You are on page 1of 24

Instrumentasi Sistem Pengaturan

Metode Pengukuran

Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng.


Jurusan Teknik Elektro FTI ITS
Telp. 5947302 Fax.5931237
Email: pramudijanto@gmail.com
Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 1
Objektif:
Proses Akusisi Data
Keluaran Sensor berupa :
Tegangan
Arus
Frekwensi
Perubahan Resistansi
Perubahan Kapasitansi
Perubahan Induktansi

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 2


Metode Pengukuran

Teknik yang
dilakukan untuk
mengolah sinyal
hasil keluaran
sensor

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 3


Proses Akusisi Data
Preprocessing
Pemrosesan awal suatu sinyal, yang terdiri dari: amplifikasi,
zero & span, dan pemfilteran.
Konversi Data
Pemrosesan dilakukan oleh komponen yang mengubah dari
representasi sinyal analog ke digital (ADC).
Postprocessing
Proses pengolahan lanjut yang perlu dilakukan sebelum data
yang telah terkonversi atau terkuantisasi diaplikasikan
sebagai data pengukuran untuk proses selanjutnya.

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 4


Preprocessing
0 0 0

0 0 0 0 0 0

Thermocoupl
e 0 0 0 0 0 0
PreAmp Zero&Span Filtering

50 V - 200 V / 30o C - 400o C 0 - 12 V 0 - 5,10 V

Rangkaian Zero & Span dan Filtering dijadikan satu,


jika filter di atas menggunakan komponen filter aktif.

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 5


Konversi Data
Personal Komputer

0 0

Kuantisasi
0 0
ADC

0 - 5,10 V 30 o C - 400 o C

Rangkaian Konversi Data atau Analog to Digital Converter


(ADC). Resolusinya ditentukan oleh jumlah bit yang bisa
direpresentasikan terhadap tegangan input analog.

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 6


Postprocessing
Personal Komputer

- Linierisasi
Kuantisasi - Filtering
- Statistical Processing

Proses Postprocessing sangat perlu dilakukan jika data yang


didapatkan dari proses sebelumnya tidak linier. Untuk
melakukan proses ini tergantung dari karakteristik data yang
didapat dari proses sebelumnya.

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 7


Proses Akusisi Data Analog

0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 Paralel/Serial
Sinyal dari Port
Sensor Analog
0 0 0 0 0 0 0 0
PreAmp Zero&Span Filtering ADC

Data Siap Postprocessing Kuantisasi


diproses

Komputer

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 8


Keluaran Sensor
Jika suatu sensor digunakan untuk mendeteksi
objek fisik, maka perubahan hasil pengukuran
tersebut berupa:
Tegangan Sensor
Arus
Frekwensi Pengolah
Resistansi Sinyal
Kapasitansi
Induktansi

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 9


Keluaran Sensor berupa Perubahan
Tegangan

Pengolah
Vin Vout
Sinyal Vout

Tegangan yang dihasilkan sensor (Vin)


berupa tegangan yang mempunyai rentang Rf
nilai dan harus disesuaikan dengan m=
Ri
rangkaian selanjutnya (Vout)
0 Vin
Rf
b= V
Ros

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 10


Rangkaian Pengolah Sinyal: Zero & Span
+V -(m Vin + b)
Ros Rf 22 k
Rf Rf
Vin - +V - +V Vout = Vin + V
Ri 22 k Ri Ros
+
-V
+
-V +(m Vin + b)
Rcomp 11 k
Vout

Rcomp R f // Ros // Ri
Rf
m= Vin
Ri

0
Rf
b= V
Ros

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 11


Keluaran Sensor berupa Perubahan Arus

Pengolah
Arusin Vout
Sinyal Vout
V2
Arus yang dihasilkan sensor (Iin) berupa Rf
arus yang mempunyai rentang nilai dan m= IRs
harus disesuaikan dengan rangkaian V1
Ri
selanjutnya (Vout)
0 I1 I2 Iin

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 12


Pengolah Sinyal: Konverter Arus ke Tegangan
Vout
I Ri Rf V2
+Vop
- Rf
Rs m= IRs
I + Ri
-Vop Vout = m + Vz V1
Ri 0 I1 I2 Iin
+V
Rf
Vz +Vop
Rpot +

Vz
V2 V1
-
-V -Vop
Rpot << Rf Rs =
( R f / Ri )( I 2 I1 )
Rf
VZ = V1 I1 Rs
Ri

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 13


Keluaran Sensor berupa Perubahan
Frekwensi

Pengolah
Frekwensiin Vout
Sinyal

Frekwensi yang dihasilkan sensor (Fin) yang mempunyai nilai


tertentu dan harus disesuaikan dengan rangkaian selanjutnya (Vout)

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 14


Pengolah Sinyal: Konverter Frekwensi ke
Tegangan

RL
V = 2 x1,1Rt Ct xf in
Rs
1
f in =
T Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 15
Keluaran Sensor berupa Perubahan
Resistansi

Pengolah
Resistansi Vout
Sinyal

Perubahan resistansi (R) yang dihasilkan sensor memerlukan


rangkaian jembatan agar tegangan (Vout) yang dihasilkan ekivalen
dengan perubahan resistansi. Pengolah sinyal berupa Jembatan
Wheatstone.

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 16


Pengolah Sinyal: Jembatan Wheatstone

R1 R3
E = Sumber tegangan DC
DVM = Digital Volt Meter
E DVM
+ -
R1 R3
R2 R4 Vout = 0, jika =
R2 R4

Jika posisi sensor diletakkan pada salah satu Resistansi, maka


konfigurasi ini dinamakan (One Active Sensor)

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 17


Jembatan Wheatstone dengan LM358

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 18


Jembatan Wheatstone LM358 (high gain)

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 19


Bentuk Lain Wheatstone LM358 (high gain)

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 20


Keluaran Sensor berupa Perubahan
Kapasitansi

Pengolah
Kapasitansi Vout
Sinyal

Perubahan kapasitansi (C) yang dihasilkan sensor memerlukan


rangkaian jembatan agar tegangan (Vout) yang dihasilkan ekivalen
dengan perubahan kapasitansi. Pengolah sinyal berupa Jembatan
Wien.

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 21


Pengolah Sinyal: Jembatan Wien

Z1 Z3 E = Sumber tegangan DC dengan mod ulasi


DVM = Digital Volt Meter
Osc.Wien DVM
+ - Z1 Z 3
Vout = 0 , jika =
Z2 Z4 Z2 Z4

Jika posisi sensor diletakkan pada salah satu Impedansi, maka


konfigurasi ini dinamakan (One Active Sensor)

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 22


Jembatan Wien dengan LM358

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 23


Keluaran Sensor berupa Perubahan
Induktansi

Pengolah
Induktansi Vout
Sinyal

Mirip cara perubahan kapasitansi. Perubahan induktansi (L) yang


dihasilkan sensor memerlukan rangkaian jembatan agar tegangan
(Vout) yang dihasilkan ekivalen dengan perubahan induktansi.
Pengolah sinyal berupa Jembatan Wien.

Instrumentasi Sistem Pengaturan - 03 24

You might also like