You are on page 1of 5

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SAKRA
Jln. Sukarno-Hatta Desa Sakra, Kecamatan Sakra, Kab. Lombok Timur KP. 3671

KEPUTUSAN

KEPALA PUSKESMAS LENEK


Nomor : / SK / PKM.L /I/ 2016

TENTANG

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI PUSKESMAS LENEK

KEPALA PUSKESMAS LENEK,

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kwalitas pelayanan di


Puskesmas Lenek serta menghasilkan pelayanan yang
aman dan bermutu, maka diperlukan suatu penerapan
pengelolaan manajmen resiko dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang komperehensif kepada
masyarakat;
b. bahwa untuk maksud pada huruf a pedoman penerapan
manajmen risiko di puskesmas lenek di tetapkan dengan
keputusan kepala puskesmas lenek.

Mengingat : 1. Undang undang Nomor 69 tahun 1958 tentang


Pembentukan Daerah-daerah tingkat II dalam wilayah
daerah-daerah tingkat I Provinsi Bali, Nusa Tenggara
Barat dan Nusa Tenggara Timur;
2. Undang undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah, sebagaimana diubah dengan
Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah;
9. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK04/X/2006 tentang Pedoman
Penyusunan Standard Pelayanan Publik bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75
Tahun 2014 tentang pusat kesehatan masayarakat;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 4
Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Timur;
12. Perataturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 16
tahun 2006 tentang Susunan Organisasi dan Tata kerja
Unit Pelaksana Teknis Dinas Kabupaten Lombok Timur;
13. Peraturan Bupati Lombok Timur Tahun 2008 tentang
Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Lombok Timur;
14. Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 112 tahun 2006
tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi pada Pusat
Kesehatan Masyarakat.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LENEK TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI PUSKESMAS LENEK.

Kesatu : Uraian secara rinci tentang penenrapan Manajmen Resiko di


Puskesmas Lenek sebagaman di maksud pada DIKTUM
KESATU di muat dalam pedoman Penerapan Manajemen
Risiko di Puskesmas Lenek, yang dimuat dalam lampiran yang
tidak terpisahkan dengan keputusan ini

Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan


ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan
dalam keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan /
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Lenek
Pada tanggal : 02 Januari 2016

KEPALA PUSKESMAS LENEK,

JALALUDIN SAYUTI
LAMPIRAN :KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENERAPAN
MANAJEMEN RISIKO DI PUSKESMAS LENEK.
NOMOR : / SK / PKM.L /I/2016
TANGGAL : 2 Januari 2016

PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI PUSKESMAS LENEK

A. Pendahuuan
Manajemen Resiko Kinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan di Puskesmas
dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medik. Resiko Klinis dapat berupa
bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang merugikan pasien, terkait dengan
atau sebagian dampak asuhan klinik yang diberikan kepadanya.
B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya kesalahan medis (medical error), kejadian tidak diharapkan
(adverse events), dan ancaman/potensi (harms) pada pasien Puskesmas (membuat asuhan
pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemunginan terjadinya komplain dan mengendalikan biaya komplain
yang harus menjadi tanggungan institusi (mencegah kerugian finansial bagi Puskesmas)
dan dokter.
C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes / Polindes
4. Posyandu
D. Tahapan Manajemen Resiko
1. Identifikasi resiko : Keluhan pasien, klaim, pelaporan kejadian (incident report),

Audit medis (audit medic).


2. Pembahasan : Tim Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien,

Koordinator pemegang program.


3. Kesimpulan : Tipe kesalahan medis (Medical Error), Sumber kesalahan

medis (Medical Error), perbaikan, prosedur, kebijakan,


peraturan, dll.
4. Tindak Lanjut.
E. Pelaporan Kejadian (Incident Report)
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan atau
secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien (Patient
Care and Patient Safety).
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi menghadapkan puskesmas
terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk juga
kejadian yang potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk mengeliminasi
atau menurunkan risiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan risiko
ketersediaan keuangan, peralatan maupun persediaan (supplies).
F. Sumber Pelaporan Medis (Medical Report)
1. SDM
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Kelemahan Penilaian (Poor Judgment)
g. Keragu-raguan
h. Kesalahan Logika (Logic Error)
i. Terlalu Percaya Diri (Over confidence)
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Administrasi/pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/kepemimpinan
e. Manajemen supply
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidak jelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal
a.Peralatan yang buruk
b. Keterbatasan peralatan
c. Tidak memiliki dukungan keputusan (decision support)
d. Kompleksitas
e. Kurang integrasi
f. Terlalu banyak informasi
g. Tidak menggunakan checklist

G. TIPE KESALAHAN MEDIS (MEDICAL ERROR)


1. KEKELIRUN KONSEP
a. Kekeliruan Konsep Penyakit (Wrong Concept of Disease)
b. Kekeliruan Konsep Tindakan (Wrong Concept of Treatment)
2. KEKELIRUAN DIAGNOSTIK
a. Misdiagnosis (diagnosis yang salah)
b. Late diagnogsis (diagnosis yang lambat)
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up / tindak lanjut.
f. Hasil pemeriksaan penunjang
3. KEKELIRUAN TERAPI
a. Error (kekeliruan) melakukan tindakan medik
b. Error (kekeliruan) memberikan terapi
c. Error (kekeliruan) menetapkan dosis
d. Error (kekeliruan) menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostik sudah jelas
f. Melakukan tindakan medik yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Tekhnis yang keliru
4. KEKELIRUAN PENCEGAHAN
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. LAINNYA
a. Gagal dalam berkomunikasi
1) Komunikasi dengan pasien
2) Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya
b. Equipment failure (Kesalahan Peralatan/Perlengkapan)
c. Kegagalan sistem lainnya
H. Penutup

Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan


Manajemen Risiko di Puskesmas Lenek.
Ditetapkan di : Lenek
Pada tanggal : 2 Januari 2016

KEPALA PUSKESMAS LENEK,

JALALUDIN SAYUTI

You might also like