Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini, penulis membandingkan antara teori pada BAB III dengan
hari, mulai dari tanggal 07 Juli 2014 sampai dengan 09 Juli 2014 di ruang Asoka RSUD
ABUNAWAS Kendari sesuai tiap fase dalam proses keperawatan yang meliputi :
pengkajian menurut Doengoes (2002) dengan data hasil pengkajian pada Bayi.F
pengkajian kepada pasien, keluarga, melakukan pemeriksaan fisik observasi serta dari
riwayat kesehatan pasien dan keluarga, pola kebiasaan sehari-hari. Pada kasus nyata
ditemukan tanda dan gejala yaitu, Pernapasan cepat dan dangkal, Batuk produktif,
doengoes (2002)
c. Pada tahap pengkajian penulis tidak menemukan hambatan yang berarti dikarenakan
42
Dalam penyusunan diagnosa keperawatan pada kasus ini penulis menggunakan
pada pasien Bayi.F yaitu semua diagnosa keperawatan sesuai dengan pendapat
Doengoes (2002). Diagnosa keperawatan yang sesuai antara pendapat Doengoes (2002)
penggunaan otot aksesorius untuk bernapas. Diagnosa ini muncul karena pada saat
untuk ditegakannya diagnosa ini yaitu Pernapasan cepat dan dangkal, Batuk
2. Intoleransi aktivitas
Menurut NANDA 2009-2011 intoleransi aktivitas adalah ketidakcukupan
sehari-hari yang ingin atau harus dilakukan. Intoleransi aktivitas terjadi karena
mengangkut oksigen dan nutrisi keseluruh tubuh tidak adekuat, dimana oksigen an
nutrisi tersebut akan digunakan oleh tubuh untuk menghasilkan energy, sehingga
43
ketidakadekuatan tersebut mengakibatkan klien tidak toleran terhadap aktifitas.
Diagnosa ini muncul karena pada saat pengkajian kepada pasien Bayi.F. Penulis
aktivitas karena pada saat pengkajian kepada pasien Bayi.F, penulis mendapatkan
data-data yang menunjang untuk ditegakannya diagnosa ini yaitu KU lemah, Klien
untuk ditegakannya diagnosa ini yaitu Mukosa bibir kering, klien rewel dan sering
menangis, turgor kulit tidak elastis, konjungtiva anemis, klien memuntahkan ASI
yang di berikan.
C. Intervensi/perencanaan
penetuan prioritas, penulis menetukan berdasarkan teori Hirarki Maslow dan dan
dilakukan karena tidak semua masalah dapat diatasi dalam waktu yang bersamaan.
Perencanaan pada masing-masing diagnosa untuk tujuan disesuaikan dengan teori yang
ada, dan lebih banyak melihat dari kondisi pasien, keadaan tempat/ruangan dan
sumberdaya dari tim kesehatan. Pada penetuan kriterian waktu, penulis juga
44
menetapkan berdasarkan kondisi pasien, ruangan sehingga penulis berharap tujuan yang
perencanaan , dengan maksud agar semua kebutuhan pasien dapat terpenuhi secara
diagnosa prioritas ini sudah sesuai dengan teori Nursing Interventions Classification
(NIC) dan Nursing Outcomes Classification (NOC) . Diagnosa ini diambil dari
NANDA (2009-2011).
2. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum. Perencanaan dari diagnosa prioritas ini
sudah sesuai dengan teori Nursing Interventions Classification (NIC) dan Nursing
penurunan pemasukan oral.. Perencanaan dari diagnosa prioritas ini sudah sesuai
ditetapkan dan waktu yang telah ditentukan pada tujuan keperawatan. Evaluasi adalah
45
keberhasilan dari diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaannya.
(Nursalam, 2008).
Adapun evaluasi hasil dari masing-masing diagnosa keperawatan adalah sebagai
berikut :
a. Ketidakefektifan pola napas b/d peningkatan produksi sputum. Evaluasi terakhir
dilakukan pada hari Rabu tanggal 9Juli 2014 pukul 11.05 WITA. Sesuai dengan
tujuan dan kriteria waktu yang telah ditentukan sehingga tujuan tercapai dapat
dikatakan dengan indikator tidak ad alai sesak dan suara ronchi (-).
b.Intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum. Evaluasi terakhir dilakukan pada hari Rabu
tanggal 9 Juli 2014 pukul 11.10 WITA. Sesuai dengan tujuan dan kriteria waktu
yang telah ditentukan sehingga tujuan tercapai sebagian dapat dikatakan dengan
penurunan pemasukan oral.. Evaluasi terakhir dilakukan pada hari Rabu tanggal 9
Juli 2014 pukul 11.15 WITA. Sesuai dengan tujuan dan kriteria waktu yang telah
ditentukan sehingga tujuan tercapai dapat dikatakan dengan indikator: klien tidak
memuntahkan Asi yang di berikan, Membran mukosa lembab, turgor kulit elastis.
46