You are on page 1of 12

EKSTRAKSI SEDERHANA

NIKOTIN DALAM TEMBAKAU

Disusun oleh:

Felicia Samantha (061540411888)

Indah Lestari (061540411890)

M. Rafli (061540411896)

M.Satria Wibowo (061540411897)

Ridwal Hijria Ganda (061540411899)

Sandy Aditia Putra (061540411900)

Shanti Novalia (061540411901)

Kelas : 2 EGC

Dosen Pembimbing : Letty Trisnaliani S.T.,M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

JURUSAN TEKNIK KIMIA


EKSTRAKSI SEDERHANA

NIKOTIN DALAM TEMBAKAU

I. TUJAN PERCOBAAN
Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan mampu melakukan
percobaan isolasi nikotin dari dalam tembakau.

II. ALAT DAN BAHAN


II.1 Alat-alat yang digunakan
Erlenmeyer
Gelas Kimia
Gelas Ukur
Batang Pengaduk
Spatula
Pipet Tetes
Pipet Ukur
Bola Karet
Kertas Saring
Corong Gelas
Labu Takar
Hot Plate
Neraca Analitis

II.2 Bahan-Bahan yang digunakan

Tembakau rokok
HCl pekat
Metal merah
H2SO4

III. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)

IV. KESELAMATAN KERJA


Gunakan peralatan safety pada saat melakukan praktikum seperti sarung
tangan, kaca mata, masker dan lain-lain. Khususnya pada saat mengambil
asam sulfat.

V. DASAR TEORI
Nikotin merupakan suatu cairan alkaloid berwarna kuning pucat
hingga cokelat tua yang ditemukan dalam tanaman solaceae. Kadar
nikotin merupakan kunci untuk menentukan kualitas tembakau. Banyak
factor yang mempengaruhi kadar nikotin ini yaitu jenis tembakau, jenis
tanah, tingkat kematangan tembakau, kadar nitrogen dalam tanah dan
massa penguningan.
Nikotin bersifat higroskopis dapat bercampur dalam air bersuhu
dibawah 60C, sangat larut dalam alcohol, kloroform, eter, kerosin, dan
sejenisnya. Senyawa ini terdapat sekitar 0,6 3% dalam tembakau kering.
Senyawa ini dibentuk selama biosintesis yang berlangsung diakar dan
terakumulasi di daun.
Nikotin merupakan senyawa organic nikotin, alkaloid yang
umumnya terdiri dari karbon, nitrogen, hydrogen, dan terkadang juga
oksigen, senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek kuat dan bersifat
stimulat terhadap tubuh manusia. Konsentrasi nikotin biasanya sekitar 5%
dari per 100 gram tembakau.
Sebatang rokok biasanya mengandung 8-10 mg, walaupun tentu
saja sangat bergantung merk rokor tersebut. Jika ada perokok, ketauhilah
tubuh kita menyerap 1 mg nikotin, untuk satu batang rokok yang dihisap.
Layaknya zat aditif lainnya. Ada beberapa cara nikotin untuk terserap
dalam tubuh manusia, yaitu melalui kulit, paru-paru, muscous, dan
membranes. Setelah dihisap melalui salah satu cara diatas, nikotin akan
masuk ke system peredaran darah menuju ke otak dan diedarkan ke
seluruh system tubuh.
Merokok atau proses inhasi adalah cara yang paling umum dan
tercepat bagi nikotin untuk terserap dalam darah. Alkaloid merupakan
golongan metabolit sekunder tumbuhan yang terbesar. Pada umumnya
alkaloid menackup senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau
lebih atom N2 baik sebagai bagian dari system heterosiklik atau bukan
bagiannya.
Alkaloid biasanya tak berwarna sering kali bersifat optis aktif,
kebanyakan berbentuk Kristal, tetapi hanya sedikit yang berupa cairan
misalnya nikotin pada suhu kamar alkaloid dapat dikelompokkan menjadi
alkaloid sesungguhnya, proto alkaloid, pseudoalkaloid.

Bagian-bagian tanaman tembakau :

a. Akar
Berakar tunggang, tembakau dapat tumbuh dan berkembang baik
dalam tanah yang gembur dan mudah menyerap air serta subu.

b. Batang
Berbentuk bulat lunak tetapi kuat, makin keatas batang makin kecil
dan tidak memiliki cabang atau sangat sedikit cabang.
c. Daun
Berbentuk bulat lonjong dengan ujung yang meruncing, tulang
daun menyirip, bagian tepi agak bergelombang dan licin.

d. Bunga
Bunga majemuk yang terdiri dari beberapa tandan dan setiap
tandan berisi sampai 15 bunga, bunganya berbentuk terompet dan
memanjang, warnanya merah jambu sampai merah tua diatasnya.

e. Buah
Akan tumbuh setelah 3 minggu penyerbukan, buahnya berbentuk
lonjong dan berukuran kecil berisi biji yang sangat ringan.
VI. LANGKAH KERJA
1. Mengeluarkan tembakau dari dalam rokok, lalu menimbangnya
sebanyak 1 gr dan di masukkan kedalam gelas kimia.
2. Menambahkan 10 ml NaOH 20% lalu amati.
3. Menambahkan 10 ml methanol lalu amati.
4. Menambah 10 ml eter lalu amati.
5. Menutup gelas kimia lalu aduk.
6. Diamkan selama lebih kurang 1 jam.
7. Memisahkan ekstrak.

Analisa Kualitatif
1. Sebnyak 0,5 ekstrak tembakau di tambah H 2SO4 pekat (setetes demi
setetes) sampai terbentuk garak coklat.
2. Sebnyak 0,5 ekstrak tembakau di tambah HCl pekat (setetes demi
setetes) sampai terbentuk garak coklat.

Analisa Kuantitatif

1. Melarutkan ekstrak rokok, di pipet dan di masukkan kedalam


Erlenmeyer.
2. Menambahkan 2-3 tetes metal merah dan melakukan titrasi dengan
HCl 0,1 sampai analit berubah menjadi warna merah.

VII. DATA PENGAMATAN


Ektraksi Nikotin

No Perlakuan Pengamatan
Menimbang 1 gr tembakau
Tembakau dikeluarkan dari batang rokok
1. dan memasukkan ke
lalu di timbang sebanyak 1 gr.
dalam Erlenmeyer 250 ml.

Menambahkan 10 ml
NaOH 20% kedalam Warnanya berubah menjadi kekuningan
erlenmeyer yang berisi dan berbau khas tembakau. Penambahan
2.
tembakau dan NaOH (basa) bertujuan menggaramkan
mengaduknya sampai asam didalam nikotin.
homogeny.

Warna berubah menjadi kuning


Menambahkan 10 ml kecoklatan dan memiliki bau.
3.
methanol Erlenmeyer. Penambahan methanol bertujuan untuk
melarutkan nikotin didalam tembakau.

Menambahkan 10 ml eter
Warnanya berbau menjadi hitam
kedalam campuran tadi
kekuningan dan memiliki bau eter. Eter
4. dengan menggunakan
akan mengekstrak nikotin didalam
batang pengaduk sampai
tembakau.
homogeny

Diamkan selama kurang Pisahkan lapisan atas karena itulah ekstrak


5.
lebih 1 jam. dari nikotin dengan ekstraksi sederhana.

Pengamatan Kualitatif

No Perlakuan Pengamatan

0,5 ml ekstrak + beberapa


tetes H2SO4 pekat Ektrak berubah menjadi warna cokelat
1.
dan warna kuning.

0,5 ml ekstrak nikotin + Ekstrak berubah menjadi warna kuning


2.
beberapa tetes HCl pekat. pucat dan warna cokelat.

Pengamatan Kuantitatif
Penentuan kadar nikotin

No Volume Analit Volume Titran Pengamatan


.Ekstrak + metal red menjadi
1. .5 ml 1,6 ml kuning + titrasi HCl 0,1 N
menjadi merah bata.

VIII. PERHITUNGAN
Pembuatan NaOH 20 %

M1.V1 = M2 . V2
60 20
x V 1= x 5 0 ml
100 100

0.6 x V1 = 0.2 x 50 ml

4
V1 = 0.6

= 17 ml

Pembuatan larutan standar HCl 0,1 N


x x 1000
M2 = BM
kg
0,37 x 1,19 x 1000
= l
36,5 kg /mol

= 12,06 mol/l

N2 = M x n

= 12,06 mol/l x 1 ek/mol

= 12,06 ek/l

N2 = 12,06 N

M1.V1 = M2.V2

0,1 N x 50 ml = 12,06 N x V2

V2 = 0,42 ml

Pembuatan kadar nikotin secara teori


Nikotin biasanya sekitar 5% dari per 100 gr berat tembakau
Penentuan kadar nikotin secara praktikum
N titran x V titran x B E nikotin
% Nikotin = gr sampel
ek
0,1 x 0,0016 l x 498,4 gr /ek
= l
x 100
1g
= 7,97 %

IX. ANALISA DATA

Dari percobaan ini dapat dianalisa bahwa tujuan dari praktikum ini
dilakuakan adalah untuk menentukan kadar nikotin dalam daun tembakau
kering.
Mula-mula siapkan 1 gr tembakau yang di dapat dari rokok,lalu
masukkan kedalam gelas kimia. 10 ml NaOH 20% ditambahkan kedalam
gelas kimia. NaOH 20% sebanyak 10 ml ditambahkan kedalam gelas
kimia yang berisi tembakau tadi. Penambahan NaOH (basa) bertujuan
untuk menggaramkan asam yang tergantung dengan nikoti dalam
tembakau karena nikotin umumnya mengandung dan bergabung dengan
asam yang terdapat dalam tembakau. Lalu menambahkan 10 ml eter , yang
bertujuan untuk mengekstrak nikotin dari tembkakau kering. Diamkan
selama satu jam agar nikotinnya benar-benar pekat.
Hasil dari ektraksi sederhana nikotin dalam tembakau inilah yang
akan digunakan untuk menguji pengamatan kualitatif dan kuantitatif.
Dalam pengamatan kualitatif akan terlihat keberadaan alkaloid dalam
tembakau kering yang diuji dengan menambahkan ekstrak, lalu warnanya
berubah menjadi warna coklat dan kuning, hal ini menunjukkan bahwa di
dalam sampel terdapat alkaloid.
Dalam pengamatan kualitatif, akan diketahui kadar nikotin dalam
sampel dengan melakukan titrasi.titranny adalah 0,1 N HCl dan analitnya
adalah ekstrak nikotin. Analit akan berubah warnaya menjadi mera bata
dan kadar nikotin yang di dapat dari percobaan yang kami lakukan ini
sebanyak 7,97%.

X. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa :
- Nikotin merupakan suatu cairan alkaloid berwarna kuning pucat hingga
coklat tua yang ditemukan dalam tanaman soleceae
- Penambahan NaOH sangat berguna untuk menggaramkan asam dalam
nikotin. Methanol untuk melarutkan nikotindalam tembakau , dan eter
untuk mengekstraksi nikotin dalam tembakau.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar nikotin, yaitu:
1. Jenis tembakau
2. Jenis tanah
3. Kadar nitrogen tanah
4. Tingkat kematangan tembakau
5. Massa penguningan
- Merokok atau proses inhasi adalah cara yang paling umum dan tercepat
bagi nikotin untuk terserap dalam darah.
- Data yang diperoleh dari percobaan:
V analit = 5 ml
V titran = 1,6 ml
% nikotin = 7,97 %

Daftar Pustaka
Jobsheet Penuntun Praktikum Satuan Proses .Teknik Kimia Prodram Studi
DIV Teknik Energi.Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.Tahun 2015.

GAMBAR ALAT

Erlenmeyer Pipet Ukur Spatula

Gelas
Pipet Kimia
tetes Labu Ukur
, BURET 50 ML
Corong

You might also like