No Revisi : Tanggal Terbit : 2 Februari 201 SOP Tanggal : Berlaku Halaman : Puskesmas Cimandala Dr. Lydia Marturia KRMS,M.Si Kecamatan NIP. 197306102008012010 Sukaraja
1. Definisi Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap
kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera
Kesalahan yang mengakibatkan dapat terjadi pada :
1. Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
2. Treatment: kesalahan pada prosedur atau tes, pelaksanaan terapi
3. Preventif : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring atau
follow up yang tidak sesuai pada suatu pengobatan
4. Lainnya : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain
2. Tujuan 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD, KPC, dan KNC di Puskesmas
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan KTD 3. Kebijakan Sebagai pedoman dalam penanganan KTD, KPC dan KNC dalam pelaksanaannya harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang dalam SPO 4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, 2011 2. Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Depkes R.I. 2006 5. Prosedur 1. Penanggungjawab manajemen mutu Puskesmas menerima laporan adanya KTD, KPC atau KNC, 2. Penanggungjawab manajemen mutu Puskesmas melakukan identifikasi terhadap KTD, KPC atau KNC sesuai dengan yang dilaporkan, 3. Penanggungjawab manajemen mutu Puskesmas menganalisa penyebab dari KTD, KPC atau KNC yang terjadi, 4. Penanggungjawab manajemen mutu Puskesmas mencatat hasil identifikasi dan analisa penyebab dari KTD, KPC atau KNC di dalam buku laporan KTD, KPC dan KNC, 5. Penanggungjawab manajemen mutu Puskesmas melaporkan hasil temuan KTD, KPC atau KNC yang terjadi kepada Kepala Puskesmas, 6. Kepala Puskesmas menerima laporan dari penanggungjawab manajemen mutu Puskesmas, 7. Kepala Puskesmas merencanakan pertemuan dengan penanggungjawab masing masing upaya yang terkait dengan KTD, KPC atau KNC yang terjadi, 8. Kepala Puskesmas mengundang penanggungjawab manajemen mutu Puskesmas dan penanggungjawab masing masing upaya yang terkait, 9. Kepala Puskesmas dan Penaggungjawab manajemen mutu Puskesmas bersama unit terkait membahas mengenai penanganan KTD, KPD atau KNC yang terjadi, 10. Kepala Puskesmas dan Penaggungjawab manajemen mutu Puskesmas bersama unit terkait membuat rencana penanganan KTD, KPC atau KNC yang terjadi, 11. Penaggungjawab manajemen mutu Puskesmas mencatat rencana penanganan KTD, KPC atau KNC yang telah disepakati dalam buku tindak lanjut KTD, KPC atau KNC, 12. Penanggungjawab manajemen mutu Puskesmas dan penanggungjawab masing masing upaya melaksanakan penanganan KTD, KPC atau KNC sesuai dengan rencana, 13. Penanggungjawab manajemen mutu Puskesmas mengevaluasi penanganan terhadap KTD, KPC atau KNC yang dilakukan oleh masing masing upaya, 14. Penaggungjawab manajemen mutu Puskesmas mencatat hasil evaluasi penanganan KTD, KPC dan KNC yang telah dilakukan, 15. Penaggungjawab manajemen mutu Puskesmas melaporkan hasil evaluasi penanganan KTD, KPC dan KNC kepada Kepala Puskesmas.
6. Diagram Alir 7. Unit Terkait Seluruh unit-unit pelayanan dan tindakan kesehatan