You are on page 1of 29

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ALAT KONTRASEPSI

Disusun Oleh :

AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)
Jln. Pasir Gede Raya No. 19 Telp. (0263) 267206 Fax. 270953 Cianjur 4321
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Alat Kontrasepsi


Sasaran : Pasangan suami istri usia subur
Hari /tanggal :
Waktu Pertemuan : 35 menit
Tempat :
Pemberi Materi :

A. Latar Belakang
Kontrasepsi berasal dari kata Kontra yang berarti mencegah atau melawan,
sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma
yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari atau
mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur matang
dengan sel sperma tersebut.
Banyak pasangan usia subur di Indonesia sebanyak 80,4 % belum
mengetahui semua alat kontrasepsi modern dan yang mengetahui setidaknya 6
jenis alat kontrasepsi modern hanya 59,2%. Disisi lain pasangan usia subur yang
mengetahui semua alat kontrasepsi atau KB ternyata hanya 40,2%. Ini artinya
sekitar 59,8% pasangan usia subur yang belum mengetahui semua jenis alat
kontrasepsi. (RPJMN, 2013)
Dengan digalakkannya program KB, masyarakat diharapkan mengerti
tentang bermacam macam alat kontrasepsi agar termotivasi untuk menggunakan
KB. Penggunaan alat kontrasepsi sangat berperan penting untuk mengontrol angka
kelahiran. Selain itu, masyarakat harus mengetahui tentang macam-macam alat
kontrasepsi yang dapat digunakan agar memberikan efek yang sesuai dengan yang
diinginkan. Maka dari itu penyuluhan tentang alat kontrasepsi ini sangat
dibutuhkan.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan pada pasangan suami istri usia
subur diharapkan keluarga dapat mengetahui tentang alat kontrasepsi dan dapat
memilih kontrasepsi yang sesuai dan tepat.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit, pasangan suami istri usia
subur diharapkan dapat :
a. Menjelaskan kembali pengertian Kontrasepsi dengan tepat
b. Menyebutkan 3 dari 5 jenis Kontrasepsi dengan tepat
c. Menyebutkan 3 dari 5 keuntungan dan kerugian Kontrasepsi dengan tepat
d. Menyebutkan 3 dari 5 efek samping Kontrasepsi dengan tepat

C. Materi Penyuluhan (terlampir)


1. Pengertian Kontrasepsi
2. Jenis Kontrasepsi
3. Keuntungan Kontrasepsi
4. Efek samping Kontrasepsi

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Media
Leaflet

F. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan mahasiswa Waktu Kegiatan peserta
1 Pendahuluan 5 menit
Memberi salam Menjawab salam
Menjawab
Memberi pertanyaan
Menyimak
apersepsi
Mengkonsumsikan pokok Menyimak
bahasan
Mengkomunikasikan tujuan
2 Kegiatan Inti 25 menit
Memberikan penjelasan Menyimak
tentang materi penyuluhan
Mendemonstarsikan alat Menyimak
kontrasepsi dan cara
penggunaannya
Memberikan kesempatan Bertanya
pada keluarga untuk bertanya
Menjawab pertanyaan Memperhatikan
keluarga
3 Penutup 5 menit
Menyimpulkan materi Memperhatikan
penyuluhan bersama keluarga
Memberikan evaluasi secara Menjawab
lisan Menjawab salam

Memberikan salam penutup

G. Evaluasi
1. Prosedur : Akhir penyuluhan
2. Waktu : 5 menit
3. Bentuk soal : Tanya jawab
4. Jumlah soal : 3 soal
5. Jenis soal :
a. Apa keuntungan dan kerugian dari kontrasepsi IUD ?
b. Apa kontrasepsi yang sesuai untuk ibu menyusui?
c. Jenis kontrasepsi apa saja yang ada untuk laki-laki?
6. Jawaban soal :
a. Keuntungannya dapat diguankan dalam jangka waktu yang panjang dan
tidak mempengaruhi produksi ASI, sedangakan kerugiannya adalah
menstruasi yang lebih banyak dan lebih lama
b. Kontrasepsi yang sesuai untuk ibu menyusui adalah Kontrasepsi suntik 3
bulan, pil, IUD, dan KB susuk
c. Kondom dan vasektomi yaitu pemotongan saluran keluarnya sperma

TEORI
ALAT KONTRASEPSI

1. Pengertian Keluarga Berencana dan Kontrasepsi


Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu untuk
mendapatkan objek objek tertentu, menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan, mendapatkan kehamilan yang diinginkan, mengatur interval
kehamilan, menentukan jumlah anak dalam keluarga, mengontrol saat kelahiran
dalam hubungan dengan umur suami istri. (Hanafi. 2003). Kontrasepsi adalah
upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan atau alat yang digunakan untuk
menunda kehamilan dan menjarangkan jarak kelahiran. (Manuaba. 2008).
Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi)
atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim.
Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim.

2. Cara Kerja Kontrasepsi


a. Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi
b. Melumpuhkan sperma
c. Menghalangi pertemuan sel telur

3. Jenis-jenis Alat Kontrasepsi


a. Kontrasepsi PIL
Kontrasepsi Pil adalah metode kontrasepsi hormonal yang
digunakan wanita,berbentuk tablet. Pada dasarnya kontrasepsi
pil terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pil kombinasi, dan pil
yang mengandung progesterone. Kontrasepsi pil adalah salah
satu kontrasepsi yang paling banyak digunakan kontrasepsi pil
mengandung hormon ekstrogen dan progesterone serta dapat
menghambat ovulasi. Kontrasepsi pil ini harus diminum setiap
hari secara teratur. Uji klinis terhadap pil memperlihatkan
angka kegagalan pada tahun pertama 2,75 di Indonesia.
1) Efektivitas
Pada pemakaian yang seksama, pil kombinasi 99%
efektif mencegah kehamilan. Namun, pada pemakaian
yang kurang seksama, efektivitasnya masih mencapai 93
%.
2) Keuntungan
Keuntungan menggunakan kontrasepsi pil adalah dapat diandalkan
jika pemakaiannya teratur, meredakan dismenorea, mengurangi resiko
anemia mengurangi resiko penyakit payudara, dan melindungi terhadap
kanker endometrium dan ovarium.
3) Kerugian
Kerugian menggunakan kontrasepsi pil adalah harus diminum
secara teratur, cermat, dan konsisten, tidak ada perlindungan terhadap
penyakit menular, peningkatan resiko hipertensi dan tidak cocok
digunakan ibu yang merokok pada usia 35 tahun.
4) Indikasi
Indikasi penggunaan kontrasepsi pil adalah usia reproduksi, telah
memiliki anak, ibu yang menyusui tapi tidak memberikan asi esklusif, ibu
yang siklus haid tidak teratur, riwayat kehamilan ektopik.
5) Kontra indikasi
Kontra indikasi pengguna kontrasepsi pil adalah ibu yang sedang
hamil, perdarahan yang tidak terdeteksi, diabetes berat dengan
komplikasi, depresiberat dan obesitas.
6) Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja pil adalah dengan cara menekan gonadotropin
releasing hormon. Pengaruhnya pada hifofisis terutama adalah penurunan
sekresi luitenezing hormon (LH), dan sedikit folikel stimulating hormon.
Dengan tidak adanya puncak LH, maka ovulasi tidak terjadi. Disamping
itu, ovarium menjadi tidak aktif, dan pemasakan folikel terhenti beserta
lendir sevik mengalami perubahan, menjadi lebih kental, gambaran daun
pakis menghilang sehingga penetrasi sperma menurun.
7) Efek Samping
Efek samping kontrasepis pil Kombinasi adalah pertambahan berat
badan, perdarahan diluar siklus haid, mual, pusing dan amenorea.
8) Cara pemakaian
Pil pertama dari bungkus pertama diminum pada hari kelima siklus
haid, dapat juga dimulai pada suatu hari yang diinginkan, misalnya hari
minggu, agar mudah diingat lalu diminum terus menerus pada pil yang
berjumlah 28 tablet.
9) Jenis Kontrasepsi pil
a) Kontrasepsi oral kombinasi (Combine Oral Contraception)
Jenis jenis pil kombinasi
Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormone estrogen/progesterone dalam
dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon.
Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormone estrogen/progesterone dengan
dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon.
Trifasi : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormone estrogen/progesterone dengan
tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon.
Cara kerja kontrasepsi oral kombinasi
Menghambat ovulasi
Membuat endometrium tidak mendukung untuk
implantasi
Membuat lendir serviks tidak bisa ditembus sperma
Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi ovum
terganggu.
Efektivitas
Dengan pemakaian rutin efektivitas adalah 99 %
sedangkan pada pemakaian yang kurang betul efektivitas
turun menjadi 93 %.

Kontraindikasi
Mutlak :
Perempuan yang diduga hamil
Perempuan yang menyusui
Perempuan dengan perdarahan pervaginam yang tidak
diketahui sebabnya.
Perempuan dengan trombosit vena dan arteri
Perempuan dengan penyakit kardiovaskuler termasuk
stroke, jantung iskemik, atau tekanan darah >160/90
mmHg.
Perempuan dengan riwayat gangguan factor
pembekuan darah >20 tahun.
Diabetes mellitus dengan komplikasi
Obesitas
Perokok aktif usia >35 tahun
Perempuan dengan migraine dan gejala neurologic fokal
(epilepsy/riwayat epilepsy).
Relatif :
Perempuan yang berpenyakit dan terapi obatnya
mempengaruhi efektivitas pil kombinasi (epilespi dan
tuberculosis)
Depresi berat
Perempuan yang tidak dapat menggunakan pil secara
teratur.
Kelebihan
Reversible (kesuburan dapat pulih 100%) dan jangka
waktu pulihnya kesuburan yang cepat.
Meredakan dismenorea dan menorhagi, siklus haid
menjadi teratur.
Tidak menganggu hubungan seksual
Mudah dihentikan setiap saat
Dapat digunakan pada semua usia
Dapat digunakan pada jangka waktu lama

Kelemahan
Pil harus diminum setiap hari
Dapat mengurangi produksi ASI
Kenaikan metabolisme sehingga sebagian akseptor akan
menjadi lebih gemuk.
Dapat meningkatkan tekanan tekanan darah
Tidak mencegah IMS.
Ketidaknyamanan dan efek samping yang dapat timbul
Mual terutama pada 3 bulan pertama
Nyeri payudara
Adanya silent menstruation
Adanya perdarahan spotting
b) Kontrasepsi pil progestin (mini pil)
Minipil mengandung gestagen turunan
nortestosteron, seperti noristeron 0,35 mg, linestrenol 0,50
mg dan levonorgestrel 0,03 mg. Minipil memang bukanlah
kontrasepsi yang cukup efektif untuk mencegah
kehamilan, hal ini karena rendahnya kadar gestagen
sehingga pil ini akan efektif jika penggunaan dibarengi
dengan proses menyusui.
Cara kerja
Menghambat sekresi gonadotropin dan sintesis steroin
seks di ovarium
Mempersulit implantasi blastosit di endometrium
Mengentalkan lendir serviks sehingga penetrasi sperma
menjadi terganggu
Efektivitas
Jangan sampai ada pil yang terlupa
Pil digunakan pada jam yang sama (malam hari)
Senggama sebaiknya dilakukan 3 30 jam setelah
penggunaan mini pil

Keuntungan
Cocok sebagai alat kontrasepsi bagi ibu menyusui
Sangat efektif pada masa laktasi
Tidak menurunkan produksi ASI
Tidak menganggu hubungan seksual
Kesuburan cepat kembali
Keterbatasan
Agar efektif, perlu diminum secara cermat
Tidak melindungi IMS
Kurang efektif jika dikonsumsi bersamaan dengan obat
tuberculosis atau epilepsy.
Efek samping
Perdarahan tidak teratur
Nyeri tekan payudara
Fluktuasi berat badan
Mual
Kembung
Depresi
Kontraindikasi
Kehamilan
Perdarahan saluran genetalia yang tidak terdiagnosis
Perempuan yang tidak mau terjadi gangguan haid
Perempuan yang sedang mengkonsumsi obat obat
tuberculosis dan epilepsy
Perempuan yang sedang terkena atau mempunyai
riwayat kanker payudara dan mioma uteri
Perempuan dengan riwayat stroke
Waktu penggunaan mini pil
Mulai hari ke -1 s.d ke -5 siklus haid
Jika tidak ada dugaan kehamilan maka bisa diberikan
setelah hari ke -5 siklus haid.
Bila ibu menyusui lebih dari 6 minggu post partum

b. Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi Suntik adalah alat kontrasepsi yang mengandung hormon
progesterone dan ekstrogen, kontrasepsi ada ada 2 macam yaitu suntik yang
sebulan sekali (cyclopen) dan suntik 3 bulan sekali (depo propera), akan
tetapi ibu lebih suka menggunakan suntik yang sebulan karena suntik
sebulan dapat menyebabkan perdarahan bulanan teratur dan jarang
menyebabkan spoting. (Pendit. 2006).
1) Suntikan / bulan / Kombinasi : contoh : cyclofem
Suntikan kombinasi mengandung hormon esterogen dan progesteron,
yang diberikan satu bulan sekali
a) Cara kerja
Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan
mukus serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma.
Hormon tersebut juga mencegah pematangan dan pelepasan sel telur.
Endometrium menjadi tipis dan atrofi dengan berkurangnya aktifitas
kelenjar. Selain itu akan merangsang timbulnya haid setiap bulan.
b) Efektifitas
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara, macam-macam
suntikan tersebut telah dibuktikan sangat baik, dengan angka
kegagalan kurang dari 0,1 % per 100 wanita selama tahun pertama
penggunaan.
c) Keuntungan
- Sangat efektif (99,6%)
- Risiko kesehatan kecil
- Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami isteri
- Periksa dalam tidak dibutuhkan pada saat pemeriksaan awal
- Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
- Tidak mempengaruhi pemberian ASI, kecuali suntikan Cyclofem
- Reaksi suntik sangat cepat (<24 jam)
- Dapat digunakan oleh wanita tua (>35 tahun), kecuali Cyclofem
- Mencegah kehamilan ektopik
- Jangka panjang
- Sangat efektif walaupun klien terlambat suntik 1 minggu dari
jadwal yang telah ditentukan
- Sangat berguna untuk klien yang tidak ingin hamil lagi, tetapi
belum bersedia untuk mengikuti sterilisasi (tubektomi).
d) Kerugian
- Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah
penghentian pemakaian.
- Harus kembali ke sarana pelayanan.
- Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan
berikutnya.
- Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
- Dapat menyebabkan ketidakteraturan masalah haid
- Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyakit menular
seksual, hepatitis B, atau infeksi HIV.
- Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini
akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.
- Efektivitas berkurang bila digunakan bersamaaan dengan obat-obat
epilepsi dan obat tuberklosis.
- Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung,
stroke, bekuan darah pada paru atau otak, dan kemungkinan
timbulnya tumor hati.
- Kemungkinan terlambat pemulihan kesuburan setelah penghentian
pemakaian.

e) Manfaat Kesehatan
- Menurunnya jumlah darah haid setiap bulan, menurunkan nyeri
perut.
- Mengurangi kemungkinan penyakit kurang darah akibat
kekurangan zat besi.
- Mengurangi tanda atau gejala sindroma haid
- Dapat melindungi kemungkinan penyakit radang panggul dan
kanker indung telur karena progestin menyebabkan mukus serviks
menebal, sehingga memepersulit penularan infeksi dari liang
senggama atau serviks untuk mencapai saluran telur (penekanan
ovulasi akan menyebabkan berkurangnya stimulasi dari sel epitel
ovarium).
- Mencegah terjadinya kanker endomertrium
- Dapat digunakan pada wanita yang mempunyai penyakit darah
sickle cell anemia
- Dapat meningkatkan jumlah ASI pada ibu yang menyusui.
f) Indikasi
- Klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang atau
telah mempunyai cukup anak sesuai keinginan tetapi belum ingin,
belum siap atau belum bisa ikut tubektomi saat ini. Rasional :
Suntikan KB adalah metoda kontrasepsi jangka panjang, efektif,
dapat digunakan untuk jangka panjang (tak terbatas), pada
pemakaian tidak menyebabkan permasalahan medis yang serius.
- Klien menghendaki pemakaian kontrasepsi yang tidak perlu dipakai
setiap hari atau setiap bersenggama. Rasional : Suntikan Kb tidak
perlu diberikan setiap hari atau ketika akan bersenggama. Para
wanita yang menghadapi permasalahan dengan pemakaian cara-cara
sederhana atau pelupa dalam minum pil setiap hari dapat dianjurkan
untuk memakai kontrasepsi suntik. Setelah mendapatkan suntikan,
maka yang dibutuhkan peserta suntik adalah mengingat waktu
suntik ulang apakah 1, 2, atau 3 bulan tergantung pada jenis
kontrasepsi uang dipakai.
- Klien tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung
esterogen, atau kalau meminumnya maka akan timbul gejala-gejala
komplikasi pemakaian esterogen. Rasionalnya : Biasanya
komplikasi atau efek samping disebabkan oleh komponen esterogen
yang ada. Untuk itu, dapat dipakai suntikan KB yang hanya
mengandung hormon progestin, sehingga cara ini dapat dipakai
sebagai alternatif pilihan bagi peserta yang tidak tahan hormon
esterogen.
- Klien sedang menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
Rasionalnya : Menyusui tidak akan terpengaruh dengan pemakaian
kontrasepsi suntik progestin, bahkan pada beberapa penelitian
didapatkan bahwa pemakaian kontrasepsi suntik akan
meningkatkan kuantitas ASI walaupun pemakaian kontrasepsi
hormonal bukanlah pilihan utama bagi ibu yang menyusui,
pemakaiannya tidak akan menyebabkan perubahan secara klinik
baik pada perumbuhan dan perkembangan BBL maupun pemakaian
setelah 6 minggu persalinan.
g) Yang boleh menggunakan suntikan kombinasi
- Usia reproduksi
- Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak
- Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi
- Menyusui ASI pascapersalinan lebih dari 6 bulan
- Pascapersalinan dan tidak menyusui
- Anemia
- Nyeri haid hebat
- Haid teratur
- Riwayat kehamilan ektopik
- Sering menggunakan pil kontrasepsi
h) Yang tidak boleh menggunakan suntikan kontrasepsi
- Hamil atau diduga hamil
- Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan
- Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
- Penyakit hati akut
- Usia lebih dari 35 tahun yang merokok
- Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi
(lebih dari 180/110 mmHg)
- Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau
migrain
- Keganasan payudara
i) Waktu Mulai menggunakan Suntikan Kombinasi
- Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid.
Tidak diperlukan kontrasepsi tambahan
- Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid, klien
tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari.
- Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat,
asal saja dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil.
- Bila klien pascapersalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid,
suntikan pertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak
hamil
- Bila pascapersalinan lebih dari 6 bulan, menyusui, serta telah
mendapat haid, maka suntikan pertama diberikan, asal saja
dipastikan tidak hamil.
- Bila pascapersalinan kurang dari 6 bulan dan menyusui, jangan beri
suntikan kombinasi.
- Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan
kombinasi dapat diberi.
- Ibu yang sedang menggunakan kontrasepsi hormonal yang lain dan
ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal kombinasi.
Selama ibu tersebut menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara
benar, suntikan kombinasi dapat diberikan tanpa perlu menunggu
haid
- Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu
tersebut ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka
suntikan kombinasi tersebut dapat diberikan sesuai jadwal
kontrasepsi sebelumnya

2) Suntikan/3 bulan : contoh : Depo provera, Depogeston


a) Cara Kerja
- Mencegah ovulasi
- Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma
- Menjadikan selaput lendir rahim tipis
- Menghambat pengangkutan gamet oleh tuba
b) Efektivitas
Kontrasepsi suntik progestin memiliki efektivitas yang sangat
tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal
penyuntikan dilakukan sesuai jadwal dan secara teratur.
c) Keuntungan
- Sangat efektif
- Pencegahan kehamilan jangka panjang
- Tidak berpengaruh terhadap hubungan seksual
- Tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah
- Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
- Sedikit efek samping
- Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
- Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai
perimenopause
- Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
- Menurunkan kajadian penyakit jinak payudara
- Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
- Menurunkan krisis anemia bulan sabit
d) Kekurangan
-Siklus haid yang memendek atau memanjang
-Perdarahan yang banyak atau sedikit
-Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak
-Tidak haid sama sekali
- Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan
- Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya
- Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
- Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular
seksual, hepatitis B, atau infeksi virus HIV
- Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
- Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya
kerusakan atau kelainan pada organ genitalia, melainkan karena
belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya.
e) Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
- Usia reproduksi
- Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektivitas
tinggi
- Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
- Setelah melahirkan dan tidak menyusui
- Setelah abortus atau keguguran
- Perokok
- Tekanan darah kurang dari 180/110 mmHg, dengan masalah
gangguan pembekuan darah atau anemia
- Menggunakan obat untuk epilepsi atau obat tuberklosis
- Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung esterogen
- Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
- Mendekati usia menopause.

f) Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin


- Hamil atau dicurgai hamil
- Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
- Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid

c. Kontrasepsi Susuk
Implant adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam bawah
kulit, yang memiliki keefektivitas yang cukup tinggi, dan merupakan
kontrasepsi jangka panjang 5 tahun serta efek perdarahan lebih ringan tidak
menaikan tekanan darah. Sangat efektif bagi ibu yang tidak boleh
menggunakan obat yang mengandung estrogen. (Hanifa. 1999).
1) Mekanisme kerja
Mekanisme kerja implant adalah dapat menekan ovulasi, membuat
getah serviks menjadi kental, membuat endometrium tidak siap menerima
kehamilan. Dengan konsep kerjanya adalah progesteron dapat
mengahalangi pengeluaranLH sehingga tidak terjadi ovulasi dan
menyebabkan situasi endometrium tidaksiap menjadi tempat nidasi.
2) Jenis jenis
Jenis jenis kontrasepsi susuk adalah : Norplan dari 6 batang
silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4
mm, yang di isi dengan36 mg levonolgestrel dengan lama kerjanya 5
tahun. Implanon terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira
kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang di isi dengan 68 mg 3-keto
desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun. Sedangkan indoplan terdiri dari 2
batang yang di isi dengan 75 mg levonolgester dengan lama kerjanya 3
tahun.
3) Keuntungan
Keuntungan kontrasepsi implant adalah dipasang selama 5 tahun,
control medisringan, dapat dilayani di daerah pedesaan, penyulit tidak
terlalu tingggi, biaya ringan.
4) Kerugian
Kerugian kontrasepsi implant adalah terjadi perdarahan bercak,
meningkatnya jumlah darah haid, berat badan bertambah, menimbulkan
acne, dan membutuhkan tenaga yang ahli untuk memasang dan
membukanya.
5) Indikasi
Indikasi kontrasepsi implant adalah wanita usia subur, wanita yang
ingin kontrasepsi jangka panjang, ibu yang menyusui, pasca keguguran.
6) Kontra indikasi
Kontra indikasi kontrasepsi implant adalah ibu yang hamil,
perdarahan yang tidak diketahui penyebabnya, adanya penyakit hati yang
berat, obesitas dan depresi.
g) Efek samping
Efek samping kontrasepsi implant adalah nyeri, gatal atau infeksi
pada tempat pemasangan, sakit kepala, mual, perubahan mood, perubahan
berat badan, jerawat, nyeri tekan pada payudara, rambut rontok.
7) Waktu pemasangan
Waktu pemasangan yang baik dalam pemasangan implan adalah :
Setiap saatselama siklus haid hari ke2 sampai hari ke-7 tidak diperlukan
metodekontrasepsi tambahan. Insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja
diyakini tidak terjadi kehamilan, bila insersi setelah hari ke7 siklus haid,
klien janganmelakukan hubungan seksual atau menggunakan kontrasepsi
lainnya untuk 7 hari saja. Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan
pasca persalinan insersi dapat dilakukan setiap saat, bila menysui penuh,
klien tidak perlu memakai metode kontrasepsi lain. Waktu yang paling
untuk pemasangan implant adalah sewaktu haid berlangsung atau masa
pra ovulasi dari siklus haid, sehingga adanya kehamilan dapat
disingkirkan.

8) Cara pemasangan
Cara pemasangan implant adalah :
a) Mempersiapkan pasien yaitu dengan menganjurkan pasien
membersihkan lengan yang akan dipasang.yaitu lengan yang jarang
digunakan.
b) Gunakan cara pencegahan infeksi.
c) Pastikan kapsul kapsul tersebut berad sedikit 8 cm diatas lipatan siku
di daerah media lengan.
d) Suntikan lidokain sebanyak 0,5 ml lalu lakukan insisi yang kecil,
hanya sekedar menembus kulit.
e) Masukkan trokar melalui luka insisi dengan sudut yang kecil.
f) Kemudian masukkan implant secara perlahanlahan sampai semu
implant masuk kedalam bawah kulit.
g) Kapsul pertama dan keenam harus membentuk sudut 750
h) Kemudian cabut trokar perlahan, kemudian bersihkan luka insisi
dengan bethadine setelah itu tutup dengan kain kasa. (Sifuddin. 2003).
9) Cara pencabutan
Cara pencabutan implant adalah :
a) Desinfeksi daerah yang akan di insisi.
b) Suntikkan lidocain 5cc.
c) Insisi diperdalam dan jaringan ikat lemak melekat pada kapsul
implant.
d) Tangan kanan mendorong implant kearah insisi
e) Tangan kiri memegang arteri klem untuk menjepit kapsul implant
f) Keluarkan kapsul implant satu persatu.
g) Setelah selesai bersihkan luka insisi, jahit jika luka terlalu dalan
ataulebar agar tidak terjadi perdarahan.

d. Kontrasepsi IUD
IUD adalah suatu benda kecil dari plastic lentur,
kebanyakan mempunyai lilitan tembaga yang dimasukkan
kedalam rahim. IUD adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan
kedalam rahim yang megandungtembaga.Kontrasepsi ini
sangat efektif digunakan bagi ibu yang tidak boleh
menggunakan kontrasepsi yang mengandung hormonal dan
merupakan kontrasepsi jangka panjang 8-10 tahun.Tetapi efek
dari IUD dapat menyebabkan perdarahan yanglama dan
kehamilan ektopik. Angka kegagalan pada tahun petama 2,2%.
(Pendit.2006).
1) Jenis jenis IUD
Jenis IUD ada beberapa macam yaitu : Lippe lopp yang
terbuat dari plastic, berbentuk huruf S. TCU 380A adalah
alat yang berbentuk T, yang dililit tembaga pada lengan
horizontal dan lilitan tembaga memiliki inti perak pada
batang. Sof T adalah IUD tembaga yang berbentukmirip
rongga uterus. Multiload 375, kawat tembaga yang dililit
pada batangnya dan berbentuk 2/3 lingkaran elips. Nova T
mempunyai inti perak pada kawat tembaganya pada batang
dan sebuah lengkung besar pada ujung bawah.Levonogestrel
adalah alat yang berbentuk T mempunyai arah merekat
padalengan vertical.
2) Keuntungan
Keuntungan pemakaian kontrasepsi IUD adalah : dapat
segera aktif setelah pemasangan, metode jangka panjang,
tidak mempengaruhi produksi asi, tidak mengurangi laktasi,
kesuburan cepat kembali setelah iud dilepas, dapat di
pasang segera setelah melahirkan, meningkatkan
kenyamanan hubungan suami istri karena rasa aman
terhadap resiko kehamilan. Menurut PKMI. 2007 keuntungan
IUD ada beberapa hal, yaitu : sangat efektif 0,6 - 0,8
kehamilan / 100 perempuan dalam 1 tahun pertama
pemakaian. IUD dapat segera aktif setelah pemasangan.
Metode jangka panjang (810 tahun pemakaian), tidak
mempengaruhi hubungan seksual, tidak ada efek samping
hormonal, tidak mempengaruhi kualitas dan volume asi,
dapat digunakan hingga menopause, tidak ada interaksi
dengan obat obatan.

3) Efek Samping
Efek samping adalah akibat yang ditimbulkan atau
reaksi yang disebabkan oleh benda asing yang masuk
kedalam tubuh dan tidak diharapkan. Efek samping IUD
menurut Saifuddin. 2003 antara lain : haid lebih banyak dan
lama, saat haid terasa sakit, perdarahan spoting, terjadinya
pedarahan yang banyak, kehamilan insitu
4) Indikasi
Indikasi pemakaian kontrasepsi IUD adalah wanita yang
menginginkan kontrasepsi jangka panjang, multigravida,
wanita yang mengalami kesulitan menggunakan kontrasepsi
lain.
5) Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja IUD adalah mencegah terjadinya
pembuahan dengan penghambatan bersatunya ovum
dengan sperma, mengurangi jumlah sperma yang mencapai
tuba fallopi dan menonaktifkan sperma. Mekanisme kerja IUD
adalah menghambat bersatunya sperma dan ovum,
mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba fallopi,
menonaktifkan sperma, menebalkan lendir serviks sehingga
menghalangi pergerakan sperma. Mekanisme kerja IUD
adalah dapat menimbulkan reaksi radang pada endometrium
dengan mengeluarkan leokosit yang dapat menghancurkan
blastokista atau sperma.IUD yang mengandung tembaga
juga dapat menghambat khasiat anhidrase karbon dan
fosfase alkali, memblok bersatunya sperma dan ovum,
mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba fallopi dan
menonaktifkan sperma. IUD dapat menimbulkan infeksi
benda asing sehingga akan terjadi migrasi leokosit, makrofag
dan menimbulkan perubahan susunan cairan endometrium
yang akan menimbulkan gangguan terhadap spermatozoa
sehingga gerakannya menjadi lambat dan akan mati dengan
sendirinya. IUD bentuk insert, contohnya lippes loop,
menimbulkan reaksi benda asingdengan terjadinya migrasi
leokosit, limfosit dan makrofag. Pemadatan
lapisanendometrium menyebabkan gangguan nidasi hasil
konsepsi sehingga kehamilan tidak terjadi.
6) Kerugian
Kerugian pemakaian kontrasepsi IUD adalah menstruasi
yang lebih banyak dan lebih lama. Infeksi dapat terjadi saat
pemasangan yang tidak steril. Ekspulsi (IUD yang keluar atau
terlepas dari rongga rahim). Sedangkan kerugian pemakaian
kontrasepsi IUD adalah haid menjadi lebih lama dan banyak.
Perdarahan spoting (bercak bercak). Kadang kadang nyeri
haid yang hebat, perlu tenaga terlatih untuk memasangkan
dan membuka IUD.
7) Kontra Indikasi
Kontra indikasi pemakaian kontrasepsi IUD adalah
wanita yang sedang hamil. Wanita yang sedang menderita
infeksi alat genitalia. Perdarahan vagina yang tidak
diketahui. Wanita yang tidak dapat menggunakan
kontrasepsi IUD. Wanita yang menderita PMS. Wanita yang
pernah menderita infeksi rahim. Wanita yangpernah
mengalami pedarahan yang hebat.
8) Waktu Pemasangan
Waktu pemasangan IUD yang baik antara lain:
bersamaan dengan menstruasi, segera setelah menstruasi,
pada masa akhir masa nifas, bersamaan dengan seksio
secaria, hari kedua dan ketiga pasca persalinan,segera
setelah post abortus.
9) Waktu Pencabutan
Waktu pencabutan IUD yang baik antara lain: ingin
hamil lagi, terjadi infeksi, terjadi perdarahan, terjadi
kehamilan insitu.
10) Jadwal Pemeriksaan Ulang
Setelah dilakukan pemasangan IUD maka ibu harus
melakukan jadwal pemeriksaan ulang menurut antara lain :
a) Dua minggu setelah pemasangan
b) Satu bulan setelah pemeriksaan pertama
c) Tiga bulan setelah pemeriksaan kedua
d) Setiap enam bulan sekali sampai satu tahun
e) Jika ada keluhan
11) Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan karena pemasangan
kontrasepsi IUD yaitu :
a) Perforasi, sering terjadi saat pemasangan dengan disertai
ras sakit sehingga perlu dibuka segera dan dilakukan
observasi terhadap infeksi atau perdarahan infeksi dapat
menimbulkan kehamilan ektopik karena pernah memakai
IUD
b) Abortus infeksi. Pemasangan IUD tanpa diketahui telah
terjadi kehamilan dapat menimbulkan perdarahn yang
banyak karena terjadi peningkatan aliran darah menuju
uterus dan mudah terjadi infeksi sampai abortus serta
sepsis.

e. Kontrasepsi Mantap
Kontap adalah kontrasepsi permanen yang digunakan
untuk mencegah kehamilan. Kontap ada 2 macam yaitu
tubektomi yang digunakan pada wanita dan vasektomi yang
digunakan pada pria. Keunggulan kontap adalah merupakan
kontrasepsi yang hanya dilakukan atau dipasang sekali, relatif
aman. Angka kegagalan kontap pada pria 0,1%-0,5 5 dalam
tahun pertama sedangkan kegagalan pada kontap wanita
kurang dari 1% perseratus setelah satu tahun pemasangan.
Kontap adalah alat kontrasepsi mantap yang paling efektif
digunakan, aman dan mempunyai nilai demografi yang tinggi.
Kontap ada 2 macam yaitu tubektomi yang dilakukan pada
wanita dan vasektomi yang dilakukan pada pria.
1) Tubektomi
Tubektomi adalah satu satunya kontrasepsi yang
permanent. Metode ini melibatkan pembedahan abdominal
dan perawatan di rumah sakit yang melibatkan waktu yang
cukup lama.

a) Efektivitas
Tubektomi ini mempunyai efektivitas nya 99,4 % - 99,8 %
per 100 wanita pertahun. Dengan angka kegagalan 15
per 100 kasus.
b) Keuntungan
Keuntungan tobektomi adalah efektivitas tinggi,
permanen, dapat segeraefektif setelah pemasangan.
c) Kerugian
Kerugian tobektomi adalah melibatkan prosedur
pembedahan dan anastesi, tidak mudah kembali
kesuburan.
d) Indikasi
Indikasi tubektomi adalah wanita usia subur, sudah
mempunyai anak, wanita yang tidak menginginkan anak
lagi.
e) Kontra indikasi
Kontra indikasi adalah ketidak setujuan terhadap operasi
dari salah satu pasangan, penyakit psikiatik, keadaan sakit
yang dapat meningkatkan resiko saat operasi.
f) Efek samping
Efek samping tubektomi dalah jika ada kegagalan metode
maka ada resiko tinggi kehamilan ektopik, meras berduka
dan kehilangan.
2) Vasektomi
Vasektomi adalah pilihan kontrasepsi permanent yang
popular untuk banyak pasangan.Vasektomi adalah
pemotongan vas deferen, yang merupakan saluran yang
mengangkut sperma dari epididimis di dalam testis ke
vesikula seminalis.
a) Efektivitas
Vasektomi adalah bentuk kontrasepsi yang sangat
efektif.Angka kegagalanlangsungnya adalah 1 dalam 1000,
angka kegagalan lanjutnya adalah antara 1dalam 3000.

b) Keuntungan
Keuntungan adalah metode permanent, efektivitas
permanen, menghilangkankecemasan akan terjadinya
kehamilan yang tidak direncanakan, proseduraman dan
sederhana.
c) Kontra indikasi
Kontra indikasi adalah ketidak mampuan fisik yang serius,
masalah urologi,tidak didukung oleh pasangan.
d) Efek samping
Efek samping adalah infeksi, hematoma, granulose
sperma.

f. Kondom
Kondom adalah suatu selubung atau sarung karet yang
dipasang pada penis (kondom pria) atau vagina (kondom
wanita) pada saat senggama. Kondom pertama kali dipakai
untuk menghindari terjadinya penularan penyakit kelamin
terbuat dari karet tipis (Lateks).
1) Cara kerja
a) Barier penis sewaktu melakukan coitus
b) Mencegah pengumpulan sperma pada vagina
2) Efektifitas
a) Gagal karena kondom yang bocor atau kurangnya
kedisiplinan pemakai.
b) Kondom hanya digunakan untuk sekali pakai
c) Pakailah kondom manakala penis sudah ereksi penuh
d) Sarungkan dan tinggalkan sebagain kecil dari ujung
kondom untuk menampung sperma
e) Kondom yang mempunyai kantong kecil diujungnya,jepit
ujung kondom sehingga yakin tidak ada udara
f) Gunakan lubrikan ketika vagina kering untuk mencegah
pergesekan atau sobeknya kondom
g) Keluarkan penis dari vagina sewaktu masih dalam keadaan
ereksi dan tahan sisi kondom untuk mencegah
tertumpahnya sperma ke dalam atau dekat vagina
h) Simpan kondom ditempat yang kering dan sejuk
i) Jangan memakai Vaselin sebagai pelumas karena dapat
merusak karet
j) Periksa kondom setelah senggama untuk melihat adanya
kerusakan ataukah masih utuh atau tidak
3) Keuntungan
a) Memberi perlindungan terhadap PMS
b) Tidak menggangu kesehatan klien
c) Murah dan dibeli secara umum
d) Tidak perlu pemeriksaan medis
e) Tidak mengganggu produksi ASI
f) Metode kontrasepsi sementara
4) Kerugian
a) Angka kegagalan cukup tinggi ( 3-15 kehamilan per 100
wanita pertahun)
b) Perlu dipakai pada setiap saat hubungan seksual
c) Mungkin mengurangi kenikmatan hubungan seksual
d) Memerlukan penyediaan setiap kali hubungan seksual
5) Indikasi
a) Seseorang yang memerlukan kontrasepsi sementara
b) Pasangan yang ingin menjarangkan anak
c) Pasangan yang mengkhawatirkan efek samping metode
lain
d) Klien yang pernah atau sedang menderita PMS termasuk
AIDS
e) Wanita hamil dengan atau punya resiko menderita PMS
selama hamil
6) Efek Samping
a) Pernah dilaporkan kondom yang tertinggal di vagina
b) Infeksi ringan
c) Reaksi alergi terhadap kondom karet

g. Pantang Berkala
Adalah suatu cara kontrasepsi dimana tidak mengadakan coitus pada
masa- masa subur (berpantang sanggama pada masa/hari-hari subur).
Umumnya, ovarium melepaskan sel telur sekitar 14 hari sebelum dimulainya
periode menstruasi. Meskipun sel telur yang tidak dibuahi hanya dapat
bertahan sekitar 12 jam, tetapi sperma sendiri dapat bertahan sampai 5 hari
setelah hubungan seksual dilakukan. Oleh karena itu, pembuahan dapat
terjadi mulai 5 hari sebelum sampai 12 jam setelah terjadi ovulasi.
1) Efektifitas
Keefektifitasnya 75%-80%.
2) Keuntungan
Wanita memeriksa suhu tubuh, lendir vagina dan gejala lain atau
kombinasi dari ketiganya hampir setiap hari.
3) Kerugian
Metode ini memerlukan ketekunan wanita dan hubungan seksual tidak
dilakukan selama beberapa hari dalam sebulan. Metode ini kurang efektif
bagi wanita yang mempunyai siklus mentruasi tidak teratur
4) Efek Samping
Tidak ada.

h. Coitus Interuptus (Senggama Terputus)


Adalah suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum
terjadi ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna
wanita.
1) Cara kerja
Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma
tidak masuk ke dalam vagina. Dengan demikian tidak ada pertemuan
antara apermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.
2) Keuntungan
a) Efektif bila dilaksanakan dengan benar
b) Tidak mengganggu produsi ASI
c) Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya
d) Tidak ada efek samping
e) Tidak memerlukan alat
i) MAL (Metode Amenorrea Laktasi)
Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara
eksklusif. MAL dapat dipakai sebagai kontraseepsi bila: menyusui secara
penuh, lebih efektif jika pemberian belum haid, usia bayi kurang dari 6
bulan.
1) Cara kerja
Cara kerjanya yaitu menunda atau menekan ovulasi.
2) Efektifitas
Efektifitas tinggi (98%). Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus
dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya.
3) Keuntungan
Efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, segera
efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek samping secara
sistemik, tidak perlu perawatan medis, tidak perlu obat atau alat dan tanpa
biaya.
4) Kerugian
a) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui
dalam 30 menit pasca persalinan.
b) Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial.
c) Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6
bulan.
d) Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis
B (HBV) dan HIV/AIDS.
e) Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara
eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6 bulandan belum mendapat
haid setelah melahirkan.

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba IBG. 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga


Berencana Untuk Pendidikan Bidan.Jakarta: EGC.
Everett, S., 2007. Buku saku kontrasepsi & kesehatan seksual reproduktif.
Jakarta :EGC.
Glasier Anna dkk, 2005. Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi. Jakarta :
EGC.
Mansjoer, Arief dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3. Jakarta : Medica
Aesculpalus, FKUI.
Burn. A. 2008. Pemberdayaan Wanita Dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta:
Yayasan Esentria Medica.

You might also like