You are on page 1of 5

2.

Anatomi Indra Penciuman

Indra pembau berfungsi untuk menerima bau suatu zat yang terlarut dalam udara atau air
sebagai mediumnya.

Pada pisces, indra pembau terletak di rongga hidung yang buntu. Rongga hidung
hanya menjadi indra pembau saja. Kadal dan ular, indera penciumnya terletak di langit- langit
rongga mulutnya, berupa lubang- lubang kecil yang tepinya mengandung sel- sel saraf
pencium. Pada amphibia, reptilia, aves dan mamalia, indra pembau terletak di rongga hidung
yang berhubungan dengan faring. Dalam hal ini rongga hidung berfungsi pula sebagai saluran
pernafasan.

Pada manusia, indera penciuman terletak pada rongga hidung. Di dalam rongga
hidung terdapat rambut rambut halus yang berfungsi untuk menyerap kotoran yang masuk
melalui sistem pernafasan. Selain itu, terdapat konka nasal superior, intermediet serta
inferior. Pada bagian konka nasal superior terdapat akar sel-sel dan jaringan syaraf
penciuman (nervus olfaktorius) yang berfungsi mendeteksi bau-bauan yang masuk melalui
hirupan nafas.

Gambar. Anatomi Indera Penciuman


Sumber : https://www.slideshare.net2/indera-penciuman-dan-pendengaran

Rongga Hidung terdiri atas :

1. Vestibulum yang dilapisi oleh sel submukosa yang berfungsi sebagai proteksi
2. Struktur konka yang berfungsi sebagai proteksi terhadap udara luar karena strukturnya
yang berlapis
3. Sel silia yang berfungsi melemparkan benda asing ke luar untuk membersihkan
jalannya nafas

Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung
kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum.

Sistem Olfaktori

Alat pembau biasa juga disebut organon olfaktus yang dapat menerima stimulus benda-
benda kimia sehingga reseptornya disebut pula kemoreseptor. Organ olfaktus terdapat
pada hidung bagian atas yaitu pada konka superior dan membran ini hanya menerima
rangsang benda-benda yang dapat menguap dan berwujud gas. Bagian-bagiannya adalah:

a. Concha superior
b. Concha medialis
c. Concha inferior
d. Septum nasi (sekat hidung)

Reseptor organ olfaktori terdapat pada bagian atas hidung, menempel pada lapisan
jaringan yang diselaputi lendir dan disebut olfactory mucosa. Selaput lendir tersebut
berfungsi untuk melembabkan udara. Pada bagian tersebut juga terdapat bulu-bulu hidung
yang berfungsi menyaring debu dan kotoran.

Reseptor olfaktori hanya mampu berfungsi selama 35 hari. Bila mati, baik karena sebab
yang alami, maupun karena kerusakan fisik, maka reseptor tersebut akan digantikan oleh
reseptor-reseptor baru yang axonnya akan berkembang ke lapisan olfactory bulbs yang
akan dituju, dan bila telah sampai pada lapisan yang dimaksud, mereka akan memulihkan
koneksi sinapsis yang terputus.

4. Anatomi Indra Pendengaran


Indera pendengaran dan indera keseimbangan terdapat di dalam telinga. Pada Pisces,
Reptil dan Aves, indera pendengarannya tidak terlalu berkembang. Pada katak hanya
terdiri dari telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam. Bagian telinga paling luar
berupa selaput gendang telingan (Membran timpani) yng berfungsi menangkap getaran
suara. Struktur yang lebih khusus di uraikan adalah pada mamalia yaitu pada manusia.
Telinga manusia memiliki tiga bagian yaitu luar, tengah dan dalam.

Gambar. Anatomi Telinga Manusia

Sumber : https://www.slideshare.net/anatomi-pendengaran-fisiologi-pendengaran-dan-
keseimbangan

Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga (pinna), liang telinga (meatus auditorius
eksternus) dan selaput gendang (membran tympani). Bagian telinga ini berfungsi
menerima dan menyalurkan getaran suara atau gelombang bunyi sehingga menyebabkan
bergetarnya membran tympani.

Telinga bagian tengah (kavum tympanikus) adalah suatu rongga kecil dalam tulang
pelipis yang berisi 3 keping tulang pendengaran yaitu maleus (tulang martil), inkus
(tulang landasan) dan stapes (tulang sanggurdi). Ketiga tulang tersebut saling
berhubungan melalui persendian. Tangkai maleus melekat pada permukaan dalam
membran tympani, sedangkan bagian kepalanya berhubungan dengan inkus. Lalu, inkus
bersendian dengan stapes. Stapes berhubungan dengan membran pemisah antara telinga
tengah dan telinga dalam yang disebut fenestra ovalis (tingkap jorong atau fenestra
vestibuli). Di bawah fenestra ovalis terdapat tingkap bundar atau fenestra kokhlea, yang
tertutup oleh membran yang disebut membran tympani sekunder.

Telinga tengah berhubungan dengan faring melalui tuba eustachius yang berfungsi
untuk menjaga keseimbangan tekanan antara kedua sisi membran tympani. Tuba
eusctachius akan terbuka ketika mulut menganga atau ketika menelan makanan.

Gambar. Anatomi Telinga Bagian Tengah

Sumber : https://www.slideshare.net/anatomi-pendengaran-fisiologi-pendengaran-dan-
keseimbangan

Telinga dalam disebut juga labirin. Terdiri dari dua bagian, yaitu labirin tulang sebelah
luar (tepi) dan labirin membran sebelah dalam (tengah). Labirin tulang dibatasi
periosteum dan mengandung perilimfe yang serupa dengan cairan serebrospinal. Labirin
membran dibatasi oleh epitel dan mengandung endolimfe. Labirin terdiri atas 3 saluran
yang kompleks yaitu vestibula, koklea (rumah siput) dan 3 kanalis semisirkularis (saluran
setengah lingkaran).

Vestibula merupakan rongga di tengah labirin yang terletak di belakang koklea dan di
depan kanalis semisirkularis. Vestibula berhubungan dengan telinga tengah melalui
fenestra ovalis. Vestibula bagian membran terdiri dari 2 kantung kecil yaitu salkus dan
utrikulus. Pada salkus dan utrikulus terdapat struktur khusus yang disebut makula
akustika yang berfungsi sebagai organ indra keseimbangan statis. Sel-sel reseptor dalam
organ tersebut berupa sel-sel rambut yang di dampingi oleh sel-sel penunjang.
Selanjutnya, sel-sel rambut akan menyampaikan impuls saraf ke cabang vestibular dari
saraf vertibulo-kokhlea yang terdapat pada bagian dasar sel-sel tersebut, yang akan
meneruskan impuls saraf tersebut ke pusat keseimbangan.
Kanalis semisirkularis merupakan 3 saluran bertulang yang terletak di atas belakang
vestibula. Salah satu ujung dari masing-masing saluran tersebut menggembung disebut
ampula. Masing-masing ampula berhubungan dengan utrikulus. Pada ampula terdapat
krista akustika sebagai organ indra keseimbangan dinamis. Seperti pada vestibula, sel-sel
reseptor dalam krista akustika juga berupa sel-sel rambut yang didampingi sel-sel
penunjang, tetapi disini tidak terdapat otolit. Sel-sel reseptor disini distimulasi oleh
gerakan endolimfe.

Kokhlea membentuk bagian anterior labirin, terletak di depan vestibula. Berbentuk seperti
rumah siput dan berupa saluran spiral yang terdiri dari 2-4 lilitan, mengelilingi bentukan
kerucut yang disebut mediolus. Koklea disusun oleh 3 ruangan yaitu : skala vestibuli,
skala tympani dan skala media. Skala media dipisahkan dengan skala vestibuli oleh
membran vestibularis dan dipisahkan dengan skala tympani oleh membran basilaris. Pada
membran basilaris inilah terdapat indra pendengar yaitu organ corti. Sel reseptor bunyi
pada organ ini berupa sel rambut yang didampingi sel penunjang. Akson-akson dari sel-
sel rambut menyusun diri membentuk cabang koklear dari saraf vestibulokoklear yang
menghantarkan impuls saraf ke pusat pendengaran/keseimbangan di otak

Gambar. Anatomi koklea manusia

Sumber : https://www.slideshare.net/anatomi-pendengaran-fisiologi-pendengaran-dan-
keseimbangan

You might also like