You are on page 1of 20

MAKALAH

PRAKTIKUM MANAJEMEN STRATEJIK


Instruktur : Dr. Nazaruddin Malik, M.Si

Oleh Kelompok 1 :
Ratih Eka Yosanti (201410160311451)
Rocky Satrio Bagus (201410160311463)
Safrilia Ainur Farida (201410160311467)
Mujiburrohman (201410160311477)
Hafid Kurniawan (201410160311478)

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH MALANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun
pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Praktikum Manajemen Stratejik tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Dr. Nazaruddin Malik, M.Si dan asisten dosen Novitrilia atas
bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada penulis
dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan
makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Malang, 3 Mei 2017

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Nama dan Alamat Perusahaan...................................................................1

1.2 Riwayat Singkat Perusahaan.....................................................................1

1.3 Kegiatan Usaha serta jenis produk yang dihasilkan..................................1

1.4 Struktur Organisasi........................................................................................3

BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................4
2.1 Visi dan Misi Perusahaan..........................................................................4

2.2 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal............................................................4

2.3 Matriks Profil Kompetitif..........................................................................5

2.4 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal............................................................6

2.5 Matriks SWOT Strategi Alternatif..........................................................7

2.6 Formulasi Strategi.....................................................................................8

2.6.1 Evaluasi Alternatif.................................................................................8

2.6.2 Alternative Choice............................................................................11

2.7 Implementasi Strategi.............................................................................14

2.7.1 Bidang Pemasaran................................................................................14

2.7.2 Bidang Operasional.............................................................................14

2.7.3 Bidang Keuangan.................................................................................15

2.7.4 Bidang Sumber Daya Manusia............................................................15

BAB 3 KESIMPULAN..........................................................................................17
3.1 Kesimpulan..............................................................................................17

3.2 Saran........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................18
BAB 1
PENDAHULUAN
(ProfilSingkat PT. Mayora, Tbk)

1.1 Nama dan Alamat Perusahaan


Gedung Mayora, Jl. Tomang Raya 21-23, Jakarta Barat
No. telp. 021 565 5320
No fax. 021 565 5323
email : yuni@mayora.co.id
website : http://www.mayoraindah.co.id / http://www.mayora.com.
Masyarakat secara umum dapat memperoleh informasi mengenai Perseroan pada
alamat dan nomor telpon tersebut diatas.

1.2 Riwayat Singkat Perusahaan


PT. Mayora Indah Tbk. (Perseroan) didirikan pada tahun 1977 dengan
pabrik pertama berlokasi di Tangerang dengan target market wilayah Jakarta dan
sekitarnya. Setelah mampu memenuhi pasar Indonesia, Perseroan melakukan
Penawaran Umum Perdana dan menjadi perusahaan publik pada tahun 1990
dengan target market; konsumen Asean. Kemudian melebarkan pangsa pasarnya
ke negara negara di Asia. Saat ini produk Perseroan telah tersebar di 5 benua di
dunia. Sebagai salah satu Fast Moving Consumer Goods Companies, PT. Mayora
Indah Tbk telah membuktikan dirinya sebagai salah satu produsen makanan
berkualitas tinggi dan telah mendapatkan banyak penghargaan, diantaranya adalah
Top Five Best Managed Companies in Indonesia dari Asia Money, Top 100
ExporterCompaniesin Indonesia dari majalah Swa, Top 100
publiclistedcompanies dari Investor Magazine Indonesia, Best Manufacturer of
Halal Products dari Majelis Ulama Indonesia, dan banyak lagi penghargaan
lainnya.

1.3 Kegiatan Usaha serta jenis produk yang dihasilkan


Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, kegiatan usaha Perseroan diantaranya
adalah dalam bidang industri. Saat ini, PT. Mayora Indah Tbk. dan entitas anak

1
memproduksi dan secara umum mengklasifikasikan produk yang dihasilkannya
kedalam 6 (enam) divisi yang masing masing menghasilkan produk berbeda
namun terintegrasi, meliputi :

Di Indonesia, Perseroan tidak hanya dikenal sebagai perusahaan yang


memproduksi makanan dan minuman olahan, tetapi juga dikenal sebagai
marketleader yang sukses menghasilkanproduk produk yang menjadi pelopor
pada kategorinya masingmasing.Produk-produk hasil inovasi Perseroan tersebut
diantaranya :
1. Permen Kopiko, peloporpermen kopi
2. Astor, pelopor wafer stick
3. bengbeng, pelopor wafer caramel berlapiscoklat
4. Choki-choki, pelopor coklat pasta
5. Energen, pelopor minuman cereal
6. Kopi Torabika Duo dan Duo Susu, pelopor coffee mix
7. Kopiko Brown Coffee, racikan kopi dengangulaaren
8. Torabika Creamy Latte, kopi Latte dengan sajian gula terpisah
Hingga saat ini, Perseroan tetap konsisten pada kegiatan utamanya, yaitu
dibidangpengolahan makanan dan minuman. Sesuai dengan tujuannya, Perseroan
bertekad akan terus menerus berupaya meningkatkan segala cara dan upaya untuk
mencapai hasil yang terbaik untuk kepentingan seluruh pekerja, mitra usaha,
pemegang saham, dan para konsumennya.

2
1.4 Struktur Organisasi

3
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Visi dan Misi Perusahaan


Adapun visi dan misi yang dimiliki perusahaan ialah sebagai berikut :
1. Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya
di mata konsumen domestik maupun internasional dan menguasai pangsa
pasar terbesar dalam kategori produk sejenis.
2. Dapat memperoleh Laba Bersih Operasi diatas rata rata industri dan
memberikan value added yang baik bagi seluruh stakeholders Perseroan.
3. Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara
dimana Perseroan berada.

2.2 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal


Faktor-faktor eksternal Bobot Peringkat Skor
1 2 (1*2)
utama
Peluang
1. Ekspor 0.4 2 0.8
2. Pasar bisnis yang 0.6 4 2.4
menjanjikan
dibidang makanan
dan minuman
TOTAL 1 6 3.2
Ancaman
1. Fluktuasi nilai 0.3 3 0,9
tukar
2. Penurunan daya 0.3 2 0,6
beli
3. Banyaknya pesaing 0,4 4 1,6
Total 1 9 3.1

Tabel 2.2 (Tabel Faktor Internal)


Tabel 2.2 di atas merupakan peluang dan ancaman yang dimiliki
PT Mayora, Tbk yang kami masukkan ke faktor-faktor eksternal. Kami

4
mencari peluang dan ancaman diatas melalui analisis annual report,
berita yang yang beredar, dan artikel. Setelah kami menentukan faktor
eksternalnya, kemudian kami memberikan bobot. Bobot itu
mengindikasikan signifikansi relative keberhasilan perusahaan.
Kemudian kita menentukan peringkat untuk menunjukkan efektivitas
strategi perusahaan dalam merespon faktor tersebut. Hasil dari bobot x
peringkat menunjukan nilai yang dimiliki perusahaan.

2.3 Matriks Profil Kompetitif


Mayora Tiga Pilar Indofood
Faktor Bobot Porasahaan 1 Perusahaan 2 Perusahaan 3
Peringkat Skor Peringkat Skor Peringkat Skor
Posisi
0,35 3 1,05 3 1,05 4 1,4
Keuangan
CSR 0,05 3 0,15 4 0,2 3 0,15
Harga
0,15 3 0,45 2 0,30 3 0,45
Produk
Struktur
0,1 4 0,4 3 0,30 3 0,3
Organisasi
Distribusi 0,35 4 1,4 3 1,05 3 1,05
Total 1 17 3,45 15 2,9 16 3,35

Tabel 2.3 (Tabel Matriks Profil Kompetitif)


Matriks profil kompetitif menunjukkan bagaimana posisi
perusahaan dengan para pesaingnya. Di tabel 2.3 kami menentukan faktor
keberhasilan penting yang dimiliki perusahaan kemudian faktor tersebut
kita bandingkan dengan pesaing yang meliputi PT. Tiga Pilar Sejahtera
Food, Tbk (perusahaan 2), dan PT. Indofood (perusahaan 3), Tbk. Kita
dapat meyimpulkan bahwa PT. Mayora (perusahaan 1) memiliki nilai
yang lebih tinggi dari para pesaingnya.

2.4 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal


Faktor-faktor internal Bobot Peringkat Skor
1 2 (1*2)
utama

5
Kekuatan
3. Penjualan tinggi 0.1 2 0.2
4. Profitabilitas tinggi 0.3 4 1.2
5. Inovasi produk 0.2 3 0.6
6. Loyalitas 0.1 2 0.2
pelanggan
7. Brand image 0.2 3 0.6
8. Sistem rekruitmen 0.1 2 0.2
TOTAL 1 16 3
Kelemahan
4. Biaya Iklan tinggi 0.6 4 2.4
5. Jumlah beban 0.4 3 1.2
meningkat
Total 1 7 3.6

Tabel 2.4 (Tabel Faktor Eksternal)


Tabel 2.4 merupakan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki PT
Mayora, Tbk yang kami masukkan ke faktor-faktor internal. Kami mencari
kelebihan dan kelemahan diatas melalui analisis annual report, berita yang
yang beredar, dan artikel. Setelah kami menentukan faktor internalnya,
kemudian kami memberikan bobot. Bobot itu mengindikasikan
signifikansi relative keberhasilan perusahaan. kemudian kita menentukan
peringkat untuk menunjukkan efektivitas strategi perusahaan dalam
merespon faktor tersebut. Hasil dari bobot x peringkat menunjukan nilai
yang dimiliki perusahaan.

2.5 Matriks SWOT Strategi Alternatif

Kekuatan Kelemahan
1. Penjualan tinggi 1. Biaya iklan tinggi
2. Profitabilitas tinggi 2. Jumlah beban meningkat
Keterangan 3. Inovasi produk
4. Loyalitas pelanggan
5. Brand image
6. Sistem rekruitmen
Peluang Strategi Kekuatan Peluang Strategi Kelemahan - peluang
1. Ekspor tinggi 1. penerapan standar rekruitmen 1. Melakukan promosi yang gencar
tenaga kerja yang tinggi
2. Pasar bisnis yang 2. penyelenggaraan event event 2. strategi cut back

6
menjanjikan untuk meningkatkan value added
dari produk.
3. Tenaga kerja 3. Pause with caution strategy
terampil tinggi
Strategi Kelemahan
Ancaman Strategi Kekuatan - Ancaman
Ancaman
1. Fluktuasi nilai 1. Melakukan strategi stabilisasi, 1. Mengurangi iklan sehingga
tukar tanpa melakukan ekspansi. harga jual produk bisa
diturunkan
2. Penurunan 2. Pengembangan produk baru, 2. pemilihan negara tujuan
daya beli dan penyempurnaan produk ekspor yang selektif
lama.
3. Banyaknya 3. pemilihan brand ambassador
pesaing yang dapat memberikan
pengaruh terhadap minat beli
konsumen.

Tabel 2.5 (Tabel Matriks SWOT )

Pada Tabel 2.5 kami mencari alternative strategi melalui matriks


SWOT, dimana menggabungkan faktor eksternal dan internal yang
kemudian menghasilkan beberapa strategi. Dari hasil tabel tersebut
diperoleh 10 strategi yang kemudian akan kami evaluasi di LK
selanjutnya.

2.6 Formulasi Strategi


2.6.1 Evaluasi Alternatif
Strategi Kekuatan- peluang
1 Penerapan standar rekruitmen tenaga kerja yang tinggi
Kelebihan : mendapatkan kualitas HR yang tinggi dan tidak
memperbanyak biaya pelatihan pada karyawan. Dapat menemukan
karyawan yang sesuai dengan job desc.
Kekurangan : perusahaan harus menyediakan slip gaji yang
tinggi. Karena dalam penerapan rekruitmen yang dengan kualitas
standart yang tinggi akan berbanding lurus dengan standart gaji.

7
2 Penyelenggaraan event event untuk meningkatkan value added dari
produk.
Kelebihan : produk dari perusahaan lebih mudah dikenal, dan
lebih memperjelas kualitas dari produk. Karena dengan
menyelenggarakan event-event maka masyarakat akan tahu bahwa
produk tersebut adalah milik dari perusahaan PT. Mayora indah
tbk
Kelemahan : kesalahan dalam menentukan segmen, karena dalam
menentukan event banyak yang tidak sesuai segmen

3 Pause with caution strategy


Kelebihan : Perusahaan bisa memiliki cukup waktu untuk melihat
kondisi pasar, dengan tetap menikmati profitabilitas sehingga bisa
mempersiapkan strategi yang dibutuhkan di kemudian hari

Kelemahan : Adanya resiko bahwa posisi perusahaan akan


tergeser dari pesaing yang melakukan banyak inovasi.

Strategi Kelemahan peluang


1 Melakukan promosi yang gencar
Kelebihan : dengan melakukan promosi yang gencar jelas porduk
dari perusahaan akan lebih di kenal,
Kelemahan : dengan melakukan promosi yang gencar banyaknya
biaya promosi yang terbuang secara sia-sia. Maka seharusnya
melakukan promosi dengan bijak dan sesuai waktu promo sesuai
segmentasi sasaran
2 Strategi cutback
kelebihan : perusahaan mampu mengurangi beban biaya dalam
sektor tenaga kerja yang produktivitasnya minim.
Kelemahan : dengan strategi cut back maka membuat investor
enggan melakukan investasi yang tinggi dengan alasan
mengaaggap manajemen perusahaan tidak baik.

Startegi kekuatan ancaman


1. Melakukan strategi stabilisasi, tanpa melakukan ekspansi

8
Kelebihan : perusahaan lebih menikmati keuntungan yang sudah
stabil akibat dari strategi yang sebelumnya.
Kelemahan : pelanggan akan merasa jenuh dengan produk
tersebut yang tanpa inovasi dan pengembangan produk

2. Pengembangan produk baru, dan penyempurnaan produk lama.


Kelebihan : pelanggan merasa ada pembaharuan pada produk dan
tidak bosan.
Kelemahaan : pelanggan merasa ada perubahan kualitas pada
produk pembaharuan nya dan menganggap produk lama yang
terbaik.

Strategi kelemahan-ancaman
1. Mengurangi iklan sehingga harga jual produk bisa diturunkan
kelebihan : produk yang sudah terkenal dan memiliki value added
maka tidak perlu melakukan kegencaran dalam promosi dan iklan,
karena produk sudah mempunyai nama besar di masarakat, namun
produk tersebut hanya membutuhkan harga jual yang stabilitas.
Kekurangan : adanya ancaman dari pesaing yang secara tiba-tiba
menyerang dengan inovasi terbarunya
2. Pemilihan negara ekspor secara selektif
kelebihan : perusahaan lebih mempunyai pendapatan stabil akibat
penentuan faktor inflasi pada suatu negara
kelemahaan : sulitnya masuk pasar global yang secara selektif
akibat standarisasi dari negara masing-masing.
3. Pemilihan brand ambassador yang dapat memberikan pengaruh
terhadap minat beli konsumen.
Kelebihan : konsumen merasa aman dengan adanya brand
ambassador disebabkan suatu brand bintang melakukan promosi
dan iklan
Kelemahaan : adanya biaya yang tinggi dalam penggunaan brand
ambassador dalam setiap promosi dan iklan

9
2.6.2 Alternative Choice
a. Pemilihan negara ekspor yang selektif
Teori:
(Simorangkir, O.P 1985) perdagangan internasional merupakan kegiatan
yang dilaksanakan antar negara yang berbeda serta mengakibatkan
timbulnya pertukaran akan valuta asing yang mempengaruhi neraca
perdagangan yang bersangkutan.
(hady, 2001) Satu-satunya cara bagi suatu negara untuk menjadi kaya
dan kuat adalah dengan melakukan sebanyak mungkin ekspor dan
sedikit mungkin impor.
(alfin, dan nur. 2008) manfaat utama perdagangan internasional adalah
meningkatkan kemakmuran yaitu dengan memberikan kesempatan
kepada setiap negara untuk berspesialisasi dalam memproduksi barang
dan jasa yang relatif efisien

Keputusan :
Berdasarkan teori diatas, antara lain oleh alfin dan nur yang menjelaskan
bahwa perdagangan internasional akan meningkatkan kemakmuran,
tentu saja hal ini akan bermanfaat bagi PT Mayora Indah Tbk karena
posisi stabil yang dialami perusahaan tersebut bisa mengindikasikan
bahwa sudah saatnya perusahaan ini untuk masuk ke pasar yang lebih
luas, yaitu pasar luar negeri. Hal ini juga berbanding lurus dengan visi
misi dari PT Mayora Indah Tbk yaitu untuk menjadi produsen makanan
yang terpercaya bagi produsen domestik maupun internasional. Disisi
lain adanya ekspor ke negara yang selektif akan dapat mengurangi biaya
produksi perusahaan jika tujuan negara ekspor memiliki valuta yang
lebih rendah dari negara Indonesia, hal ini sesuai dengan teori dari
simorangkir yang menyatakan bahwa perdagangan internasional akan
mengakibatkan timbulnya pertukaran valuta asing yang akan
mempengaruhi neraca perdagangan.

b. Pause with caution strategy

10
Teori:

Pada saat perusahaan memilih strategi ini, perusahaan memutuskan


untuk berhenti meneruskan strategi pertumbuhanya karena pertumbuhan
usaha yang di alami perusahaan melebihi apa yang di perkirakan
sebelumnya (Wheelen dan Hunger, 2004: 147). Hal ini mengakibatkan
perusahaan tidak mampu lagi mengelola perubahan secara efektif.

Matriks Pertumbuhan-Pangsa BCG


Pada sumbu vertikal, tingkat pertumbuhan pasar memberikan ukuran
daya tarik pasar.
Pada sumbu horizontal, pangsa pasar relatif berlaku sebagai ukuran
kekuatan perusahaan di pasar.
Matriks pertumbuhan-pangsa mendefinisikan 4 jenis SBU, yaitu
bintang, sapi kas, tanda tanya, dan anjing.

Bintang
Bintang adalah bisnis atau produk dengan pertumbuhan dan pangsa
yang tinggi. Bisnis atau produk ini sering memerlukan investasi besar
untuk mendanai pertumbuhannya yang cepat. Namun pada akhirnya
pertumbuhannya akan melambat dan berubah menjadi sapi kas.
Sapi Kas
Sapi kas adalah bisnis atau produk yang pertumbuhannya rendah, tetapi
pangsanya tinggi. SBU yang terkenal dan berhasil ini memerlukan
investasi yang lebih kecil untuk mempertahkankan pangsa pasarnya.
SBU ini menghasilkan banyak uang yang digunakan perusahaan untuk
membayar tagihannya dan untuk mendukung SBU lain yang
memerlukan investasi.
Tanda Tanya
Tanda tanya adalah unit bisnis dengan pangsa rendah dalam pasar yang
pertumbuhannya tinggi. Unit bisnis ini memerlukan banyak uang untuk
mempertahankan pangsanya, apalagi meningkatkannya. Manajemen

11
harus berpikir keras tentang tanda tanya mana yang harus dicoba untuk
dibangun menjadi bintang dan mana yang harus dibuang.
Anjing
Anjing adalah bisnis dan produk yang memiliki pertumbuhan dan
pangsa yang rendah. Bisnis ini bisa menghasilkan uang yang cukup
untuk mempertahankan dirinya sendiri tetapi tidak menjanjikan sumber
uang yang besar.

Keputusan :
Berdasarkan analisa matriks bcg, menunjukan bahwa PT Mayora
Indah Tbk sedang berada pada posisi Sapi perah, hal ini didukung oleh
beberapa hal yaitu laba bersih yang diperoleh perusahaan ditahun 2015
naik sebesar 205,2% dari semula Rp 409,6 milyar menjadi Rp 15,5
triliyun dan juga dari mulai minimnya inovasi yang di lakukan PT
Mayora Indah Tbk di tahun tersebut, maka ketika berada pada kondisi
tersebut perusahaan lebih tepat untuk menerapkan strategi Pause With
Caution dimana pada strategi ini perusahaan menghentikan strategi
pertumbuhannya dan hanya melakukan investasi yang lebih kecil untuk
mempertahkankan pangsa pasarnya sesuai dengan teori yang
dikemukakan Wheelen dan Hunger, disamping itu juga dengan
membenahi anak perusahaan yang profitabiliasnya masih rendah. Hal ini
terbukti mulai dilakukan Perseroan, dengan membelanjakan modal
untuk investasi sebesar Rp. 464 milyar. Belanja Modal untuk investasi
ini digunakan untuk melengkapi kekurangan kekurangan dari rencana
investasi yang telah dijalankan pada tahun sebelumnya. Sumber dana
atas investasi ini berasal dari Kas Internal dan Pinjaman Bank.

12
2.7 Implementasi Strategi
Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan
yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis.
Implementasi strategis merupakan proses dimana beberapa strategi dan
kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program,
anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru
dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan, akan tetapi implementasi
merupakan kunci suksesnya dari manajemen stratejik

2.7.1 Bidang Pemasaran


Strategi: Pemilihan negara tujuan ekspor yang selektif
Pemasaran yang dilakukan secara internasional dapat dilakukan dengan
menyesuaikan nama produk, komposisi, rasa dari produk, dll dengan
menggunakan bahasa yang sesuai dengan negara yang dituju. Serta
mengekspor produk dengan rasa yang sesuai dengan lidah masyarakat dari
negara yang dituju.
Strategi: Pause with caution strategy
Dalam mencapai target yang maksimal, perusahaan lebih memfokuskan
promosinya pada produk-produk yang masih belum mencapai target. Yaitu
dengan cara mengurangi promosi produk yang sudah mencapai target,
dengan mengalihkannya pada produk yang masih belum mencapai target.
2.7.2 Bidang Operasional
Strategi: Pemilihan negara tujuan ekspor yang selektif
Pendistribusian produk dilakukan dengan memilih negara yang sedang
berkembang dengan tujuan negara yang dituju tersebut menawarkan harga
yang lebih murah. Pendistribusian dilakukaan dengan cara menentukan
negara tujuan yang akan menawarkan harga yang lebih murah, hal itu
dilakukan dengan kerjasama dengan perusahaan di negara yang dituju,
dengan memberikan kesepakatan yang saling menguntungkan.
Strategi: Pause with caution strategy
Dalam penerapan pause with caution strategy, PT Mayora tetap melakukan
produksinya secara efektif dan efisien yang sesuai dengan yang ditetapkan

13
perusahaan sebelumnya. Dimana perusahaan tetap merpertahankan jumlah
produksinya secara konstan dengan tidak menambah jumlah produksinya,
karena perusahaan telah merasa target dari perusahaan telah melebihi apa
yang telah diperkirakan.
2.7.3 Bidang Keuangan
Strategi : pemilihan negara tujuan ekspor yang selektif
Sebagai perusahaaan yang telah menjual produknya ke seluruh
benua, kondisi politik, ekonomi dan peraturan yang diberlakukan pada
suatu negara dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Diantaranya,
pemberlakuan besarnya bea masuk oleh negara tujuan eksport. Hal itu
dapat menghambat pertumbuhan eksport Perseroan karena besarnya pajak
yang harus dibayar dapat menyebabkan harga jual produk menjadi tinggi
sehingga harga jual menjadi mahal di negara tujuan eksport tersebut, maka
dari bidang keungan akan melakukan perhitungan risiko terkait biaya yang
harus dibayar PT Mayora Indah Tbk dalam melakukan ekspor antara lain
bea cukai, dan pajak sehingga bisa menentukan negara mana yang paling
cocok untuk dilakukan ekspor

Strategi: Pause with caution strategy


Pengarahan penggunaan dana dari perusahaan ke dalam bentuk
investasi yang disalurkan kepada anak perusahaan yang belum cukup
berkembang dihitung dari beberapa Rasio keuangan dari anak perusahaan
sehingga diharapkan terjadi pemerataan pendapatan dari setiap anak
perusahaan yang di kemudian hari akan meningkatkan laba total dari
perusahaan induk.

2.7.4 Bidang Sumber Daya Manusia


Strategi : pemilihan negara tujuan ekspor yang selektif
Perusahaan mempersiapkan Sumberdaya manusia yang terampil
dalam mengetahui potensi dan budaya yang akan di tuju untuk melakukan
ekspor dengan cara memberi pelatihan khusus di negara yang akan dituju
untuk melakukan ekspor dalam tingkatan level top manager agar supaya

14
perusahaan tidak salah melakukan segmen pasar serta budaya di luar negri
tersebut. Dengan pelatihan tersebut maka perusahaan bisa menguasai pasar
luar negri dengan sasaran yang tepat dan sesuai kebutuhan masyarakat luar
negri . maka hal terbut jelas akan lebih menambah profitabilitas dalam
neraca keuangan bagi perusahaan dengan tigkatan manajer yang sudah
berbasis internasional.

Strategi: Pause with caution strategy


Dalam strategi pause with caution strategy ini perusahan bisa lebih
fokus pada anak perusahaan yang masih baru atau berkembang dengan
melakukan rotasi pada level middle manajer untuk lebih meningkatkan
penjualan pada anak perusahaan agar lebih maju bahkan menjadi value
added di suatu pasar dalam menghadapi pesaing. Serta anak perusahaan
akan memiliki manajemen baru yang lebih baik dalam persaingan
ditingkat levelnya.

15
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Untuk mencapai tujuan perusahaan dilakukan perencanaan strategi
dengan analisis SWOT, dari analisis tersebut di dapat dua strategi yaitu
startegi pemilihan negara ekspor yang selektif dan juga penerapan strategi
pause with caution.
3.2 Saran
Sebagai penunjang utama dalam produksi makanan, PT. Mayora
Indah. Tbk diharapkan dapat memperhatikan kelemahan dan ancaman
yang dapat menghambat keberlanjutan perusahaan

16
DAFTAR PUSTAKA

Alfin, dan Nur. (2008). Perdagangan internasional, investasi asing, dan efisiensi
perekonomian negara ASEAN. Buletin ekonomi moneter dan perbankan:
Jakarta
Hady, hamdy (2001). Teori Kebijakan perdagangan ekonomi internasional.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L. (2004).Manajemen Strategis.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Jatmiko, Rahmat Dwi. (2003). Manajemen Strategik. Malang : UMM PRESS
Malik, Nazaruddin (2017). Modul Praktikum Manajemen Stratejik. Malang: Lab.
Manajemen FEB UMM.
Simorangkir, O.P. (1985). Kamus perbankan. Jakarta: Bina Aksara.

17

You might also like