You are on page 1of 4

Rencana KTTA 2

Rencana tema:

Pencatatan, penyajian, dan pengungkapan, piutang pada Unit Usaha Menengah

Rencana Sub-tema:

Pencatatan dan pengungkapan piutang pada Unit Usaha Menengah; studi kasus
pada Perusahaan Teknologi dan Informasi

Latar belakang:

Moratorium perizinan Penyelengaraan Jasa Akses Internet, atau biasanya


disebut Internet Service Provider (ISP), diumumkan melalui Surat Edaran
No.1088/DJPT.3/KOMINFO/4/2010 oleh Dirjen Postel Muhammad Budi Setiawan.
Moratorium ini, yang dilakukan pada tahun 2010, awalnya bertujuan untuk
menekan jumlah pertumbuhan usaha atau bisnis ISP di wilayah Jakarta, Bogor,
Tangerang, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek), dengan harapan pertumbuhan dan
pesebaran pertumbuhan Point of Presence (PoP) dari bisnis ISP ini bisa merata
diseluruh Indonesia.

Penghentian sementara perizinan ISP lantas tidak mengindahkan cita cita


pemerintah saat itu untuk meningkatkan pesebaran pertumbuhan bisnis ini. Trend
pertumbuhan bisnis yang belakangan disadari oleh pemerintah membawa
perkembangan yang cukup signifikan dalam hal penggunaan internet sebagai gaya
hidup masyarakatnya. Pada perkembangan berikutnya, dalam mengantisipasi
berlanjutnya penggunaan jaringan internet (bandwith internet) di Indonesia, maka
pemerintah kembali menerbitkan surat edaran untuk menghentikan moratorium
tersebut.

Bisnis berbasis teknologi ini cukup berkembang pesat, namun sayangnya


struktur pasar yang terbentuk masih berupa oligopoly. Beberapa pelaku bisnis ini
ada beberapa yang secara masiv menguasai pasar juga merupakan penyelenggara
jaringan, sehingga wajar bila pasar yang terbentuk adalah Oligopoli. Namun jika kita
melihat hanya dari sisi pelaku bisnis ISP murni, maka angkanya mendominasi yakni
sebesar 76% dari total pemegang izin ISP, dikutip dari artikel cendekiawan
karangan Iman Sanjaya, Staf Direktorat Pengendalian Pos dan Informatika, yang

NURUL ILMI SALSABILA


KELAS 6U
menulis mengenai Analisis Struktur Pasar Penyelenggara Jasa Akses Internet di
Indonesia.

Dari sumber yang sama, hingga tahun 2014 dilakukan penghentian


moratorium menunjukkan bahwa pertumbuhan bisnis ISP mengalami kenaikan
angka yang cukup signifikan di beberapa provinsi. Selanjutnya, diharapkan bahwa
bisnis ini dapat memacu produktivitasnya untuk menarik lebih banyak tenaga kerja,
dan menjadi salah satu kontributor pertumbuhan perekonomian bangsa.

Industri teknologi di Indonesia sangat strategis untuk ditumbuhkembangkan


mengingat potensi pasar yang besar, ketergantungan akan kebutuhan digital yang
mulai cenderung selalu memerlukan akses jaringan. Perkembangan teknologi dari
hari ke hari diharapkan dapat mempermudah hidup masyarakat dalam mewujudkan
akses ke dunia global untuk melebarkan kiprah Indonesia di seluruh ranah.

Masalah perkembangan industry ini dalam meningkatkan produktivitas


kinerjanya adalah membuat kinerja dalam tiap periode bisa terukur sehingga dapat
diarahkan dengan strategi peningkatan mutu yang jelas bagi periode mendatang.
Salah satu upaya pemecahan masalahnya yakni dengan memperhatikan kinerja
keuangan perusahaan tiap periodenya untuk membantu penyusunan strategi
manajemen keuangan perusahaan tersebut.

NURUL ILMI SALSABILA


KELAS 6U
Perusahaan bisnis ISP berbasis teknologi ini cenderung membutuhkan modal
kerja yang besar untuk terus berproduksi. Sehingga, fokus pembahasan akan
mengarah ke telaah pengelolaan piutang dalam laporan keuangan sebagai salah
satu ukuran produktivitas yang dapat menggambarkan modal kerja. Piutang dan
pengelolaannya dapat memperindah laporan keuangan, namun disaat yang
bersamaan juga dapat membunuh produktivitas jika tidak disajikan atau
diungkapkan sesuai standar sehingga perusahaan tidak menaruh perhatian
terhadap resiko keuangan yang berpotensi terjadi. Hal ini juga dapat membunuh
produktivitas perusahaan jika kebijakan perusahaan tidak cukup bijak dalam
menyikapi resiko piutang sehingga modal kerja perusahaan terhambat.

Objek:

Perusahaan Jasa Penyedia Akses Internet, PT Fajar Techno System, yang berdomisili
di Makassar-- Sulawesi Selatan, Indonesia.

Tujuan:

Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penyusunan Karya Tulis

Tugas Akhir ini adalah:

1. Memenuhi salah satu persyaratan dinyatakan lulus pada Program Diploma

III Jurusan Akuntansi Politeknik Keuangan Negara STAN tahun akademik

2016/2017.

2. Mengetahui penerapan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku

secara umum di Indonesia dalam pelaporan keuangan PT Fajar Techno

System, perusahaan jasa penyedia akses internet, khususnya terkait

piutang.

3. Membandingkan kesesuaian penerapan pencatatan, penyajian, serta

pengungkapan piutang pada laporan keuangan PT Fajar Technos System

NURUL ILMI SALSABILA


KELAS 6U
dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terkait piutang, yang berlaku

umum di Indonesia.

4. Menelaah lebih lanjut terkait optimalisasi penerapan standar akuntansi

piutang dalam pengelolaannya yang berdampak pada optimalisasi modal

kerja tiap tahunnya.

Manfaat:

(untuk tempat yang diteliti, pemerintah, masyarakat, atau perkembangan ilmu

Maka menurut penulis, atas latar belakang ini, penelitian terkait pengukuran,
penyajian, dan pengungkapan aset biologis dalam laporan keuangan usaha industry
biologis dapat menjadi pemicu perkembangan ilmu pengetahuan dan juga bahan
evaluasi dalam rangka peningkatan kinerja industry agrikultur peternakan sapi
perah di Indonesia.

Upaya ini diharapkan akan mencapai tujuan nasional dalam rangka memenuhi
kebutuhan susu domestic, peningkatan akses ke pasar global, sehingga akan
berdampak positif juga terhadap peningkatan PDB Indonesia.

Buat daftar pustaka

http://dittel.kominfo.go.id/daftar-penyelenggara/jasa-telekomunikasi/jasa-
multimedia/jasa-akses-internet-internet-service-provider/

NURUL ILMI SALSABILA


KELAS 6U

You might also like