You are on page 1of 4

my , EDITORIAL |

MANAJEMEN KESEHATAN DAERAHWISATA

Uefriman Djafri *

1. LATARBELAKANG Perlu diperhatikan pula kondisi kesehatan serta para


Istilah yang menyatakan bahwa duniasemakinscmpit pelancong yang membutuhkan pelayanan khusus karena
bukanlah semata perumpaan semata. Ini menandakan kondisi kesehatannya. Dapat kita kelompokkan dalam
bahwa akses dan jarak bukan menjadi kendala lagi bagi kategori umur, kondisi hamil, cacat, pengidap penyakit
orang-orang unluk mendatangi suatu tempat. Ukuranjauh kronik.(l)
atau dekat menjadi sanngat relatif. Peijalanan lintas daerah, Bay idan anak-anak memiliki kebutuhan khusus yang
lintas negara bahkan lintas benua dapat dilakukan dalam mengacu pada vaksinasi dan perlindungan antimalaria.
waktn relatif singkat daripada perjalanan konvensional Mereka sebagai kelompok rentan terhadap berbagai
yang pernah dilakukan. Teknologi transportasi sangat penyakit infeksi.
membantu manusia dari berbagai profesi yang menjadi Contohnya, bayi akan merasa tidak nyaman saat
langganan "penikmat bepergian". penerbangan karena perubahan tekanan udara.
Perlu diingat bahwa para pelancong akan terpajan dan Risiko kesehatan Pada Perjalanan Udara
berada pada kondisi dan situasi berada pada lingkungan Memilih untuk bepergian dengan menggunakan
dengan faktor risiko kesehatan yang tidak biasa mereka
pesawat mengatasnamakan eflsiensi dan efektifitas.
hadapi pada lingkungan asalnya. Terutama pada mereka Penghematan waktu merupakan keuntungan yang jelas
yang karena profesinya memang dituntut untuk banyak lebih unggul dibandingkan transportasi lain, walaupun dari
melakukan perjalanan keluar daerah.
segi biaya relatif lebih mahal.
Belum begitu disadarinya kehadiran risiko kesehatan
" Menurut International Civil Aviation
pada daerah-daerah wisata dan transit atau berada pada
Organization, jumlah penumpang pesawat melebihi 1562
jalur sibuk perjalanan hendaknya dapat ditindaklanjuti
juta pada tahun 1999 dan 1647 juta pada tahun2000."(l)
dengan serius dalam bentuk upaya peringatan, pencegahan
Penerbangan terutama untukjarakjauh tentu saja akan
dan kewaspadaan dini yang terintegrasi.
memberikan efek pada kesehatan dan kenyamanannya,
Tingkat risiko yangbersifat globalhendaknya menjadi terutama pada penumpangyang telah mempunyai keluhan
perhatian para ahli medis, profesi kesehatan masyarakat
kesehatan atau mengidap penyakit sebelumnya danmereka
tapi juga dialamatkan kepada para penyedia pelayananjasa termasuk dalam kelompok yang lebih rentan.
wisata, usaha penerbangan dan transportasi air.
Menurut WHO InternationalTravel andhealth,2003 :
Diharapkan dapat menjadi suatu perhatian yang pada
12, dinyatakan bahwa ada beberapa faktor yang dapat
akhirnya akan membentuk suatu sikap dan antisipasi
mempengaruhi kesehatan penumpang, antara lain;
menyeluruh dan terpadu.
1. Tekanan udara kabin
2. PEMBAHASAN " tekanan udara kabin setara dengan tekanan udara
Risiko Kesehatan YangTerkait Dengan Perjalanan pada ketinggian 1500-2500 m (5000-8000 kaki) di atas
Berdasarkan International Travel and Health,2003: permukaan laut. Schingga persediaan oksigen
1 dinyatakan bahwa risiko yang mungkin akan memapar berkurang dan bertambahnya gas dalam tubuh. Namun
para pelancong ialah; daerah tujuan, lamanya perjalanan, efeknya akan dapat ditoleransi oleh penumpang yang
tujuan perjalanan, standard akomodasi dan saniatasi berada dalam kondisi sehat."
makanan dan perilaku.
Tentu saja hal tersebut akan berhubungan dengan 2. Kelembabankabin
usaha perjalanan dan wisata yang banyak mengunjungi Sepcrti dinyatakan dalam WHO, 2003 : 13 bahwa
kota dan pusat wisata. kelembaban kabin pesawat biasanya rendah, kurang dari
"...durasi dari kunjungan dan perilaku dan gaya hidup 20%. Hal ini dapat menyebabkanketidaknyamanan pada
dari pelancong sebagai faktor pcnting dalam menetapkan mata, mulut, dan hidung tapi hanya sedikit berisiko pada
tipe dari pajananagen infeksi..." kesehatan. Keluhan tersebut dapat diatasi dengan
konsumsi air yang cukup sebelum dan selama
poenerbangan, memakai pelembab kulit atau memakai
kacamata dibandingkan dengan memakai lensa kontak.
* PSIKM Fakultas Kedoktcran Universitas Andalas
1
-
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2008 Maret 2009, Vol. 3, No. 1

3. Dehidrasi dilakukan pelancong untuk mengurangi risiko terlibat atau


Sangat tidak dianjurkanmengkonsumsi alcohol sebelum menjadi korban dari kecelakaan lalulintas, antara lain:
atau saat penerbangan. Alkohol berperan untuk 1. memilikiasuransi yang meliputi keseluruhan risiko atas
menyebabkan dehidrasi. sakit, cedera dan kecelakaan.
4. Radiasi sinar kosmis dan ozon 2 memiliki surat izin mengemudi internasional setidaknya
The InternationalCommision on Radiological Protection berlaku untuk nasional.
telah menetapkan 1 mSV per tahun sebagai standard 3. mendapatkan informasi mengenai peraturan lalulintas
batas aman untuk melindungi tubuh dari bahaya radiasi negara terkait dan perawatan mesin pada negara yang
ion. akan dikunjungi.
Ozon dapat dengan mudah terkonversi menjadi oksigen 4. tidak mengemudi pada jalanan yang tidak dikenal
oleh panas dan beberapa proses katalitik sedangkan dengan baik.
sianar kosmis pada ketinggian penerbangan terdiri dari 5. tidak mengemudi setelah meminum alcohol.
radiasi ion energi tinggi dan netron. 6. mengemudi dalam batas kecepatan yang tepat.
Selain keempat hal tersebut ada juga beberapa hal yang 7. selalu menggunakan sabuk pengaman
sering dihadapi penumpang seperti ; motion sickness,
masalah immobilitas dan sirkulasi sertajet lag. Cedera dan Kecelakaan Pada Rckrcasi Air
Masalah psikologi juga dapat terjadi dalam bentuk Rekreasi air termasuk pemandian air panas, danau,
stress dan takut terhadap penerbangan (flight phobia). sungai, kolam renang dan spa. Risiko bahaya yang
berhubungan dengan rekreasi air dapat diminimalisasi
Transmisi Penyakit Infeksi dengan perilaku yang aman dan tindakan pencegahan
Risiko kesehatan yang juga perlu diperhatikan
dasar.
pada perjalanan udara ialah adanya risiko transmisi Bahaya kesehatan yang paling penting pada
penyakit. Kuman penyakit ataupun vektor perantara
rekreasiair ialah tenggelam dan cedera terutama padakepala
penyakit dapat saja ikut serta secara tidak sengaja dalam dan tulang.
pesawat atau memang ada penumpang yang telah Ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat
mengidap penyakit menular tertentu. kiita lakukan untuk mengatasi bahaya kesehatan pada saat
Kualitas udara pada kabin pesawat dikontrol
berada di daerahwisata perairan, (1) antara lain:
dengan seksama. Transmisi agen penyakit infeksi melalui 1. Praktekkan perilaku aman, menggunakan jaket
udara antar pesawat jarang terjadi dan kalaupun terjadi pelampung, perhatikan arus dan kecuraman, danhindari
berada pada jarak yang dekat dengan sumber infeksi. bagian outlet dari spa dan kolam renang.
Contohnya untuk penyakit influenza dapat berpindah antar
2 Pastikan anak-anak tidak luput dari pengawasan oranng
pesawat yang duduk berdekatan. (1) dewasa selama berada di tempat rekreasi.
Kecelakaan, Cedera dan Kekerasan 3. hindari konsumsi alcohol sebelum melakukan kegiatan
Orang-orang yang sedang dalam perjalanan dapat di daerah rekreasi
saja mengalami 4. Periksa terlebih dahulu kedalaman air sebelum
kecelakaan, cedera atau mengalami kekerasan. menyelam, dan hindari menyelam atau melompat ke
Kecelakaan lalu lintas penyebab tertinggi kematian pada permukaan yang keruh
para pelancong. Kecelakaan lalu lintas dan kekerasan 5. Tidak melompat ke dalam air .
merupakan risiko yang cukup penting diperhatikan
Penyakit Infeksi Sebagai Faktor Risiko Potensial
terutama pada negara berkembang dan dapat saja terjadi
Para pelancong memiliki risiko untuk terpajan
pada daerah wisata seperti, kolam renang, wisata selam beberapa penyakit infeksi. Risiko yang dihadapi akan
dan berlayar. Para pelancong dapat mengurangi akomodasi, hygiene dan
tergantung dari tujuan, standar
kemungkinan risiko melalui kesadaran akan bahaya dan
sanitasi termasuk juga perilaku pelancong saat bepergian.
menindaklanjuti dengan upaya pencegahan yang tepat. penyakit dapat dicegah dengan
Pada beberapa kasus
Kecelakaan Lalu Lintas vaksinasi namun ada juga yang belum tersedia vaksinnya.
Menurut International Travel and Health, 2003 Tindakan pencegahan harus dilakukan dengan sebaiknya
dinyatakan bahwa lebihdari satujuta orngmeninggal dalam walaupun ada vaksin atau tidak ada vaksin dan tindakan
kecelakaan lalulintas di seluruh dunia pada tahun 1998 dan medis yang tersedia. (1)
lebih dari 10 juta orang mengalami cedera. Menurut bukuInternationalTravel and Health ada
Terutama pada negara berkembang yang beberapa model transmisi penyakit infeksi, antara lain :
peraturan lalulintasnya belum ditegakknaya dengan a. Penyakit bersumber makanan (foodborne disease) dapat
sepenuhnya. Kemacetan lalulintas, pejalan kaki berada ditularkan melalui konsumsi makanan danminuman yang
pada jalan yang sama dengan kondisi jalan yang tidak terkontaminasi. Contohnya; Hepatitis A, demam typhoid
memadai termasuk rambu, penerangan dan perilaku dan kolera.
menyetir yang kurang baik. Tentu saja dapat dicegah dengan menjaga hygiene
Ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat makanan, minuman dan air minum serta menghindari

2
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2008 - Maret 2009, Vol. 3, No. 1

kontak dengan air pada tempat rekreasi yang terkena


polusi.
b. Penyakit bersumber vektor ( vectorborne disease)
penyakitjenis ini dapat ditularkan melalui serangga dan
vector. Dapat dicegah dengan menghindari gigitan
serangga seperti memakai lotion anti serangga
(repellant) dan kontak dengan serangga pada daerab
yang dicurigai sebagai daerah rawan penyakit. Pada simpul pcrtama dari sumber yang ada
Contohnya; malaria, demam kuning misalnyahewan, tumbuhan, manusia, virus, bakteri, cacing,
c. Penyakit bersumber hewan (zoonoses) parasit, dapat dikenali jenis-jenis sumber yang dapat
Zoonesis terdiri dari penyakit infeksi yang dapat membahayakan atau berpotensi menjadi sumberpenularan
ditularkan melalui gigitan hewan atau kontak dengan penyakit pada daerah wisata. Kondisi daerah yang menjadi
cairan tubuh atau kotoran hewan yang terkontaminasi tujuan wisata haruslah melcngkapi diri dengan informasi
dapat juga bersumber dari konsumsi daging dan susu, yang jelas mengenai penyakit endemik, kondisi wabah/
Contohnya; Rabies, Brucellosis, dan Leptospirosis. KLB yang terakhir serta hal-hal penting yang harus
d. Penyakit menular seksual diperhatikan parawisatawan atau calon wisatawan
penyakit ini dapat ditularkan karena perilaku seksual berkenaan dengan pencegahan.
yang tidak aman. Namun dapat dihindari dengan Sedangkan pada simpul 2 yang merupakan media
berperilaku seksual yang aman seperti menggunakan perantara, dapat berupa udara, air, tanah, makanan,
kondom. Contoh penyakit antara lain; Hepatitis B, HIV/ minuman, serangga, atau vektor. Sehingga penyakit-
AIDS dan Syphilis penyakit yang memakai media penularan tersebut dapat
e. Penyakit bersumber darah (bloodborne disease) dikontrol melalui media perantaranya, misalnya kegiatan
dapat ditularkan melalui kontak langsungdengan darah Inject Control yang secara rutin, inspeksi sanitasi,
atau cairan tubuh yang terkontaminasi. Bisa dicegah monitoring kualitas udara, tanah, dan air.
dengan menghindari kontak langsung dengan darah dan Untuk simpul 3, yang menunjukkan kelompok
cxaiaran tubuh yang terkontaminasi, selalu mengganti orang-orang yang berada pada kondisi sehat dan menjadi
jarum suntik dan memekai peralatan medis yang steril populasi yang berisiko. Pemeriksaan prakunjungan atau
terutama pada operasi dan bedah kosmetik., seperti pada pasca mengunjungi daerah wisata dengan peringatan akan
praktek tato, tindik dan akupuntur. Contoh penyakit ini adanya resiko suatu penyakit, dengan pemeriksaan bio
antara lain; Hepatitis B, HIV/AIDS dan Malaria. marker pada darah, urin, tinja, atau tindakan pencegahan
f Penyakit bersumber udara (airborne disease) melalui vaksinasi.
ditularkandari orangke orangmelaui aerosoldan droplet Adanya nota atau tanda bukti kelengkapan
dari hidung dan mulut. Untuk mencegahnya maka kita melakukan vaksinasi yang dilegitimasi melalui peraturan
harus menghindari kontak pada daerah yang padat dan internasional dapat menjadi syarat untuk memasuki wilayah
tempat tertutup. Contoh penyakit ini antara lain; tertcntu, misalnya : Vaksinasi terhadap Campak, Yellow
influenza, TBC Fever.
g. Penyakit yang ditularkan melalui tanah Bila telah terjadi kondisi sakit dan sudah terjadi
penyakit jenis ini termasuk didalamya penyakit yang korban, maka upaya kuratif dan rehabilitatif serta
discbabkan dari dormant forms (spora) dari agen yang pencegahan scgera penularan berlanjut. Upaya karantina
terinfeksi, yang dapat menyebabkan infeksi bila terjadi dan menutup pintu-pintu masuk suatu wilayah melalui
kontak dengan kulit yang terbuka missal karena adanya udara, air, laut dapat dilakukan dengan kerjasama antar
luka atau goresan. Sehingga sangat penting untuk regional, negara dan internasional. Hal itu pernali terjadi
melindungi kulit kontak langsung dengan tanah yang saat terjadi kasus Flu Burung pertama kalidi Hongkong,
terkontaminasi. Contoh bakteri yang ditularkanmelalui penyakit Mulut dan Kuku.
tanah seperti Anthrax dan Tetanus serta parasit pada Adanya tingkat penderita sakit dimulai adari
pencemaan seperti Ascariasis dan Trichuriasis. penderita akut, subklinik dan samar, sehingga
Pendckatan Upaya Manajemen penanggulangan yang diperlukan juga berbeda. Bila
Untuk menyiasati tindakan pencegahan dan dibandingkan dari segi jumlah, maka penderita dengan
manajemen faktor-faktor risiko yang dapat terjadi pada gejala samar, jumlahnya paling banyak, hal ini dapat
daerah wisata, maka kita dapat melakukan pendckatan teori diakibatkan karena pemaparan pada lingkungan dengan
Simpul. Ke-4 simpulyang ada dapat dijadikan tuntutan dosis kecil atau intensitas rendah. Misalnya, sekelompok
dalam mengidentiftkasi populasi yang berisiko. orang yang mengkonsumsi makanan dengan pewarna
Teori simpul dari Untar Fahmi Ahmadi dapat sintetis yang berbahaya, atau pestisida, kelompok samar
digambarkan sebagai berikut (2) ini dapat bcrkembang menjadi gangguan kesehatan lain,
misalnya gajala kanker dan bersifat Karsinogen.

3
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2008 - Maret 2009, Vol. 3, No. I

Hal yang perlu dicermati dalam memanajemen 3. Setiap jalur transportasi memiliki tipe khas jenis penyakit
kesehatan apada daerah wisata ialah kondisi rentan yang yang dapat ditularkan
memang telah ada terlebih dahulu, kondisi saat ini yang 4. Informasi yang lengkap mengenaipenyakit spesifik
memungkinkan untukteijadi makanisme transisi penyakit endemik, status kesehatan dan lokasi rawan penyakit
dan sarana serta upaya pelayanan kesehatan yang terseia merupakan prasyarat untuk mengendalikan penularan
nntuk mencegah dan mengatasi kemungkinan yang dapat penyakit
terjadi pada suatu daerah wisata. 5, Pendekatan teori Simpul dapat digunakan dalam
Andaikata suatu daerah yang pada awalnya belum Manajemen Kesehatan Daerah Wisata
terbuka atau terpublikasi secara regional, nasional, atau 6. Upaya terintegrasi dan secara global diperlukan untuk
intemasionalkcmudian dibuka dan terkenal sebagai daerah melakukan tindakan pcncegahan penulatan penyakit
wisata . contoh : di Pulau Bali, Lombok, ataupun Batam, mclalui daerah wisata.
kondisi endemik yang ada dari dahulu seperti penyakit
malaria, diare, sudah biasa dan pemerintah telah punya
persiapannya, Dengan dibukanya daerah tersebut lain DAFTAR I'USTAKA
lintas perjalanan antar wilayah dan negara membuka
kesempatan luas tcrjadinya mekanisme penularan berbagai .
1. WHO International Travel And Health. WHO,
Geneva.(2003)
penyakit.
Penyakit menular antar manusia, seperti Seksual 2. Achmadi, Umar Fahmi. Transformasi Kesehatan
Sexual Transmitted Diseases (STD) yang sangat Lingkungan dan Kesehatan Kerja di Indonesia. FKM
mengkhawatirkan seperti HIV/AIDS di Pulau Bali sudah UI, Jakarta (1991).
sangat terkenal istilah Sun, Sand, Sex, yang menandakan
3. IPCS International Programme On Chemical Safety .
resiko untuk terjadi STD sangat besar, belum lagi penyakit
Env Health Criteria 27 Guideline On Studies In
karena Vektor dan lingkungan.
Environmental Epidemiology. WHO, Geneva (1983).
Dibukanya suatu daerah sebagai daerah wisata
pasti akan berdampak terhadap pembangunan fisik,
Sosbud, Ekonomi, ekosistem alam yang tidak lagi pada
kondisi stabil karena adanya pembangunan membcrikan
keseimbangan baru termasuk terhadap habitat, ekosistem
alam. Halini dapat menjadi faktor risiko tertentu terhadap
jcnis binatang yang adapat menjadi media perantara
penyakit, misalnya, ditemukan strain baru nyamuk Aedes
yang menyebabkan dcmamberdarah yang lebih kompleks.
Prinsip dari sebuah aplikasi epidemiologi pada
faktor risiko lingkungan menurut WHO, 1993:28, dinyatakan
bahwa metode epidemiologi dikembangkan untuk
menyelidiki distribusi dan determinan dari penyakit menular,
namun ruang lingkupnya pada saat sekarang telah mcluas
hingga kesemua aspek kesehatan dan kesejahteraan yang
berhubungan dengan agen biologi dan non-biologi.
Berkaitan dengan manajemen kesehatan pada
daerah wisata, agen penyakit dapat saja terdiri dari agen
kimia, fisik, biologi yang memerlukan pengukuran,
pengamatan danpencegahan dengan cara berbeda. Daerah
wisata dapat menjadi daerah transit penularan yang
potensial untuk beberapa penyakit menular.
Upaya yang terintegrasi dan komprehensif sangat
diperlukan karena dapat melibatkan kebijakan antar negara.
Think Globally, Act Locally, merupakan upaya dan
pemahaman yang harus diterapkan dalam manajemen
kesehatan pada daerah wisata.
KESIMPULAN

1. Daerah Wisata merupakan sumbcr potensial penularan


penyakit
2. Jalur transportasi harus diawasi dan dikontrol sebagai
mediatransmisi penularan penyakit

You might also like