Professional Documents
Culture Documents
KERJA MESIN
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Manufaktur merupakan suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin
peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan
mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Proses manufaktur berkaitan dengan
produksi suatu barang menggunakan mesin maupun perkakas. Pada bidang
material dan metalurgi, logam merupakan bahan baku yang paling banyak
dijumpai dalam proses produksi. Logam dapat diperlakukan khusus secara
thermal maupun dengan mesin (machining). Salah satu proses permesinan yang
biasa dijumpai adalah proses bubut (turning).
Bubut atau yang biasa disebut turning atau lathe adalah suatu proses
pembentukan benda kerja dengan mengurangi material kerja dan dilakukan
dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang
digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Dalam
aplikasinya di dunia industri, proses bubut memiliki banyak peran penting seperti
untuk pembuatan komponen-komponen kendaraan (baut, roda gigi, poros) dan
lain sebagainya. Untuk memahami ilmu pengetahuan mengenai proses membubut,
tidak cukup hanya mempelajari melalui beberapa teori dari buku maupun sumber
tertulis lainnya. Diperlukan adanya kerja praktek yang secara langsung dapat
menerapkan dan mengaplikasikan materi dari teori-teori yang telah didapatkan
sebelumnya. Oleh karena itu, diadakan praktikum kerja mesin mengenai proses
membubut dengan harapan dapat membantu memahami prosedur-prosedur kerja
saat proses membubut dan dapat mengoperasikan mesin bubut dengan baik dan
benar.
I.3 Tujuan
LABORATORIUM METALURGI
DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL 1
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
KERJA MESIN
LABORATORIUM METALURGI
DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL 2
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
KERJA MESIN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Proses Pemotongan
Proses pemotongan dengan logam merupakan suatu proses yang digunakan
untuk mengubah bentuk suatu produk dari logam (komponen mesin) dengan cara
memotong. Prinsip pemotongan logam dapat didefinisikan sebagai sebuah saksi
dari alat potong yang dikontakkan dengan sebuah benda kerja untuk membuang
permukaan benda kerja tersebut dalam bentuk geram.
Proses pemotongan ini dapat merupakan proses penyelesaian dari suatu
produk dan dapat juga merupakan proses yang masih memerlukan proses
pengerjaan lainnya. Dalam proses pemotongan logam dikenal beberapa jenis,
yakni :
Proses sekrap (Shaping, Planing)
Proses Bubut ( Turning)
Proses Gurdi (Drilling)
Proses Freis (Milling)
Proses Gerinda (Grinding), dll.
LABORATORIUM METALURGI
DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL 3
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
KERJA MESIN
dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan
poros spindel dengan poros ulir. Roda gigi penukar disediakan secara khusus
untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda
gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi
maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan
karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.
LABORATORIUM METALURGI
DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL 4
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
KERJA MESIN
2. Spindel
4. Kolom
5. Meja
LABORATORIUM METALURGI
DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL 5
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
KERJA MESIN
Berfungsi untuk menyangga benda kerja atau bagian yang akan dimesin
dan untuk menyediakan penempatan serta penjepitan benda kerja.
6. Kereta peluncur
7. Landasan (runway)
Berfungsi membawa kolom pada mesin serut jenis lantai dan meja putar.
Kalau dasar kolom, kolom dan kepala tetap adalah sebuatdasar kolom,
kolom dan kepala tetap adalah sebuah satuan integral maka elemen
pendukung disebut bangku dan bukan sebuah landasan meskipun
keduanya sama prinsip.
Berfungsi sebagai penyangga luar untuk perkakas potong atau benda kerja.
9. Pencekam (Chuck)
LABORATORIUM METALURGI
DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL 6
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
KERJA MESIN
Biasa digunkan untuk bahan stok batangan, dibuat dengan rahang dari
ukuran standar untuk menampung stok bulat, bujur sangkar, dan segi
enam. Umumnya banyak digunakan leher dari jenis pegas. Pegas ini pejal
pada satu ujung dan terbelah pada ujung yang lain yang berbentuk tirus.
Ujung yang tirus bersinggungan dengan kap atau busing yang tirusnya
serupa, dan jika ditekan kedalam kap, maka rahang dari leher akan
dieratkan disekitar stok. Leher pegas dibuat dalam tiga jenis: didorong ke
luar, ditarik ke belakang dan stationer.
LABORATORIUM METALURGI
DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL 7
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
KERJA MESIN
Gambar 2.8 Potongan Konstruksi dari pemasangan leher yang ditarik ke dalam
Menunjang ujung benda kerja, center ini tidak berputar bersama benda
kerja.
Bagian belakang (ekor) mesin bubut, untuk menunjang ujung benda kerja
dengan perantaraan dead center yang diletakkan pada tail shock spindle.
LABORATORIUM METALURGI
DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL 8
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
KERJA MESIN
tail stock dipasang mata bor, maka stock hand wheel dapat juga digunakan
sebagai gerak pemakanan (feeding motion).
15. Bed
Bagian yang memanjang head stock, tail stock. Sedangkan bagian atas dari
bed disebut ways.
16. Carriage
Benda kerja di tekan dengan poros spindle dengan bantuan chuck yang
memiliki rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindle akan memutar benda
kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel.
Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir.
Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada
LABORATORIUM METALURGI
DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL 9
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
KERJA MESIN
deretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan
yang berbentuk ulir.
II.4 Pahat
Pahat yang baik harus memiliki sifat-sifat tertentu, sehingga nantinya dapat
menghasilkan produk yang berkualitas baik (ukuran tepat) dan ekonomis (waktu
yang diperlukan pendek). Kekerasan dan kekuatan pahat harus tetap bertahan
meskipun pada temperatur tinggi (Hot Hardness). Ketangguhan (toughness) dari
LABORATORIUM METALURGI
DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL 10
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
KERJA MESIN
pahat diperlukan, sehingga pahat tidak pecah atau retak terutama pada saat
pemotongan dengan beban kejut. Ketahanan aus sangat dibutuhkan yaitu
ketahanan pahat melakukan pemotongan kerja tanpa terjadi keausan yang cepat.
Material pahat umumnya adalah baja karbon sampai dengan keramik intan.
Sudut pahat yang besar memberikan kekuatan yang besar dan menghalau
panas dari mata pemotongnya. Untuk mengerjakan bahan yang keras diperlukan
sudut pahat yang besar. Sudut yang kecil memberikan mata pemotong yang lemah
tetapi penyayatan lebih mudah. Pada logam yang lunak dan ukuran garis tengah
yang kecil,kelonggaran depan padat ditambah.
Terdapat beberapa jenis pahat bubut:
LABORATORIUM METALURGI
DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL 11
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Pahat berada dalam posisinya yang tepat dan cermat dengan garis tengah
benda, pemasangan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan merusak sudut
kelonggaran, supaya proses pengerjakan benda kerja sesuai dengan ukuran yang
telah ditentukan.
Sesuai dengan bentuk dan penggunaan pahat-pahat bubut dapat dinamakan
sebagai berikut :
a. Pahat potong: pahat dipergunakan untuk memotong logam atau
memisahkan komponen yang selesai dari bahannya
b. Pahat ulir: pahat dipergunakan untuk ulir luar. Sudutnya diasah
sesuaidengan ulir yang dibubut
c. Pahat bor: pahat ini dipergunakan untuk kerja bor kasar dan pembubutan
muka permukaan dalam .
Pahat bubut juga digolongkan atas pahat kanan memotong dari kanan kekiri
dan pahat kiri memotong dari kiri kekanan.
II.5 Pemasangan Benda Kerja