lain Prevalensi PSD meningkat dengan
semata-mata disebabkan gangguan vaskuler melaporkan insiden yang lebih tinggi yaitu meningkatnya umur, prevalensi tertinggi
( WHO).5 72%.2 Depresi menetap setelah 20 tahun terjadi sekitar 3-6 bulan pasca-stroke dan
pada tetap tinggi sampai 1-3
Depresi adalah kelainan mental umum yang 34% pasien stroke usia tua dan tahun kemudian. Menurut Ghoge, dkk.
berhubungan
901 CDK-223/ vol. 41 no. 12, th. 2014 CDK-223/ vol. 41 no. 12, th. 2014 901
prevalensi depresi pasca-stroke adalah 10- mengakibatkan berkurangnya cerebral blood yang rendah, khususnya 5-HT, NE dan
25% pada wanita dan 5-12% pada laki-laki; flow (CBF) dan reaktivitas serebrovaskuler. dopamin serta densitas tinggi reseptor global
adanya riwayat kelainan psikiatri dan Perubahan abnormal CBF regional pada untuk monoamin oksidase (MAO-A) yang
kelainan kognitif sebelum stroke pasien hipertensi terjadi pada regio memetabolisme neurotransmiter ini. Serabut
menyebabkan gejala depresi lebih berat; subkortikal otak, yaitu struktur limbik dan serotonergik dan noradrenergik yang berasal
laki-laki memiliki gangguan aktivitas harian paralimbik. dari nuklei batang otak dan menginervasi
serta fungsi sosial lebih besar.7 Depresi sistem limbik, korteks prefrontal dan struktur
mayor terjadi pada 25% pasien stroke Hipotesis Neurotransmiter lainnya berhubungan dengan regulasi
sedangkan depresi minor terjadi sekitar 14- Perilaku emosional diatur oleh neuro- mood. Sistem kolinergik melalui reseptor
31%.4 transmiter seperti monoamin, dan disfungsi asetilkolin nikotinik, diperkirakan terlibat pada
monoamin dapat menimbulkan berbagai etiologi depresi mayor. Perubahan sistem
PATOFISIOLOGI PSD gejala psikiatri termasuk depresi. Hipotesis dopaminergik mesolimbik menimbulkan
Hipotesis Lokasi Lesi ini menjelaskan hipotesis lokasi lesi pada anhedonia. Seluruh jalur ini bisa terputus oleh
Robinson, dkk. melaporkan stroke hemisfer patogenesis PSD. Lesi serebral menyebabkan lesi stroke sehingga menimbulkan depresi.3
kiri khususnya di regio frontal kiri dan basal terputusnya proyeksi ascending dari midbrain
ganglia secara signifikan berhubungan dan batang otak, melewati talamus dan Hipotesis Disfungsi Imun
dengan depresi. Tetapi beberapa studi basal ganglia dan mencapai korteks frontal, Depresi terbukti berhubungan dengan
lain menemukan hubungan lesi hemisfer menyebabkan penurunan bioavailabilitas peningkatan respons inflamasi seperti level
kanan dengan PSD dan penelitian lain tidak biogenik amin termasuk serotonin (5-HT ), interferon gamma (IFN ), interleukin -1 beta
menemukan hubungan antara lokasi lesi dan dopamin (DA) dan norepinefrin (NE) sehingga (IL-1), tumor necrotizing factor alfa ( TNF-),
risiko PSD.8,9 Lesi frontal kiri dan basal ganglia menimbulkan gejala depresi. Gao, dkk. interleukin (IL)-6, IL-1 dan penurunan IL-
kiri merupakan tipe lesi tersering pada pasien meng- amati penurunan konsentrasi 10. Kerusakan jaringan dan kematian sel
depresi mayor.10 serotonin plasma dan liquor cerebrospinal merupakan jembatan antara inflamasi dan
(LCS) pada pasien PSD. Winter, dkk. PSD. Pada model hewan depresi, terjadi
Hipotesis Ukuran menemukan bahwa lesi neuron peningkatan sitokin proinflamasi seperti IL-
Infark dopaminergik pada substansia nigra pars 1 dan TNF- di hipokampus dan striatum
Ukuran infark berhubungan dengan kompakta dan area tegmentum ventral yang merupakan area kritis kelainan mood,
timbulnya dan beratnya PSD. Infark luas tikus memperberat gejala perilaku seperti dan dapat meningkatkan ukuran infark serta
menyebabkan kerusakan berat pada area depresi. Selain itu kadar reseptor 5-HT dan pembentukan edema. Sitokin inflamasi
yang memodulasi perilaku emosional dan messenger ribonucleotide acid (mRNA) berperan penting pada pengaturan ke-
perubahan biokimia. Defisit neurologi hipokampus pada model tikus dengan PSD matian sel, termasuk apoptosis dan
berat akibat infark luas dapat menjadi lebih rendah ( Wang, dkk.).8,9 nekrosis, khususnya pada area rentan seperti
faktor psikologis sosial yang berhubungan hipokampus. Meningkatnya kematian sel
dengan patogenesis PSD. Studi PSD di Cina Hipotesis neurotransmiter dan sitokin me- akibat perluasan infark serebri berhubungan
menunjukkan volume infark akut lebih rupakan 2 teori biologi utama PSD. Menurut langsung dengan gejala depresi. Studi pada
besar pada grup PSD dibandingkan kontrol Robinson dan Bloom (1977), lesi iskemik yang hewan depresi menunjukkan peningkatan
(p=0,029), dan Nys, dkk. melaporkan PSD mengganggu akson asending mengandung apoptosis pada hipokampus dan amigdala.
awal secara signifikan berhubungan dengan biogenik amin dari batang otak ke korteks IL-1, IL-6 dapat mengganggu sistem
ukuran lesi (p=0,008).8 serebri menyebabkan penurunan ketersediaan metabolisme glutamat dan meningkatkan
biogenik amin di struktur limbik lobus frontal neurotoksisitas. Sitokin proinflamasi mem-
Hipotesis Depresi Vaskuler dan temporal serta basal ganglia. Teori pengaruhi sintesis dan metabolisme
Berdasarkan hipotesis ini, lesi silent yang monoamin menyatakan bahwa depresi neurotransmiter monoamin.8
mengganggu jalur kortiko-striato-pallido- berhubungan dengan kadar monoamin
talamo-kortikal menimbulkan gejala depresif.
Brodaty dan Santos menyatakan PSD
berhubungan dengan akumulasi patologi
vaskuler otak atau lesi pada area kritis ini.8