Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
T.A 2013/2014
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Taala atas segala
Makalah Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita ini. Makalah ini
Sebuah penghargaan bagi kami atas diberikannya tugas ini, karena dengan
begitu kita akan dapat mengkaji kembali tentang hal-hal yang berkaitan dengan sistem
reproduksi wanita yang pasti akan bermanfaat menambah keilmuan dan pengetahuan
akademis kita serta modal dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Taala.
Kami pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
Demikian dari kami, semoga segala tujuan baik dengan hadirnya makalah ini
Tim Penulis
2
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Reproduksi ................................................................. 27
3
BAB I
PENDAHULUAN
dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Pengetahuan tentang Anatomi dan
Fisiologi sistem reproduksi pada manusia merupakan ilmu yang paling dasar bagi setiap
pelaku kesehatan reproduksi khususnya para wanita. Dalam makalah ini akan
Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus
reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup,
sebagai contoh saat mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati. Pada
umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa
pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan
Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap
4
7. Apa saja penyakit pada sistem reproduksi wanita?
BAB II
PEMBAHASAN
masuk spermake dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari
5
masuk dan menyebabkan infeksi kandungan. mikroorganisme ini biasanya ditularkan
genetalia interna. Organ genatalia eksterna dan vagina adalah bagian untuk sanggama,
yang melapisi rongga rahim. Permukaannya terdiri atas selapis sel kolumnar yang
bersilia dengan kelenjar sekresi mukosa rahim yang berbentuk invaginasi ke dalam
stroma selular. Kelenjar dan stroma mengalami perubahan yang siklik, bergantian
antara pengelupasan dan pertumbuhan baru setiap sekitar 28hari. Dalam terjadi
2012)
6
1. Mons Pubis/ Mons Veneris
2. Labia Mayora
7
b. Terdiri dari 2 permukaan, yaitu bagian luar yang menyerupai
3. Labia Minora
frenulum klitori
4. Clitoris/ Klentit
pembuluh darah.
8
c. Jumlah pembuluh darah dan persyarafan yang banyak membuat
d. Ujung badan klitoris dinamai Glans dan lebih sensitif dari pada
badannya.
5. Vestibulum
9
agak ke belakang dari introitus vagina dan 2 muara kelenjar skene di
7. Ostium Uretra
vulva.
8. Ostium Vagina
10
Liang vagina sangat bervariasi
introitus vagina.
11
10. Perineum Adalah daerah muskular yang dititupi kulit antara introitus vagina
dan anus.
(saluran kelamin).
1. Ovarium
Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan
12
Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen
dan progesteron.
Masing-masing ovarium terbungkus dalam kapsul pelindung yang
keras dan mengandung banyak flikel. Folikel terdiri atas satu sel telur yang
dikelilingi oleh satu atau lebih lapisan sel-sel folikel, yang memberikan
dari 400.000 folikel yang dimiliki oleh seorang perempuan sudah terbentuk
umumnya sebuah folikel matang dan membebaskan sel telurnya setiap satu
perempuan yaitu estrogen. Sel telur itu didorong dari folikel dalam proses
a. Oviduk
13
Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah sepasang (di
b. Uterus
Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga
pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan
menjadi licin.
Rahim merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir
kemih dan di depan rektum, dan diikat oleh 6 ligamen. Rahim terbagi
dan vagina.
14
Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan sperma
ini tebal dan tidak dapat ditembus oleh sperma kecuali sesaat sebelum
serviks juga mampu menyimpan sperma yang hidup selama 2-3 hari.
masuk ke tuba falopii untuk membuahi sel telur. Karena itu, hubungan
seksual yang dilakukan dalam waktu 1-2 hari sebelum ovulasi bisa
menyebabkan kehamilan.
Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot
jaringan yang tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan
15
Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian
saat janin akan dilahirkan dan akan kembali ke kondisi semula setelah
janin dikeluarkan.
dalam ovarium terdapat oogonium (oogonia = jamak) atau sel indung telur.
primer.
16
Oogenesis telah dimulai saat bayi perempuan masih di dalam kandungan,
yaitu pada saat bayi berusia sekitar 5 bulan dalam kandungan. Pada saat bayi
Namun, meiosis tahap pertama pada oosit primer ini tidak dilanjutkan sampai
sekitar 1 juta oosit primer. Ketika mencapai pubertas, anak perempuan hanya
memiliki sekitar 200 ribu oosit primer saja. Sedangkan oosit lainnya mengalami
Oosit yang mengalami meiosis I akan menghasilkan dua sel yang tidak sama
ukurannya. Sel oosit pertama merupaakn oosit yang berukuran normal (besar)
yang disebut oosit sekunder, sedangkan sel yang berukuran lebih kecil disebut
Namun pada meiosis II, oosit sekunder tidak langsung diselesaikan sampai tahap
akhir, melainkan berhenti sampai terjadi ovulasi. Jika tidak terjadi fertilisasi, oosit
sekunder akan mengalami degenerasi. Namun jika ada sperma masuk ke oviduk,
pada oosit sekunder akan menghasilkan satu sel besar yang disebut ootid dan satu
sel kecil yang disebut badan polar kedua (polosit sekunder). Badan polar pertama
juga membelah menjadi dua badan polar kedua. Akhirnya, ada tiga badan polar
17
dan satu ootid yang akan tumbuh menjadi ovum dari oogenesis setiap satu
oogonium.
Oosit dalam oogonium berada di dalam suatu folikel telur. Folikel telur
Folikel berfungsi untuk menyediakan sumber makanan bagi oosit. Folikel juga
sekunder hingga terjadi ovulasi. Folikel primer muncul pertama kali untuk
menyelubungi oosit primer. Selama tahap meiosis I pada oosit primer, folikel
primer berkembang menjadi folikel sekunder. Pada saat terbentuk oosit sekunder,
folikel sekunder berkembang menjadi folikel tersier. Pada masa ovulasi, folikel
sekunder lepas dari folikel, folikel akan berubah menjadi korpus luteum. Jika
tidak terjaid fertilisasi, korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albikan.
2. Menstruasi (Haid)
Menstruasi (haid) adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus
yang disertai pelepasan endometrium. Menstruasi terjadi jika ovum tidak dibuahi
oleh sperma. Siklus menstruasi sekitar 28 hari. Pelepasan ovum yang berupa oosit
sekunder dari ovarium disebut ovulasi, yang berkaitan dengan adanya kerjasama
adalah adanya peristiwa yang sangat penting, yaitu ovulasi. Ovulasi terjadi pada
18
menstruasi, ovulasi terjadi pada hari ke-14 terhitung sejak hari pertama
Fase menstruasi
Fase menstruasi terjadi bila ovum tidak dibuahi oleh sperma, sehingga
19
Pendarahan ini biasanya berlangsung selama lima hari. Volume darah yang
Fase pra-ovulasi
Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi, hipotalamus
primer dan oosit primer akan tumbuh sampai hari ke-14 hingga folikel
mengeluarkan lendir yang bersifta basa. Lendir yang bersifat basa berguna
oosit sekunder dari folikel de Graaf. Pada saat inilah disebut ovulasi, yaitu
20
saat terjadi pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf dan siap dibuahi
Fase pasca-ovulasi
Pada fase pasca-ovulasi, folikel de Graaf yang ditinggalkan oleh oosit
sekunder karena pengaruh LH dan FSH akan berkerut dan berubah menjadi
merangsang sekresi lendir pada vagina dan pertumbuhan kelenjar susu pada
Proses pasca-ovulasi ini berlangsung dari hari ke-15 sampai hari ke-
28. Namun, bila sekitar hari ke-26 tidak terjadi pembuahan, korpus luteum
menstruasi berikutnya.
21
3. Fertilisasi
Fertilisasi atau pembuahan terjadi saat oosit sekunder yang mengandung
ovum dibuahi oleh sperma. Fertilisasi umumnya terjadi segera setelah oosit
yang melekat di sisi luar oosit sekunder yang disebut korona radiata. Kemudian,
sperma juga harus menembus lapisan sesudah korona radiata, yaitu zona pelusida.
sekunder saling mengeluarkan enzim dan atau senyawa tertentu, sehingga terjadi
korona radiata.
Akrosin, Protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona
pelusida.
Antifertilizin, Antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat
22
Pada saat satu sperma menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit di
zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma lainnya. Adanya penetrasi
tiga badan polar dan satu ovum yang disebut inti oosit sekunder.
Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti (nukleus) pada kepala
4. Gestasi (Kehamilan)
Zigot akan ditanam (diimplantasikan) pada endometrium uterus. Dalam
pembelahan tersebut berupa sekelompok sel yang sama besarnya, dengan bentuk
23
sel-sel lain di bawahnya akan membelah (berproliferasi) dengan cepat
kekeringan.
Sakus vitelinus
Sakus vitelinus (kantung telur) adalah membran berbentuk kantung
korion.
Korion
Korion merupakan membran terluar yang tumbuh melingkupi embrio.
Amnion
Amnion merupakan membran yang langsung melingkupi embrio
dalam satu ruang yang berisi cairan amnion (ketuban). Cairan amnion
embrio dari perubahan suhu yang drastis serta guncangan dari luar.
Alantois
24
Alantois merupakan membran pembentuk tali pusar (ari-ari). Tali
oleh ibu.
2. Sel-sel bagian dalam blastosit
Sel-sel bagian dalam blastosit akan berkembang menjadi bakal embrio
ibu. Produksi air susu (laktasi) berasal dari sepasang kelenjar susu (payudara) ibu.
lemak) serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan saluran-saluran kelenjar
ibu dan plasenta janin. Selain mammotropin, ada juga sejumlah besar estrogen
25
dan progesteron yang dikeluarkan oleh plasenta, sehingga sistem saluran-saluran
dan jaringan lemak disekitarnya juga bertambah besar. Walaupun estrogen dan
kehamilan, pengaruh khusus dari kedua hormon ini adalah untuk mencegah
sekresi dari air susu. Sebaliknya, hormon prolaktin memiliki efek yang
berlawanan, yaitu meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini disekresikan oleh
kelenjar hipofisis ibu dan konsentrasinya dalam darah ibu meningkat dari minggu
ke-5 kehamilan sampai kelahiran bayi. Selain itu, plasenta mensekresi sejumlah
6. Menopause
Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang
berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami
menopause alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saat menstruasi
a. Faktor Organobiologik
Reproduksi manusia yang bersifat biseksual, dipengaruhi oleh faktor
ini mencakup berbagai kelainan anatomis maupun fungsional dari pada alat
26
tubuh manusia, terutama kelainan alat dan fungsi reproduksi, yang dapat
dan sebagainya.
b. Faktor Psikoedukatif
Reproduksi manusia juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
laki lebih berharga daripada wanita, banyak anak banyak rejeki seringkali
seringkali dengan melupakan akibat buruk terhadap kesehatan ibu dan anak.
27
2.5 Hormon-Hormon Pada Sistem Reproduksi Wanita
Pada wanita, peran hormon dalam perkembangan oogenesis dan perkembangan
reproduksi jauh lebih kompleks dibandingkan pada pria. Salah satu peran hormon pada
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang
payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus
kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
b. Progesterone
begitupun sebaliknya.
dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel
ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
e. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
28
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas
(sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar
1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar
kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada
darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan
produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut
Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL / Human Placental
amenorhea.
2.6 Gangguan dan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Wanita
1. Gangguan menstruasi
Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya
29
Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi
karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain
oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
5. Kanker ovarium
Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat
kemoterapi.
6. Endometriosis
Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di
luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar
hubungan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau bakteri.
8. Keputihan (Fluor Albus)
Penyakit yang dialami perempuan ini disebabkan oleh berbagai parasit,
antara lain jamur Candida albicans, Protozoa dari jenis Trichomonas vaginalis,
bakteri, dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula
30
dan hangat. Jamur ini sering ditemukan pada perempuan hamil dan penderita
mematikan ini belum ada obatnya. Orang yang terinfeksi virus HIV tidak
langsung menderita AIDS. Penyakit ini baru terlihat setelah enam bulan sampai
lima tahun, bergantung pada ketahanan tubuh seseorang. Penyakit ini menyerang
sel-sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Akibatnya, jika terinfeksi kuman tertentu yang bagi orang biasa tidak
Kista ovarium adalah kantung kecil berisi cairan yang berkembang dalam
beberapa dapat menimbulkan masalah, mulai dari nyeri haid, kista pecah,
Myom adalah bungkus otot rahim yang berubah menjadi tumor jinak. Istilah
Gejala-gejala myom:
Nyeri perut atau pinggul.
Perut terasa penuh dan kadang membesar seperti wanita hamil.
Nyeri saat bersenggama.
Gejala anemia karena kehilangan darah haid.
Sering berkemih karena miom menekan kandung kemih.
Tekanan pada panggul.
Gangguan haid seperti tidak teratur, nyeri, dan pendarahan tidak normal
31
Gejala tersebut dapat dirasakan apabila kondisi myom sudah membesar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anatomi sistem reproduksi wanita terbagi menjadi 2 bagian yaitu: Organ-organ
eksternal, berfungsi kopulasi, terdiri dari: Vulva, mons pubis, labia mayora, labia
pertumbuhan fetus, dan kelahiran terdiri dari: Uterus, servik uteri, corpus uteri,
ligamentum penyangga uterus. Oogenesis adalah proses pembentukan ovum (sel telur)
yang terjadi didalam ovarium. Hasil dari oogenesis yaitu ovum dan tiga badan polar.
Sel benih testis pada orang laki-laki, maupun sel benih ovarium pada perempuan
tampak pada awal kehidupan janin. Kejadian, bagaimana sel reproduksi ini digerakkan
ke daerah tempat yang telah ditentukan, yaitu ovarium dan testis, merupakan suatu
pengetahuan serta kekurangan dalam penulisan. Hal tersebut terjadi karena penulis
masih dalam tahap pembelajaran sehingga diharapkan untuk kritik dan saran dari rekan-
rekan sekalian untuk dapat membimbing dan membantu pembelajaran lebih lanjut.
32
DAFTAR PUSTAKA
http://www.crayonpedia.org/mw/Sistem_Reproduksi_Dan_Penyakit_Yang_Berhubun
gan_Dengan_Sistem_Reproduksi_Pada_Manusia_9.1
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/08/25/kelainan-dan-penyakit-pada-sistem-
reproduksi/
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/08/23/organ-reproduksi-pria/
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/08/organ-reproduksi-wanita.html
http://biologimediacentre.com/sistem-reproduksi-2-reproduksi-pada-manusia/
Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia.
EGC.
33