You are on page 1of 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bangsa Indoensia yang mempunyai landasan filosofiPancasila dan Undang

Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi Negara adalah sebuah keharusan

Universal, dimana merupakanfilter dan barometer suatu Bangsa yang akan

dijadikan rujukan setiap manusia dan seluruh masyarakat Indonesia dalam setiap

gerak dan langkah dalam mewujudkan birokrasi pemerintahan yang mengacu

pada prinsip good governance.

Menurut William N, Dunn (1981:56) menyatakan bahwa akan halnya

implementasi kebijakan lebih bersifat praktis termasuk didalamnya mengeksekusi

dan mengarahkan. Sedangkan Menurut Anderson dalam Solichin Wahab (1997:2)

mengatakan bahwa kebijakan sebagai perilaku dari sejumlah Aktor (Pejabat,

Kelompok, Instansi pemerintah) atau serangkaian aktor dalam suatu bidang

kegiatan tertentu. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam menjalankan kebijakan

terutama yang bersumber dari pemerintah sangat membutuhkan pegawai yang

memiliki kinerja yang baik dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakatdengan memperhatikan perkembangan kebutuhan dan keinginan

Pegawai dari waktu ke waktu, untuk kemudahan mengantisipasinya berupaya

menyediakan kebutuhan pegawai sesuai dengan keinginan dan atau lebih dari

yang diharapkannya dan memperlakukan pegawai dengan pola pemberian

tunjangan kinerja.

Hal ini tentunya menunjukkan bahwa implementasi pengawasan akan

berpengaruh terhadap pencapaian hasil dan kebijakan pengawasan yang telah

dirumuskan, dan hal itu dapat disejajarkan dengan proses konversi dalam kerja /
mekanisme sistem, sehingga out put yang dihasilkan sesuai dengan target atau

kinerja pengawasan dapat lebih professional. Oleh karena itu, pemberian

tunjangan kinerja daerah kepada pegawai negeri sipil di Lingkungan Pemerintah

Provinsi Lampung perlu adanya pengawasan yang dilakukan oleh pengambil

kebijakan sehingga bisa melihat tingkat efisiensi dan efektivitas kinerja pegawai.

Adapun dikeluarkannya kebijakan tunjangan kinerja Daerah bagi Pegawai

Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung, Pemerintah Provinsi

Lampung merujuk pada peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007

pasal 39 ayat 2 bahwa Pemerintah Daerah dapat memberikan tambahan

penghasilan kepada Pegawai Negeri sipil Daerah berdasarkan pertimbangan

obyektif dengan memperhatikan kemampuan keuangan Daerah dan memperoleh

persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sesuai dengan ketentuan

perundangundangan.

Hal tersebut di atas telah dijabarkan dalam Peraturan Gubernur Lampung

Nomor 71 Tahun 2014 bahwa Tunjangan Kinerja Daerah diberikan kepada

pegawai negeri Sipil yang telah memiliki urusan tugas yang jelas secara

tertulis. Dasar pemberian Tunjangan Kinerja Daerah bagi Pegawai Negeri Sipil

berdasarkan komponen Jabatan/profesi dilingkungan Pemerintah Provinsi

Lampung, dan besaran tunjangan tersebut berbeda - beda di sesuaikan dengan

pangkat dan golongannya berdasarkan beban dan tanggung jawabnya masing -

masing. Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa implementasi kebijakan tentang

pemberian tunjangan kinerja Daerah di Provinsi Lampung belum berjalan secara

optimal disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor kualitas yang

belum menunjukkan tingkat produktivitas yang baik, serta faktor kedisiplinan

2
pegawai yang masih rendah baik itu pengambil kebijakan maupun staf pelaksana

pegawai sebagai aparatur negara. Masalah lain adalah belum didukung oleh

sumber daya dan komitmen terutama dalam memberikan kewenangan dan

pertanggungjawaban, bahkan belum dikoordinasi dan diawasi secara baik dan

maksimal mengenai kebijakan Tunjangan kinerja tersebut. Semestinya dengan

pemberian stimulus tersebut maka pegawai negeri sipil yang berada pada lingkup

Provinsi Lampung termotivasi lebih giat untuk melakukan aktivitasnya. Harapan

lain yang diinginkan pada pemberian Tunjangan Kinerja Daerah dalam rangka

untuk mewujudkan penegakkan disiplin dan peningkatan kinerja dalam

memberikan pelayanan serta upaya meningkatkan kesejahteraan bagi pegawai

negeri sipil.

Pada Tataran berpikir seperti inilah, Pemerintah Provinsi Lampung dimana

Gubernur sebagai Pemimpin Daerah mengambil suatu kebijakan untuk

memberikan Tunjangan Kinerja Daerah Bagi Pegawai Negeri Sipil sehingga

pegawai tersebut termotivasi dan giat bekerja secara lebih baik agar terarah,

terukur, sistematis dan Rasional.

Harapan yang diinginkan dapat mempunyai dampak positif yang ditimbulkan

akibat dari kebijakan tersebut sehingga terjadi peningkatan sumber daya dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya masing - masing, namun disisi lain bisa

berdampak sebaliknya, dimana akan dirasakan secara langsung oleh masyarakat

pada umumnya dan pegawai negeri sipil pada khususnya, apabila tingkat

produktivitas dan prestasi kerja tidak mengalami peningkatan serta pelayanan

yang diberikan tidak dapat memuaskan.

3
Hal ini terlihat seperti jam masuk kantor bagi pegawai pada lingkup Pemerintah

Provinsi Lampung masih terlambat dan jam keluar kantor pun pegawai

mendahului dari waktu yang telah ditetapkan. Hal tersebut di atas menunjukkan

bahwa Implementasi kebijakan tunjangan kinerja Daerah belum dapat

menghasilkan suatu kinerja Pegawai Negeri Sipil yang profesional dan

mempunyai kualitas yang baik sehingga mengarah pada tingkat produktivitas

yang tinggi sehingga dapat memperhatikan pada aspek efesiensi dan efektifitas

pekerjaan .

Untuk itu penulis tertarik mengangkat masalah Implementasi Kebijakan

Tunjangan Kinerja Daerah terhadap Motivasi kerja Pegawai pada lingkup

Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutan

Provinsi Lampung.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Implementasi Kebijakan Tunjangan Kinerja Daerah Dalam

mewujudkan Motivasi kerja pegawai pada lingkup Sekretariat Badan

Koordinasi Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutan Provinsi

Lampung?

2. Faktor faktor apakah yang mempengaruhi Implementasi Kebijakan

Tunjangan Kinerja Daerah Dalam mewujudkan Motivasi kerja pegawai

pada lingkup Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh Pertanian,

Perikanan dan Kehutan Provinsi Lampung?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis Implementasi Kebijakan Tunjangan Kinerja Daerah

Dalam mewujudkan Motivasi kerja pegawai pada lingkup Sekretariat

4
Badan Koordinasi Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutan Provinsi

Lampung.

2. Untuk menganalisis Faktor faktor yang mempengaruhi Implementasi

Kebijakan Tunjangan Kinerja Daerah dalam mewujudkan Motivasi

kerja pegawai pada lingkup Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh

Pertanian, Perikanan dan Kehutan Provinsi Lampung.

You might also like