You are on page 1of 16

MAKALAH KETERKAITAN

TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN


SILA PERSATUAN INDONESIA.

Candra Aditama
2014.02477.11.0703

STMIK JENDERAL ACHMAD YANI


YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan YME yang telah senantisa memberikan


kemudahan bagi kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Dosen, temanteman, dan semua pihak yang
telah memberi bantuan dan dukungan kepada kami dalam menyusun dan
menyelesaikan makalah ini.

Kami membuat makalah ini, bertujuan untuk menjelaskan tentang pengaruh


perkembangan dunia informasi pada pancasila, terutama sila ke tiga.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan
kekeliruan yang tidak disengaja. Oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan pembuatan makalah selanjutnya. Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 24 Mei 2015

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

JUDUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Identifikasi Masalah.................................................................................2
C. Batasan Masalah.......................................................................................3
D. Rumusan Masalah.....................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI...............................................................3
A. Landasan Teori.........................................................................................3
B. Simulasi Jaringan Pada Packet Tracer......................................................5
C. Internetwoking 1 : Interkoneksi Antar Komputer.....................................8
D. Internetwoking 2 : Contoh Tugas Interkoneksi 2 Komputer..................11
E. Internetwoking 3 : Interkoneksi Menggunakan Switch..........................13
BAB II PEMBAHASAN...................................................................39
DAFTAR PUSTAKA........................................................................40
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik


ketika negara Indonesia didirikan,dan hingga sekarang di era globalisasi,Negara
Indonesia tetap berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara.Sebagai
dasar negara tentulah pancasila harus menjadi acuan Negara dalam menghadapi
tantangan global dunia yang terus berkembang.

Di era globalisasi ini peran pancasila tentulah sangat penting untuk tetap
menjaga eksistensi kepribadian bangsa indonesia,karena dengan adanya
globalisasi batasan batasan diantara negara seakan tak terlihat,sehingga berbagai
kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke masyarakat.
Hal ini dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa
indonesia,jika kita dapat memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul dari
dampak globalisasi tentunya globalisasi itu akan menjadi hal yang positif karena
dapat menambah wawasan dan mempererat hubungan antar bangsa dan negara di
dunia.Tapi jika kita tidak dapat memfilter dengan baik sehingga hal-hal negatif
dari dampak globalisasi dapat merusak moral bangsa dan eksistensi kebudayaan
Indonesia.

Dari faktor-faktor tersebutlah di butuhkan peranan pancasila sebagai dasar


dan pedoman negara dalam menghadapi tantangan global yang terus meningkat
diera globalisasi.

Perkembangan teknologi yang saat ini berkembang sangat pesat dalam


masyarakat adalah teknologi informasi. Hampir semua orang sependapat bahwa
teknologi informasi telah, sedang dan akan merubah kehidupan umat manusia
dengan menjanjikan cara kerja dan cara hidup yang lebih efektif, lebih
bermanfaat, dan lebih kreatif. Sebagaimana dua sisi, baik dan buruk, teknologi
informasi juga memiliki hal yang demikian. Sebagai teknologi, kedua sisi tersebut
keberadaanya sangat tergantung pada pemakainya.

Berdasarkan fakta-fakta diatas, jika dikaitkan dengan ideologi yang dianut


Indonesia yakni pancasila. Maka akan muncul pertanyaan apakah nilai-nilai dalam
pancasila yang selama ini menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia terpengaruh
perkembangan teknologi informasi? Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, tidak
serta merta dapat dijawab dengan jawaban terpengaruh atau tidak terpengaruh.
Walaupun jawaban tersebut sudah disertai dengan alasannya.

Melihat kenyataan dalam masyarakat, sebenarnya bukan pancasila yang


terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi melainkan masyarakat itu
sendiri. Memberi pengaruh baik atau buruk terhadap pancasila tergantung
bagaimana masyarakat sebagai penganut ideologi pancasila menyikapi
perkembangan teknologi informasi tersebut.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi memudahkan masuknya
berbagai macam pengaruh dari luar, seperti informasi mengenai gaya hidup
bangsa barat yang notabene gaya hidup bangsa barat bertentangan dengan nilai-
nilai yang terkandung dalam pancasila. Jika hal tersebut dibiarkan akan
menyebabkan nilai-nilai luhur pancasila dalam masyarakat terkikis bahkan habis
tergilas budaya barat yang berkembang.

B. Identifikasi Masalah
Terkait dengan pengaruh teknologi informasi terhadap pancasila, maka
masalah yang diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Bagaimana cara masyarakat untuk mempertahankan nilai-nilai pancasila.


2. Bagaimana cara mengembangkan nilai-nilai pancasila pada lingkungan
keluarga.
3. Apa keterkaitan teknologi informasi dengan nilai-nilai pancasila.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas pembahasan masalah, maka masalah yang dibahas akan
dibatasi pada masalah ;

1. Cara masyarakat untuk mempertahankan nilai-nilai pancasila.


2. Cara mengembangkan nilai-nilai pancasila pada lingkungan keluarga.
3. Kaitan teknologi informasi dengan nilai-nilai pancasila, terutama sila ketiga.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah yang
dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Usaha yang dilakukan oleh masyarakat untuk mempertahankan nilai-nilai


pancasila.
2. Langkah awal untuk mengembangkan nilai-nilai pancasila pada lingkungan
keluarga.
3. Apa yang dapat dilakukan di bidang teknologi informasi untuk nilai-nilai
pancasila.
BAB II
LANDASAN TEORI

Teknologi informasi terdiri dari sistem dan peralatan elektromagnetis untuk


berkomunikasi jarak jauh. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah
pendukung utama bagi terselenggaranya globalisasi. Dengan dukungan teknologi
informasi dan komunikasi, informasi dalam bentuk apapun dan untuk berbagai
kepentingan, dapat disebarluaskan dengan mudah sehingga dapat dengan cepat
mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup hingga budaya suatu bangsa.

Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang mempunyai


pengaruh dalam mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan
dunia yang akan berlangsung. Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai
halangan dan rintangan yang menjadikan dunia semakin terbuka dan saling
bergantung satu sama lain. Globalisasi akan membawa perspektif baru tentang
konsep Dunia Tanpa Tapal Batas yang saat ini diterima sebagai realitas masa
depan yang akan mempengaruhi perkembangan budaya dan membayar perubahan
baru.

Negara-negara yang sedang berkembang memerlukan begitu banyak hal


untuk mendukung perkembangan negara mereka. Negara-negara tersebut saling
meningkatkan berbagai kemampuan mereka dalam segala aspek kehidupan
masyarakat seperti pada aspek pertanian serta industri. Kemudian, selain itu
mereka juga mengadakan investasi dalam aspek kesehatan masyarakat begitu pula
dalam aspek pendidikan.

Dan saat ini, segala aspek kehidupan tersebut telah mampu berkembang
dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan
pendidikan dari yang tradisional menjadi modern, secara otomatis perkembangan
tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang
paling terasa pada perubahan tersebut adalah pada aspek Teknologi Informasi,
contoh paling sederhana tentang hal ini adalah bila pada pendidikan yang masih
tradisional dulu dalam mendapatkan sumber ilmu hanya dari buku, hal tersebut
juga masih mempunyai kendala yaitu tidak semua orang bisa mendapatkan buku
yang harganya relative masih mahal. Namun, sekarang pada tingkat yang lebih
modern telah muncul yang namanya internet yang memberikan banyak informasi
tentang pendidikan dan dapat dijangkau di semua kalangan masyarakat.

Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar


pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya.
Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar tehadap dunia
pendidikan. Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti
Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh
kemajuan teknologi terhadap aspek-aspek pendidikan yang ada di masyarakat,
baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Kemajuan teknologi
seperti televisi, telepon dan telepon genggam (HP), bahkan internet bukan hanya
melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di
pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala informasi yang bernilai positif maupun
negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Dan di akui atau tidak,
perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat
khususnya dalam aspek pendidikan. jika dikaitkan dengan ideologi yang dianut
Indonesia yakni pancasila. Maka akan muncul pertanyaan apakah nilai-nilai dalam
pancasila yang selama ini menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia terpengaruh
perkembangan teknologi informasi? Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, tidak
serta merta dapat dijawab dengan jawaban terpengaruh atau tidak terpengaruh.
Walaupun jawaban tersebut sudah disertai dengan alasannya.

Melihat kenyataan dalam masyarakat, sebenarnya bukan pancasila yang


terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi melainkan masyarakat itu
sendiri. Memberi pengaruh baik atau buruk terhadap pancasila tergantung
bagaimana masyarakat sebagai penganut ideologi pancasila menyikapi
perkembangan teknologi informasi tersebut.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi memudahkan masuknya


berbagai macam pengaruh dari luar, seperti informasi mengenai gaya hidup
bangsa barat yang notabene gaya hidup bangsa barat bertentangan dengan nilai-
nilai yang terkandung dalam pancasila. Jika hal tersebut dibiarkan akan
menyebabkan nilai-nilai luhur pancasila dalam masyarakat terkikis bahkan habis
tergilas budaya barat yang berkembang.

Salah satu usaha untuk mencegah terkikisnya nilai-nilai luhur pancasila


adalah dengan memupuk kembali nilai-nilai luhur tersebut dalam diri masyarakat
Indonesia, hal ini dapat dilakukan melalui penyuluhan nilai-nilai pancasila bagi
masyarakat yang tidak sedang berada dalam dunia pendidikan. Untuk masyarakat
yang sedang berada dalam dunia pendidikan seperti pelajar dan mahasiswa,
pengetahuan tentang pancasila bisa dimasukkan dalam kurikilum pembelajaran.
Kendala terbesar adalah untuk penyuluhan kepada masyarakat umum yang sedang
tidak berada dalam dunia pendidikan, maka hal ini perlu mendapatkan perhatian
khusus mengenai metode penyuluhannya.

Ada Tiga Klasifikasi Dasar Dari Kemajuan Teknologi Yaitu

Kemajuan teknologi yang bersifat netral ( neutral technological progress)


Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan
kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan yang sama.

Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja ( labor-saving technological


progress)
Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas
banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat
tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan
sampai sepeda hingga jembatan.

Kemajuan teknologi yang hemat modal ( capital-saving technological


progress)
Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir
semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-
negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan
modalnya.
Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai- Nilai Nasionalisme

1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme


dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup
kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme.
Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola,
Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta
terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa
nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya
barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal
tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang
dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian
antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak
akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh


terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa
nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi
mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri
dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di
negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum
tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan
dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan
nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi
Muda

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di


kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat.
Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan
kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-
gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.

Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti
selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang
minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan.
Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita.
Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang
lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak
banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan
pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa


batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah
menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita
memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat
kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan
tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet
saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap
masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan
menggunakan handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan
santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena
globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak
sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang
melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan
masyarakat.

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda


tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara
golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena
tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap
masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.

Dampak Teknologi Informasi

A. Dampak Positif

Kita dapat menyelesaikan pekerjaan dengan semakin mudah dibantu


perangkat yang semakin berkembang dan mudah digunakan.

Kita dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan fasilitas e-mail, chat,
sampai komunikasi secara langsung (pembicaraan) sekalipun melalui
internet.

Kita dapat dengan mudah mencari informasi yang kita butuhkan.

Seiring berkembangnya tekhnologi informasi , sehingga akses untuk


mendapatkan sumber belajar mendaji lebih besar.

Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling


banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi
dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.

Media pertukaran data, para pengguna internet di seluruh dunia dapat


saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.

Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia


tahu apa saja perkembangan tantang pendidikan di belahan dunia yang
lain.
B. Dampak negatif

Munculnya para penipu yang memanfaatkan internet.

Munculnya budaya plagiarisme.

Dengan mudahnya informasi di cetak ulang tanpa izin dari pemberi


informasi atau tanpa menulis sumbernya. hal ini sudah biasa kita sebut
copast copy paste.

Munculnya pornografi/konten konten dewasa.

Munculnya pencurian dengan mengambil/menghack.

Dari perubahan sifat sosial tersebut mengakibatkan pola perubahan pada


piker yang hanya mengandalkan internet.

Meluasnya perjudian melalui internet

Sikap Dalam Menanggapi Perkembangan Teknologi Informasi

Sebagai bangsa yang memiliki ideology Pancasila yang sangat kuat, sebagai
para pelajar harus pandai-pandai menyikapi perkembangan Teknologi Informasi
yang sudah merabah dan mewambah di Indonesia. Khususnya di dunia
pendidikan yang sudah terkontaminasi dengan adanya perkembangan Teknologi
Informasi. Oleh karena itu, maka diperlukan sikap-sikap yang sesuai dengan
Pancasila sehingga tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang merugikan.
Sikap sikap tersebut adalah :

1. Harus selektif dalam menerima informasi-informasi dari internet yang


dapat menjeruskan kearah yang tidak benar.

2. Menjaga Iman dan pedoman sehingga tidak melakukan hal-hal yang dapat
merugikan orang lain, semisal hacker.
3. Tidak menggunakan internet untuk memperoleh hal-hal yang bersifat tidak
sesuai dengan Agama dan Pancasila, seperti halnya membuka situs-situs
pornografi.

4. Menjadikan perkembangan teknologi informasi sebagai penunjang dalam


pembelajaran / pendidikan, semisal mencari referensi melalui internet.
BAB II
PEMBAHASAN

Kenyataan nilai-nilai luhur pancasila dalam masyarakat terkikis akibat


pesatnya perkembangan teknologi informasi seperti informasi mengenai gaya
hidup bangsa barat, hal ini menandakan masyarakat peka terhadap apa yang
dibawa oleh perkembangan teknologi informasi tersebut. Dari fakta tersebut dapat
diambil sebuah inisiatif untuk memasukkan informasi mengenai pancasila, seperti
penyediaan artikel-artikel tentang pancasila. Sehingga proses penyuluhan
pancasila kepada masyarakat secara umum dapat dilakukan dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi informasi itu sendiri sebagai medianya. Dengan metode
seperti ini berarti menjadikan perkembangan teknologi informasi sebagai umpan
balik terhadap kemungkinan dampak negatif yang dibawanya.

3. Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Persatuan Indonesia

Sila Persatuan Indonesia, menempatkan manusia Indonesia pada persatuan,


kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan Bangsa dan Negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan. Menempatkan kepentingan negara dan bangsa
di atas kepentingan pribadi, berarti manusia Indonesia sanggup dan rela berkorban
untuk kepentingan Negara dan Bangsa, bila diperlukan. Sikap rela berkorban
untuk kepentingan negara dan Bangsa, maka dikembangkanlah rasa kebangsaan
dan bertanah air Indonesia, dalam rangka memelihara ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Persatuan
dikembangkan tas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demi
kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia.

Sangat jelas teknologi dapat menciptakan media pemersatu bangsa. Seperti


yang dijelaskan sebelumnya disaat daerah lain terkena bencana , orang-orang di
daerah lain setelah melihat kejadian tersebut di media teknologi bersatu
membantu para korban.
Namun bisa juga dapat menciptakan kerusakan pada persatuan dan kesatuan
Indonesia. Pada Forum diskusi dunia maya (contoh : kaskus) banyak sekali orang
yang ingin menganggu kestabilan kerukunan beragama dengan membuat suatu
bahan diskusi yang bersifat SARA seperti menjelek-jelekan suatu agama tertentu
atau suku tertentu, sehingga banyak anggota forum yang larut dalam emosi .
DAFTAR PUSTAKA

Hare, G. (2015, 05 20). Gegehare. Retrieved from


http://gegehare.blogspot.com:
http://gegehare.blogspot.com/2011/02/pancasila-dan-
teknologi-informasi
Kontra Intelegen. (n.d.). Retrieved from
http://kontraintelijen.com/:
http://kontraintelijen.com/2012/05/19/nilai-nilai-pancasila-
tergusur-liberalisme-melalui-internet/
Wahyono, U. (2015, 05 23). Untung Waluyo Blog. Retrieved from
http://untung-waluyo.blog.ugm.ac.id: http://untung-
waluyo.blog.ugm.ac.id/2012/04/30/memanfaatkan-
perkembangan-teknologi-informasi-sebagai-umpan-balik-
dalam-penyuluhan-pancasila/

You might also like