Professional Documents
Culture Documents
Terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT) untuk gangguan cemas
menyeluruh adalah berdasarkan pada teori bahwa gangguan tersebut berakar dari persepsi terus
menerus bahwa dunia ini adalah tempat yang berbahaya, yang mengakibatkan proses interaksi
maladaptif antara emosi, pikiran otomatis, dan perilaku. Ketidakakuratan tersebut disebabkan oleh
perhatian selektif terhadap perincian negatif di dalam lingkungan, oleh distorsi pemrosesan
informasi, dan oleh pandangan yang terlalu negatif tentang kemampuan seseorang untuk
mengatasinya. Fokus utama dari CBT adalah pada pikiran pikiran otomatis yang menyebabkan
pasien berperilaku dan berperasaan maladaptif.
Tujuan umum skripsi ini adalah memahami dan mampu menjelaskan tentang Cognitive behavioral
Therapy pada pasien dengan GAD ditinjau dari pandangan kedokteran dan Islam.
Gangguan cemas menyeluruh penyakit cemas kronik yang disertai dengan beberapa gejala somatik
seperti, gemetar, palpitasi, berkeringat, dan lain sebagainya. Penyakit ini menyerang hampir
seluruh kelompok umur, mulai dari anak anak sampai pada kalangan usia tua. Berdasarkan pada 2
penelitian utama di Amerika Serikat yaitu penelitian Epidemiological Catchment Area (ECA) dan
penelitian National Comorbidity Survey (NCS) dalam hubungannya dengan penilitian lainnya,
tingkat prevalensi Generalized Anxiety Disorder (GAD) adalah 4,1-6,6 persen.
Terapi untuk gangguan cemas menyeluruh meliputi terapi farmakologi dan psikoterapi. Psikoterapi
diantaranya adalah terapi perilaku kognitif (CBT) yang akan dibahas oleh penulis.
Dalam teori Islam cemas merupakan sifat alami manusia yang sudah ditanamkan oleh Allah SWT.
Dengan adanya rasa cemas tersebut manusia dapat menghindarkan diri dari segala bentuk bahaya.
Jika rasa cemas tersebut berlebihan dapat menimbulkan gangguan cemas. Salah satu bentuk
gangguan cemas adalah GAD. Menurut Islam GAD dapat menimbulkan berbagai penyakit lainnya
jika tidak ditangani dengan benar. CBT mengajarkan penderita GAD untuk selalu menggunakan
akalnya dalam menanggapi prasangka prasangka yang muncul. Hal tersebut sesuai dengan ajaran
Islam yang menganjurkan untuk selalu menggunakan akal dalam membedakan benar dan salah.
1
PERNYATAAN PERSETUJUAN
KATA PEGANTAR
2
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT atas berkah dan karunia-Nya serta shalawat dan salam kepada Rasulullah
Adapun skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar
adalah berkat bantuan dan dorongan berbagai pihak. Dalam kesempatan ini
YARSI.
saran dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT
3
5. Kedua orang tua tercinta, Ibunda (Hj. Nurjiah, SH) dan ayahanda
(Muhammad Idris Ali, SH) ,serta adik tersayang (Andi Iwan Setiawan
S.EP) yang tak henti-hentinya memberikan doa, kasih sayang, dukungan dan
skripsi ini.
7. Kepada seluruh sahabat serta teman-teman penulis yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang telah memberikaan semangat dan inspirasi bagi
penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun sehingga penyusunan ini dapat lebih baik sesuai dengan hasil
yang diharapkan.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
LEMBAR PERSETUJUANii
4
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR TABEL x
DAFTAR SINGKATAN xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Permasalahan 5
1.3. Tujuan 6
1.3.1. Tujuan Umum 6
1.3.2. Tujuan Khusus 6
1.4. Manfaat 6
5
2.1.8.3. Antidepressan 35
2.1.8.4. Obat Lainnya 36
2.2. Cognitive Behavioral Therapy 36
2.2.1. Definisi 36
2.2.2. Teori yang Mendasari Cognitive Behavioral Therapy 37
2.2.2.1. Pikiran Otomatis 39
2.2.2.2. Pola Dalam Pikiran Otomatis 39
2.2.2.3. Mengidentifikasi Distorsi Pikiran Otomatis 40
2.2.2.4. Aturan dan Asumsi 41
2.2.2.5. Keyakinan Inti 43
2.2.3. Cognitive Behavioral Therapy Pada Pasien GAD 44
2.2.4. Aplikasi CBT Pada Pasien GAD 47
2.2.4.1. Sesi Evaluasi 47
2.2.4.2. Sesi Pertama 51
2.2.4.2.1. Pengaturan Agenda 52
2.2.4.2.2. Cek Ansietas 53
2.2.4.2.3. Mendapatkan Update 54
2.2.4.2.4. Diskusi Diagnosis dan Psikoedukasi 54
2.2.4.2.5. Identifikasi Masalah dan Penentuan
Tujuan Terapi 55
2.2.4.2.5.1. Identifikasi Masalah 55
2.2.4.2.5.2. Penetapan Tujuan Terapi55
2.2.4.2.6. Mendidik Pasien Tentang Model Terapi
57
2.2.4.2.7. Diskusikan Masalah 58
2.2.4.2.8. Metode Relaksasi 58
2.2.4.2.9. Worry Exposure 60
2.2.4.2.10. Worry Behavior Prevention 64
2.2.4.2.11. Rangkuman dan Pekerjaan Rumah 65
2.2.4.2.11.1.Pekerjaan Rumah 66
2.2.4.2.12. Umpan Balik 71
6
2.2.4.3. Sesi Kedua dan Seterusnya 72
2.2.4.4. Sesi Penutupan dan Pencegahan Relaps 74
2.2.4.4.1. Menghadapi kekhawatiran Tentang Sesi
Tappering 74
2.2.4.4.2. Menghadapi Kekhawatiran Tentang
Penghentian Terapi 75
2.2.4.4.3. Pengulasan Ulang Hasil Terapi 76
2.2.4.4.4. Sesi Terapi Mandiri 76
2.2.4.4.5. Persiapan Setback Setelah Penghentian
Terapi 77
2.2.4.5. Sesi Booster 78
7
DAFTAR GAMBAR
8
Gambar 3 Contoh catatan harian terapi Worry Exposure 63
DAFTAR TABEL
9
DAFTAR SINGKATAN
5-HT1A : 5-hydroxytryptamine 1A
APA : American Psychiatric Association
CBT : Cognitive Behavioral Therapy
CNN : Cable Network News
10
DSM-III R : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Third
Edition With Revision
DSM-IV : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fourth
Edition
DSM-V : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth
Edition
ECA : Epidemiological Catchment Area
EEG : Elektroensefalogram
EKG : Elektrokardiogram
GABA : Gamma Aminobutyric Acid
GAD : Generalized Anxiety Disorder
HAM-A : Hamilton Anxiety Rating Scale
ICD-10 : International Classification of Disease, Tenth Edition
NCS : National Comorbidity Survey
NHS : National Health Service
NIHCE : National Institute of Health and Care Excellence
PET : Positron Emission Tomography
PPDGJ-III : Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa,
edisi ke III
PR : Pekerjaan Rumah
11