Professional Documents
Culture Documents
Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
kemurahan-Nya naskahPendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat
diselesaikan.Naskah ini kami beri judul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran
dengan Pendekatan Saintifik. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang
menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian
autentik.
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan
pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan
pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual
maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini
disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan
persiapan pembelajaran.
Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru
secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan
model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu.Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah
saudara-saudara sekalian.
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan
kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum
2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.
Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang
membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULIAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Ruang Lingkup 2
D. Landasan Hukum
3
BAB II PEMBELAJARAN KOMPETENSI
A. Pembelajaran Pendekatan Saintifik 5
B. Penilaian Autentik 8
BAB III ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis 10
B. Hasil Analisis 16
BAB IV PENUTUP 35
DAFTAR PUSTAKA 36
Lampiran Contoh RPP 37
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan
nasional, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana
prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan
strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi
lulusan.
Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan bahwa Strategi
pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang
dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada
peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa
dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang
dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan
pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik.Penilaian
memungkinkan para pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang
tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori
pebelajar cepat.
Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada 1.270 SMA di
33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk
mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih guru inti
dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran
Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya
diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku
sebelumnya) mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran
saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu
penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran,
mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik.
Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara individual dan
kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus,
strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
B Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang ada. Secara
khusus naskah ini bertujuan:
Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar
1 Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata
pelajaran
2 Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
3 Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian
4 Merancang penilaian otentik
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:
1 Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik
2 Langkah-langkah analisis kompetensi;
3 Penilaian otentik; dan
4 Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
D Landasan Hukum
1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
4 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah
5 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses
6 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian
7 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA
8 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum
9 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor . Tentang Silabus
BAB II
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
B. Penilaian Autentik
Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber sebagaimana
tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai
berikut: (1) American Library Association mendefinisikan sebagai proses evaluasi
untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada
aktivitas yang relevan dalam pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan
penilaian autentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan
pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan penilaian
autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan
prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran,
seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral
terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan
sebagainya.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific
approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.Karena
penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik,
baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-
lain.Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual,
memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan
dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen assesmeni yang memberikan
kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan
meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi
media, membuat karangan, dan diskusi kelas.
Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio
dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu
metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri
khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan
minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai
bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi
utamanya pada proses dan hasil pembelajaran.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program
perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu,
hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui
observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar
teman.Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau
penugasan.Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian
portofolio.
1. Pengamatan Sikap
Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal, penilaian diri, dan
penilaian antar teman.Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan
di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan
kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku.Jurnal dapat memuat
penilaian siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis.Kriteria penilaian jurnal
adalah sbb:
Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.
Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan
komunikatif.
Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap
peserta didik
menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.
A. Prosedur Analisis
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang
dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi
dasar.Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan
pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis
itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata
pelajaran pada jenjang tertentu.Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama
pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi
tertentu.Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan
kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai
berikut.
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke
lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi keenam untuk kelas
XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai
berikut.
Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan adalah
sebagai berikut.
Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut
(1) Melakukan linearisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok
seperti tabel berikut ini.
Materi Pokok
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)
(Dalam Silabus)
3.1 Memahami hakikat ilmu 4.1 Menyajikan hasil Hakikat dan
kimia, metode ilmiah dan pengamatan tentang Peran Kimia
keselamatan kerja di hakikat ilmu kimia, dalam
laboratorium serta peran metode ilmiah dan kehidupan
kimia dalam kehidupan. keselamatan kerja dalam serta Metode
mempelajari kimia serta Ilmiah
peran kimia dalam Peran kimia
kehidupan. dalam
kehidupan.
Hakikat ilmu
kimia
Metode ilmiah
dan
keselamatan
kerja
3.2 Menganalisis 4.2 Mengolah dan menganalisis Perkembangan
perkembangan model perkembangan model model atom
atom atom.
Dan seterusnya
(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi
materi pembelajaarn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator keterampilan yang
terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator
dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta.
(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya,
mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk
mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.
(5) Mengidentifikasi nilai-nilai sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan
(6) Merancang penilaian sikap.
Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.
Materi Pembelajaran
Alternatif Kegiatan Pembelajaran: Lulusan yang :
Mengamati, Indikator Sikap, Pengethuan, dan Keterampilan untuk Penilaian
Fakta, Konsep,Menanya, Mencoba,
Prinsip, dan Mengasosiasi,
Prosedur dan Mengomunikasikan
Cerdas, Kreatif, Produktif, dan Bertanggu
3.2. Menganalisis Struktur Atom Fakta Mengamati (Observing) 1. Menunjukan Observasi Membandingka
perkembangan model dan Tabel Parti Mengamati partikel partikel sikap positip Sikap ilmiah perkembangan
atom Periodik kel penyusun atom dan (individu dan saat diskusi teori atom mula
3.3. Menganalisis struktur atom Partikel partikel parti menentukan nomor atom dan presentasi teori atom Dalto
sosial) dalam
berdasarkan teori atom penyusun atom kel dan nomor massa suatu dengan lembar hingga teori ato
Bohr dan teori diskusi
Nomor atom dan peny unsur serta Isotop, isobar, pengamatan Niels Bohr.
mekanika kuantum. kelompok
nomor massa usun isoton Aspek sikap Menentukan
3.4. Menganalisis hubungan atom Mengamati perkembangan 2. Menunjukkan ilmiah:
Isotop, isobar, jumlah proton,
konfigurasi elektron dan isoton Sistem model atom untuk perilaku dan 1. Menerima elektron, dan
diagram orbital untuk menentukan konfigurasi sikap netron suatu
Perkembangan periodik 2. menghargai,
Materi Sikap Peng
Kompetensi Dasar Materi Pokok Alternatif Pembelajaran
Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator
menentukan letak unsur model atom unsur Sifat elektron, diagram orbital, menerima, 3. disiplin atom unsur
dalam tabel periodik unsur bilangan kuantum dan menghargai, 4. tanggung berdasarkan
dan sifat-sifat periodik Konfigurasi Konsep bentuk orbital serta dan jawab nomor atom da
unsur. elektron Nom hubungannya dengan letak nomor
melaksanakan
4.2. Mengolah dan dan diagram or unsur dalam tabel periodik. massanya.
menganalisis kejujuran,
orbital atom Mengamati perkembangan Menentukan
perkembangan model ketelitian,
Bilangan dan tabel periodik unsur untuk isotop, isobar,
atom. kuantum dan nom menentukan golongan dan disiplin dan dan isoton
4.3. Mengolah dan bentuk orbital. or perioda berdasarkan kulit tanggung jawab beberapa unsu
menganalisis truktur Sistem periodik mas dan subkulit atom serta
atom berdasarkan teori unsur (sifat sa sifat keperiodikan unsur Menuliskan
atom Bohr dan teori keperiodikan Isoto Menanya (Questioning) konfigurasi
mekanika kuantum. unsur) p, Mengajukan pertanyaan elektron suatu
4.4. Menyajikan hasil isob berkaitan dengan partikel atom. /ion jika
analisis hubungan ar, partikel penyusun atom, diketahui nomo
konfigurasi elektron dan isoto misalnya: adakah unsur atomnya atau
diagram orbital n yang sama mempunyai sebaliknya
untukmenentukan letak
Bilan netron berbeda?
unsur dalam tabel
gan Mengajukan pertanyaan Menentukan
periodik dan sifat-sifat
kuan yang berkaitan dengan elektron valens
periodik unsur
tum struktur atom, misalnya: suatu atom.
dan bagaimana partikel dasar berdasarkan
bent tersusun dalam atom nomor atom
uk (konfigurasi elektron)?
orbit dimana kemungkinan Menjelaskan
al. keberadaan elektron dalam kelemahan teo
Prinsip orbital (bilangan kuantum)? atom Bohr
Aufbau Mengajukan pertanyaan
Pauli berkaitan dengan tabel Menjelaskan
Hund periodik, misalnya: apa gagasan utama
dasar pengelompokan teori atom
unsur dalam tabel periodik,
Prosedur mekanika
bagaimana hubungan
Konf konfigurasi elektron dengan kuantum
igura letak unsur dalam tabel
si periodik, apa yang Menentukan
elekt menyebabkan keteraturan bilangan
ron sifat unsur dalam tabel kuantum
dan diagram periodik? (kemungkinan
orbital Mengumpulkan Data elektron berada
(Experimenting)
Mengamati nomor atom Menggambarka
dan nomor massa bentuk-bentuk
orbital.
beberapa unsur dalam
tabel periodik untuk
menentukan jumlah Menggunakan
elektron, proton dan netron prinsip aufbau,
unsur tersebut. aturan Hund da
Menganalisis jumlah azas larangan
proton, elektron, dan netron Pauli untuk
suatu unsur untuk menuliskan
menentukan isotop, isobar konfigurasi
dan isoton. elektron dan
Menganalisis diagram orbital
perkembangan model atom
untuk menentukan Menentukan ku
konfigurasi elektron, dan sub kulit
diagram orbital, bilangan serta
kuantum dan bentuk orbital hubungannya
serta hubungannya dengan dengan bilanga
letak unsur dalam tabel kuantum.
periodik.
Menganalisis tabel dan Membandingka
Materi Sikap Peng
Kompetensi Dasar Materi Pokok Alternatif Pembelajaran
Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator
grafik hubungan antara perkembangan
nomor atom dengan sifat sistem periodik
keperiodikan unsur (jari-jari melelui studi
atom, energi ionisasi, kepustakaan.
afinitas elekton, dan
keelektronegtifan) Menentukan
Mengasosiasi periode dan
(Associating) golongan unsu
Menyimpulkan bahwa unsur dalam
golongan dan perioda tabel periodik.
unsur ditentukan oleh
nomor atom dan Mengaitkan
konfigurasi elektron. konfigurasi
Menyimpulkan adanya elektron suatu
hubungan antara unsur dengan
konfigurasi elektron suatu letaknya dalam
unsur dengan sifat sistem periodic
keperiodikan unsur (jari-jari
atom, energi ionisasi,
Mengklasifikasi
afinitas elekton, dan
keelektronegtifan) n unsur ke dala
Mengkomunikasikan logam, non
(Communicating) logam, dan
Mempresentasikan metaloid.
perkembangan teori atom
Menunjukkanm
dan perkembangan tabel
sa atom relatif
periodik unsur dengan dari tabel
menggunakan tata bahasa periodik.
yang benar. menentukan
hubungan
antara nomor
atom dengan
sifat
keperiodikan
unsur (jari-jari
atom, energi
ionisasi, afinita
elekton, dan
keelektronegtifa
n)
membandingka
besaran nillai
jari-jari atom,
energi ionisasi,
afinitas elekton
dan
keelektronegtifa
n unsur satu
dengan yang
lain
berdasarkan
nomor atomnya
atau letaknya
dalam SPU
Materi Sikap Peng
Kompetensi Dasar Materi Pokok Alternatif Pembelajaran
Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator
3.5. Membandingkan proses Senya Fakta Mengamati (Observing) 1. Menunjukan Observasi Menjelaskan
pembentukan ikatan wa Sen Mengamati struktur sikap positip Keg.1 Sikap kecenderungan
ion, ikatan kovalen, kovale yaw Lewis beberapa unsur. (individu dan ilmiah dalam suatu unsur
ikatan kovalen n polar a Membaca tabel titik leleh mencatat data untuk mencapa
sosial) dalam
koordinasi dan ikatan dan ion, beberapa senyawa ion hasil percobaan kestabilannya
logam serta interaksi diskusi
non kova dan senyawa kovalen dengan lembar dengan cara
antar partikel (atom, ion, polar. kelompok pengamatan berikatan deng
len Membaca titik didih senyawa
molekul) materi dan Ikatan polar 2. Menunjukkan Aspek sikap unsur lain.
hidrogen halida.
hubungannya dengan logam dan Menanya (Questioning) perilaku dan ilmiah: Menjelaskan
sifat fisik materi. Gaya non sikap hubungan anta
Bagaimana hubungan 1. Menerima
3.6. Menganalisis kepolaran antar polar menerima, susunan elektro
antara susunan elektron 2. menghargai,
senyawa. moleku . valensi dengan
valensi dengan struktur menghargai, 3. disiplin
3.7. Menganalisis teori jumlah l Sifat struktur Lewis
Lewis? dan 4. tanggung jawab
pasangan elektron di Menjelaskan
Sifat fisik Dari tabel titik leleh melaksanakan
sekitar inti atom (Teori seny prosesterbentu
fisik muncul pertanyaan, kejujuran,
Domain Elektron) untuk awa ya ikatan ion.
senya mengapa ada senyawa
menentukan bentuk Konsep ketelitian,
wa. yang titik lelehnya
molekul. disiplin dan
ikatan ion, rendah dan ada yang Menjelaskan
4.5 Mengolah dan tanggung jawab
ikatan titik lelehnya tinggi? proses
menganalisis 3. Menunjukkan
kovalen, Mengapa atom logam terbentuknya
perbandingan proses
ikatan kovalen cenderung melepaskan perilaku dan ikatan kovalen
pembentukan ikatan koordinasi elektron sedangkan sikap tunggal, rangka
ion, ikatan kovalen, ikatan logam atom nonlogam menerima, dua, dan rangk
ikatan kovalen interaksi antar cenderung menerima tiga.
menghargai,
koordinasi, dan ikatan partikel elektron?
dan
logam serta interaksi kepolaran Mengapa atom oksigen Menyebutkan
melaksanakan
antar partikel (atom, senyawa. dapat mengikat dua contoh senyaw
atom hidrogen kejujuran, yang berikatan
ion, molekul) materi dan ketelitian,
Prinsip sedangkan atom ion dan kovalen
hubungannya dengan disiplin dan
nitrogen dapat mengikat dalam kehidupa
sifat fisik materi. Teori Domain
tiga atom hidrogen? tanggung jawab sehari-hari
4.6 Merancang, melakukan, Elektron
Apakah ada hubungan Menjelaskan
dan menyimpulkan Bent
antara ikatan kimia sifat-sifat
uk dengan sifat fisis
serta menyajikan hasil senyawa ion da
mole
percobaan kepolaran senyawa? sifat-sifat
kul
senyawa. Mengapa titik didih air senyawa koval
Teori
4.7 Meramalkan bentuk tinggi pada hal air Menjelaskan
VSEPR
mempunyai massa mengapa ada
molekul berdasarkan
molekul relatif kecil? senyawa yang
teori jumlah pasangan Prosedur Mengumpulkan Data
Bentuk titik lelehnya
elektron di sekitar inti Langkah kerja (Experimenting) rendah dan ada
moleku percobaan
atom (Teori Domain yang titik
l Mengingatkan susunan
Elektron). kepolaran lelehnya tinggi?
elektron valensi dalam
senyawa.Lang
orbital.
kah-langkah Menganalisis
meramalkan Menggambarkan awan
elektron valensi penyebab
bentuk
berdasarkan susunan perbedaan titik
molekul
elektron dalam orbital. leleh antara
Menganalisis senyawa ion da
pembentukan senyawa kovalen.
berdasarkan Menjelaskan
pembentukan ikatan proses
(berhubungan dengan terbentuknya
kecenderungan atom ikatan koordina
untuk mencapai pada beberapa
kestabilan). senyawa.
Membandingkan proses
terbentuknya ikatan ion Menunjukkan
dan ikatan kovalen. PEB dan PEI
Menganalisis penyebab Menentukan tip
perbedaan titik leleh molekul
antara senyawa ion dan Menentukan
Materi Sikap Peng
Kompetensi Dasar Materi Pokok Alternatif Pembelajaran
Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator
kovalen. bentuk molekul
Menganalisis beberapa berdasarkan te
contoh pembentukan pasangan
senyawa kovalen dan elektron.
senyawa ion. Menentukan
Menganalisis beberapa bentuk molekul
contoh senyawa kovalen berdasarkan
tunggal, kovalen teori hibridisasi
rangkap dua, kovalen
rangkap tiga dan Menjelaskan
kovalen koordinasi. hubungannkep
Menganalisis sifat logam aran beberapa
dengan proses senyawa denga
pembentukan ikatan keelektronegat
logam. n
Menganalisis hubungan Membedakan
antara gaya-gaya
keelektronegatifan unsur antarmolekul
dengan kecenderungan Menjelaskan
interaksi antar hubungan anta
molekulnya ikatan kimia
Menganalisis pengaruh dengan sifat fis
interaksi antarmolekul senyawa?
terhadap sifat fisis
materi. Menjelaskan
Merancang percobaan perbedaan sifa
kepolaran beberapa fisik (titik didih,
senyawa (mewakili titik beku)
senyawa kovalen, berdasarkan
kovalen polar dan perbedaan gay
senyawa ionik) serta antar molekul
mempresentasikan (gaya Van Der
hasilnya untuk Waals, gaya
menyamakan persepsi. London, dan
Melakukan percobaan ikatan hidrogen
terkait kepolaran
beberapa senyawa Menjelaskan
(mewakili senyawa proses
kovalen, kovalen polar pembentukan
dan senyawa ionik). ikatan logam da
Mengamati dan hubungannya
mencatat hasil dengan sifat fis
percobaan kepolaran logam.
senyawa. Menghubungka
Menganalisis dan sifat fisik mater
menyimpulkan hasil dengan jenis
percobaan dikaitkan ikatannya.
dengan data Memprediksi
keelektronegatifan. jenis ikatan yan
Mengasosiasi terjadi pada
(Associating) berbagai
Menganalisis konfigurasi senyawa.
elektron dan struktur
Lewis dalam proses
pembentukan ikatan
kimia.
Menyimpulkan bahwa
jenis ikatan kimia
berpengaruh kepada
sifat fisik materi.
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Menyajikan hasil analisis
Materi Sikap Peng
Kompetensi Dasar Materi Pokok Alternatif Pembelajaran
Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator
perbandingan
pembentukan ikatan.
Menyimpulkan hasil
percobaan tentang
kepolaran senyawa dan
mempresentasikan
dengan menggunakan
bahasa yang benar.
Mengamati (Observing)
Mengamati bentuk
molekul beberapa
senyawa melalui
gambar/
molymod/animasi.
Menanya (Questioning)
Bagaimana
menentukan bentuk
molekul suatu
senyawa?
Bagaimana hubungan
antara bentuk molekul
dengan kepolaran
senyawa?
Mengumpulkan Data
(Experimenting)
Mengkaji literatur untuk
meramalkan bentuk
molekul dan
mengkaitkan hubungan
bentuk molekul dengan
kepolaran senyawa.
Mengasosiasi
(Associating)
Menyimpulkan bentuk
molekul berdasarkan
teori jumlah pasangan
elektron di sekitar inti
atom.
Menyimpulkan
hubungan bentuk
molekul dengan
kepolaran senyawa.
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Menyajikan gambar
bentuk molekul
berdasarkan teori
jumlah pasangan
ektron di sekitar inti
atom.
Menyajikan hubungan
kepolaran senyawa dengan
bentuk molekul.
3.8 Menganalisis sifat Larutan Fakta Mengamati (Observing) 1.Menunjukan Observasi Menyebutkan
larutan elektrolit dan larutan elektrolit Konduktor Mengkaji literatur tentang sikap positip Sikap pengertian
nonelektrolit berdasarkan dan Isolator larutan elektrolit dan (individu dan ilmiah saat larutan elektrol
nonelektrolit nonelektrolit. merancang dan non elektro
daya hantar listriknya. Pelarut sosial) dalam
Menanya (Questioning) dan *Mengidentifika
Terlarut diskusi
Mengajukan melakukan sifat-sifat laruta
4.8 Merancang, melakukan, Konsep kelompok
pertanyaan apakah percobaan elektrolit dan no
dan menyimpulkan serta Larutan 2. Menunjukkan serta saat elektrolit melalu
semua larutan dapat
menyajikan hasil percobaan Larutan menghantarkan arus perilaku dan presentasi percobaan
untuk mengetahui sifat elektrolit sikap dengan lembar *Mengelompokk
Materi Sikap Peng
Kompetensi Dasar Materi Pokok Alternatif Pembelajaran
Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator
larutan elektrolit dan larutan Larutan listrik? Mengapa ketika menerima, pengamatan n larutan ke
non- elektrolit . nonelektrolit banjir orang bisa menghargai, Aspek sikap dalam larutan
Reaksi tersengat arus listrik? Apa dan ilmiah: elektrolit dan no
ionisasi manfaat larutan elektrolit elektrolit
melaksanakan 1. Menerima
dalam kehidupan? 2. menghargai, berdasarkan sif
Mengumpulkan Data kejujuran, hantaran
Prinsip 3. disiplin
(Experimenting) ketelitian, listriknya
Peran ion 4. tanggung jawab
disiplin dan *Menjelaskan
dalam Merancang percobaan
tanggung jawab penyebab
hantaran listrik untuk menyelidiki sifat
3. Menunjukkan kemampuan
larutan(teori larutan berdasarkan daya
perilaku dan larutan elektroli
archenius) hantar listrik dan
menghantarkan
Kekuatan mempresentasikan sikap
arus listrik
elektrolit hasilnya untuk menerima, *Mendeskripsik
menyamakan persepsi. menghargai, bahwa larutan
Prosedur Melakukan
dan elektrolit dapat
percobaan.daya hantar
Langkah kerja melaksanakan berupa senyaw
listrik pada beberapa ion dan senyaw
percobaan kejujuran,
larutan.
daya hantar ketelitian, kovalen polar.
Mengamati dan
listrik dalam disiplin dan
larutan mencatat data hasil
percobaan.daya hantar tanggung jawab
listrik pada beberapa
larutan.
Mengasosiasi
(Associating)
Menganalisis data hasil
percobaan untuk
menyimpulkan sifat
larutan berdasarkan daya
hantar listriknya (larutan
elektrolit dan larutan non-
elektrolit).
Mengelompokkan larutan
berdasarkan jenis ikatan
dan menjelaskannya.
Menyimpulkan bahwa
larutan elektrolit dapat
berupa senyawa ion atau
senyawa kovalen polar
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Menyajikan laporan hasil
percobaan tentang daya
hantar listrik larutan
elektrolit kuat, larutan
elektrolit lemah, dan larutan
nonelektrolit.
3.9 Menganalisis Reaksi Fakta Mengamati (Observing) 1. Menunjukan Observasi menjelaskan
perkembangan Oksidasi Perkaratan Mengamati ciri-ciri sikap positip Keg.1 Sikap perkembangan
konsep reaksi dan Reduksi Pembakaran perubahan kimia (reaksi (individu dan ilmiah dalam konsep reaksi
oksidasi-reduksi Konse respirasi kimia), misalnya buah sosial) dalam mencatat data oksidasi-reduks
serta menentukan p (apel, kentang atau hasil percobaan menyebutkan 3
Konsep diskusi
bilangan oksidasi reaksi pisang) yang dibelah dan dengan lembar contoh reaksi
atom dalam molekul reak kelompok
oksida dibiarkan di udara terbuka pengamatan redoks dlm
atau ion. si 2. Menunjukkan
si - serta mengamati karat Aspek sikap kehidupan
3.10 Menerapkan aturan oksi perilaku dan
reduksi besi untuk menjelaskan ilmiah: sehari-hari
IUPAC untuk dasi
Bilang reaksi oksidasi-reduksi. sikap Menerima Menentukan
penamaan senyawa
an Menyimak penjelasan menerima, 2. menghargai, bilangan oksida
anorganik dan redu
oksida ksi tentang perkembangan menghargai, 3. disiplin atom unsur
organik sederhana. si konsep reaksi oksidasi- dalam senyawa
oksi dan 4. tanggung jawab
4.9 Merancang, unsur reduksi dan bilangan atau ion dalam
melakukan, dan dato melaksanakan
dalam oksidasi unsur dalam diskusi kelas.
rdan
Materi Sikap Peng
Kompetensi Dasar Materi Pokok Alternatif Pembelajaran
Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator
menyimpulkan serta senya redu senyawa atau ion. kejujuran, Menuliskan
menyajikan hasil wa ktor Menanya (Questioning) ketelitian, reaksi
percobaan reaksi atau bilan Mengajukan pertanyaan disiplin dan pembakaran
oksidasi-reduksi. ion gan mengapa buah apel, hasil percobaan
tanggung jawab
4.10 Menalar aturan oksi kentang atau pisang yang
IUPAC dalam 3. Menunjukkan
dasi tadinya berwarna putih Menerapkan
penamaan senyawa setelah dibiarkan di udara perilaku dan
aturan IUPAC
anorganik dan Prinsip menjadi berwarna coklat? sikap untuk penamaa
organik sederhana. Aturan Mengapa besi bisa menerima, senyawa
penentuan berkarat? menghargai, anorganik dan
bilangan Bagaimana menentukan dan organik
oksidasi bilangan oksidasi unsur melaksanakan sederhana.
aturan IUPAC dalam senyawa atau ion? kejujuran,
untuk Mengumpulkan Data
ketelitian,
penamaan (Experimenting)
disiplin dan
senyawa Merancang percobaan
tanggung jawab
anorganik dan reaksi pembakaran dan
organik serah terima elektron
serta mempresentasikan
Prosedur hasilmya untuk
Tata
percobaan menyamakan persepsi.
nama
reaksi oksidasi- Melakukan
senya
wa reduksi percobaanreaksi
pembakaran dan serah
terima elektron.
Mengamati dan mencatat
hasil percobaan reaksi
pembakaran dan serah
terima elektron.
Mendiskusikan hasil
kajian literatur untuk
menjawab pertanyaan
tentang bilangan oksidasi
unsur dalam senyawa
atau ion.
Mengasosiasi
(Associating)
Menganalisis data untuk
menyimpulkan reaksi
pembakaran dan serah
terima elektron
Menuliskan reaksi
pembakaran hasil
percobaan.
Menyamakan jumlah
unsur sebelum dan
sesudah reaksi.
Berlatih menuliskan
persamaan reaksi
pembakaran.
Menuliskan reaksi serah
terima elektron hasil
percobaan.
Berlatih menuliskan
persamaan reaksi serah
terima elektron.
Menganalisis dan
menyimpulkan bilangan
oksidasi unsur dalam
senyawa atau ion.
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Materi Sikap Peng
Kompetensi Dasar Materi Pokok Alternatif Pembelajaran
Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator
Menyajikan hasil
percobaan reaksi
pembakaran dan serah
terima elektron.
Menyajikan penyelesaian
penentuan bilangan
oksidasi unsur dalam
senyawa atau ion.
Mengamati (Observing)
Mengkaji literatur tentang
tata nama senyawa
anorganik dan organik
sederhana menurut aturan
IUPAC.
Menanya (Questioning)
Bagaimana menerapkan
aturan IUPAC untuk
memberi nama senyawa.
Mengumpulkan Data
(Experimenting)
Mengkaji literatur untuk
menjawab pertanyaan
yang berkaitan dengan
tata nama senyawa
anorganik dan organik
sederhana menurut aturan
IUPAC.
Mendiskusikan aturan
IUPAC untuk memberi
nama senyawa.
Mengasosiasi
(Associating)
Menyimpulkan penerapan
aturan tata nama
senyawa anorganik dan
organik sederhana
menurut aturan IUPAC.
Berlatih memberi nama
senyawa sesuai aturan
IUPAC.
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Menyajikan penerapan
aturan tata nama senyawa
anorganik dan organik
sederhana menurut aturan
IUPAC.
3.11 Menerapkan konsep Stoikiometri Fakta Mengamati (Observing) 1. Menunjukan Observasi Menyebutkanp
massa atom relatif dan Massa atom Atom Membaca literatur tentang sikap positip Sikap engertian
massa molekul relatif, relatif (Ar) dan Massa zat massa atom relatif dan (individu dan ilmiah saat massa atom
persamaan reaksi, hukum- Massa molekul Reaksi kimia massa molekul relatif, sosial) dalam diskusi, relatif dan
relatif (Mr) persamaan reaksi, hukum merancang massa moleku
hukum dasar kimia, dan diskusi
Persamaan dasar kimia dan konsep dan relatif.
konsep mol untuk Konsep kelompok
reaksi mol. melakukan
menyelesaikan perhitungan Hukum dasar Massa atom 2. Menunjukkan
Mengkaji literatur tentang percobaan Menyebutkan cara
kimia relatif (Ar) dan perilaku dan dengan lembar
kimia penerapan konsep mol menentukan
Massa dalam perhitungan kimia. sikap pengamatan massa atom
- hukum Lavoisier molekul relatif Aspek sikap
4 .11 Mengolah dan - hukum Proust Menanya (Questioning) menerima, relatif dan
(Mr)
menganalisis data terkait - hukum Dalton Mengajukan pertanyaan menghargai, ilmiah: massa moleku
Persamaan relatif.
massa atom relatif dan bagaimana cara dan Menerima
- hukum Gay reaksi menentukan massa atom 2. menghargai, menentukan
Materi Sikap Peng
Kompetensi Dasar Materi Pokok Alternatif Pembelajaran
Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator
massa molekul relatif, Lussac relatif dan massa molekul melaksanakan 3. disiplin massa moleku
persamaan reaksi, hukum- - hukum Konsep Mol relatif suatu senyawa? kejujuran, 4. tanggung jawab relatif. Jika
hukum dasar kimia, dan Avogadro massa molar Bagaimana cara ketelitian, diketahui
volume molar menyetarakan massa atom
konsep mol untuk Konsep Mol disiplin dan
gas persamaan reaksi? relatif
menyelesaikan perhitungan massa molar tanggung jawab
Rumus Bagaimana membedakan menyetarakan
kimia volume molar 3. Menunjukkan
empiris rumus empiris dengan persamaan
gas perilaku dan
dan rumus rumus molekul? reaksi.
Rumus empiris
molekul. Mengapa terbentuk sikap menyebutkanh
dan rumus
Senyawa senyawa hidrat? menerima, ukum Proust ,
molekul.
hidrat. Bagaimana menentukan menghargai, hukum Dalton,
Senyawa hidrat. hukum Gay
Kadar zat Kadar zat kadar zat? dan
(persentase Mengajukan pertanyaan melaksanakan Lussac dan
(persentase hukum
massa, massa, yang berkaitan dengan kejujuran,
persentase penerapan konsep mol Avogadro.
persentase ketelitian,
volume, dalam perhitungan kimia. Menerapkan
volume, bagian disiplin dan
bagian per Mengumpulkan Data hukum Proust
per Juta atau tanggung jawab
Juta atau part (Experimenting) untuk
part per million,
per million, memecahkan
molaritas, Mendiskusikan cara
molaritas, masalah
molalitas, fraksi menentukan massa atom
mol). molalitas, Menerapkan
relatif dan massa molekul hukum Dalton
Perhitungan fraksi mol).
relatif.
Perhitungan untuk
kimia Mendiskusikan cara
kimia memecahkan
hubungan antara menyetarakan persamaan
hubungan masalah
jumlah mol, reaksi.
partikel, massa antara jumlah Menerapkan
mol, partikel, Merancang percobaan hukum Gay
dan volume gas untuk membuktikan
dalam massa dan Lussac untuk
volume gas hukum Lavoisier serta memecahkan
persamaan mempresentasikan hasil
reaksi. dalam masalah
rancangan untuk
Pereaksi pembatas persamaan menyamakan persepsi.
Menerapkan
reaksi. hukum
Pereaksi Melakukan percobaan Avogadro untu
pembatas untuk membuktikan memecahkan
Prinsip hukum Lavoisier. masalah
Hukum dasar Mengamati dan mencatat Menyebutkan
kimia data hasil percobaan pengertian
- hukum hukum Lavoisier. massa molar,
Mendiskusikan hukum volume molar
Lavoisier
Proust , hukum Dalton, gas, rumus
- hukum Proust
hukum Gay Lussac dan empiris dan
- hukum Dalton hukum Avogadro. rumus moleku
- hukum Gay Mendiskusikan massa serta senyawa
Lussac molar, volume molar gas, hidrat.
- hukum rumus empiris dan rumus Menghitung
Avogadro molekul serta senyawa massa suatu
hidrat. zat jika
Prosedur Mendiskusikan penentuan diketahui
kadar zat dalam satuan lain
percobaan
campuran. atau sebalikny
untuk
Menganalisis konsep mol Menghitung
membuktikan
untuk menyelesaikan volume suatu
hukum
perhitungan kimia gas jika
Lavoisier
(hubungan antara jumlah diketahui
Langkah-
mol, partikel, massa dan satuan lain
langkah volume gas dalam atau sebalikny
perhitungan persamaan reaksi serta Menghitung
kimia pereaksi pembatas). jumlah partike
Mengasosiasi suatu zat jika
(Associating) diketahui
Berlatih menghitung satuan lain
massa atom relatif dan atau sebalikny
massa molekul relatif Menentukan
Materi Sikap Peng
Kompetensi Dasar Materi Pokok Alternatif Pembelajaran
Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator
Berlatih menyetarakan kadar zat
persamaan reaksi. dalam
Menganalisis data untuk campuran.
membuktikan hukum Menerapkan
Lavoisier. konsep mol
Menganalisis hasil kajian untuk
untuk menyimpulkan menyelesaikan
hukum Proust , hukum perhitungan
Dalton, hukum Gay kimia
Lussac dan hukum (hubungan
Avogadro. antara jumlah
Berlatih menentukan mol, partikel,
massa molar dan volume massa dan
molar gas. volume gas
dalam
Menghubungkan rumus
persamaan
empiris dengan rumus
reaksi serta
molekul
pereaksi
Menghitung banyaknya pembatas).
molekul air dalam Menentukan
senyawa hidrat
rumus moleku
Menghitung banyaknya dari rumus empiris
zat dalam campuran (% Menghitung
massa, % volum, bpj,
banyaknya
molaritas, molalitas, dan
molekul air
fraksi mol) .
dalam
Menyimpulkan senyawa hidra
penggunakan konsep mol Menghitung
untuk menyelesaikan
banyaknya zat
perhitungan kimia.
dalam
Mengkomunikasikan
campuran (%
(Communicating)
massa, %
Menyajikan cara volum, bpj,
menentukan massa atom molaritas,
relatif dan massa molekul molalitas, dan
relatif serta persamaan fraksi mol) .
reaksi.
Menyajikan hasil
percobaan untuk
membuktikan hukum
Lavoisier.
Mempresentasikan hasil
kajian tentang hukum
Proust, hukum Dalton,
hukum Gay Lussac dan
hukum Avogadro.
Menyajikan cara
menentukan rumus
empiris dan rumus
molekul serta senyawa
hidrat.
Menyajikan penentuan
kadar zat dalam
campuran.
Menyajikan penerapan
konsep mol untuk
menyelesaikan
perhitungan kimia.
BAB IV PENUTUP
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And
Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York.
Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and
Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing science for all through the politics of poverty.
Educational Policy, 12, 525-541.
http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71,
Tambahan Lembar Negara)
Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No.
78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301),
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief
Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The
University of Western Australia.
Lampiran:Contoh RPP
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalamberinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan sifat hantar listrik pada larutan
sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.
2. Siswa dapat menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi
kelompok
3. Siswa dapat menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan
melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab
4. Siswa dapat menyebutkan pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit
5. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan iswnon elektrolit
melalui percobaan
6. Siswa dapat mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non
elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
7. Siswa dapat menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan
arus listrik
8. Siswa dapat mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion
dan senyawa kovalen polar.
9. Siswa dapat merancang percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan
daya hantar listriknya
10. Siswa dapat melakukan percobaan.daya hantar listrik pada beberapa larutan.
11. Siswa dapat mengamati dan mencatat data hasil percobaan.daya hantar listrik
pada beberapa larutan.
12. Siswa dapat menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion
atau senyawa kovalen polar
13. Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan larutan berdasarkan daya hantar
listrik larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.
14. Siswa dapat menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik larutan
elektrolit dan larutan non-elektrolit.
D. Materi Pembelajaran
Fakta
o Konduktor
o Isolator
o Pelarut
o Terlarut
Konsep
o Larutan
o Larutan elektrolit
o Larutan non elektrolit
o Reaksi
o ionisasi
Prinsip
o Peran ion dalam hantaran listrik larutan(teori Arrhenius)
o Kekuatan elektrolit
o Prosedur
o Langkah kerja percobaan daya hantar listrik dalam larutan
Suatu larutan yang dapat menghantarkan listrik dinamakan larutan
elektrolit.Kekuatan menghantarkan listrik tergantung pada jumlah ion yang
terdapat dalam larutan tersebut.Semakin banyak jumlah ionnya semakin kuat sifat
elektrolitnya.Hal ini disebabkan oleh derajat ionisasi zat yang terlarut.
1. LARUTAN ELEKTROLIT KUAT
Mempunyai derajat ionisasi 1 ( = 1 )
Terion sempurna
Contoh : HCl(aq), H2SO4(aq), NaCl(aq), NaOH(aq)
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq)
NaOH(aq)Na+(aq) + OH-(aq)
2. LARUTAN ELEKTROLIT LEMAH
Mempunyai derajat ionisasi ( 0< < 1 )
Terion sebagian
Contoh : CH3COOH(aq), NH4OH(aq)
CH3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H+(aq)
NH4OH(aq) NH4+(aq) + OH-(aq)
3. LARUTAN NON ELEKTROLIT
Mempunyai derajat ionisasi ( = 0 )
Tidak terion
Contoh :CO(NH2)2(aq), C12H22O11(aq)
CO(NH2)2(aq) CO(NH2)2(aq) ( tidak terion )
C12H22O11(aq) C12H22O11(aq) ( tidak terion )
4. JENIS SENYAWA ELEKTROLIT
Sifat Senyawa
No Jenis Senyawa ( elektrolit / non elektrolit )
Padat Lelehan Larutan
1. Senyawa ion (NaCl, MgCl2) Non elektrolit Elektrolit Elektrolit
2. Senyawa kovalen polar Non elektrolit Non elektrolit Elektrolit
(HCl, HBr)
Pada senyawa ion yang berwujud lelehan dan larutan ion-ionya dapat bergerak
bebas, sedangkan pada wujud padat tidak.Demikian pula pada senyawa
kovalen hanya yang berwujud larutanlah yang ionnya dapat bergerak
bebas.Jadi sifat elektrolit suatu senyawa ditentukan oleh ionnya.
METODE PEMBELAJARAN:
1. Eksperimen
2. Diskusi Kelompok
3. Inquiri
H. Penilaian
Mekanisme dan
No Aspek Instrumen Keterangan
Prosedur
1. Sikap - Observasi Kerja - Lembar Observasi
Kelompok
2. Pengetahuan - Penugasan - Soal Penugasan
- Tes Tertulis - Soal Objektif
3. Ketrampilan - Kinerja - Kinerja
Presentasi Presentasi
- Laporan Praktik - Rubrik Penilaian
Jakarta, .....................
Kepala SMA Negeri ........ Guru Mata Pelajaran KIMIA
............................ ............................
NIP. ........................ NIP. ........................
Keterangan
1 BT= kurang
2 MT= sedang
3 MB= baik
4 MK= sangat baik
Lampiran 2
a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi mengenai sikap ilmiah saat diskusi dan
presentasi
JawabTanggung
Kerja sama
Presentasi
Kejujuran
Disiplin
peduli
Visual
No Nama Siswa
juml
Isi
(1 (2 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Abdus Shamad 4 4 4 4 3 24 4 3 3 10
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Keterangan pengisian skor
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
PresentasiKelompok
Aspek:
1. Penguasaan Isi
2. Teknik Bertanya/ Menjawab
3 Metode Penyajian
INDIKATOR KOMPETENSI INTI 1 DAN 2
1. Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
2. Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
3. Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
4. Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di
sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
5. Kerja sama
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap bersahabat
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan secara bersama dlm
kelompoknya
d. Menghargai pendapat lain
PEDOMAN PENILAIAN:
a. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi
awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
b. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
Lampiran 3
Laporan praktikum
Menyajikan laporan hasil percobaan tentang daya hantar listrik larutan elektrolit kuat,
larutan elektrolit lemah, dan larutan nonelektrolit.