Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
LILY DIANAFITRY HASAN
Politeknik Pariwisata Makassar, Jl. Gunung Rinjani, Tanjung Bunga, Makassar
Email: aroemlily@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hygiene sanitasi dapur hotel di
kota Parepare dalam upaya menjaga mutu dan keamanan makanan sesuai Kepmenkes
No. 715 tahun 2003 dan untuk mengetahui personal hygiene dan perilaku penjamah
makanan dalam mengolah makanan yang dapat menjamin mutu dan keamanan
makanan. Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif. Penentuan sampel
atau penentuan sumber informasi secara purposive sampling. Sampel adalah hotel
yang memiliki klasifikasi bintang (satu, dua dan tiga) yang memiliki dapur dan
memproduksi makanan untuk konsumen. Tehnik pengumpulan data dengan cara
observasi, wawancara dan studi pustaka selanjutnya data yang didapatkan di analisis
dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hygiene sanitasi dapur hotel di kota Parepare belum memenuhi standar
hygiene sanitasi dapur dan hygiene personal dan perilaku penjamah makanan belum
memenuhi standar yang tertulis pada KEPMEN No. 715/Menkes/SK/V/2003.
Abstract
This research focuses on hygiene and sanitation of kitchen and food handlers at hotels
in Parepare city. This research aims at describing kitchen hygiene sanitation at
hotels in Parepare as well as determining the personal hygiene and behaviour of food
handlers in food processing to maintain and ensure the quality and safety of food.
This research is a descriptive survey and determination of sample or resources is by
purposive sampling. The sample of this research was the hotels that have a level star
rating (one, two, three stars hotels). The kitchen of the hotels produces food for
guests actively. Technique of collecting data was observation, interview and review of
literature. The data was analyzed by using descriptive qualitative method.The result of the
research shows that kitchen hygiene sanitation andhygiene of food handlers at hotels in
Parepare have not met the standards of kitchen of KEPMEN No. 715/Menkes/SK/V/2003.
yang dibutuhkan per orang per menit detergen, tempat pembilasan, dan
adalah kelembaban udara 30 -70 tempat sanitasi yang dilengkapi dengan
persen, suhu 20-21C. Karena itu bila bahan saniter.
ruang pengolahan agak tertutup, alat 13. Fasilitas Tempat Cuci Tangan
exhaust sangat diperlukan, khususnya Tersedia tempat cuci tangan yang
di area pemasakan. terpisah dengan tempat cuci peralatan
9. Pintu dan Jendela maupun bahan makanan yang
Semua pintu dari ruang tempat dilengkapi dengan air kran, saluran
pengolahan makanan dibuat agar pembuangan tertutup, bak
secara otomatis menutup sendiri atau penampungan, sabun dan pengering.
dilengkapi peralatan anti lalat, seperti 14. Tata Letak Dapur
kassa yang dapat dibuka dan dipasang Penataan dapur penting untuk
tirai, pintu rangkap dan lain-lain. mengakomodasi semua kegiatanyang
Jendela dan lubang cahaya harus selalu akan dilakukan. Tata letak dapur harus
bersih dan luasnya harus 1/6 luas lantai memenuhi dua persyaratan, yaitu
tempat kerja, dalam keadaan terpaksa mengakomodasi pekerjaan pengolahan
luas jendela dapat 1/10 luas lantai. makanan secara efektif dan efisien dan
10. Penyediaan Tempat Sampah menghindari terjadinya kontaminasi
Tempat sampah dilengkapi silang produk makanan dari bahan
dengan tutup dan dilapisi dengan mentah, peralatan kotor dan limbah
kantong plastik untuk mempermudah pengolahan.
proses pembuangan dan tempat
sampah tetap bersih. Jumlah tempat Penjamah Makanan
sampah harus memadai sesuai dengan Pengertian penjamah makanan
kapasitas produksi yang dilakukan. menurut KEPMENKES No. 1098
Letakkan tempat sampah pada area tentang higiene Rumah Makan dan
penyiapan bahan makanan. Restoran : Penjamah makanan adalah
11. Area ruangan pengolahan orang yang secara langsung
makanan berhubungan dengan makanan dan
Luas untuk tempatpengolahan peralatan mulai dari tahap persiapan,
makanan harus cukup untuk bekerja pembersihan, pengolahan,
pada pekerjaannya dengan mudah dan pengangkutan, sampai dengan
efisien agar menghindari kemungkinan penyajian. Sementara itu hal-hal yang
kontaminasi makanan dan perlu diperhatikan dari perilaku tenaga
memudahkan pembersihan. Luas area pengolah makanan selama bekerja
kerja untuk mengolah makanan adalah :
perorang adalah 2m2. 1. Tidak mengobrol atau merokok
12. Fasilitas Pencucian Peralatan selama mengolah makanan.
Pencucian peralatan secara 2. Tidak makan atau mengunyah
manual harus menggunakan 3 (tiga) selama mengolah makanan.
tempat untuk proses pembersihan yaitu 3. Tidak memakai perhiasan.
tempat pembersihan dilengkapi dengan 4. Tidak menggunakan peralatan dan
fasilitas yang bukan peruntukannya.
Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016, Halaman 14 - 29
19
P3M Politeknik Pariwisata Makassar
Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN 1979 - 7168
dan data sekunder. Data primer dari kualitatif. Deskriptif kualitatif adalah
hasil pengamatan langsung kondisi penggambaran secara kualitatif fakta,
higiene sanitasi dapur hotel, penjamah data atau objek material yang bukan
makanan dengan menggunakan ceklist merupakan rangkaian angka,
penilaian dan wawancara dengan melainkan berupa ungkapan bahasa
informan (pengelola dan/atau atau wacana (apa pun itu bentuknya)
penjamah makanan). Data sekunder melalui interpretasi yang tepat dan
diperoleh dari instansi terkait serta sistematis (Wibowo, 2011:44).
kepustakaan lainnya.
Penelitian ini bersifat kualitatif, HASIL DAN PEMBAHASAN
penentuan sampel atau sumber Dari hasil pendataan yang
informasi secara purposive sampling dilakukan Badan Pusat Statistik Kota
(penentuan sampel dengan Parepare pada tahun 2013 terhadap 33
pertimbangan tertentu. sampel adalah hotel dan akomodasi lain yang ada di
hotel yang memiliki klasifikasi bintang Kota Parepare, jumlah pengunjung
(satu, dua atau tiga) yang memiliki hotel berbintang dan akomodasi lain
dapur dan aktif memproduksi makanan pada tahun 2013 sekitar 127.403 orang
untuk konsumen. Tehnik dengan perbandingan 99,39 persen
mengumpulan data dilakukan sebagai merupakan wisatawan domestik dan
berikut : 0,61 persen merupakan wisatawan
a. Observasi terhadap kondisi dapur mancanegara.
hotel dan mencatat dalam lembar Hotel yang dijadikan sampel
observasi checklist yang mengacu dalam penelitian ini berjumlah 4 hotel,
pada Kepmenkes no. 715 tahun pada hotel bintang satu, dua dan tiga
2003 dan mengambil 8 yang memiliki dapur dan melakukan
poin/indikator, dibagi kedalam tiga pengolahan makanan secara produktif.
kategori : MS (memenuhi standar), Adapun hotel yang menjadi obyek
TMS (tidak memenuhi standar) dan penelitian adalah:
N/A (not available). Observasi juga 1. Hotel Grand Star beralamat Jl. Dg.
dilakukan kepada para penjamah Pawero No 12 (0421) 28288 (***)
makanan. 2. Hotel Kenari Bukit Indah beralamat
b. Wawancara kepada informan Jl. Jend di Sudirman No. 65(*)
(pengelolah dan/atau pegawai) yang 3. Hotel Delima Sari Jl. A. Makassau
terkait dengan perilaku penjamah No 67 (0421) 28098 (**)
makanan serta kondisi/gambaran 4. Hotel Pare Wisata beralamat di Jl.
dapur hotel. Sulawesi (0421) 26088 (*).
c. Studi Pustaka
Untuk memperoleh data yang
sesuai melalui teori-teori yang ada Hygiene Sanitasi Dapur Pada Hotel
dalam buku dan dijadikan landasan Di Kota Parepare
dalam penelitian. Dapur adalah tempat yang
Analisis data yang digunakan digunakan untuk melakukan
dalam penelitian ini adalah deskriptif penyiapan, pengolahan dan penataan
Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016, Halaman 14 - 29
21
P3M Politeknik Pariwisata Makassar
Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN 1979 - 7168
dimana kedap air hanya terdapat pada memiliki warna yang cerah (putih,
bagian kompor produksi pada bagian kream). Langit-langit dapur yang kotor
tempat pencucian tidak memiliki dapat menjadi sarang bagi serangga
kedap air. Semua hotel memiliki dan dapat menyebabkan terjadinya
dinding dapur yang kondisinya halus. kontaminasi.
Hal ini membantu dalam hal Seluruh dapur hotel yang di
pembersihan oleh karyawan dapur. observasi memiliki tinggi lebih dari 3
Dinding dapur dapat menjadi meter (rata-rata antara 4 - 6 m). Tinggi
penyebab makanan yang diproduksi langit-langit dapur akan berpengaruh
menjadi tidak aman. Kondisi dinding pada sirkulasi udara yang ada dalam
yang tidak memenuhi syarat akan dapur. Tiga hotel yang memiliki
cepat kelihatan kotor dan menjadi cerobong asap yang disesuaikan
sarang bagi serangga dan bakteri. dengan kebutuhan dan besarnya dapur
3. Langit-Langit hotel tersebut. Satu hotel (Pare Wisata)
Berikut ini data tentang kondisi yang sama sekali tidak memiliki
langit-langit dapur hotel di Parepare: cerobong asap dan hanya
Tabel 3 mengandalkan exhaust fan untuk
Kondisi Langit-Langit Dapur Hotel mengeluarkan udara, asap serta uap
Berbintang Di Parepare yang ada saat proses produksi. Ini
bertujuan untuk menghindari
LANGIT- MS TM N timbulnya bau tidak sedap dan
LANGIT S / mencegah timbulnya keracunan gas-
A gas yang keluar dari asap maupun gas
Mudah 4 kompor nitrogen dioksida (NO2).
dibersihkan/ 4. Saluran Air
bebas debu Berikut ini data tentang saluran
Warna Cerah 4 air pada hotel yang telah di observasi :
Tinggi minimal 4
3 meter Tabel 4
Memiliki 3 1 Kondisi Saluran Air Dapur Hotel
cerobong asap Berbintang Di Parepare
SALURAN MS TMS N/A
Data dari tabel di atas
AIR
menunjukkan bahwa semua hotel yang
telah di observasi, langit-langit Grease Trap 4
dapurnya mudah dibersihkan. Pada Lubang Udara 2 2
semua hotel tidak ada langit-langit
yang memiliki lekukan ataupun model
ukiran dan hal ini akan sangat Data yang didapatkan seluruh dapur
membantu, mempermudah dalam hotel yang di observasi tidak memiliki
proses pembersihan. Dari sisi warna grease trap, hanya saluran
langit-langit dapur semua dapur pembuangan air yang dialirkan
langsung ke pembuangan air di luar
lokasi dapur. Grease Trap biasanya menyukai sudut ruang yang gelap dan
dipasang di bawah kitchen lembab dan dapat terhindar dari
sink dan berfungsi menyaring lemak, kontaminasi bakteri dan penyakit dari
sampah padat agar tidak mengalir ke binatang pengganggu.
dalam saluran pembuangan,
menghindari penyumbatan pipa 6. Ventilasi
saluran dan pencemaran lingkungan Ventilasi dalam area dapur
dapur. Saluran air yang memiliki sangat diperlukan agar panas, uap dan
lubang udara ditemukan pada dua polusi di ruang pengolahan/dapur dapat
hotel dan dua hotel tidak memenuhi dikeluarkan, sehingga udara di dapur
standar pada pada saluran tetap bersih/sehat.
pembuangannya. Saluran drainase
harus memiliki lubang yang Tabel 6
berhubungan dengan udara luar untuk Kondisi Ventilasi Dapur Hotel
mengurangi bau dan kontaminasi. Berbintang Di Parepare
5. Penerangan TM N/A
VENTILASI MS
Pencahayaan yang memadai S
sangat penting untuk menjamin bahwa Cukup (20% dari 4
semua peralatan ruang, dan perabot luas lantai)
y a n g t e r d a p a t di d a l a m dapur Pembuangan 4
dan di ruang penyajian dalam keadaan Asap
bersih, menjamin keberhasilan Alat Pengukur 4
proses produksi mulai dari Suhu
pekerjaan persiapan, pengolahan,
penyajian, dan penyimpanan makanan. Data yang didapatkan dari hasil
observasi menunjukkan semua hotel
Tabel 5 memiliki ventilasi dan pembuangan
Kondisi Penerangan Dapur Hotel asap yang cukup dalam hal ini exhaust
Berbintang Di Parepare fan. Namun semua hotel tidak
memiliki alat pengukur suhu pada area
PENERANGAN MS TMS N/A
dapur.
Merata 4
Tidak Silau 4
7. Tempat Sampah
Berikut ini adalah data mengenai
Dari data pada tabel 5 diketahui kondisi tempah sampah pada hotel di
bahwa seluruh hotel yang di observasi Parepare.
telah memiliki pencahayaan yang
merata dan tidak silau, selain sebagai
penerangan kondisi ini juga dapat
berperan untuk membunuh bibit
bakteri dan menghindarkan dapur dari
hewan pengerat dan pengganggu yang
Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016, Halaman 14 - 29
24
P3M Politeknik Pariwisata Makassar
Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN 1979 - 7168
Tabel 7 Tabel 8
Kondisi Tempat Sampah Hotel Kondisi Pencucian Peralatan Hotel
Berbintang Di Parepare Berbintang Di Parepare
TEMPAT MS T N/ PENCUCIAN MS T N/
SAMPAH MS A PERALATAN MS A
Cukup Dalam 4 Bak Pencucian (3 4
Jumlah bak)
Dilapisi Kantong 1 3 Bahan Saniter 4
Plastik Data pada tabel 8 menunjukkan
Memiliki Penutup 4 bahwa keempat hotel tidak memenuhi
standar dalam bak pencucian. Tidak
Pada tabel di atas diketahui ada hotel yang di observasi yang
semua hotel menyediakan tempat memiliki pencucian peralatan yang
sampah dalam jumlah yang cukup terdiri 3 bak pencucian. Pencucian
sesuai dengan keperluan dan produksi peralatan secara manual harus
sampahnya. Tempat sampah yang menggunakan 3(tiga) tempat untuk
dilapisi dengan kantong plastik proses pembersihan yaitu tempat
sampah hanya didapati pada satu hotel pembersihan dilengkapi dengan
saja dan tiga hotel tidak melapisi. detergen, tempat pembilasan,dan
Sampah yang masih tertinggal akan tempat sanitasi yang dilengkapi dengan
menimbulkan bau yang kurang sedap bahan saniter.
dan dapat menyebabkan kontaminasi Dari data pada tabel 8, keempat
bau dan bakteri serta mengundang hotel tidak ada yang menggunakan
hewan pengganggu seperti lalat dan bahan khusus saniter dalam
tikus. Seluruh hotel tidak menyediakan pembersihan dan pencucian peralatan.
tempat sampah yang memiliki penutup Informasi yang didapat dari pihak
di area dapur. Kondisi ini dapat hotel melalui wawancara bahwa tidak
menyebabkan penyebaran bau yang digunakannya bahan saniter oleh pihak
kurang sedap, dapat mengundang lalat hotel karena faktor biaya.
yang membawa bakteri jenis
clostridiumperfringens penghasil racun Hygiene Personal & Perilaku
yang dapat menimbulkan sakitperut, Penjamah Makanan
diare,mual. Untuk memperoleh kualitas atau
mutu makanan yang baik maka
8. Pencucian Peralatan diperlukan perhatian dan pengawasan
Dengan menjaga kebersihan terhadap pengetahuan, sikap dan
peralatan berarti telah mencegah perilaku tenaga penjamah makanan.
terjadi pencemaran atau kontaminasi Tujuannya adalah untuk menghindari
makanan yang dapat terjadi karena terjadinya penularan penyakit melalui
peralatan yang digunakan. makanan yang disebabkan tenaga
penjamah makanan.