Professional Documents
Culture Documents
BENY SATRIA
Nim. 201131084
Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan
Sekolah Tinggi ilmu Teknik,
Pimpinan Perusahaan
.
NIP
I. Judul
1
Tinjauan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Area Penambangan
II. Pendahuluan
.1. Latar Belakang
Kesehatan dan keselamatan merupakan elemen yang sangat
karya dan hasil yang baik, aktivitas manusia perlu didukung oleh tubuh
yang sehat, lingkungan yang bersih dan aman serta kenyamanan pada
melaksanakan aktifitas di dunia kerja. Hal yang sangat sering terjadi dan
paling mudah diamati pada saat ini adalah semakin meningkat dan
atau aktifitas semakin lemah atau menurun. Hal ini mengakibatkan fokus
kecelakaan kerja.
Pada dasarnya kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor yaitu
manusia dan lingkungan. Faktor manusia yaitu tindakan tidak aman dari
2
menyangkut antara lain peralatan atau mesin-mesin, tetapi frekuensi
terdapat kondisi tidak aman dan tindakan kerja tidak aman. Kondisi tidak
rate), agar kecelakaan bisa diketahui dan tidak terjadi lagi dengan
Dizamatra Powerindo.
3
3. Menurunkan tingkat kecelakaan kerja dengan menganalisis hal-hal
tujuan penulisan proposal ini, maka masalah pokok yang akan dibahas
penambangan batubara.
hal yang penting dan perlu diperhatikan oleh pihak perusahaan, karena
4
Keselamatan kerja adalah usaha melakukan pekerjaan tanpa ada
dan lain-lain.
Hakekat keselamatan kerja adalah mengadakan pengawasan
dan pengaturan proses produksi yang akan dicapai. Suatu prinsip penting
5
2) Awas Tegangan Tinggi
3) Hati-hati berbahaya dipasang pada tempat-tempat yang
mengakibatkan kecelakaan.
4) Juga dipasang tanda-tanda lalu lintas pada jalan masuk tambang.
b. Pemakaian warna
Contoh penggunaan warna dalam keselamatan kerja:
1) Merah, untuk tanda berhenti, alat-alat yang memberikan pertanda
darurat
4. Pelatihan dan Penyuluhan
Tingkat keselamatan tergantung dari sikap dan praktek semua
6
menyangkut keterampilan dalam keselamatan kerja dan pencegahan
kecelakaan.
a. Poster
kecelakaan.
pada Tabel 1.
7
Tabel .1.
Standar Alat-alat Pelindung Diri Menurut Keperluannya
Faktor Bagian Tubuh yang Alat-alat Pelindung
Bahaya Perlu Dilindungi Diri
Benda berat Kepala, betis, tungkai Topi logam atau plastik,
atau terlalu pergelangan kaki, kaki lapisan pelindung
keras dan jari kaki (decker) dari kain, kulit
atau logam, sepatu
steelbox toe
Debu Mata, muka dan alat Goggles, kacamata sisi
pernafasan kanan dan kiri
tertutup, penutup muka
dari plastik,
masker
Percikan api Kepala, mata, muka, Topi plastik berlapis
atau logam jari, tangan, lengan, asbes,goggles,kacamat
betis, tungkai, mata a, penutup muka dari
kaki, kaki plastik,sarung tangan,
asbes berlengan
panjang, pelindung dari
asbes, sepatu kulit.
8
Kesehatan kerja merupakan hal yang sangat diharapkan oleh
derajat kesehatan dan juga daya kerja para pekerja. Gangguan pada
sebagai berikut:
1. Subtitusi, yaitu mengganti bahan yang berbahaya dengan bahan yang
lebih aman.
2. Isolasi, yaitu mengisolasi operasi atau proses dalam perusahaan yang
membahayakan.
3. Ventilasi umum, yaitu mengalirkan udara sebanyak mungkin (menurut
berkurang.
9
5. Alat pelindung, yaitu alat yang melindungi tubuh atau bagian tubuh
lain-lain.
berikut:
1. Golongan Fisik
a. Bunyi dan getaran yang bisa menyebabkan ketulian (sementara
atau permanen).
b. Suhu ruang kerja. Suhu yang tinggi dapat menyebabkan
2. Golongan Kimia
a. Debu dan serbuk yang menyebabkan penyakit pada saluran
pernafasan
b. Gas, misalnya keracunan karbon monooksida hidrogen sulfida
c. Uap yang menyebabkan keracunan atau penyakit kulit
d. Cairan beracun
3. Golongan Biologis
a. Bakteri
b. Virus
c. Jamur
4. Golongan Fisiologis
10
a. Konstruksi mesin atau peralatan yang tidak sesuai dengan
tidak aman (unsafe act) dan kondisi tidak aman (unsafe condition)
11
a. Faktor lingkungan
Faktor ini berkaitan dengan kondisi di tempat kerja, yang meliputi:
1) Keadaan lingkungan kerja
2) Kondisi proses produksi
b. Faktor alat kerja
Di mana bahaya yang ada dapat bersumber dari peralatan dan
bangunan tempat kerja yang salah dirancang atau salah pada saat
kerja.
4) Tidak memahami dan menaati prosedur kerja secara aman.
meliputi:
1) Sikap manajemen yang tidak memperhatikan Keselamatan dan
12
2) Tidak adanya standar atau kode Keselamatan dan Kesehatan
tegas.
5) Prosedur pencatatan dan pelaporan kecelakaan atau kejadian
injury yang bersifat kronis, seperti hearing loss. Hal ini disebabkan karena
sehingga untuk seorang tenaga kerja yang menderita dua atau lebih
13
kecelakaan tertentu. Statistik mengenai hal-hal yang sama untuk tahun-
resiko.
2. Klasifikasi industri dan pekerjaan untuk keperluan statistik kecelakaan
menurut sifat dan letak luka atau kelainan harus seragam, dan dasar-
sama.
berikut:
14
1. Statistik kecelakaan tambang ditetapkan setiap tahun berdasarkan
orang x 1.000.000
2. Statistik kecelakaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), harus
penyelesaian masalah.
Adapun urutan pekerjaan penelitian yaitu:
1. Studi Literatur
15
Studi literatur dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang
primer yaitu :
1. Metode Survei
2. Metode Observasi
Data yang diambil adalah tingkat resiko kecelakaan kerja pada
16
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti,
catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data
hujan.
4. Pengumpulan Data
Merupakan proses pengambilan data dari berbagai sumber yang akan
pelaksanaan penelitian yang akan saya lakukan dapat lihat pada tabel
rencana penelitian.
17
Tabel 2
JADWAL RENCANA KEGIATAN PENELITIAN
Jadwal pelaksanaan
No Kegiatan minggu
1 2 3 4 5 6 7 8
Administrasi dan orientasi
1
lapangan
Pengumpulan referensi dan
2
data
3 Pengolahan data
4 Konsultasi dan bimbingan
Penyusunan dan
5
pengumpulan draft laporan
http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com
http://kslamatan.blogspot.com/2012/08/pengertian-dari-keselamatan-
kerja.html
18
1. Lampiran
Pengambilan Data
Penelitian
MELIPUTI
Penyusunan Data
Analisis Data
19