You are on page 1of 2

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan asuhan keperawatan pada gangguan system pernapasan pada


klien an. F yang dirawat dari tanggal 07 - 09 juli 2014 di Ruang Mawae Rumah
Sakit Umum Daerah Abunawas Kota kendari Provinsi Sulawesi Tenggara selama 3
hari, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. pada saat pengkajian penulis menemukan tanda dan gejala seperti sesak, batuk
berdahak berwarna kekuningan, kelelahan, ektremitas dingin, pernapasan cuping
hidung, konjungtiva anemis dan turgor kulit tidak eleastis. Masalah yang muncul
yaitu pola napas tidak efektif, intoleran aktivitas, dan risiko kekurangan volume
cairan.
2. Dari hasil pengkajian akhirnya dapat dirumuskan diagnose keperawatan.
Diagnosa keperawatan yang penulis angkat untuk klien gangguan system
pernapasan; bronchopneumonia antara lain :
a. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sputum
b. Intoleran aktivitas b/d kelelahan umum
c. Risiko kekurangan volume cairan
3. Perencanaan yang dibuat untuk menyelesaikan masalah klien berdasarkan
diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi klien, kemampuan penulis
dan fasilitas Rumah Sakit Bahteramas, pelaksanaan tindakan dan evaluasi dapat
dilakukan karena adanya kerja sama antara klien dengan perawat, dokter dan
keluarga.
a. Rencana keperawatan yang disusun untuk diagnosa pola napas tidak efektif
yaitu kaji frekuensi nafas, Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi,
Auskultas suara nafas, catat adanya suara tambahana, lakukan nebulizer dan
fisioterapi dada dan kolaborasi pemberian antibiotic.
b. Rencana keperawatan yang disusun untuk diagnosa intoleran aktivitas
berhubungan dengan kelelahan umum yaitu Periksa TTV terhadap aktivitas,
kaji kemampuan pasien untuk berpindah, kaji respon emosi, social dan
spiritual, bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu
dilakukan dan bantu pasien/ keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan

48
dalam beraktivitas.
c. Rencana keperawatan yang disusun untuk diagnose risiko kekurangan
volume cairan yaitu pertahankan catatan intake dan output yang akurat, kaji
perubahan dehidrasi, kaji turgor kulit, dan kolaborasi pemberian obar sesuai
indikasi.
4. Pelaksanaan keperawatan pada klien dilakukan sesuai dengan diagnose
keperawatan yang timbul sudah dapat dilakukan tanpa ada tindakan diluar dari
rencana.
5. Evaluasi keperawatan dilakukan setiap hari. Hasil evaluasi keperawatan yang
didapatkan yaitu semua masalah keperawatan yang ditemukan pada pasien dapat
diselesaikan sehingga pasien dapat kembali ke rumah dengan kondisi kesehatan
yang lebih baik

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah ada maka penulis memberi beberapa saran,
antara lain :
1. Bagi perawat
Diharapkan dalam melakukan pengkajian hendaknya menjalin kerja sama dan
hubungan yang baik antara klien dan perawat, agar data yang diperoleh sesuai
dengan kondisi klien. Diharapkan dalam perumusan masalah sesuai dengan data
yang diperoleh dari klien. Dapat mengaplikasikan semua rencana dalam
melaksanakan tindakan keperawatan. Kemudian dapat memperoleh evaluasi
sesuai dengan yang diaharapkan sebelumnya.
2. Bagi Klien dan keluarga klien
Diharapkan keterlibatan dan kerja sama antara keluarga klien, klien dengan
perawat dalam proses perawatan. Sehingga didapatkan proses keperawatan yang
berkesinambungan, cepat dan tepat kepada klien.

49

You might also like