You are on page 1of 1

PENYAKIT REFLUKS GASTROESOFAGEAL PADA MAHASISWA

PEMINUM KOPI DI UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

OK. YULIZAL1,2, LUKMAN HAKIM ZAIN1


1
Divisi Gastroenterologi-Hepatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara
2
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia
Medan

PENDAHULUAN : Penyakit refluks gastroesofageal atau gastroesophageal reflux


disease (GERD) merupakan abnormalitas saluran cerna akibat refluksnya isi
lambung secara berulang ke esofagus. GERD dapat menimbulkan gejala dan
komplikasi yang berat pada saluran cerna serta berdampak negatif pada kualitas
hidup. Penyebab GERD multifaktorial. Konsumsi kopi (kafein) berpengaruh pada
terjadinya GERD. Salah satu upaya dalam menegakkan diagnosis GERD ialah
dengan kuesioner GERD (GERDQ Questionnaire).
TUJUAN : Menilai dampak konsumsi kopi (kafein) dalam kejadian GERD pada
mahasiswa Universitas Prima Indonesia
BAHAN DAN CARA : Penelitian potong lintang kasus-kontrol terhadap mahasiswa
Universitas Prima Indonesia yang memenuhi kriteria penelitian melalui wawancara
dan pengisian kuesioner GERDQ yang tervalidasi untuk menegakkan diagnosis
GERD. Kelompok kasus ialah mahasiswa peminum kopi, sebagai kelompok kontrol
ialah mahasiswa bukan peminum kopi. Data-data disajikan-ditabulasikan dan
variabel-variabel dianalisis dengan metode Chi Square/Fisher Exact Test, Student t
test/Mann Whitney U test dengan menghitung nilai rasio Odds dan 95% interval
keyakinan. Kebermaknaan ditetapkan dengan P < 0,05.
HASIL : Dari 69 orang subjek mahasiswa (kasus/peminum kopi 33 orang, kontrol 36
orang), pria 37 orang (53,6%) dan wanita 32 orang (46,4%). Subjek GERD sebanyak
18 orang (26,1%) dari 69 subjek. Ada perbedaan yang bermakna dalam hal terjadinya
GERD antara kelompok peminum kopi dan kontrol (P = 0,016, OR 5,8, 95% CI (1,25
- 13,05). Dijumpai perbedaan bermakna pada indeks massa tubuh (25,95 4,39 vs
22,87 3,90, P = 0,043) dan lama konsumsi kopi (4,5 (1,0 6,0) vs 2,0 (0,5-6,0), P =
0,001), namun tidak dijumpai perbedaan yang bermakna dari sisi usia (19,46 1,27
vs 19,75 1,29, P = 0,532), jenis kelamin (P = 0,414, OR 0,67, 95% CI (0,42 - 8,01)
dan jumlah kopi yang dikonsumsi (2,0 (2,0-5,0) vs 2,0 (2,0-5,0), P = 0,522) untuk
terjadinya GERD pada kelompok peminum kopi.
KESIMPULAN : Mahasiswa yang mengkonsumsi kopi lebih beresiko untuk
menderita GERD dibanding yang tidak mengkonsumsi kopi. Kejadian GERD
dipengaruhi oleh indeks massa tubuh dan lama konsumsi kopi.
KATA KUNCI : Peminum Kopi, GERD

You might also like