You are on page 1of 8

Jurnal e-GiGi (eG), Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

UJI EFEK ANTI BAKTERI EKSTRAK BUNGA CENGKEH


TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans SECARA IN VITRO

1
Juvensius R. Andries
2
Paulina N. Gunawan
3
Aurelia Supit

1
Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas
Sam Ratulangi Manado
2
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Universitas Sam Ratulangi Manado
3
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: tara.hatana.marpaung@gmail.com

Abstrak: Minyak cengkeh berguna sebagai antibakteri alami. Minyak esensial dari cengkeh mempunyai
fungsi anestetik dan antimikrobial. Zat yang terkandung dalam cengkeh yang bernama eugenol dapat
membunuh bakteri termasuk bakteri yang resisten terhadap antibiotika, salah satunya adalah bakteri
Streptococcus mutans. Bakteri ini merupakan mikroorganisme penyebab utama terjadinya karies. Tujuan
dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak cengkeh terhadap bakteri
Streptococcus mutans secara in vitro. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan
post test only control group design. Penelitian ini menggunakan bahan coba ekstrak cengkeh dengan
konsentrasi 40%, 60%, dan 80%, Ciprofloxacin, aquades dengan pengulangan sebanyak lima kali. Data
dikumpulkan dan dianalisis dengan one-way ANOVA dan post-hoc uji LSD ( = 0,05). Berdasarkan hasil
uji statistik penelitian uji efek antibakteri ekstrak cengkeh terhadap bakteri streptococcus mutans secara in
vitro, dapat disimpulkaan bahwa ekstrak cengkeh memiliki efek antibakteri dalam menghambat
pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans secara in vitro. Hasil uji lanjut post-hoc uji LSD menunjukan
daya hambat ekstrak cengkeh 40%, 60%, 80%, lebih kecil (p<0,05) dalam menghambat Streptococcus
mutans secara in vitro dibandingkan Ciprofloxacin.
Kata Kunci: Ekstrak cengkeh, Streptococcus mutans.

Abstract: Clove oil is useful as a natural antibacterial agent, essential oil of clove has anesthetic and
antimicrobial effect. Substances contained in clove called eugenol can kill bacteria including antibiotic
resistant bacteria, one of which is the bacteria Streptococcus mutans. This bacteria is a major cause for
caries. The purpose of this study was to mengetahui clove extrack antibacterial effects againts
Streptococcus mutans bacteria in vitro. This study is an experimental study using a post test only control
group design. This research try using clove extract with a concentration of 40%, 60%, and 80%,
Ciprofloxacin, aquades repetition five times. Data collected and analyzed by one-way ANOVA and post-
hoc LSD test ( = 0.05). Based on the results of the statistical test to test the effects of anti-bacterial
research clove extracts against Streptococcus mutans bacteria in vitro, can disimpulkaan that clove
extracts have antibacterial effects in inhibiting the growth of Streptococcus mutans bacteria in
vitro.further test result post-hoc LSD test shoved its inhibitory clove extract 40%, 60%, 80% smaller
(p<0,05)in hibiting Streptococcus mutans in vitro compared Ciprofloxacin.
Keywords: clove extract, Streptococcus mutans

Cengkeh (Syzygium Aromaticum atau dan didistilasi uap dapat memperoleh


Eugenia Aromatucum), dalam bahasa minyak daun cengkeh yang bernilai
inggiris disebut cloves, adalah tangkai bunga ekonomi. Minyak cengkeh merupakan
kering beraroma dari keluarga pohon sumber agen antimikrobial melawan bakteri
Myrtaceace.1 Daun cengkeh sering kali dalam mulut yang biasanya dihubungkan
kurang dimanfaatkan dan dianggap sebagai dengan penyakit karies gigi dan
1
limbah, apabila daun cengkeh dikeringkan periodontal. Minyak cengkeh memiliki
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

aktivitas biologi, antara lain sifat antibakteri, Karies gigi merupakan penyakit infeksi
antijamur, pemberantas serangga, dan anti- dan merupakan suatu proses demineralisasi
oksidan, dan secara tradisional digunakan yang progresif pada jaringan keras
sebagai agen flavor dan bahan antibakteri permukaan gigi oleh asam organis yang
dalam pangan.1 berasal dari makanan yang mengandung
Minyak cengkeh merupakan salah satu gula.5 Karies gigi merupakan penyakit yang
bahan antibakteri alami yang jumlahnya paling banyak dijumpai di rongga mulut
melimpah, mudah diperoleh serta dianggap bersama-sama dengan penyakit periodontal,
memiliki kemampuan antibakteri.2 Cengkeh sehingga merupakan masalah utama
menghasilkan minyak atsiri sekitar 14-21% kesehatan gigi dan mulut.4
dimana komponen utamanya 95% ialah Saat ini telah dipahami bahwa karies
eugenol. Eugenol adalah sebuah senyawa gigi merupakan salah satu penyakit infeksi
kimia aromatik, berbau, banyak didapat di dengan penyebab multifaktorial.5 Strepto-
butir cengkeh, sedikit larut dalam air dan coccus mutans sebagai bakteria penyebab
larut pada pelarut organik .1 utama terjadinya karies gigi, yang
Minyak ekstrak cengkeh dapat dipakai sebelumnya diketahui sebagai bagian dari
sebagai bahan aktif atau pembuatan obat flora normal dalam rongga mulut yang
kumur karena sifatnya sebagai anti berperan dalam proses fermentasi karbo-
mikroba.2 Hasil penelitian menunjukan hidrat sehingga menghasilkan asam yang
bahwa formula obat kumur yang dihasilkan pada akhirnya menyebabkan terjadinya
dapat menghambat tumbuhnya bakteri demineralisasi gigi.6 Bakteri ini merupakan
streptococcus mutans dan streptococcus bakteri patogen pada mulut yang merupakan
viridians yang dapat menyebabkan agen penyebab utamanya plak, ginggivitis,
terjadinya plak gigi.1 Pada zaman Dinasti denture stomatitis dan karies.7 Dari beberapa
Han 220 -206 SM cengkeh sudah di proses penelitian terhadap bakteri yang ada di plak
dan digunakan sebagai pewangi mulut.3 gigi, ternyata hanya Streptococcus mutans
Mekanisme toksisitas fenol dalam saja yang mempunyai korelasi positif
minyak atsiri menyebabkan denaturasi dengan adanya karies pada permukaan gigi.8
protein pada dinding sel kuman dengan Antibakteri merupakan substansi yang
membentuk struktur tersier protein dengan dihasilkan oleh suatu mikroorganisme
ikatan nonspesifik atau ikatan disulfide.2 (bakteri), yang mempunyai kemampuan
Selain itu minyak daun cengkeh juga sering untuk menghambat pertumbuhan ataupun
digunakan dalam berbagai macam peng- membunuh mikroorganisme lain. Aktivitas
obatan, antara lain sebagai obat batuk, obat antibakteri diukur secara in vitro untuk
sakit perut, dan obat sakit gigi. Selain itu menentukan potensi agen antibakteri dalam
minyak atsiri juga sering digunakan untuk larutan, konsentrasinya dalam cairan tubuh
mengobati infeksi pada kulit. Bidang medis atau jaringan, dan kerentanan mikro-
sering menggunakan eugonol.1 organisme tertentu terhadap obat dengan
Streptococcus mutans merupakan konsentrasi tertentu. Ada beberapa faktor
bakteri gram positif berbentuk bulat yang yang mempengaruhi aktivitas antimikroba in
khas membentuk pasangan atau rantai vitro yaitu pH lingkungan, komponen
selama masa pertumbuhannya. Strepto- medium, stabilitas obat, ukuran inokulum,
coccus merupakan salah satu golongan lama inkubasi, dan aktivitas metabolik
bakteri yang heterogen.5 Beberapa diantara- mikroorganisme. 9
nya merupakan anggota flora normal pada Golongan kuinolon yaitu Ciprofloxacin
manusia. Streptococcus mutans merupakan bersifat bekterisidal dan bekerja dengan
bakteri gram positf (+), bersifat non motil menghambat DNA girase, suatu enzim yang
(tidak bergerak), berdiameter 1-2 m, penting dalam proses supercoiling DNA
bakteri anaerob fakultatif. Memiliki bentuk mikroba. Spekrum aktivitas antibakteri
bulat atau bulat telur, tersusun seperti rantai golongan ini meliputi bakteri gram negative:
dan tidak membentuk spora.1 Enterobacteriaceae, serratia, providencia,
Andries, Gunawan , Supit; Uji Efek Antibakteri Ekstrak Bunga Cengkeh...

P. aeruginosa, dan Streptococcus. KHM Tahap kedua ialah Bunga cengkeh yang
untuk berbagai mikroba ini umumnya sudah kering di belender halus, kemudian
adalah 2g/ml. mikroba lain yang juga disaring menggunakan ayakan tepung
sensitive ialah Staphylococcus, N. gonor- hingga didapatkan bubuk cengkeh kering.
rheoeae, H. influenza, dan Klamida. Retensi Kemudian bubuk cengkeh ditimbang
telah terjadi pada mikroba yang kurang sebanyak 100 gr dan ditempatkan diwadah
sensitif, Pseudomonas, beberapa strain tertutup. Masukkan bubuk cengkeh ke
Enterobacteriaceae, dan Staphylococcus.10 dalam labu ekstraksi, tambahkan pelarut
Pada penelitian Desy Enayati tahun etanol sebanyak 400 ml, kemudian di
2009 menunjukkan bahwa ekstrak metanol refluks, alirkan air pendingin melalui
bunga cengkeh yang diuji menggunakan kondensor, kemudian pasangkan labu
metode dilusi memiliki aktifitas antibakteri ekstraksi kedalam air mendidih dalam
terhadap Streptococcus mutans. Berdasarkan waterbath kemudian di refluks selama 3 jam,
hal ini, penulis tertarik untuk menguji efek lalu hasil refluks disaring menggunakan
antibakteri dari penggunaan ekstrak cengkeh kertas saring untuk memisahkan ampas yang
terhadap bakteri Streptococcus mutans mungkin masih terikut ketika proses refluks
secara in vitro dengan menggunakan metode sehingga didapatkan filtrat-nya, kemudian
sumuran. filtrat di evaporasi untuk menguapkan
pelarut etanol yang masih tercampur,
sehingga diperoleh ekstrak murni cengkeh
BAHAN DAN METODE
(Gambar 6). Hasil ekstrak ditempatkan pada
Penelitian ini merupakan penelitian media tertutup dan terhindar dari paparan
eksperimental dengan pendekatan post test cahaya matahari langsung, dan dimasukkan
only control group design yang ke dalam refrigerator.
dilaksanakan pada Maret-Juli 2014 di Tahap ketiga ialah larutan ekstrak
laboratorium parasitologi Fakultas cengkeh diencerkan dengan etanol. Dalam
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi membuat ekstrak cengkeh konsentrasi 40%,
Manado. Sampel pada penelitian ini ialah 60%, dan 80% yaitu dengan cara mengambil
koloni bakteri Streptococcus mutans. Alat larutan induk sebanyak 200 ml, kemudian
yang digunakan yaitu Petridish, Tabung dipisahkan menjadi 40 ml, 60 ml, dan 80 ml.
reaksi, Pinset, Kapas lidi steril, Sterilisator, Masing-masing konsentrasi dibuat dengan
dry heat, Inkubator, Anaerobic jar, Api cara melarutkan 40 ml ekstrak cengkeh
bunsen, Object glass, Mikroskop, Jangka dilarutkan dengan larutan etanol sebanyak
sorong, Sendok plastik, Timbangan, Tabung 60 ml, 60 ml ekstrak cengkeh dilarutkan
erlenmeyer, Microwave, Kamera, Spidol, dengan larutan etanol sebanyak 40 ml, dan
Perforator Refrigerator, Labu ekstraksi, 80 ml ekstrak cengkeh dilarutkan dengan 20
Kondensor, dan Waterbath. Bahan ml larutan etanol, sehingga masing-masing
penelitian ini yaitu Minyak cengkeh, Bakteri konsentrasi menjadi 100 ml. Setelah
Streptococcus mutans, NaCl 0,9%, Kristal dilarutkan tempatkan ekstrak cengkeh pada
violet, Lugol, Safranin, Alkohol 96%, media tertutup dan masukkan ke dalam
Minyak emersi, Agar darah, Brain heart refrigerator.
infusion (BHI), Aquabidest steril Etanol. Tahap keempat ialah Petridish, tabung
Tahap pertama ialah Bakteri yang telah reaksi, pinset, object glass, dan tabung
dipesan dari Fakultas Kedokteran Gigi erlenmeyer dicuci terlebih dahulu dengan
Universitas Hasanuddin Makassar ditempat- sabun antiseptik dan dimasukkan ke dalam
kan dalam wadah botol kaca steril dalam sterilisator dry heat bersama dengan kapas
dua media yakni agar miring dan media lidi steril untuk disterilkan dengan suhu 170
BHI-B kemudian dimasukkan ke dalam tas C selama 10-15 menit sedangkan untuk
untuk selanjutnya dibawa ke daerah media disterilkan (sterilisasi basah) dalam
penelitian, setelah tiba bakteri tersebut autoclave pada suhu 121 selama 2 jam.
disimpan di dalam refrigerator. BHI ditimbang sebanyak 9,3 gram lalu
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

dicampur dengan aquades sebanyak 250 ml lidi steril pada permukaan media agar darah,
dalam tabung erlenmeyer dan dipanaskan di selanjutnya pada media agar darah yang
kompor listrik selama 15 menit. Setelah itu, telah dibuatkan lubang sumuran dengan
dimasukkan ke dalam inkubator selama 15 diameter 6 mm dioleskan bakteri Strepto-
menit. Kemudian dituang ke botol steril lalu coccus mutans pada dinding sumuran.
didinginkan pada suhu ruangan. Agar darah Pada lubang sumuran diberi bahan
ditimbang sebanyak 5 gram lalu dicampur- ekstrak cengkeh dengan konsentrasi 40%,
kan dengan 125 ml aquades dalam tabung 60%, dan 80%, serta ciprofloxacin 500mg
Erlenmeyer dan dipanaskan di atas kompor yang telah dihaluskan dan ditimbang
listrik selama 15 menit. Setelah itu dibiarkan sebanyak 100mg dilarutkan dengan larutan
dingin selama 15 menit dan dicampur aquabides sebanyak 200 ml sebagai variabel
dengan darah manusia golongan darah O kontrol positif dan lubang sumuran terakhir
sebanyak 5cc. Selanjutnya dimasukkan ke diberi larutan aquabides steril sebagai
inkubator selama 15 menit. Lalu dituang ke kontrol negatif.
dalam cawan petri steril. Laher sebanyak 3 Setelah semua bahan penghambat
buah dengan diameter 6 mm yang telah dimasukkan ke lubang sumuran masing-
disterilkan sebelumnya, diletakkan tegak masing petridish, lalu diinkubasi ke dalam
lurus dengan jarak yang seragam satu sama anaerobic jar selama 24 jam.
lain dan dibiarkan dingin pada suhu Setelah 24 jam, daerah bening atau zona
ruangan. Laher diangkat dengan pinset hambat yang terbentuk pada media agar
setelah media mengeras sehingga terbentuk darah pada masing-masing sumuran yang
3 buah sumur. diberi bahan coba, diukur diameternya
Tahap kelima ialah Bakteri yang dengan jangka sorong dan diameter zona
diambil dari stok bakteri murni diuji hambat dapat diukur dengan rumus:
kebenarannya dengan cara pengecatan atau (Gambar 1)
pewarnaan gram. Bakteri ditaruh di object
glass yang sebelumnya telah ditetesi dengan
NaCl 0,9% kemudian difiksasi dengan api
bunsen.
Tahap keenam ialah Bakteri yang
diperoleh dari stok bakteri murni Fakultas DISK
Kedokteran Gigi Universitas Hasanudin
Makassar yang tersedia dalam media BHI-B
kemudian diperbanyak dengan meng-
gunakan media BHI-B dari Laboratorium
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi dengan
perbandingan 1 : 3 (200 gr : 600 gr). Setelah D1 (diameter zona
itu dimasukkan ke dalam anaerobic jar dan hambat horizontal)
diinkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam. D2 (diameter zona
Metode yang digunakan dalam hambat vertikal)
penelitian ini yaitu metode difusi lempeng D3 (diameter
agar. Media agar darah disediakan sebanyak sumuran)
9 petridish. Streptococcus mutans diambil zona hambat
dari stok bakteri murni dari FKG UNHAS
Makassar. Bakteri tersebut diperbanyak L = (D1 D3) + (D2 D3)
dengan memasukkannya dalam petridish 2
yang berisi media BHI-B lalu dimasukkan L = (D1 6,35) + (D2 6,35)
ke dalam anaerobic jar dan diinkubasi pada 2
Keterangan:
suhu 37 C selama 24 jam. Kemudian L = Luas zona hambat
bakteri dioles dengan menggunakan kapas
Gambar 1. Diagram zona hambat
Andries, Gunawan , Supit; Uji Efek Antibakteri Ekstrak Bunga Cengkeh...

HASIL PENELITIAN Tabel 2. Rerata dan standar deviasi diameter


zona hambat (mm2)
Dari pengamatan yang dilakukan, zona
hambat yang terbentuk dalam penelitian ini Bahan Coba n SD p
bisa dilihat pada Gambar 1. Setelah diukur,
diameter zona hambat dihitung dengan Ekstrak cengkeh
3 18,832,16 < 0,001
rumus lalu dimasukkan pada tabel 40%
pengamatan. Dari pengamatan yang Ekstrak cengkeh
3 19,702,42 < 0,001
60%
dilakukan terhadap penelitian ini, ditemukan
Ekstrak cengkeh
zona hambat atau zona bening di sekitar 80%
3 29.023,24 < 0,001
cakram yang berisi bahan coba yaitu ekstrak ciprofloxacin
3 37,701,75 < 0,001
cengkeh dan Ciprofloxacin (100mg). (100mg)
Aquades 3 00,0000,00 < 0,001

Hasil uji ANOVA didapatkan


probabilitas 0,00 (p<0,05), maka dapat
dinyatakan bahwa H 0 ditolak (Tabel 2).
Kelompok perendaman yang bermakna
ialah yang mempunyai signifikansi kurang
dari 0,05 (p<0,05). Hasil uji post-hoc LSD,
menunjukkan nilai probabilitas dari masing-
masing kelompok bahan coba, yaitu sebagai
berikut:
1. Kelompok bahan coba yang tidak
terdapat perbedaan yang bermakna yaitu
antara kelompok bahan coba ekstrak
Gambar 2. Zona daya hambat yang terbentuk cengkeh 40% dan ekstrak cengkeh 60%.
2. Kelompok bahan coba yang terdapat
perbedaan yang bermakna yaitu antar
Tabel 1. Tabel pengamatan Luas Zona Hambat kelompok ekstrak cengkeh 60% dengan
(mm2)
ekstrak cengkeh 80%, ekstrak cengkeh
Luas Zona Hambat (mm2) 60% dengan ciprofloxacin, ekstrak
Bahan coba Pengulangan cengkeh 60% dengan aquades, ekstrak
I II III cengkeh 80% dengan ekstrak cengkeh
Cengkeh 40% 20,41 16,36 19,71 40%, ekstrak cengkeh 80% dengan
Cengkeh 60% 21 21,2 16,91
ciprofloxacin, ekstrak cengkeh 80%
dengan aquades, ciprofloxacin dengan
Cengkeh 80% 25,81 32,3 28,9
ekstrak cengkeh 40%, ciprofloxacin
Ciprofloxacin 35,86 39,36 37,86
dengan aquades, dan aquades dengan
aquades 00 00 00 ekstrak cengkeh 40%.

BAHASAN
Probabilitas normalitas data
mempunyai distribusi normal (p> 0,05). Pada prinsip penelitian dalam uji
Setelah diketahui data mempunyai distribusi toksisitas pemilihan konsentrasi terendah
normal, maka untuk mengetahui terdapatnya dipilih konsentrasi yang tidak memberikan
perbedaan yang signifikan antara bahan zona hambat, dan konsentra tertinggi dipilih
coba secara statistik, dilakukan uji berdasarkan konsentrasi terendah dan
parametik One-way ANOVA dengan taraf konsentrasi tertinggi dapat menghasilkan
kemaknaan 5% (Tabel 2). zona hambat paling besar. Pada peneltian
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

sebelumnya telah dilakukan peneltian sekeliling sumuran Ciprofloxacin (100mg)


dengan konsentrasi terendah 1% dan kon- luas zona hambat yang terbentuk lebih besar
sentrasi tertinggi 20%, dimana 1% ekstrak dibanding dengan sumuran ekstrak cengkeh,
cengkeh pada peneltian sebelumnya tidak sedangkan sumuran yang digunakan sebagai
memberikan zona hambat.24 Sehingga pada kontrol negatif (aquades) tidak membentuk
penelitian ini peneliti ingin meneliti efek zona hambat. Hal ini sejalan dengan
antibakteri ekstrak bunga cengkeh pada se- penelitian yang dilakukan oleh Aneja dan
tiap interval 20% yaitu 40%, 60%, dan 80%. Joushi tentang daya hambat ekstrak metanol
Pada penelitian ini konsentrasi ekstrak dari cengkeh terhadap Streptococcus mutans
cengkeh 40%, 60%, dan 80% mempunyai di mana luas zona hambat yang dibentuk
daya hambat. Ekstrak cengkeh dengan 40% oleh ekstrak metanol cengkeh (11,64 mm2)
dan 60% memilki zona hambat yang lebih lebih kecil dari luas zona hambat yang
kecil dari zona hambat ekstrak cengkeh dibentuk oleh Ciprofloxacin (27,32 mm2).14
80%. Bahan coba ekstrak cengkeh Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa setiap
menunjukan adanya penambahan luas zona konsentrasi ekstrak cengkeh memiliki nilai
daya hambat setiap penambahan kon- rata-rata diameter zona hambat lebih besar
sentrasi. Hal ini disebabkan semakin besar dibanding dengan diameter zona hambat
konsentrasi ekstrak cengkeh yang terdapat kontrol negatif dalam penelitian ini yaitu
dalam medium, maka jumlah ekstrak aquades. Hal ini menunjukkan bahwa
cengkeh yang berdifusi ke dalam sel bakteri ekstrak cengkeh memiliki kemampuan
semakin meningkat sehingga menyebabkan untuk menghambat pertumbuhan bakteri
terganggunya pertumbuhan diameter koloni Streptococcus mutans. Ekstrak cengkeh
bakteri Streptococcus mutans atau bahkan mampu menekan pertumbuhan bakteri
menyebabkan kematian pertumbuhan.11 Streptococcus mutans dengan mengganggu
Penelitian ini sejalan dengan penelitian permeabilitas membran sel, menghambat
yang dilakukan oleh Kumala dan Indriani sintesis dinding sel, serta menghambat
mengenai efek antibakteri ekstrak etanol fungsi membran sitoplasma. Hasil ini
daun cengkeh (Eugenia aromatica), di mana sejalan dengan penelitian yang dilakukan
pada setiap peningkatan konsentrasi dari secara in vitro oleh Aulifa tentang aktivitas
1%, 10%,dan 20% menunjukan peningkatan antibakteri ekstrak metanol dari tumbuhan
luas zona hambat. Semakin tinggi rempah-rempahan yang membuktikan
konsentrasi ekstrak cengkeh, makin besar bahwa dari kelima ekstrak metanol yang
pula zona hambat yang terbentuk.11 memiliki presentase daya hambat paling
Terbentuknya zona hambatan di sekitar tinggi adalah ekstrak metanol bunga
sumur sampel menunjukkan ekstrak Syzygium aromaticum.15
cengkeh mengandung eugenol yang dapat Dari penelitian ini diketahui bahwa
membunuh bakteri termasuk bakteri yang terdapat perbedaan luas zona hambat yang
resisten terhadap antibiotika.12 Mustika dan terbentuk hal ini terlihat dari adanya variasi
Rahmat, menyatakan bahwa konsentrasi zona pada masing-masing bahan coba.
suatu bahan yang berfungsi sebagai Perbedaan ini dapat disebabkan oleh
antimikroba merupakan salah satu faktor beberapa faktor, antara lain besarnya
penentu besar kecilnya kemampuan dalam inokulum, waktu inkubasi, konsentrasi
menghambat pertumbuhan mikroba yang ekstrak, dan daya antibakteri zat berkhasiat.
diuji.13 Makin besar inokulum maka semakin kecil
Berdasarkan hasil pengamatan, dari 3 daya hambatnya, sehingga semakin kecil
kali pengujian dengan menggunakan zona yang terbentuk. Konsentrasi ekstrak
sumuran yang diberi larutan ekstrak memengaruhi kecepatan difusi zat
cengkeh, semuanya menunjukkan adanya berkhasiat. Makin besar konsentrasi ekstrak,
zona hambat yang cukup besar di sekeliling maka makin cepat difusi, akibatnya makin
sumur tersebut. Apabila dibandingkan besar daya antibakteri dan makin luas
dengan zona hambat yang berada di diameter zona hambat yang terbentuk. Hal
Andries, Gunawan , Supit; Uji Efek Antibakteri Ekstrak Bunga Cengkeh...

ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa 5. Bahar A. Paradigma baru pencegahan karies
ekstrak dengan konsentrasi 80% mempunyai gigi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
zona hambat yang lebih besar dibanding Indonesia; 2011.h.93.
dengan ekstrak konsentrasi 40 % dan 60%.11 6. Zaenab, dkk. Uji antibakteri siwak
(Salvadora persica Linn.) terhadap
Streptococcus mutans (ATC31987) dan
SIMPULAN Bacteroides melaninogenicus. Makara
Kesehatan; [serial online]. 2004; 8(2):h.37-
Berdasarkan hasil penelitian uji efek 40.[diakses 16 Mei 2014]. Tersedia dalam:
anti bakteri ekstrak cengkeh terhadap URL: http://journal.ui.ac.id/health/
bakteri Streptococcus mutans secara in vitro, article/download/287/283
dapat disimpulkan bahwa ekstrak cengkeh 7. Syahrurachman, Agus. Buku Ajar
memiliki efek anti bakteri dalam meng- Mikrobiologi kedokteran, edisi Revisi.
hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus Jakarta: Binarupa Aksara; 1994.h.180.
mutans secara in vitro. 8. Nugraha AW. Plak dimana-mana.
Yogyakarta: Fakultas farmasi. [serial
online]. 2008.h.1-3. Tersedia dalam: URL:
SARAN http://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05
Diharapkan dapat dilakukan penelitian /streptococcus mutans_31.pdf. [diakses 16
lebih lanjut mengenai ekstrak cengkeh Mei 2014].
9. Yosephine AD. Mouthwash formulation of
terkait manfaatnya terhadap dalam
basil oil (ocimum basilicum l) and in vitro
menghambat bakteri lain yang merugikan antibacterial and antibiofilm activities
dalam rongga mulut. Dapat dijadikan against Streptococcus mutans. Traditional
masukan agar ekstrak cengkeh bisa menjadi Medicine Journal: [serial online]. 2013;2(3):
alternatif antibakteri khususnya dibidang p.18-22. Available from: URL: http://
kedokteran gigi. mot.farmasi.ugm.ac.id/files/245.%202%20K
olom%20Puji.pdf. Accesed May 1st, 2014.
10. Staf pengajar Departemen Farkologi
DAFTAR PUSTAKA Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
1. Suryanto E. Fitokimia Antioksidan. Kumpulan kuliah Farmakologi, edisi 2.
Surabaya: CV. Putra Media Nusantara; Jakarta: EGC. 2009. hal.636
2012.h.165-6. 11. Kumala S, Indriani D. Efek antibakteri
2. Kristijanto AI, Soetjipto H, Purtanto FT. ekstrak etanol daul cengkeh (Eugnia
Ekstak kasar limbah cengkeh (Syzygium aromatic L.). Jurnal Farmasi Indonesia 2 juli
aromaticum L.) fraksi heksan sebagai 2008; 4(2):82-7.
larvisida alami terhadap jentik nyamuk 12. Evirza TD. Daya Hambat Ekstrak Bunga
demam berdarah (Aedes aegypti Linn.) Cengkeh (Syzygium aromaticum L.)
instar II dan IV. Prosidang seminar Nasional Terhadap Trichophyton mentagrophytes
sains dan pendidikan sains VII UKWS: Dan Candida albicans Secara In Vitro.
[serial online]. 2010.h.207-217. [diakses 29 Jakarta: Fakultas Farmasi Universitas
Maret 2014]. Tersedia dalam: URL: Pancasila. 2013. Skripsi. h.38.
http://repository.library.uksw.edu/handle/12 13. Mustika, I. dan A.S. Rahmat. Efikasi
3456789/3062 Beberapa Macam Produk Cengkeh dan
3. Nurdjanah N. Diversifikasi penggunaan Tanaman Lain terhadap Nematoda Lada.
cengkeh. Balai Besar Penelitian Dan Proceeding Seminar Hasil Penelitian dalam
Pengembangan Pasca Panen Pertanian Rangka Pemanfaatan Pestisida. Bogor.
Bogor. [serial online]. 2004;3(2):63-9. 1993. h.40.
[diakses 29 Maret 2014]. Tersedia dalam: 14. Aneja KR, Joshi R. Antimicrobial activity of
URL: http://perkebunan.litbang. Syzygium aromaticum and its bud oil
deptan.go.id/upload.files/File/publikasi/pers against dental cares causing
pektif/Perspektif_vol_3_No_2_3_Nanan.pdf microorganisms. Available at: URL:
4. Theodore M, Harald O, Edward J. http://www.msk.or.kr/jsp/downloadPDF1.js
Sturdevants art and science of operative p?fileName=45(5)_13.pdf. Accesed
dentistry.4th ed. St. Louis, Missouri: Mosby, Augustus 1st, 2014.
Inc; 2002.p.65, 67, 80, 83-85, 89.
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

15. Aulifa DL, Aryantha INP, Sukarsono. ilmu-ilmu hayati dan fisik Maret 2014;
aktivitas anti jamur ekstrak metanol dari 16(1): 12-18.
tumbuhan rempah-rempah. Bionatura jurnal

You might also like